Meski hasil akhir baru diumumkan setelah final kejuaraan, eliminasi kedua tim ini sebenarnya sudah bisa diprediksi. Publik telah lama membahasnya, terutama karena salah satu yang tersingkir adalah Tim Jia Shi - mantan dinasti esports. Biasanya tim tersingkir jarang jadi topik luas, hanya disesali fans mereka sendiri saja.
Namun setelah semua keputusan final, pihak Jia Shi justru membuat pernyataan publik yang mencolok. Di tengah sorotan yang terfokus pada juara baru, Jia Shi jelas ingin menyuntikkan semangat bagi basis fans mereka.
Pemilik Tim Jia Shi, Tao Xuan, secara pribadi menerima wawancara. Dalam wawancara tersebut, dia menyatakan meskipun Jia Shi tereliminasi, ini belum berarti akhir. Terutama setelah menyaksikan final kejuaraan tahun ini, dari performa Lun Hui, dia kembali mengkonfirmasi kebenaran kebijakan pembangunan tim yang selama ini dipegangnya. Ini adalah era yang membutuhkan bintang, dan di timnya, ada bintang seperti Zhou Zekai.
"Apakah yang Anda maksud adalah Sun Xiang?" Media yang mewawancarai tentu bisa menebak. Teknik Sun Xiang sudah bisa dikatakan setara level dewa, dengan penampilan fisik yang juga baik. Dia memiliki semua kualifikasi yang dimiliki Zhou Zekai, namun tidak pendiam seperti Zhou Zekai. Dengan pengembangan yang tepat, nilainya bahkan mungkin melebihi Zhou Zekai. Dari perkataan Tao Xuan, semua orang bisa mendengar keyakinannya yang begitu besar.
Jia Shi yang pernah memiliki pemain seperti Su Mucheng sama sekali tidak asing dengan pengembangan nilai komersial pemain. Dari sikap Tao Xuan, terlihat meskipun Su Mucheng luar biasa, di matanya masih jauh tidak sebanding dengan Zhou Zekai.
Hal ini memang tidak ada yang membantah. Di dunia kompetisi, segalanya tetap harus ditentukan oleh hasil pertarungan. Wajah cantik memang menyenangkan mata, tapi orang berkumpul di lingkaran ini bukan untuk melihat kecantikan. Performa memukau Zhou Zekai di lapangan justru lebih mampu memicu semangat para pemain. Penampilan fisik pada akhirnya hanyalah pelengkap. Popularitas Su Mucheng yang tinggi tetap harus dikaitkan dengan kekuatan sejatinya yang cukup solid. Jika hanya mengandalkan teknik kucing berkaki tiga, secantik apapun wajahnya tetap tidak berguna. Ini bukan tempat yang mengandalkan tampang. Bahkan jika dihype seolah punya kemampuan, begitu turun ke lapangan langsung ketahuan kekurangan, mustahil disembunyikan.
Performa di lapangan tetap jadi faktor utama, namun juga perlu melihat konten performanya. Seperti di sepakbola, striker selalu lebih menarik perhatian daripada bek. Konten performa, gaya bertanding, dan peran dalam pertandingan akan semakin menentukan popularitas seorang pemain. Dari sudut pandang ini, Zhou Zekai yang memiliki performa eksplosif di lapangan jelas yang terdepan.
Di mata Tao Xuan, Su Mucheng sama sekali tidak mampu mencapai hal ini di lapangan. Tanpa terobosan besar, popularitasnya akan stagnan - tidak turun saja sudah bagus. Sedangkan Sun Xiang di matanya jelas merupakan pemain yang setara dengan Zhou Zekai. Muda, penuh semangat di lapangan, plus didukung penampilan fisik ibarat harimau bersayap, dari segala sisi memiliki potensi tak terbatas. Kesuksesan Zhou Zekai bagai contoh nyata yang menjadi suntikan semangat bagi Tao Xuan untuk berinisiatif menghadapi media dengan percaya diri.
"Kesuksesan Lun Hui dipujinya, apakah ini berarti dia sangat menyukai tim tersebut? Tentu tidak, hanya karena inilah skema pembangunan tim terbaik dalam pikirannya. Memuji Lun Hui, yang lebih penting adalah membuat pendukung Jia Shi mengerti: meskipun kami tereliminasi musim ini, kami sedang berkembang pesat di jalan yang benar. Lihatlah, Lun Hui yang menjadi juara musim ini adalah template masa depan kami. Mereka punya Zhou Zekai, sementara kami punya Sun Xiang!"
