Saat Baozi akhirnya paham situasi dan buru-buru kembali ke komputer untuk mengendalikan Baozi Invasion menuju pintu masuk Dark Temple, Tang Rou sudah lebih dulu mengirim Han Yanrou kesana. Jun Moxiao milik Ye Xiu mendatangi lokasi untuk klarifikasi.
Meski Zhan Lou Lan sudah mati, dia langsung di-respawn oleh Pastor yang ada di lokasi. Kini dia memimpin pemain lain: “Dia kuat, cari dalam grup, jangan terpisah!”
Mendengar ini, Ye Xiu langsung intervensi lewat Jun Moxiao: “Bubar dan cari sendiri-sendiri, bubar!”
"Orang ini hebat!" Zhan Lou Lan menekankan.
"Menjadi sendirian bisa memancingnya keluar itu bagus, kalau lama tidak ditemukan dan terputus pertarungan dia akan logout, maka akan sulit untuk mengambil kembali." Ye Xiu berkata.
Zhan Lou Lang langsung tersadar mendengar ini, sambil buru-buru mengubah perintah sambil bergumam "Jahe tua tetap lebih pedas".
"Bukankah itu temanmu? Ada masalah apa?" Sebenarnya hati Zhan Lou Lan jauh tidak setenang penampilannya. Begitu BOSS meledak, dia langsung bersemangat mengambil barang-barang, sedang menghitung isi tasnya tiba-tiba ada orang yang memperlakukannya seperti BOSS. Barang dalam tas juga bisa di-drop, jadi umumnya orang tidak membawa barang penting. Zhan Lou Lan yang membawa barang hasil drop dari BOSS Anye Liuguang ini ibarat gudang harta berjalan. Akibatnya saat di-drop, barang dari tas yang rontok lebih banyak daripada peralatan yang terjatuh dari badan karakternya - tiga item dari tas, sementara peralatan badan hanya rontok satu.
Meski peralatan di badan Zhan Lou Lan megah, tapi barang dalam tasnya lebih langka. Itu adalah hasil drop BOSS Liar Level 70 yang biasanya dikuasai guild klub besar. Item drop ini, terutama materialnya, tidak bisa dibeli dengan uang. Nilainya jauh melebihi peralatan badannya. Sekarang malah di-drop orang, itupun tiga sekaligus. Betapa menyebalkannya hati Zhan Lou Lan bisa dibayangkan.
"Hanya kenal saja. Jangan panik, orangnya belum jauh. Kalau tidak bisa mengambil kembali, akan aku ganti." Demikian jawaban Ye Xiu.
"Tidak mungkin Zhan Lou Lan tidak punya sedikit keraguan. Reputasi Destroying Immortality sudah terkenal, ditambah Zhan Lou Lan sebelumnya melihatnya bertarung bersama Jun Moxiao. Begitu di-drop, langsung terlintas pikiran 'Jangan-jangan ini skenario Jun Moxiao?' Tapi segera sadar bahwa skenario seperti ini tidak masuk akal. Awalnya hasilnya kan akan dibagi rata, drop seperti ini hasilnya lebih sedikit daripada bagi rata, apa gunanya berkhianat?"
Zhan Lou Lan akhirnya tidak mendalami pikiran ke arah itu, tapi keraguan tetap muncul dan sengaja ditimbun. Mendengar perkataan Ye Xiu, keraguannya langsung hilang justru jadi merasa tak enak: "Ah, bukan maksudku begitu. Bukannya dia temanmu? Apa ada kesalahpahaman?"
"Tidak ada kesalahpahaman, memang pekerjaannya ini." kata Ye Xiu.
"Oh, waktu itu dia..." Zhan Lou Lan bersiap menceritakan kronologi Destroying Immortality menghancurkannya, tapi cepat dipotong Ye Xiu: "Lebih baik cepat kasih tahu dia lari ke mana, ini lebih penting dari 'gimana kamu mati'. Arah sini?"
Qianji San di tangan Jun Moxiao terangkat menunjuk ke arah dengan konsentrasi pemain terbanyak.
"Iya..." kata Zhan Lou Lan.
"Map cannon mulai ditembakkan!!" teriak Ye Xiu sambil menggerakkan Jun Moxieu maju, "Unit tim besar tetap bersama, yang damage-nya tidak diabaikan jangan berkerumun!"
