Awalnya trio Jun Moxiao terlihat akan kabur, membuat anggota Pavilion Blue River merasa lebih tenang. Mereka memang tidak berniat membunuh musuh, cukup mengusir saja sudah bagus.
Tapi ketenangan itu bahkan tidak bertahan lima detik. Setelah lari beberapa saat, Han Yanrou dan Baozi Invasion tiba-tiba berbalik dan menyerbu tanpa ragu. Sementara Jun Moxiao hanya berdiri memandang, lalu berbalik dan pergi dengan dingin.
Apakah kami akan celaka? Kembali para pemain Pavilion Blue River panik...
Hasilnya tentu saja Han Yanrou dan Baozi Invasion tumbang. Dua orang melawan 200 orang secara frontal - candaan ini terlalu berlebihan. Apalagi satu hanya ingin berkelahi, satunya lagi "melindungi bos" - serangan mereka terlalu langsung tanpa strategi, akhirnya dihancurkan dengan tragis oleh jumlah pasukan lawan Pavilion Blue River.
Pada akhirnya, anggota Pavilion Blue River memandangi dua mayat di tanah dengan rasa tidak percaya. Mereka melihat ke segala arah: timur, barat, selatan, utara, bahkan mengarahkan pandangan ke langit.
Apakah ini sudah berakhir? Tidak ada bala bantuan lawan? Tidak ada penyergapan? Tidak ada rencadana cadangan? Tidak merepotkan mereka sama sekali? Dengan mudah dikalahkan seperti ini?
Saat para pemain Pavilion Blue River masih bingung, Han Yanrou dan Baozi Invasion sudah respawn di kota utama, menunggu untuk bergabung kembali dengan Jun Moxiao.
EXP mereka pasti berkurang, dan masing-masing kehilangan satu peralatan yang di-drop. Tapi ini hal kecil. Ketika Jun Moxiao menemui mereka, Ye Xiu bertanya sambil tertawa: "Bagaimana rasanya?"
"Yang penting bos baik-baik saja!" Baozi masih larut dalam "adegan perlindungan saat mundur".
"Lawan... jumlahnya banyak." Tang Rou harus mengakui fakta ini. Dengan jumlah sebanyak itu, mustahil untuk menang bahkan dengan skill terhebat sekalipun. Saat pertama menerobos, Chakra-nya yang bertebaran dalam aliran kacau terlihat sangat perkasa. Berhasil membuat 200 anggota Pavilion Blue River enggan mendekat, tekad tempurnya bahkan langsung mencapai tier 7.
Tapi kemudian... jika tidak mau mendekat, Pavilion Blue River memiliki banyak kelas jarak jauh di antara 200 anggotanya. Serangan meriam terkonsentrasi menghujani, Han Yanrou milik Tang Rou bahkan belum sempat mendekat sudah tumbang.
Nasib Baozi Invasion juga mirip. Tak lama setelah menerobos ke depan, dia langsung jadi sasaran serangan terkonsentrasi dan tumbang. Pada akhirnya, dua orang ini bahkan tidak berhasil membunuh satu lawan pun.
“Ingin langsung bertabrakan dengan begitu banyak orang tentu tidak mungkin. Dalam situasi seperti ini, kita harus memanfaatkan semua kondisi yang ada, bertempur secara mobile, mencari kesempatan untuk menembus satu per satu.” Ye Xiu berkata.
“Hmm.” Tang Rou mengangguk, setelah mencoba sekali dia sudah tahu pasti tidak bisa menang, dan tidak berniat menantang lagi. Dia hanya pantang menyerah, bukan gila. Mana yang mungkin dan tidak mungkin masih bisa dia bedakan.
“Untuk bisa bermain kucing-tikus dengan 200 orang, harus ada syarat utama, setidaknya mereka mau bermain denganmu.” Ye Xiu melanjutkan, “Awalnya guild-guild ini cukup antusias, tapi sekarang sepertinya mereka menghindari kita. Aku agak terkejut mereka tiba-tiba menyerang hari ini.”
Perubahan sikap guild-guild ini tentu disadari Ye Xiu. Saat pertama masuk Shen Zhi Lingyu, mereka sangat agresif, tapi setelah beberapa kali pertempuran, aksinya semakin berkurang. Sekarang malah seperti hidup damai. Tapi Ye Xiu tahu sama sekali tidak ada negosiasi - guild-guild ini dengan santai mengubah sikap mereka sampai seperti sekarang.
Ye Xiu yang baru saja menambahkan karakter Lan He sebagai teman, langsung mengirim pesan: “Ada apa dengan kalian?”
