Bisa mendapatkan banyak barang bagus dengan memulung, sebenarnya karena bertepatan dengan momen spesial ini. Selain itu juga karena metode ahli seperti Ye Xiu dan kawan-kawan. Di arena pertempuran sengit antar tim elit, yang bertarung adalah ahli-ahli pemain, bagi pemain biasa yang menyusup ke dalam, selain jadi umpan ya tetap umpan.
Hari ini sangat produktif, meski ada hal yang disayangkan: Hui Ren Bu Juan ternyata tidak online sama sekali.
Semalam berlalu lagi.
Keesokan harinya, sambil memanfaatkan kesibukan PK guild-guild besar, mereka terus memulung dan membersihkan sisa BOSS yang sedikit di minggu ini. Menjelang sore, game perlahan mulai sepi.
Babak kedua final kejuaraan Liga Profesional Glory Musim ke-8 akan dimulai malam ini. Ini juga akan menjadi pertandingan terakhir seluruh Musim ke-8. Musim ini akan benar-benar berakhir setelah pertandingan ini. Siapa yang akan menjadi juara akhir musim ini, akan terungkap malam ini.
Bagi mereka yang sedang bersemangat memburu BOSS Liar, saat ini memilih antara terus fokus pada BOSS atau menyaksikan pertandingan puncak yang hanya digelar setahun sekali benar-benar sulit. Akhirnya Shen dengan aura kepemimpinannya berkata santai: "Tonton pertandingan saja, BOSS selalu ada."
"Hmm..." Ucapan ini membuat Zhan Lou Lan tersedak. Sebelumnya, Shen justru menganjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini merebut lebih banyak BOSS. Kenapa sekarang berubah sikap? Rupanya kolaborasi sebelumnya hanya melibatkan dua pihak tanpa prospek jelas, sedangkan sekarang dengan lima pihak bekerja sama, masa depan terlihat lebih cerah!
Sebenarnya semua ingin menonton pertandingan ini. Melihat Shen sudah memberi restu, mereka pun tak lagi memikirkan urusan dalam game dan beramai-ramai menunggu siaran pertandingan dimulai.
Menjelang pertarungan final, tim siaran mengalokasikan waktu lebih dari satu jam untuk menayangkan berbagai konten tambahan.
Mulai dari cuplikan menarik di babak pertama, analisis situasi terkini, aktivitas kedua tim selama dua hari terakhir, hingga laporan tentang kegaduhan yang terjadi di dunia game online belakangan ini.
Intinya mereka melakukan segala cara untuk mempromosikan pertandingan penutup ini, menggali semua daya tarik potensial yang ada.
Di babak pertama, Tim Lun Hui unggul 7,5 poin atas Blue Rain.
Sistem playoff, total skor dua pertandingan adalah 19 poin. Jika salah satu pihak mencapai 10 poin, itu sudah situasi kemenangan pasti. Jadi di babak kedua ini, Lun Hui hanya perlu memenangkan group atau pertandingan tim besar untuk langsung menang. Namun pertandingan individual bagi Lun Hui agak kurang penting.
Poin pertandingan individual terpecah-pecah. Jika Lun Hui menang tiga pertarungan sekaligus, mereka bisa menentukan hasil di sini. Tapi jika hanya dapat 1 atau 2 poin, itu sama sekali tidak bermakna. Hasil akhir tetap harus ditentukan di arena dan pertandingan tim besar. Strategi Lun Hui dalam penjadwalan terus menjadi tebakan semua orang sebelum pertandingan.
Bagi Blue Rain yang ingin membalikkan situasi, mereka harus menjamin tidak kalah total di pertandingan individual, sekaligus memenangkan group dan pertandingan tim besar secara beruntun. Situasi sangat sulit. Dalam kondisi ini, ketahanan pemain Blue Rain menghadapi tekanan menjadi sangat krusial.
Sistem kompetisi Glory ini sangat cocok untuk peringkat skor reguler season. Akumulasi total poin membuat setiap tim berusaha maksimal merebut semua poin, yang sangat menjamin nilai hiburan tiap pertandingan. Tapi di playoff yang seharusnya lebih spektakuler, sistem eliminasi justru membuat banyak orang tidak hanya tegang menanti hasil akhir.
Contohnya pada final kejuaraan musim ini, jika Lun Hui yang memiliki kelebihan seperti ini benar-benar menang 3-0 melawan Blue Rain di pertandingan individual, maka gelar juara liga sudah ditentukan, sehingga pertandingan arena dan pertandingan tim sama sekali tidak perlu dilanjutkan.