“Sebar orang lebih rapat, serangan perluas area, dihajar terus dihajar terus.” Ye Xiu buru-buru memimpin, sama sekali tak sempat berbicara lebih banyak dengan Zhan Lou Lan.
Zhan Lou Lan berpikir, benar! Sekarang bukan waktunya mengobrol. Kalau si pemalas itu terputus pertarungan dan logout, apa semua orang harus menunggu di sini terus? Waktu yang dibutuhkan untuk terputus pertarungan tidak lama, 3 menit, itu aturan sistem. Artinya, mulai dari Hui Ren Bu Juan kabur, dalam 3 menit jika tidak bisa menyegarkan status pertarungannya dengan serangan, maka setelah 3 menit dia bisa logout dengan tenang dan benar-benar lolos dari pengejaran ini.
Strategi yang disusun Shen sekarang bukan bertujuan membunuh, bahkan bukan untuk menemukan posisinya, tapi semata-mata untuk menahan si pemalas agar tidak bisa langsung logout.
"Semua mata harus awas! Perhatikan si pemalas itu, kelas Ninja, nama Hui Ren Bu Juan. Pemulung profesional, ciri khasnya licik, sangat licik!" Suara itu kembali bergema. Sebagai ketua guild, Zhan Lou Lan memilih diam saja, membiarkan Ye Xiu memimpin di sana.
Anggota Yi Zhan Tian Xia serentak bersorak. Mereka sangat geram melihat ada orang tiba-tiba meledakkan Zhan Lou Lan tanpa alasan. Ini jelas-jelas merampas hasil kemenangan mereka! Dua guild klub olahraga saja tidak bisa mengambil keuntungan dari mereka, tapi akhirnya justru kalah di selokan, jatuh ke tangan pemulung, benar-benar tidak bisa ditolerir.
"Black Temple yang sudah selesai bertempur tiba-tiba ramai kembali. Pemain dari berbagai kelas menggunakan skill dengan area efek terbesar mereka. Satu gelombang serangan, belum jelas apakah Destroying Immortality kena serangan, tapi monster kecil berterbangan kocar-kacir."
Black Temple sebenarnya juga area leveling. Area leveling pasti ada monster kecilnya. Tapi monster di area ini tidak berarti bagi tim elit seperti ini. Tak ada yang fokus menyerang mereka, hanya membabat sambil terus memutar kamera mencari posisi Destroying Immortality.
"Di sini!!"
Terdengar teriakan dari satu arah. Saat yang lain masih mencari sumber suara, Jun Moxiao yang bersama Zhan Lou Lan sudah berlari cepat ke sana.
"Di situ?" Zhan Lou Lan buru-buru menyusul, tapi hatinya ragu. Ia sadar betapa banyak perbedaan dirinya dengan level pro.
Ye Xiu mengendalikan Jun Moxiao langsung menuju sumber suara. Di kamera terlihat kabut ungu mekar luas, menelan beberapa orang seketika.
Ninja Tool·Smoke Jade.
Barang serupa ada di Expert Amunisi, namanya Smoke Bomb.
Dibandingkan granat asap, Jade Rokok meledak lebih cepat. Kabut tidak menyebar perlahan, tetapi langsung memenuhi area seketika. Saat ini menggunakan skill tersebut tentu untuk mengalihkan perhatian saat melarikan diri. Ye Xiu sudah tidak berusaha mencari bayangan Destroying Immortality dalam kabut, beralih mengamati arah mana yang akan digunakan musuh untuk melompat keluar.
Tepat seperti dugaan, sosok Destroying Immortality segera melesat keluar dari kabut ungu. Bukan hanya Ye Xiu yang melihat, banyak pemain langsung mengejarnya. Melihat Destroying Immortality terus melempar sesuatu ke belakang sambil berlari, Ye Xiu segera berteriak: "Hati-hati paku!!"
"Paku" adalah sebutan pemain, nama resminya adalah "Ninjutsu·Sanrin". Saat dilempar ke tanah, target yang menginjak tidak akan terluka parah, tapi kecepatan gerak akan terpengaruh.
Gerakan melempar Sanrin Destroying Immortality sangat licik. Ye Xiu memperkirakan banyak yang tidak menyadarinya. Benar saja, beberapa pengejar tiba-tiba mengalami penurunan kecepatan gerak, jelas karena menginjak jebakan. Destroying Immortality kembali melemparkan shuriken untuk menghalau, lalu melompat gesit dan mulai memanjat pilar batu di samping.
