Tiga karakter keluar dari persembunyian, memandang ke sekeliling tapi tak menemukan jejak Destroying Immortality.
"Mari kita periksa ke sana." Ye Xiu memimpin Jun Moxiak berjalan maju, diikuti Han Yanrou dan Baozi Invasion di kiri-kanan.
"Mungkin dia ke toilet?" tebak Baozi. Meski terdengar aneh seperti biasa, tapi ini tetap sebuah kemungkinan.
“Bagaimanapun dia pasti logout di sini kan? Jaga di sini?” Tang Rou bertanya.
Baozi sendiri sudah punya pengalaman bermain game. Sekarang Tang Rou juga tidak bisa lagi disebut pemula. Dari Desember tahun lalu mulai main Glory secara serius, sampai Juni sekarang sudah genap setengah tahun. Kebanyakan game online mudah dipelajari dasar-dasarnya tapi sulit dikuasai, Glory juga begitu, makanya ada perbedaan teknik yang sangat besar antara atlet profesional dan pemain biasa.
Sudah setengah tahun Tang Rou main, itupun dengan waktu bermain yang sangat intens setiap hari. Kalau masih disebut pemula baru pasti akan ditertawakan. Mungkin karena siklus naik level di Glory cukup panjang, banyak yang bahkan belum masuk Shen Zhi Lingyu setelah setengah tahun. Dari sudut pandang ini, pemain Shen Zhi Lingyu mungkin masih menganggap pemain seperti ini cupu, tapi jelas Tang Rou tidak termasuk. Tekniknya sejak awal sudah jauh melampaui pemain biasa. Yang penting adalah pengetahuan tentang Glory. Sudah setengah tahun, mana mungkin masih seburuk awal dulu.
“Nunggu juga bukan solusi…” Ye Xiu berkata. Mereka cuma bertiga, kalau menunggu juga tidak mungkin mereka yang jaga. Minta bantuan guild besar lagi untuk mengawasi?
Ye Xiu sedang berpikir begitu tiba-tiba melihat sesuatu bergerak di sudut kameranya. Dia cepat-cepat memutar kamera dan melihat Destroying Immortality melompat dari suatu tempat, tangan membuat gerakan hand seals dengan cepat. Dari gerakan tangannya Ye Xiu tahu itu skill Yingwu, tapi yang membuatnya bingung: Kenapa si pemalas ini tiba-tiba muncul lagi? Otaknya rusak?
"Lebih dari sepuluh klon bayangan telah menyerang." Ye Xiu telah menilai dengan jelas - ini adalah serangan aktif yang nyata. Apakah Destroying Immortality memegang kartu as tertentu? Berani menyerang ketiga orang mereka secara frontal?
Meski belum memahami maksud sebenarnya, Ye Xiu takkan tinggal diam. Dengan gerakan mouse yang presisi, kursor langsung mengunci satu klon bayangan. Qianji San di tangan Jun Moxiao berubah menjadi tombak perang, menghantam klon tersebut hingga terpental. Tombak bergetar dan berubah menjadi bentuk senjata, sambil melakukan backstep dan menembak. Saat proyektil mengenai target, Jun Moxiao menggunakan Teknik Terbang dengan Senjata untuk mundur cepat, menyelinap keluar dari lingkaran kepungan klon.
"Mundur dulu!" instruksi Ye Xiu ke Tang Rou dan Baozi. Sikap berani Destroying Immortality membuatnya waspada. "Hati-hati, mungkin si pemalas ini punya trik aneh."
Tang Rou dan Baozi berusaha mundur, tapi tak semulus Ye Xiu. Gerakan Jun Moxiao yang terlihat sederhana - menyapu klon dengan tombak lalu mundur dengan teknik terbang - sebenarnya mengandung analisis kompleks: memetakan distribusi klon, mengamati fokus operasional lawan, dan menentukan arah terobosan optimal. Nuansa taktis ini sering luput dari pemandangan pemain biasa.
Tang Rou dan Baozi mencoba menarik diri dengan cara menyerang habis-habisan. Tapi mereka juga tidak bertindak tanpa strategi. Kedua karakter mereka bergerak ke arah berlawanan, sehingga Destroying Immortality tidak mungkin bisa menahan keduanya kecuali berhasil meng-Knock Back kedua karakter sekaligus. Radius crowd control Yingwu juga terbatas!
Ye Xiu yang sudah keluar dari radius dan sedang mengamati segera tahu bahwa upaya Destroying Immortality menggunakan Yingwu untuk menahan mereka pasti gagal.