“Kalian terus mengikuti kami, semua orang merasa tertekan.” Balas Lan He.
“Ngawur, kami kan sedang memulung. Kalau tidak mengikuti kalian, mau ikut siapa lagi?” Jawab Ye Xiu.
“Pemulung diusir, kau merasa aneh?” Lan He benar-benar terdiam. Memulung kok bisa bersikap sok jago! Apa tidak tahu pemulung di arena pertempuran ini lebih dibenci daripada lalat? Setelah diusir malah merasa dizalimi?
“Kalian akan menyesal.” Ye Xiu berkata.
“Ini ancaman?” Lan He membalas bertanya.
“Bukan, ini pemberitahuan. Tunggu saja!” Ye Xiu berkata.
Lan He langsung tegang. Bukan rahasia lagi kalung Shen telah membentuk aliansi empat guild. Saat ini hanya Lun Hui dan Pavilion Blue River yang bertarung di final kejuaraan, sementara guild tim lain dan fans tidak ikut campur. Dari ucapan Shen, apakah dia akan menyatukan empat guild besar untuk menghancurkan mereka? Si pemalas ini benar-benar berencana merampas terang-terangan?
Celaka, apa kali ini kita memicu masalah? Andai tahu begini, Lan He yakin guild pasti akan merendahkan diri membiarkan tiga pemulung mengikuti sambil menahan tekanan dari Shen. Alih-alih, tim elit mereka tak mau kehilangan damage malah memicu rencana perampasan terbuka...
Lan He buru-buru melaporkan ke Chun Yi Lao. Mendengar ini, ketua guild langsung panik. Tim elit mereka hanya 200 orang. Bagaimana mungkin menghadapi pasukan gabungan empat guild? Meski skala menengah, tetap mustahil ditahan. Apalagi mereka punya Shen legendaris seperti Ye Qiu!
“Segera panggil orang!” Chun Yi Lao memberi perintah. Guild besar memang memiliki skala dan jumlah anggota yang mumpuni, Chun Yi Lao segera mengerahkan personil. Awalnya hanya dua tim elit yang bertempur, lalu tim tiga, empat, lima, enam... sampai sepuluh tim dikerahkan. Chun Yi Lao masih merasa sangat tidak tenang, siapa tahu berapa banyak personil yang akan dikirim oleh empat guild ini?
Di pihak Serikat Samsara, mereka tiba-tiba menerima pesan bahwa Pavilion Blue River sedang memusatkan pasukan dalam skala besar dengan kekuatan tim guild, membuat mereka mulai gelisah.
Hingga saat ini kedua belah pihak memang saling menghindari konflik, namun ini hanyalah kesepakatan diam-diam tanpa perjanjian resmi. Kini Pavilion Blue River tiba-tiba memobilisasi pasukan, apakah mereka berniat menyerang? Tentu Serikat Samsara merasa khawatir, mereka saat ini adalah satu-satunya lawan Pavilion Blue River!
"Jangan lengah, segera kumpulkan pasukan!" Ketua Samsara Sandao Liujie juga buru-buru mengeluarkan perintah. Tim-tim Serikat Samsara mulai berkumpul, tim satu dua tiga empat... bahkan setelah memanggil sepuluh tim pun masih merasa kurang.
"Akan terjadi masalah besar." Wei Chen berkata dengan wajah tegang kepada Ye Xiu.
"Apa yang terjadi?" tanya Ye Xiu.
"Tiba-tiba mulai mengonsentrasikan personel, sepertinya benar-benar akan berhadapan dengan Pavilion Blue River?" Wei Chen meski menjabat sebagai pemimpin Tim Elit II, kemunculannya cukup mendadak, dipromosikan secara istimewa karena bakat luar biasa. Namun kepercayaan Lun Hui padanya tidak meningkat seiring kemampuannya. Meski memimpin satu tim besar, Wei Chen tetap bukan anggota inti Lun Hui. Setiap hari hanya menerima perintah untuk menyerang timur atau barat, sama sekali tidak paham proses pengambilan keputusan.
"Benarkah? Hebat juga, mau bertempur di mana? Kami akan bersiap." Ye Xiu berkata. Pasukan elit guild saat ini sedang menghindari pertempuran sengit, menyebabkan hasil memulung jauh lebih sedikit dibanding hari-hari kacau sebelumnya. Mendengar kemungkinan konflik tingkat tinggi, Ye Xiu berencana memanfaatkan kesempatan.
"Belum tahu, masih menunggu perintah!" kata Wei Chen.