Dengan begitu, dua pertarungan yang seharusnya paling sengit tiba-tiba menghilang. Bagaimana Liga bisa menerima situasi seperti ini?
Pada awal komersialisasi liga yang belum berkembang, semua pihak tidak terlalu mempermasalahkan hal-hal seperti ini. Namun sekarang, setiap pengurangan durasi pertandingan berarti kehilangan banyak pendapatan. Apalagi final kejuaraan yang merupakan pertarungan puncak musim, kehilangan dua segmen pertandingan kerugiannya sulit dihitung. Oleh karena itu, liga terus mempertimbangkan format baru untuk playoff yang bisa mempertahankan ketegangan hingga akhir. Namun format apa yang akan digunakan masih dalam penelitian. Musim ini jelas belum menerapkan format baru, hasilnya final kejuaraan ini membuat semua pihak cemas. Seperti tim siaran dan sponsor pertarungan final, sudah secara khusus membuat klausul dengan liga: Jika gelar juara ditentukan di pertandingan single player atau arena, biaya siaran dan iklan akan dikurangi drastis. Semua biaya baru akan dibayar penuh jika pertandingan berlanjut hingga tahap akhir pertandingan tim besar.
Terhadap hal ini, pihak Liga juga tidak bisa berbuat apa-apa, karena kejadian canggung seperti ini bukan pertama kali mereka alami. Format playoff terus-menerus melahirkan situasi canggung seperti ini. Para penyiar dan pemasang iklan yang cerdik mana mungkin mengabaikannya? Oleh karena itu, dalam kontrak yang disepakati kedua belah pihak sudah ada klausul khusus untuk mengatasi masalah ini. Justru karena alasan inilah, akhirnya Liga memutuskan untuk mengubah format playoff. Sudah mempengaruhi pendapatan, ini sangat menakutkan!
Meski ada diskusi sampingan seperti itu, kompetisi kali ini tetap akan berjalan seperti ini. Semua pihak merasa was-was. Meski pihak penyiar dan pengiklan memiliki klausul seperti itu, tentu mereka sangat enggan menghemat anggaran ini. Kalau tidak, mengapa mereka sampai mengeluarkan uang?
Di tengah berbagai keriuhan, babak kedua final semakin mendekat. Adegan di televisi telah beralih ke lokasi pertandingan. Pertandingan individual akan dimulai sepuluh menit lagi. Daftar lineup kedua tim diumumkan di detik-detik terakhir sebelum pertandingan. Saat ini, komentator dan tamu ahli di lokasi saling beradu analisis mengenai kemungkinan strategi kedua tim. Keduanya sepakat bahwa meski Lun Hui bisa meraih tiga poin sekaligus lewat Doron untuk merebut gelar juara liga, namun tetap membutuhkan tiga kemenangan beruntun dengan toleransi kesalahan yang terlalu rendah. Sekali kalah dalam satu pertandingan, usaha di dua pertandingan akan sia-sia. Jika menempatkan pasukan utama di sini tapi gagal meraih tiga poin, malah akan mempengaruhi penyusunan strategi untuk group. Pertandingan individual dan arena pertandingan tidak memperbolehkan pemain yang sama tampil berulang.
“Jadi menurutku, Lun Hui tetap akan fokus pada arena pertandingan di babak kedua, di sinilah titik penentu hasil pertarungan final kejuaraan ini.” Tamu ahli berbicara dengan penuh keyakinan.
“Analisis Bapak sangat tepat, lalu menurut Bapak bagaimana Tim Blue Rain akan menghadapi ini?” Komentator aktif mengikuti alur spekulasi.
“Tim Blue Rain berada dalam posisi pasif, mereka harus menebak kemungkinan penyusunan formasi Lun Hui. Tapi mengingat kemungkinan susunan Lun Hui seperti yang saya jelaskan sebelumnya cukup tinggi, saya cenderung berpikir Blue Rain juga tidak akan memaksakan kemenangan di pertandingan individual. Mereka juga akan memusatkan perhatian pada arena pertandingan, meski mungkin tetap menempatkan satu pemain kuat di babak single player.” Tamu ahli melanjutkan analisisnya.
“Haha, apakah pemain kuat yang Bapak maksud ini adalah Yu Feng?” tanya komentator.
