Destroying Immortality memang terlalu meremehkan. Dua karakter berpakaian lusuh sama sekali tidak dianggapnya serius. Padahal dengan teknik dan peralatan superiornya, meski melawan Tang Rou dan Baozi sekaligus, seharusnya dia tidak langsung terjepit seperti ini.
Tarian Tongkat Bundar adalah skill paksa yang tak bisa dihindari dengan Ukemi. Tapi refleks Destroying Immortality luar biasa. Begitu status tersungkur muncul, dia langsung berguling dan berjongkok, seolah berhasil menghindar dengan Ukemi.
Destroying Immortality kini menyadari kesalahannya. Yang disesalnya hanyalah persediaan alat ninjanya sudah habis.
Peralatan Ninja juga ada di pohon skill, tapi berbeda dengan ninjutsu. Ninjutsu bisa langsung digunakan setelah melakukan hand seals, sedangkan peralatan harus dibuat terlebih dahulu sebelum digunakan. Jumlah pembuatan peralatan juga terbatas. Biasanya Ninja sudah mempersiapkan stok standar, tapi Destroying Immortality yang terus berlari ini telah menggunakan semua Smoke Jade dan Caltrops setiap kali cooldown selesai, sehingga sekarang sudah habis total.
Untuk menggunakan lagi harus membuat peralatan dulu, tapi mana ada waktu untuk membuatnya saat sedang kabur terus-menerus?
Melihat dua pemain kuat menghadang di depan, Destroying Immortality menyesal telah menghabiskan semua prop. Dalam situasi seperti ini, jelas tidak ada celah untuk membuat peralatan.
Baru setengah berjongkok setelah berguling, tombak perang Han Yanrou sudah menusuk. Destroying Immortality mengelak dengan memutar badan, tapi tiba-tiba ada benda besar menubruknya. Bukan skill bukan prop, tapi langsung seorang pemain! Baozi Invasion menerjang ke depan, menjatuhkannya ke tanah dan menghujani pukulan ke wajahnya.
Destroying Immortality mengadukan protes. Meskipun selalu bermain solo, pengalaman bermain gamenya cukup kaya. Skill "Overpowering Combo Fist" Rogue yang digunakan Baozi Invasion ini memang teknik menjatuhkan lawan lalu memukuli. Tapi meski skillnya sama, gaya operasional tiap pemain bisa berbeda. Si pemalas yang sedang menghajar dirinya ini menurutnya benar-benar liar, pukulannya tidak terarah sama sekali, sangat minim teknik!
"Bagaimana mungkin aku bisa dijatuhkan oleh si pemalas yang tidak punya teknik seperti ini?" Tak lama kemudian skill "Overpowering Combo Fist" berakhir, efek paksa menekan target pun hilang. Destroying Immortality langsung melakukan operasional, karakternya swuk masuk ke dalam tanah.
"Hah!" Baozi terkejut berteriak.
"Belum pernah lihat?" kata Tang Rou sambil Han Yanrou menikamkan tombaknya. Skill Earth-Style Decapitation tidak sepenuhnya tidak bisa dideteksi saat bersembunyi di bawah tanah. Sarung ninjato yang menjadi lubang pernapasan adalah celah. Tapi ini sangat halus, mudah disembunyikan dengan medan tempur. Tapi Destroying Immortality menggunakan skill di depan orang, mana mungkin lokasinya tidak ketahuan? Saat Han Yanrou menusuk ke bawah, dia merasakan sesuatu yang aneh.
Earth-Style Decapitation tidak sekaku itu. Area pergerakan naik-turun memiliki radius kecil. Destroying Immortality yang mahir skill dan cepat operasionalnya, berani menggunakan skill di depan orang pasti punya trik. Saat tombak Han Yanrou menukik ke bawah, Destroying Immortality justru muncul dari belakangnya. Ninjato yang tidak berkilau menusuk diam-diam ke Han Yanrou. Tapi tidak ada serangan lanjutan, Destroying Immortality sudah berlari dash. Sekarang bahkan dengan kepercayaan diri sebesar apapun, dia tidak berani bertarung melawan dua orang. Di belakang, lebih banyak orang akan segera menyusul, terutama Jun Moxiao itu.