Tang Rou begitu garang!
Tombak perangnya berputar, dengan lima Chakra (cahaya, gelap, es, api, dan netral) di punggungnya. Upaya Destroying Immortality menggunakan banyak klon bayangan untuk menahan mereka justru memberi kesempatan Chakra beterbangan. Chakra adalah ciri khas utama Battle Mage. Meski damage-nya berbasis Intelligence (kerusakan sihir), status bonus dari Chakra membuat Battle Mage bertipe Strength seperti Han Yanrou tetap menggunakannya.
Tang Rou sudah bermain Glory begitu lama, hingga menguasai ciri khas Battle Mage dengan sempurna. Saat menerobos, dia menggunakan skill kecil yang bisa menghasilkan Chakra. Setiap serangan mengenai target, satu Chakra terbang menyerang sementara Chakra baru muncul, siklus ini terus berulang. Dalam aliran Battle Mage, ini disebut strategi "Rune Chaos". Beberapa pemain yang mengandalkan gaya ini bahkan meninggalkan tongkat perang atau tombak perang yang menjadi senjata andalan Battle Mage, beralih ke tongkat sihir. Tongkat sihir memiliki kecepatan serang lebih tinggi, kerusakan sihir kuat, dan atribut tambahan Intelligence. Battle Mage yang mengkhususkan "Rune Chaos" pasti akan meningkatkan Intelligence secara ekstrim untuk memperkuat damage Chakra. Aliran ekstrim seperti ini sudah tidak ada lagi di lingkup profesional saat ini. Serangan Chakra sebenarnya memiliki banyak keterbatasan: pertama, butuh serangan spesifik untuk menghasilkan Chakra tertentu, lalu harus menyerang lagi untuk meluncurkannya. Damage serangan Chakra, meski Intelligence ditingkatkan sampai maksimal, tetap tidak bisa menyaingi skill besar mana pun. Jadi daya ledaknya benar-benar kurang memadai.
Jadi di lingkup profesional, "aliran Chakra kacau" hanya digunakan sebagai metode pendukung, jarang dipakai sebagai teknik serangan utama. Semua ini tentu sudah diajarkan Ye Xiu kepada Tang Rou. Namun saat dikepung Yingwu, menggunakan "aliran Chakra kacau" untuk memecahkan situasi, pertimbangan Tang Rou ini cukup brilian. Serangan kecil yang terus-menerus, Chakra beterbangan, warna Chakra dengan atribut Es, Cahaya, Gelap, dan Api yang berbeda-beda, membuat klon-klon bayangan Destroying Immortality berkilauan. Yang lebih menakutkan, serangan Chakra ini akan masuk dalam hitungan kombo, dan akumulasi jumlah kombo akan mengaktifkan skill awakening Battle Mage: Will of the Fighter.
Tak lama, tubuh Han Yanrou mulai memancarkan cahaya keemasan samar. Seiring meningkatnya jumlah kombo, cahaya emas semakin terang benderang. Seluruh klon bayangan Yingwu ini ternyata menjadi batu loncatan Han Yanrou untuk menumpuk kombo.
"Apa yang terjadi ini?" Ye Xiu semakin bingung. Dia menunggu Destroying Immortality menggunakan skill besar, tapi sampai sekarang musuh masih bermain-main dengan Yingwu-nya, malah memberi makan Will of the Fighter Han Yanrou. Jika terus begini, untuk apa mundur? Yingwu-nya justru akan dihancurkan Tang Rou. Bahkan... menghancurkan saja masih terlalu sopan, situasi ini lebih mirip Han Yanrou sedang diberi steroid!
Tang Rou jelas menyadari hal ini. Menurutnya Yingwu ini sepertinya tidak perlu dihindari lagi. Upaya menerobos kepungan hanya pura-pura belaka. Dia malah bertarung di dalam lingkaran klon bayangan yang melompat-lompat itu.
Akhirnya...
Klon bayangan menghilang, bukan karena dihancurkan atau durasi skill habis, melainkan Destroying Immortality sendiri yang membatalkan skillnya. Jelas dia menyadari teknik Yingwu-nya malah menjadi bumerang. Tapi bagaimana ini bisa terjadi? Ye Xiu benar-benar ingin mendekati dan mewawancarai orang ini.
Melihat gangguan yang menjengkelkan itu hilang, Baozi langsung menjadi lebih garang dari Tang Rou, langsung melemparkan batu bata.