"Namun dari kondisi musim ini, adaptasi Sun Xiang dengan Jia Shi sepertinya tidak berjalan mulus." Media yang mewawancarai tentu tidak hanya memuji, saatnya harus tajam mereka tetap bersikap kritis.
Meski mendapat pertanyaan canggung, Tao Xuan tetap menjawab dengan kewibawaan. Dia mengakui memang ada masalah dalam proses penyempurnaan kerjasama Sun Xiang dengan Jia Shi, kalau tidak tim tidak sampai tereliminasi seburuk ini. Tapi kemudian dia kembali menekankan ambisi besar Jia Shi yang berfokus pada masa depan, kejayaan masa lalu sudah usang, tim perlu membuka halaman baru. Mengenai solusi masalah kerjasama Sun Xiang-Jia Shi, akhirnya Tao Xuan melemparkan bom besar: Kapten Tim Thunderclap, pemain All-Star, master strategi Xiao Shiqin akan melakukan transfer ke Tim Jia Shi musim depan.
"Kualitas strategi Glory Xiao Shiqin rasanya tak perlu saya komentari lagi? Saya yakin kedatangannya akan menyatukan setiap orang di Tim Jia Shi dalam sistem taktis yang sempurna." Tao Xuan menyatakan dengan penuh keyakinan.
Ini benar-benar sebuah bom besar.
Meskipun Xiao Shiqin telah menyampaikan pidato perpisahan saat Thunderclap tereliminasi di playoff, dan dalam berbagai spekulasi berikutnya, Jia Shi sering disebut-sebut sebagai salah satu nama dengan alasan yang logis. Tapi ini hanya spekulasi, Jia Shi hanyalah salah satu dari banyak kemungkinan. Meski terdengar masuk akal, tereliminasinya Jia Shi di musim ini adalah kelemahan fatal - apakah tim yang akan bertarung di Tantangan Rookie bisa cukup menarik bagi pemain All-Star seperti Xiao Shiqin?
Tapi sekarang, kemungkinan ini secara resmi diakui oleh pihak Jia Shi. Jendela transfer musim panas Liga Profesional Glory dibuka dari 1 Juli hingga 31 Agustus. Sekarang masih Juni, musim kompetisi sudah berakhir, dan Xiao Shiqin telah mengeluarkan pernyataan resmi. Meski Tao Xuan memberikan informasi ini lebih awal dengan sedikit melanggar aturan, tidak ada yang keberatan.
Tao Xuan juga merasa panik. Timnya tidak akan bermain di liga musim depan, pasti akan kehilangan banyak popularitas tahun ini. Dia harus melakukan banyak upaya agar pemain tidak putus asa total. Mengumumkan berita transfer lebih awal tentu langkah brilian.
Karena semua orang tahu Xiao Shiqin datang ke Jia Shi bukan untuk bermain di Tantangan Rookie. Dia memandang ke masa depan, bersedia mengorbankan satu musim ini demi kembali ke Liga Profesional bersama Jia Shi dengan kekuatan penuh dan menyerang gelar juara liga. Bahkan pemain All-Star seperti Xiao Shiqin sangat optimis dengan masa depan Jia Shi, haruskah kita semua lebih bersabar dan menantikannya? Inilah pesan tersirat yang ingin disampaikan Tao Xuan.
Kabar transfer pertama musim panas diumumkan lebih awal, jenis informasi seperti ini juga akan menjadi hiburan utama yang disuguhkan lingkup profesional di masa jeda kompetisi untuk para pemain selama musim panas.
Setelah final kejuaraan berakhir, dua tim terakhir yang berpartisipasi juga mengumumkan liburan dimulai. Namun liburan ini hanya berlaku untuk sebagian orang, sedangkan bagi bos klub, Manajer, tim logistik, Kapten dan sejenisnya, liburan tetap tak bisa benar-benar tenang.
Untuk menyambut musim baru, setiap tim akan aktif beroperasi. Baik transfer pemain, transfer karakter, maupun peningkatan peralatan karakter yang tak pernah diabaikan, semuanya menjadi fokus kerja musim panas. Bahkan beberapa pemain rajin akan kembali ke Glory setelah istirahat singkat. Meski tak ada pertandingan selama periode ini, mereka mungkin masuk ke game online untuk membantu guild klub mereka berkontribusi dalam hal BOSS Liar.