Dentuman senjata menggema keras.
Pemain jarak dekat dihalangi, masih ada yang jarak jauh. Pemain kelas Gunner serentak menembakkan senjata ke arah si pemalas ini. Tapi operasional Destroying Immortality sungguh luar biasa, kemampuan memanjat khas Ninja dimainkan dengan sempurna, tak ada satu pun serangan yang bisa menghentikannya. Ye Xiu langsung tahu dari kelincahan karakter ini, si pemalas kali ini mungkin tidak memakai peralatan sampah untuk memulung. Kecepatan seperti ini pasti didukung peralatan bagus yang meningkatkan statistik.
Dalam sekejap, Destroying Immortality telah memanjat cukup tinggi, berbalik melompat, langsung menginjak balok horizontal di udara, berlari lurus ke depan.
Balok itu sempit, tidak ada ruang gerak kiri-kanan. Dengan berlari di atasnya, dia terbebas dari gangguan kelas jarak dekat, tapi sepenuhnya terbuka di kamera kelas serangan jarak jauh.
Dalam semburan api senjata, Destroying Immembrance tetap berlari lurus. Di balok sempit itu, dia mengelak serangan dengan menggoyang-goyangkan tubuh ke kiri-kanan, operasional yang benar-benar presisi.
"Ada dua ketukan!" puji Ye Xiu. Jun Moxiao akhirnya masuk dalam jangkauan serangan. Qianji San dikibaskan, langsung menembakkan Anti-Tank Cannon ke arahnya.
"Doron!"
Peluru tepat mendarat di balok, gelombang kejut bergulung-gulung. Tapi Destroying Immortality dengan lincah melompat, berputar melewati aliran ledakan, berhasil menghindar dari serangan Ye Xiu yang sudah dihitung presisi waktunya.
Dalam desahan penyesalan para pemain, Destroying Immortality sendiri juga merasakan keringat dingin. Andai saja reaksinya tidak cukup cepat, tembakan itu pasti tepat mengenai sasaran.
Destroying Immortality yang sebelumnya sama sekali tidak mempedulikan siapa yang menyerang, kali ini tak bisa menahan diri untuk menggeser kameranya. Hasilnya, ia langsung melihat nama yang sangat mencolok.
Si pemalas ini kenapa bisa ada di sini!
Destroying Immortality terkejut, lalu melihat nama guild Jun Moxiao di atas kepalanya - Yi Zhan Tian Xia, sama seperti grup pemain lainnya.
Direkrut?
Sementara Destroying Immortality masih berpikir, Jun Moxiao sudah menembakkan senjatanya lagi.
Destroying Immortality mulai kesulitan bertahan. Jika satu lawan satu, ia masih percaya diri bisa menghindar. Tapi masalahnya, saat ini ia sedang berlari dalam hujan peluru, tiba-tiba ada pemain level tinggi yang ikut campur. Baru saja jungkir baliknya memang spektakuler, tapi gerakan itu membuatnya kehilangan satu langkah - perhitungan seperti ini berapa banyak pemain biasa yang mempertimbangkannya?
Tidak bisa terus seperti ini!
Destroying Immortality mengambil keputusan, melihat pilar batu di sebelah sana, lalu tiba-tiba melompat ke arahnya.
Jaraknya tampak masih kurang, tapi di udara Destroying Immortality melemparkan ninjato-nya yang menancap di pilar. Dengan tali yang masih tergenggam, karakternya terbang melayang ke pilar, berputar setengah lingkaran, lalu bersembunyi di balik pilar sebagai perlindungan.
“Kepung!!” Zhan Lou Lan berteriak memanggil, pemain Yi Zhan Tian Xia segera berdatangan dari berbagai arah.
Destroying Immortality menyelinap ke balik pilar batu, langsung menggunakan teknik persembunyian. Saat sedang mengamati medan tempur dan berpikir ke arah mana harus menyerang, tiba-tiba rentetan peluru menyambar tajam di sampingnya.
Pecahan batu beterbangan, di bawah pilar terlihat laras senjata Jun Moxiao yang menghadap ke arahnya: "Masih sembunyi?"
Destroying Immortality merasa menyebalkan, si pemalas ini kok bisa datang secepat itu?