“Mungkin!” Tamu ahli tersenyum, ekspresi percaya dirinya seolah berkata: Tepat, seperti itulah.
Sistem eliminasi berbasis poin, meski sering menimbulkan kecanggungan karena pertandingan mati sebelum waktunya, bukan berarti tidak ada manfaatnya. Penyusunan strategis yang membutuhkan perhitungan matang inilah yang harus dimaksimalkan dalam sistem eliminasi poin. Satu kali penempatan pemain yang tepat sasaran, terkadang bisa menjadi titik kemenangan dalam sebuah pertandingan.
Sepuluh menit berlalu cepat dalam obrolan kedua orang ini. Pemain dari kedua tim mulai naik panggung untuk pertandingan individual, pengumuman daftar pemain pun dimulai. Tim tamu pertama, pemain single player Tim Lun Hui, memberikan tamparan telak ke wajah analisis tamu ahli.
Tidak memaksakan kemenangan tiga pertandingan individual, menjadikan arena pertandingan sebagai titik balik?
Dia salah.
Lun Hui ternyata ingin langsung membantai Blue Rain di pertandingan individual. Kehadiran Zhou Zekai, atlet andalan mereka di daftar pertandingan single player menjadi bukti terkuat. Biasanya bintang utama tim ditempatkan sebagai penjaga terakhir di arena pertandingan, di mana kekuatan mereka bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk bersinar. Di pertandingan individual, paling-paling hanya bisa menjatuhkan satu lawan saja.
Tapi sekarang, Zhou Zekai akan bertarung di urutan pertama pertandingan individual. Semangat dan kepercayaan diri Lun Hui terpampang jelas dari penyusunan formasi mereka.
Diikuti dua pemain berikutnya: Pertandingan kedua, Lv Buoyuan dengan karakter Yudonya Yun Shanluan;
Pertandingan ketiga, wakil kapten Jiang Botao dengan karakter Soulblade-nya Wu Lang.
Meski pihak luar belum bisa memastikan, namun Lun Hui sendiri sangat yakin. Tiga karakter ini adalah yang memiliki skill points penuh 5.000 di Lun Hui saat ini. Yiqian Chuanyun dan Wu Lang memang sudah berlevel All-Star dengan peralatan tangguh. Yun Shanluan yang tadinya biasa saja kini kekuatannya melonjak drastis berkat skill points, meski peralatannya masih kalah dibanding lingkup profesional. Namun Lv Buoyuan yang mengoperasikannya sedang dalam kondisi prima.
Karakter bukanlah segalanya. Yang benar-benar mengendalikan karakter adalah pemain di belakangnya. Penampilan pemain yang luar biasa bisa menutupi banyak kekurangan karakter. Karena Lv Buoyuan sedang dalam performa puncak, Lun Hui menempatkannya sebagai penentu kemenangan.
Begitu formasi Lun Hui diumumkan, komentator langsung menghela "oh" panjang, entah apa maksudnya. Wajah tamu undangan memerah. Analisisnya yang sedikit melenceng sebenarnya biasa, tapi yang ini benar-benar jauh dari kenyataan. Sayangnya sebelum pertandingan dia sudah berbicara dengan begitu percaya diri. Saat ini tamu itu benar-benar ingin terlahir kembali ke masa lalu. Permintaannya sederhana, cukup kembali 10 menit yang lalu...
Tamu yang wajahnya babak belur itu terdiam sejenak. Kemudian pengumuman formasi Blue Rain akhirnya membuatnya sedikit sadar. Soalnya analisisnya tentang Blue Rain ternyata benar.
Blue Rain saat ini memang tidak berani mengambil risiko, lebih memilih bermain aman. Di pertandingan individual, mereka mengerahkan pemain kuat Yu Feng yang berlevel All-Star, jelas berharap dia bisa merebut satu poin agar setidaknya pertandingan tidak langsung mati di fase ini. Sedangkan bintang andalan mereka Huang Shaotian, tentu disiapkan sebagai jago terakhir di arena pertandingan.
Tapi sekarang, setelah kedua tim mengumumkan formasi mereka, semua orang tercekat.
Maksud Lun Hui sudah jelas terlihat, sementara formasi Blue Rain justru kebetulan menabrak laras senjata.
Ya, laras senjata!
Laras Yiqian Chuanyun milik Raja Senapan Glory, Zhou Zekai!
Yu Feng yang disiapkan Blue Rain untuk merebut poin ini, ternyata adalah pemain pertama yang turun di pertandingan individual...