Kondisi seperti ini tentu sangat dipahami Ye Xiu. Hanya saja ini murni kesukarelaan pemain, klub tak akan memberikan tuntutan paksa. Saat ini di aliansi mereka, tiga tim Yueyun, Zhaohua, dan He Wu tidak perlu bermain playoff. Liburan mereka sudah dimulai sejak lama, tapi hingga kini belum ada kabar pemain yang bersedia memanfaatkan liburan untuk membantu. Hal ini membuat Ye Xiu sangat menyesal. Kebiasaan membantu di game online selama liburan sebenarnya lebih banyak dimiliki para pemain senior. Di awal berdirinya Liga, Atlet profesional tidak hanya bertanggung jawab atas pertandingan, tapi juga sering terlibat dalam persaingan dasar seperti membunuh BOSS dan merebut material di dalam game.
Adapun pemain baru yang bergabung kemudian, setelah masuk Liga, mereka hanya perlu fokus latihan dan menghadapi pertandingan. Urusan game online sudah ditangani oleh ruang kerja guild khusus yang dimiliki setiap klub. Dengan demikian, sangat sedikit pemain yang bisa mencontoh senior untuk membantu saat liburan seperti mencari masalah. Seperti tiga tim Yueyun yang sudah libur hampir sebulan, tak ada pemain yang memiliki kesadaran seperti itu. Menurut Ye Xiu, ini tidak bisa diharapkan.
Minggu baru, Pavilion Blue River dan Lun Hui berhasil meredakan serbuk mereka melalui diplomasi intensif kedua klub. Game online kembali tenang. Aktivitas menjarah BOSS kembali menjadi fokus utama, namun kali ini semua sudah tahu ada lawan baru: aliansi guild kecil yang dibentuk Ye Qiu Shen.
Minggu lalu semua sibuk berkelahi, belum benar-benar menghadapi. Mulai minggu ini, tantangan sesungguhnya akan datang. Anggota inti guild-guild besar merasa gelisah, karena level keseimbangan lawan ini benar-benar berbeda.
Senin tengah malam, tiga BOSS liar di Domain of Gods menyegarkan diri. Meskipun aliansi guild kecil hadir dan menunjukkan daya tertentu, mereka gagal merebut ketiga BOSS ini. Orang yang berpikiran jernih tahu: ini karena Ye Qiu Shen tidak online. Empat guild yang berkolaborasi tanpa kehadiran Shen jelas berbeda levelnya.
Pada Senin pagi, Ye Xiu dan kawan-kawan online. Zhan Lou Lan beserta keempat ketua guild lainnya juga muncul dengan penuh semangat. Meski karakter guild mereka bisa digunakan bergantian, tapi yang penting dalam kelompok ini adalah sosok Ye Xiu sendiri, bukan karakternya. Saat Ye Xiu offline, mereka hanya bisa berharap BOSS tidak muncul atau sedikit muncul. Semalam tiga BOSS muncul, keempat guild yang online mencoba bekerja sama menyerang, tapi hasilnya sangat mengenaskan. Guild-guild besar kini sudah menjadikan mereka target utama pencegahan. Bahkan dengan kesepakatan umum, seolah mereka menjadi satu keluarga dalam sekejap.
Harus diakui ini efek dari atribut mengejek massal Ye Xiu. Setelah tahu dia dalangnya, guild-guild besar langsung bersatu bak refleks alami. Tidak seperti dulu yang harus membuat grup diskusi untuk berunding bolak-balik.
Sekarang, di grup diskusi cukup satu kalimat: "Datang!" Itu pertanda musuh berlatar belakang Ye Xiu muncul.
Lalu tambah satu kalimat: "Hati-hati!" Maka semua langsung bersatu.
Empat guild bersatu menyerang semalam tapi tak mendapat keuntungan. Keempat ketua yang kini menyesuaikan jadwal sama dengan Ye Xiu, pagi ini mendengar laporan tersebut hanya bisa berkomentar: "Ternyata Shen sangat penting, tanpa dia kami berempat tidak ada apa-apanya!"
Karena keikutsertaan Shen, provokasi mereka semakin massal. Tingkat kesulitan menjarah BOSS langsung naik dari S ke SSS, sesuatu yang tak mereka sadari.