Destroying Immortality memutar kamera untuk melirik ke belakang, namun tiba-tiba sebuah batu meluncur dengan desiran angin. Ia segera menoleh menghindar. Tapi di bawahnya terdengar suara "dor", tombak perang Han Yanrou berhasil menusuknya.
Dua orang ini refleksnya cepat sekali!!
Destroying Immortality terkesima. Meski skill Earth-Style Decapitation-nya berhasil mengenai Han Yanrou - serangan apapun yang mengenai karakter pasti memberi efek tertentu - ia berharap Han Yanrou akan melambat setengah langkah. Tapi seberapa lambatnya? Tombak sang Battle Mage sudah menyusulnya. Secepat apapun kecepatan gerak, takkan sanggup menyaingi jangkauan tombak yang langsung merangsek. Kelebihan jarak serang tombak benar-benar dimanfaatkan habis-habisan.
Han Yanrou membalas dengan tusukan Longya. Meski damage-nya biasa, skill ini memiliki efek kekakuan paksa. Dalam sekejap itu, Han Yanrou dan Baozi Invasion sudah berhasil menguasai posisi Destroying Immortality kembali.
Destroying Immortality yang terjepit terpaksa bertarung sambil mencari celah kabur. Beberapa ronde berlalu tanpa kesempatan, saat telinganya menangkap suara: "Wah, skill memulungmu sekarang sudah level dewa ya!"
Destroying Immortality sudah tahu siapa yang datang dari suaranya, tapi saat ini mana sempat melihat. Dengan pengalaman bertarung yang lebih kaya dari Tang Rou dan Baozi, akhirnya dia berhasil merebut celah yang bisa dimanfaatkan. Operasional skill sudah dijalankan, mana mungkin dia membatalkannya hanya untuk memutar kamera melihat Jun Moxiao?
Tangan Destroying Immortality mulai membentuk hand seals dengan cepat dan rumit, jelas ini adalah skill besar dengan rangkaian hand seals kompleks. Makanya dia harus menunggu sampai ada celah untuk menggunakannya.
Ninjutsu·Shadow Dance!
Beberapa klon bayangan langsung menyebar mengelilingi Han Yanrou dan Baozi Invasion. Sejujurnya, skill besar ini jarang dialami Tang Rou dan Baozi. Skill ultimate membutuhkan waktu persiapan panjang, bahkan ahli seperti Destroying Immortality harus menunggu celah untuk melancarkannya. Apalagi pemain biasa yang butuh waktu lebih lama. Sementara Tang Rou dan Baozi terlalu dominan kuat melawan pemain biasa, jadi jarang ada yang bisa menggunakan skill selevel ini melawan mereka.
Karena itu, meski tahu tentang skill ini, keduanya kurang pengalaman menghadapinya. Apalagi yang menggunakan adalah ahli seperti Destroying Immortality. Dengan beberapa klon bayangan menyerang secara acak, keduanya mulai tidak terorganisir. Meski serangan klon tidak terlalu mengganggu, mereka juga tidak bisa mengontrol semua klon sekaligus.
Berbeda dengan Langkah Bayangan Pedang Blade Master yang memiliki Tubuh asli dan Afterimage, skill klon bayangan ini tidak punya. Untuk menangkap Destroying Immortality, harus mengendalikan atau membunuh semua klon bayangannya.
"Tapi Destroying Immortality menggunakan skill ini tentu bukan untuk melanjutkan pertarungan, melainkan mencari sudut pelarian. Beberapa klon bayangan hanya menyerang Han Yanrou dan Baozi Invasion secara acak, lalu bersama-sama berlari keluar aula."
"Tang Rou dan Baozi sudah berusaha maksimal, tapi hanya bisa menahan satu klon masing-masing. Dua klon ini jelas langsung dieliminasi dari pilihan tubuh asli Destroying Immortality begitu terseret."
"Klon lainnya hanya dikendalikan untuk kabur. Radius kontrol Yingwu terbatas, jadi klon-klon yang kabur tak bisa menyebar ke segala arah. Dengan kontrol sederhana ini, Destroying Immortality punya cukup waktu untuk memanipulasi dua klon guna membatasi Han Yanrou dan Baozi Invasion."
