Pemain yang menderita kerugian besar mana lagi punya semangat untuk melanjutkan pertempuran? Mayoritas justru menyesali semangat berlebihan sebelumnya. Keriuhan selalu diikuti kehancuran. Perang Dunia ini meledak terlalu cepat, mulai muncul tanda-tanda di awal playoff, mencapai puncaknya setelah pertandingan pertama final. Mereka yang begadang dengan semangat berapi-api malam itu, hampir semuanya berakhir buruk. Terutama yang bertarung sendirian tanpa tim, umumnya menyambut matahari pagi dalam keadaan telanjang.
Jika benar bisa melampiaskan emosi seperti ini, itu sebenarnya cukup baik. Para fans fanatik pasti tidak akan menyesal. Masalahnya, setelah semalam berlalu, adakah guild yang benar-benar menderita kerugian besar? Adakah yang sampai teriak-teriak minta ampun karena dibunuh? Tidak ada. Semua keuntungan kecil di area lokal tidak bisa mempengaruhi situasi keseluruhan. Pondasi guild klub besar yang ikut dalam Perang Dunia ini tidak akan goleh hanya karena satu malam begadang.
Pertempuran besar ini murni hanya persaingan gengsi. Selain meluapkan semangat yang sudah tak tertahan, tidak ada efek lain. Setelah semangat itu habis, yang tersisa hanyalah kekosongan. Hati kosong, slot peralatan juga kosong.
Mengadukan nasib! Banyak pemain merasakan hal yang sama. Tentu ada juga si pemalas yang merasa sangat puas, meski sudah terbongkar sampai telanjang bulat masih dengan bangga bercerita pada orang lain bagaimana dia berhasil memenggal kepala si arrogant tadi malam. Ini jelas menunjukkan level pencarian kebahagiaan spiritual yang sudah mencapai tahap sangat tinggi.
Ye Xiu menggerakkan Jun Moxiao berkeliling, kebanyakan melihat pemain yang masih bingung pasca pertempuran sengit. Sementara guild cabang-cabang klub besar tidak tinggal diam, semua sibuk membanjiri World Channel dengan pamer tentang betapa heroiknya anggota guild mereka dalam pertempuran semalam, dan betapa fans tim mereka tidak pernah kalah.
Dari propaganda guild klub, sepertinya semua adalah pemenang dalam pertempuran ini. Tapi kalau lihat pemain di jalan-jalan, semua adalah pecundang dalam perang besar ini.
"Ye Xiu tidak akan terlalu terkejut dengan hal ini." Persaingan emosional seperti ini memang sudah dipastikan akan berakhir seperti ini. Tapi game online, kalau tidak ada persaingan emosional sama sekali, murni berjuang demi keuntungan, mungkin justru tidak akan seseru ini.
Guild-guild besar dan klub-klub sambil mempromosikan kekuatan mereka, juga harus menghibur fans yang mengalami kerugian dalam pertempuran ini. Setiap pihak memberikan kompensasi peralatan kepada fans. Tentang kemungkinan ada yang mencoba memanfaatkan situasi, sebenarnya tidak terlalu penting.
Peralatan yang dibagikan akan terdistribusi ke semua orang, toh tidak bisa disimpan sendiri. Yang penting adalah membuat fans merasakan perhatian, membuat semua orang merasa ini adalah kesatuan. Bagi klub, yang penting adalah menunjukkan sikap seperti ini kepada publik.
Metode seperti ini sudah sangat dikuasai oleh klub-klub besar. Semalaman bertarung sampai penuh darah, lalu membayar sendiri untuk menghilangkan luka. Kedengarannya menyebalkan, tapi inilah semangat para pemain. Klub-klub besar sebenarnya menyukai antusiasme fans seperti ini. Kalau semua terlalu rasional dan dingin, banyak pekerjaan yang sulit dilakukan.
"Tak disangka pertempuran ini selesai begitu cepat." Empat ketua guild juga merasa terharu. Mereka sangat berharap guild-guild besar ini terus bertarung tanpa henti. Tapi sepertinya ini akan berakhir, terlalu banyak pemain yang sudah tidak sanggup melanjutkan, sehingga perang ini perlahan mulai memudar.
“Tidak apa, masih ada babak kedua final kejuaraan!” Si pemalas yang memanfaatkan situasi kebakaran tentu tak peduli keributan, berharap babak kedua final bisa memicu api pertempuran yang lebih besar.
“Berapa banyak BOSS liar minggu ini yang tersisa?” Ye Xiu bertanya pada Zhan Lou Lan.