Serangan kasar seperti ini mana mungkin mengenai Destroying Immortality. Dengan gesit dia menghindar, lalu menggunakan Jutsu Bunshin membuat karakternya melayang menjauh. Sepertinya dia ingin kabur?
Apa maksud si pemalas ini? Sementara Jun Moxiao mengejar, Ye Xiu benar-benar tidak mengerti.
Baozi dengan semangat mengejar sambil berteriak: "Hei jangan lari, berani-berannya sembunyi dan menyergap kami!!"
Sembunyi dan menyergap kami!?
Mendengar teriakan Baozi, Ye Xiu mulai tersadar akan sesuatu.
Jun Moxiao langsung mengejar dengan sigap, diikuti oleh karakter Tang Rou dan Baozi yang bergerak cepat. Dengan pembaruan peralatan terbaru, kecepatan gerak Destroying Immortality tidak lagi membuat mereka terkesan. Jun Moxiao terus-menerus melakukan serangan jarak jauh untuk mengganggu, sementara Baozi Invasion sesekali melempar batu bata. Destroying Immortality terpengaruh parah, tidak bisa lari lancar dan harus berbelok membentuk S dan Z. Akhirnya tiga karakter ini berhasil menyusul. Tombak perang Jun Moxiao bergetar hendak menggunakan Tarian Tongkat Bundar, tapi tiba-tiba "Whoosh!"- Qiansan belum sempat menikam, Destroying Immortality sudah terlempar ke udara karena Tarian Tongkat Bundar Han Yanrou lebih dulu mengenai.
"Jangan rebut! Jangan rebut!" Ye Xiu buru-buru mencegah. Dia tidak ingin membunuh Destroying Immortality terlalu cepat, khawatir Tang Rou akan terbawa emosi dan langsung membunuhnya dalam dua serangan.
Setelah dihempaskan oleh Tarian Tongkat Bundar, Destroying Immortality jatuh keras ke tanah. Begitu tombak perang Han Yanrou ditarik, si musuh langsung berusaha bangkit, tapi langsung dipukul di kening dengan batu bata oleh Baozi Invasion.
"Kau benar-benar kejam ya! Berani-beraninya datang mencari masalah sendiri." Ye Xiu mengomentari sementara Jun Moxiao menembakkan dua peluru sembarangan ke arah Destroying Immortality. Gerakan Destroying Immortality kali ini sudah bisa ditebak maksudnya olehnya.
Ternyata benar, si pemalas ini memang berniat menyergap mereka.
Selama beberapa hari ini Destroying Immortality tidak online, tetapi momen emas untuk memulung seperti ini, apakah ahli memulung sepertinya akan diam? Jelas-jelas si pemalas ini tidak hanya memiliki satu akun, selama ini dia menggunakan akun lain untuk memulung. Semua adalah ahli memulung yang khusus mengincar area dengan loot terbaik. Hari ini, akun identitas Destroying Immortality yang sedang menjelajahi area ini bersama tim elit Pavilion Blue River melihat tiga karakter milik Ye Xiu dan kawanannya.
Setiap kali ketiganya mengumpulkan barang hingga penuh dan membawanya kembali, dalam kondisi beban berat yang melebihi kapasitas, atribut karakter seperti kecepatan gerak, attack speed, lompatan dll akan terkena pengaruh besar. Destroying Immortality memperhatikan hal ini, lalu segera ganti akun dan bersiap menyergap mereka bertiga.
Saat berlari ke sini tadi, dasarnya dia bukan datang untuk memulung. Si pemalas ini punya ide yang sama dengan Ye Xiu, juga bersiap menunggu di jalan untuk menyergap. Buktinya tadi dia bersembunyi di suatu tempat, begitu melihat tiga karakter Ye Xiu mendekat langsung menyerang? Tapi setelah bertarung sebentar, Destroying Immortality cepat menyadari keanehan. Tiga karakter yang terbebani berat, mana mungkin masih segesit ini? Sadar akan hal ini, Destroying Immortality langsung kabur bukan?
Ye Xiu benar-benar tidak tahu harus tertawa atau menangis. Dia berencana membuat si pemalas ini lagi merasakan kekuatannya, tapi tak disangka nyali si pemalas ini sangat besar. Begitu melihat celah di pihak mereka, dia berani menyergap sendirian.
Tapi sayangnya, jika dia tidak sendirian, jika dia punya lebih banyak teman dan informasi seperti Ye Xiu, mungkin dia akan tahu bahwa tim Ye Xiu telah membersihkan Beban berat mereka tak lama setelah dia online.