"Kalau begitu aku tanya ke Pavilion Blue River ya?" ujar Ye Xiu.
"Oh? Kamu bisa mendapatkan info? Coba tanyakan." Wei Chen terkejut. Ia mengira Ye Xiu sudah masuk daftar blokir guild-guild ini, tapi ternyata masih bisa mengakses intel tingkat tinggi? Sambil bicara, kepalanya mendekat untuk melihat Ye Xiu membuka daftar kontak dan mengirim pesan.
"Ada kabar apa? Kalian mau berperang dengan Lun Hui?!" Ye Xiu mengirim pesan ke akun utama Lan He, Lan Qiao Chun Xue.
"Apa?" Lan He bingung.
"Lho? Kalian tidak tahu? Lun Hui sudah mulai mengumpulkan pasukan!" kata Ye Xiu.
“Apa?!” Lan He kali ini benar-benar kaget, segera menyampaikan pesan ini kepada Chun Yi Lao. Namun Chun Yi Lao sudah lebih dulu tahu: "Ya, aku sudah menerima informasi. Pihak Lun Hui telah mengumpulkan lebih dari 10 tim besar, sepertinya akan ada aksi."
Apa yang mereka inginkan? Pihak Pavilion Blue River sedang berdiskusi dengan sengit mengenai masalah ini, sama seperti pihak Lun Hui yang juga sedang berdiskusi.
Situasi rumit ini membuat Lan He merasa ada yang tidak beres. Meski sudah jenuh dengan konflik semacam ini, tapi kini konflik itu tanpa sengaja kembali menimpa mereka. Setelah merenung sejenak, dia punya pendapat: "Jangan-jangan Ye Qiu yang mengadu domba di balik ini?"
"Sial!" Ucapan ini membuat banyak orang tersadar.
"Si pemalas ini sudah mengumpulkan empat guild kecil, bahkan berhasil menarik Lun Hui! Pantas saja Lun Hui tiba-tiba begitu percaya diri, berani mengumpulkan orang untuk berperang melawan kita." Anggota inti Pavilion Blue River ramai membahas.
"Ini jadi sulit! Brengsek, dasar penipu, memanfaatkan situasi kebakaran! Ini jelas-jelas memanfaatkan situasi!" Chun Yi Lao mulai memaki. Orang lain bingung apakah dia memaki Ye Qiu atau pihak Lun Hui. Setelah dipikir-pikir, sudahlah, yang pasti semua pantas dimaki!
Kesimpulan ini bermula dari dugaan Lan He, tapi setelah dipikir ulang ada yang janggal. Jika benar Ye Qiu yang menggerakkan, maka pesan-pesan yang dia kirimkan padaku sebelumnya jadi tidak masuk akal! Ini sepertinya sangat kontradiktif?
“Sedang pusing mikir, eh Jun Moxiao malah kirim pesan: "Kalian sudah mau mulai menyerang?"”
“Serang apa?” Lan He langsung balas.
“Bukannya kalian mau serang Lun Hui?”
“Ngomong apasih kamu?” Lan He semakin bingung.
“Sepertinya Lun Hui yang inisiatif.” Ye Xiu merasa sudah dapat informasi, lalu bicara ke Wei Chen.
“Dua guild besar ini kekuatannya setara, tapi Pavilion Blue River seharusnya lebih kuat. Lun Hui berani inisiatif menyerang, pasti ada sesuatu. Jangan-jangan mereka punya sekutu tersembunyi?” Wei Chen menganalisis dari sudut strategi.
“Konflik besar seperti ini harus direncanakan matang-matang. Kalau ada yang mau gerak, pasti ada persiapan. Kumpulin anggota banyak-banyak mustahil gak ketahuan!” kata Ye Xiu.
“Kita aja yang gak tahu. Emang kita punya sumber informasi?” sahut Wei Chen.
“Siapa bilang? Sekarang aku sudah aliansi dengan empat guild. Jangan remehkan.” Ye Xiu langsung hubungi ketua empat guild, minta mereka awasi gerak-gerik guild besar.
Sementara itu, Lan He merenungkan situasi sambil membaca ulang riwayat chat dengan Jun Moxiao. Akhirnya dia curiga: “Bukannya kamu yang main curang?”
“Aku main curang apaan?” Ye Xiu juga bingung dapat pertanyaan dadakan ini.
“Kamu bilang mau bikin kami menyesal.” Lan Menyindir.
“Oh, itu cuma omong kosong. Kok, kalian ketakutan?” Ye Xiu nyeletuk.