Zhan Lou Lan memiliki statistik detail. “36,” jawabnya.
Sementara itu, setelah pertempuran sedikit mereda, guild-guild besar di satu sisi membangun hubungan dengan fans, di sisi lain mulai menghitung kondisi BOSS liar sepanjang minggu.
“BOSS liar minggu ini masih tersisa 36, di antaranya 9 berlevel 70. Semalam saat semua sibuk bertempur, total ada 7 BOSS liar yang muncul, termasuk 4 BOSS level 70: Sol, Nightlight Flow dari Dark Temple, Guardian Wicci dari World Tree, Blade Master A You dari Sighing Canyon, dan Silent Warrior Arian dari Sunset Waterfall.”
Meskipun sibuk PK, statistik BOSS liar guild-guild besar tetap akurat. Terutama BOSS liar level 70 yang paling penting, selalu mendapat penjelasan detail sebagai prioritas.
“Untungnya diambil beberapa guild itu.” Semua guild besar berpikir demikian. Terserah guild mana yang berhasil membunuhnya, yang penting saat mereka turun tangan, guild-guild kecil itu pasti tak berkutik.
“Selagi tidak ada urusan lain, perintahkan orang-orang di semua area untuk lebih memperhatikan BOSS.” Strategi penyebaran guild-guild besar hampir serupa. Final kejuaraan belum selesai, mereka tidak tahu kapan pertempuran ini akan tiba-tiba berkobar lagi. Sebagai guild yang bisa dikendalikan, mereka pasti tidak akan memulai persaingan emosional tak berarti ini. Guild klub besar hanya ikut serta dalam Perang Dunia yang tak membawa hasil ini dengan rela kehilangan 7 BOSS liar demi membela harga diri fans, menunjukkan sikap, dan memperjuangkan reputasi.
Situasi yang terlihat tenang sekarang tentu disambut baik sebagai waktu istirahat. Tapi istirahat di sini bukan berarti libur, pekerjaan memburu BOSS liar harus tetap digarap serius.
“Mengerti!” Jawaban para pemain guild besar terhadap instruksi tertinggi guild mereka terdengar penuh semangat dan tegas.
Waktu berlalu. Di pagi hari, jumlah pemain online di game tidak terlalu banyak. Yang perlu menenangkan diri sibuk menenangkan diri, yang perlu memperbaiki peralatan sibuk memperbaiki. Bagaimana dengan pemain guild besar? Penyesuaian mereka lebih cepat, terutama tim elit. Setelah pertempuran besar, guild pasti akan berusaha keras memulihkan semangat mereka. Saat ini semua peralatan dalam kondisi baik, semua berusaha keras mencatat rekor untuk mengembalikan EXP yang hilang dalam pertempuran semalam. Dalam pertempuran kacau seperti ini, tidak ada yang selamat tanpa cedera. Kecuali kalian tidak maju ke garis depan.
Semua berjalan teratur, sampai tiba-tiba sebuah pesan mulai menyebar di berbagai guild besar.
Di Selat Yingkong, BOSS Level 60, "Perantau Malam di Laut" Gan Lie telah melakukan penyegaran.
“Hanya BOSS Liar Level 60?” Suara ini bergema di antara inti guild besar. BOSS Liar Level 60 memang tak perlu diprioritaskan berlebihi. Jangankan mengerahkan tim elit, memobilisasi tim tetap pun tak perlu. Cukup bentuk grup acakan terdekat!
“Hanya BOSS Liar Level 60?” Yang tak diketahui guild besar, gumam serupa mulai merebak di beberapa guild tim kecil-menengah. Pasti akan membuat mereka terbelalak. Kapan guild-guild ini bisa bersikap tak acuh terhadap BOSS liar? Meski Level 60 sekalipun.
Selat Yingkong.
Guild-guild besar yang menerima informasi segera mengirim pasukan ke lokasi.
Di pihak Pavilion Blue River, Lan He kembali mengendalikan akun utamanya Lan Qiao Chun Xue di Shen Zhi Lingyu, memimpin tim dadukan dari anggota terdekat.
Setelah melewati "Perang Dunia", seluruh anggota guild kelelahan. Di saat seperti ini, mana mungkin Lan He tak mau membantu meringankan beban? Tugas merebut BOSS yang tak disukainya pun kembali jatuh ke pundaknya.
"Kalau bisa cepat sampai dan langsung membunuhnya..." Lan He berkhayal dengan boros.