"Baru sekarang Destroying Immortality sempat melihat situasi. Jun Moxiao ternyata sudah mendekat selama percakapan, bahkan sebagian pasukan Yi Zhan Tian Xia lebih cepat darinya. Tapi bagaimanapun, Han Yanrou dan Baozi Invasion masih yang terdekat. Dengan membatasi dua orang ini, Destroying Immortality merasa tingkat kesulitan kabur tak terlalu besar. Yang perlu diwaspadai adalah Jun Moxiao ini - jangan-jangan si pemalas ini bikin masalah tak terduga lagi? Haruskah klon bayangan ini mengganggunya sekarang?"
"Destroying Immortality masih berpikir ketika tiba-tiba klon bayangannya terseret padahal tak ada serangan dari Han Yanrou yang mengenai. Sebelum sempat bereaksi, klon tersebut sudah ditarik paksa meski kakinya tak bergerak."
"Bahaya!!"
"Destroying Immortality" tiba-tiba menyadari situasi, segera mencoba menggerakkan kamera untuk operasional, namun melihat beberapa klon bayangan yang sudah keluar dari Black Temple tiba-tiba menghilang seperti kabut rokok, sementara tubuhnya sudah direngkuh oleh seorang Ahli Tenaga Dalam.
Skill Ahli Tenaga Dalam: Cloud Grasping Hand.
Tentu saja "Destroying Immortality" tahu skill ini, hanya saja saat ini dia tak menyangka lawan menggunakan metode seperti ini untuk men-counter Yingwu-nya.
Hanya tersisa dua klon bayangan, satu tertangkap ke kerumunan pemain oleh Ahli Tenaga Dalam ini, sementara yang lain sudah dibunuh oleh Baozi Invasion. Secara default, klon bayangan di kerumunan itu dipaksa sistem kembali ke status normal "Destroying Immortality".
"Hehe, kenapa cuma fokus ke aku? Meremehkan kami yang banyak ini ya?" Suara Jun Moxiao kembali terdengar dengan riang.
"Destroying Immortality" benar-benar menyebalkan!
Memang, dia terlalu memperhatikan Jun Moxiao. Matanya hanya tertuju pada top player seperti itu. Meski terkejut dengan dua pemain berpakaian compang-camping di pintu, dia selalu meremehkan pemain lain dari guild Yi Zhan Tian Xia. Tapi sekarang, yang berhasil menarik klonnya dengan Cloud Grasping Hand justru anggota biasa dari Yi Zhan Tian Xia. Keberhasilannya ini hanya karena dia Ahli Tenaga Dalam yang punya skill tersebut saja.
"Destroying Immortality" bahkan berani menyimpulkan: Kemampuan Ahli Tenaga Dalam ini menarik klonnya pasti bukan hasil pertimbangan sadar, mungkin hanya kebetulan atau...
“Kerja bagus……” Destroying Immortality mendengar suara itu, Jun Moxiao berjalan mendekat dan menyapa ahli tenaga dalam tersebut.
Ternyata!
Destroying Immortality sadar dirinya akhirnya terjebak oleh si pemalas ini.
Skill Yingwu, tidak ada satu pun klon bayangan yang secara teori merupakan tubuh asli. Namun, karena klon-klon tersebut harus berada dalam radius tertentu, harus ada patokan untuk menentukan area tersebut. Patokan itu adalah klon bayangan yang digunakan sebagai sudut pandang oleh operator.
Klon bayangan ini meski terbunuh hanya akan mengurangi jumlah klon. Tanpa pilihan operator, sistem otomatis akan mengalihkan kamera ke klon lain sebagai patokan baru.
Klon patokan ini disebut Yingwu Heart. Bukan tubuh asli, operator bisa secara aktif memilih untuk berganti.
Yang dilakukan Ye Xiu adalah mengidentifikasi bahwa Destroying Immortality menggunakan klon yang sedang melawan Han Yanrou sebagai Yingwu Heart. Diam-diam dia menyuruh seorang ahli tenaga dalam menggunakan Catch Cloud Hand untuk menariknya. Saat Destroying Immortality menyadari, sudah terlambat. Klon-klon yang keluar dari Dark Temple langsung menghilang karena terlalu jauh dari Yingwu Heart.
