Dominant Hero sempat kacau setelah ketua guild tewas. Kehilangan komando sementara tidak masalah, tapi semangat pasukan benar-benar terpukul. Lawan bisa menghabisi ketua mereka dalam sekejap, sehebat apa ahli ini?
Di bawah pimpinan Zhao Yu Zhe, Howling Mountain Villa benar-benar menekan Dominant Hero. Paviliun Kabut Asap yang melihat situasi berubah buru-buru ikut melempar batu ke sumur, balas dendam atas intimidasi Dominant Hero sebelumnya.
Tiba-tiba ketua Howling Mountain Villa Ma Ta Xifeng berlari kecil mendekati karakter Fen Yan Jing milik Zhao Yu Zhe: "Terdeteksi orang dari empat guild."
“Empat guild?” Zhao Yuzhe sedikit bingung. Empat guild adalah julukan yang diberikan aliansi mereka pada kelompok Ye Xiu, tentu saja Zhao Yuzhe belum pernah mendengarnya.
“Yi Zhan, Yueyun, He Wu, Zhao Hua.” Ma Ta Xifeng menjelaskan.
“Apa istimewanya mereka?” Zhao Yuzhe heran. Kekuatan guild umumnya sebanding dengan kekuatan tim esports di belakangnya. Dari keempat ini, Yi Zhan baru akan masuk Liga musim depan, sementara tiga lainnya adalah tim lemah yang bahkan lebih buruk. Perlukah berlebihan seperti ini?
“Sekarang mereka bersatu.” Kata Ma Ta Xifeng.
“Bersatu saja sudah menakutkan?” Zhao Yuzhe benar-benar meremehkan endorser Tim Typhoon di game online ini. Dia pernah melihatnya di klub tapi tak pernah berinteraksi, ternyata orangnya tidak punya prestasi?
“Bersatu tidak terlalu menakutkan, tapi di antara mereka ada seseorang!” Kata Ma Ta Xifeng.
“Siapa?”
“Ye Qiu.” Suara Ma Ta Xifeng berat.
“Ye Qiu?” Zhao Yuzhe tertegun, “Ye Qiu sang pemilik Yizhiyeqiu?”
“Benar. Sekarang dia membuat akun baru di game online bernama Jun Moxiao, tanpa kelas, seorang Loner.” Ma Ta Xifeng buru-buru menjelaskan data Ye Qiu. Tapi dia yakin Zhao Yuzhe sebenarnya sudah tahu, ini adalah gosip terheboh tahun ini. Sangini tampaknya bukan tipe yang tak peduli urusan luar.
“Hehe.” Zhao Yuzhe tertawa: “Dengan aku di sini, mengapa masih takut padanya?”
“Hmm...” Ma Ta Xifeng terdiam sejenak. Kesombongan Zhao Yuzhe sebenarnya sudah dia rasakan sebelumnya. Terhadap kekuatan top di game online seperti Dominant Hero, karakter ini sama sekali tidak menghargai. Tapi faktanya memang dia punya kualifikasi - kehebatan atlet profesional benar-benar jauh melampaui pemain game online biasa. Tapi yang sedang dibicarakan ini adalah Ye Qiu! Ensiklopedia Hidup Glory, tiga kali juara liga, segudang penghargaan individu. Cukup satu saja dari ini untuk menghancurkan "Rookie Terbaik".
"Rookie Terbaik" itu jenis penghargaan apa? Itu hanya diberikan untuk pemain baru. Tidak setiap "Rookie Terbaik" bisa seperti Sun Xiang yang langsung mengejar MVP. Tentang "Rookie Terbaik" Zhao Yuzhe ini, Ma Ta Xifeng tentu paham. Menurutnya, seharusnya tidak boleh terlalu overconfident seperti ini!
"Ye Qiu di mana? Langka nih, di game online bisa belajar dari senior. Cuma nggak tahu setelah pensiun setengah tahun lebih, levelnya sekarang seperti apa." Zhao Yuzhe bicara penuh antusias. Saat ini, dia teringat pada Tang Hao yang sukses mengalahkan seniornya - benar-benar keren dan cool. Meski saat itu yang dikalahkan adalah kapten tim Howling, sejujurnya di hati Zhao Yuzhe saat itu hanya ada perasaan iri dan benci. Dia juga berharap suatu hari bisa melakukan gerakan spektakuler seperti itu.
Di kompetisi, dia sudah mencoba mencari kesempatan seperti ini. Kini di game online, begitu dengar ada senior Shen yang bisa dihadapi, darah Zhao Yuzhe langsung mendidih lagi.