Tapi jelas Pavilion Blue River bukan yang tercepat. Di tengah perjalanan, kabar datang: sebuah guild sudah berkumpul dan mulai membersihkan area.
"Yang mana? Cepat sekali!" tanya Lan He.
"Guild He Wu," laporan dari depan.
“Guild He Wu, ingin mencuri buruan ya…” Lan He berpikir dalam hati. Dia juga adalah orang yang sudah mengalami berbagai situasi, bentuk seperti apa guild kecil-menengah ini seharusnya, cukup jelas baginya.
“Percepat waktu!” Lan He memanggil tim mereka. Meski hanya Guild He Wu, tapi BOSS ini cuma Level 60, membunuhnya tidak ada tingkat kesulitan. Jika terlambat datang, mungkin benar-benar tidak akan kebagian.
“Awasi dengan hati-hati.” Lan He sambil menghubungi mata-mata di depan.
“Sudah ada guild baru yang datang lagi.” Laporan dari depan.
“Oh, yang mana?” Lan He buru-buru bertanya.
“Yi Zhan Tian Xia!” Jawab dari depan.
“Oh, kebetulan, biarkan mereka bertarung dulu, kita tinggal mengambil yang sudah jadi saat tiba.” Lan He merasa senang.
“Datang lagi satu guild.” Informasi depan terus mengalir, “Zhao Hua.”
“Oh.”
“Orang-orang Guild Yue Yun juga sudah sampai!” Pesan kembali datang.
“Kenapa bisa begini, informasi guild-guild ini lebih cepat dari kita.” Lan He agak bingung. Mencari BOSS liar, ini bergantung pada sumber daya. Semakin banyak pemain yang bisa dikendalikan guild, semakin luas cakupan jaringan intelijen. Jadi guild cabang seperti milik mereka yang punya banyak guild klub besar, kelebihan dibanding guild tim kecil-menengah ini seharusnya bukan sedikit. Hasilnya sekarang sudah empat guild seperti ini yang lebih dulu sampai, ini jelas karena intelijen mereka lebih cepat, sementara Pavilion Blue River mereka masih ngos-ngosan berlari di tengah jalan.
"Tapi entah datang duluan atau belakangan, bukankah BOSS tetap harus direbut? Kalau tidak bisa memindahkan BOSS lebih awal, lebih baik datang belakangan untuk memetik keuntungan!" Lan He berpikir sambil mengirim pesan ke garis depan: "Laporkan perkembangan pertempuran kapan saja."
"Orang Zhong Cao Tang datang!" Garis depan langsung membalas.
"Sungguh ramai sekali..." gumam Lan He.
Di Selat Yingkong, di tepi batu karang, ombak menghantam batu dengan ganas. Di atas batu karang telah berubah menjadi medan perang. Guild He Wu yang pertama tiba langsung bertarung tanpa ampun melawan BOSS liar Gan Lie - Pengembara Malam di Laut.
Saat sebuah tim besar Zhong Cao Tang tiba, terdiri dari pemain guild yang baru saja dikumpulkan. Pemimpin tim bernama Qianrihong, anggota inti Zhong Cao Tang. Setiap guild pasti memiliki anggota kunci seperti ini untuk mengambil item yang di-drop BOSS dengan aman.
Ketika Qianrihong memimpin timnya ke tepi batu, dia seketika bingung. Pemain Guild He Wu sedang aktif membunuh BOSS, sementara tiga guild lainnya hanya menonton di sekeliling...
Bisa dimengerti kalau penonton ingin menunggu inisiatif lawan, tapi kenapa anggota He Wu begitu bodoh? Sudah jelas ada pihak ketiga yang mengintai di belakang, masih juga bertingkah seperti belalang sembah main pedang - apa maksudnya ini?
"Qian Rihong kebingungan, jadi dia juga tidak bergerak dulu. Semua orang suka menunggu inisiatif lawan, lebih praktis! Alhasil, tim-tim guild dari berbagai pihak mulai berdatangan satu per satu: Dominant Hero, Pavilion Blue River, Lun Hui, Misty Rain, bahkan Dinasti Jia. Jelas meski sudah tersingkir, mereka masih punya ambisi besar."
Anggota-anggota guild yang datang tampak bingung, mereka berkerumun sambil memperhatikan dengan penuh tanda tanya. Para pemain Guild He Wu yang sedang membunuh BOSS ini benar-benar gemetaran! Nima, skalanya terlalu besar, begitu banyak guild yang menonton pertunjukan kami?