Melihat sikap sombong anak ini, Ma Ta Xifeng pun terdiam. Sudah bertahun-tahun dia mengelola guild Howling, sebenarnya bisa dibilang senior bagi Zhao Yu Zhe. Tapi tak masalah, meski atlet profesional tidak punya kekuasaan nyata di klub, mereka tetap dianggap seperti kakek yang harus dilayani semua orang. Saat ini Ma Ta Xifeng juga tidak terlalu suka melihat kepercayaan diri berlebihan anak ini, tapi apa mungkin menyuruhnya memberi perintah ke si pemalas ini untuk bergerak ke timur atau barat?
Ma Ta Xifeng merasa lebih baik tidak mempermalukan dirinya sendiri. Kabarnya bahkan perintah Kapten Lin Jingyan pun si pemalas ini jarang didengarkan!
"Sudah melihat orang-orang mereka mendekat, tapi belum melihat karakter Ye Qiu." Ma Ta Xifeng melaporkan situasi dengan jujur.
"Namanya Jun Moxiao ya? Baik, aku akan menunggunya di sini." Zhao Yu Zhe berkata dengan angkuh.
Kau menunggunya... Dasar dia tahu siapa kamu? Dalam hati Ma Ta Xifeng menggerutu, tapi mulutnya berkata: "Terima kasih kerja kerasnya." Lalu melanjutkan memimpin pertarungan tim besar.
Masih ada hal yang menghibur dari Zhao Yu Zhe. Misalnya si pemalas ini tidak pernah minta hak komando, hanya mengambil akun untuk serbuan. Tentu tidak menutup kemungkinan dia hanya ingin cari perhatian sendiri.
Ye Xiu dan kawan-kawan akhirnya tiba di Arena Dolarak. Karena kali ini bergerak dengan kecepatan penuh, perbedaan level operasional menyebabkan kedatangan tim tidak serempak. Namun selisihnya tidak terlalu besar. Bahkan guild klub dengan skala menengah, tim elitnya tetap memiliki kekuatan yang solid. Ditambah beberapa akun sementara Ye Xiu yang peralatannya seadanya, akhirnya mereka tidak terlalu unggul.
Arena Dolarak memiliki area yang luas dengan diameter 40 koordinat (setara 400 langkah). Interiornya bertingkat-tingkat, bagian tengahnya bukan lapangan kosong seperti stadion modern melainkan terdiri dari banyak arena kecil yang terpisah seperti gang-gang. NPC monster kecil di sini adalah arwah gladiator yang tewas di zaman kuno. BOSS Liar Gladiator Vitellius adalah yang terkuat di antara mereka.
Ya, intinya ini juga tempat berkumpulnya makhluk undead. Dunia Glory tidak terbatas pada era sejarah tertentu. Di sini ada sihir, Blade Master, hingga Penembak bersenjata api. Kota utama memiliki arsitektur kuno bernuansa historis maupun gedung pencakar langit modern. Kabarnya dalam update ekspansi Glory berikutnya, selain peningkatan level, skill dan peralatan baru, sistem terbaru yang akan muncul adalah tunggangan.
Dunia dengan peta seluas ini ternyata belum memiliki alat transportasi lebih cepat, hal ini selalu dikeluhkan pemain. Kini Glory akhirnya akan menghadirkan sistem tersebut.
Mount, ini adalah sebutan yang biasa digunakan pemain untuk alat transportasi ini. Namun dalam informasi yang dirilis pihak game saat ini, mereka tidak menggunakan istilah tersebut. Mereka menggunakan istilah "kendaraan". Menurut sumber yang mengetahui, kendaraan dalam Glory memang akan mencakup mobil dan sejenisnya, sehingga istilah mount memang tidak cukup inklusif.
Kedatangan Ye Xiu dan kawan-kawan di Arena Dorak belum mencapai lokasi akhir. Mereka masih harus mencari medan perang tempat BOSS diburu. Tak lama kemudian, mereka menemukan area pertempuran sengit saat ini. Dalam waktu singkat ini, Paviliun Kabut Asap dan Howling Mountain Villa telah mendapatkan banyak bala bantuan. Dominant Hero membayar harga atas sikap terlalu percaya diri mereka di awal. Saat ini mereka berada dalam posisi sangat tertekan, sementara Gladiator Vitellius telah dikuasai oleh Howling Mountain Villa.
Meski Ma Ta Xifeng tidak terlalu menyukai orang ini, ia harus mengakui bahwa Pemain Baru Terbaik sama sekali bukan orang sembarangan. Zhao Yu Zhe tidak memimpin tim besar manapun, ia hanya berkontribusi dengan kekuatan pribadinya, namun berhasil membantu Howling Mountain Villa meraih keunggulan. Serangannya membuat lawan sangat tersiksa, sementara pihaknya selalu berhasil mencapai target dengan lancar berkat analisis situasinya yang tepat dan pertimbangan yang tajam. Meski terdiri dari elite-elite guild, lawan benar-benar kesulitan menahan serangannya.
“Paviliun Kabut Asap awalnya bersama Howling Mountain Villa melawan Dominant Hero!” Namun setelah Howling Mountain Villa berhasil merebut BOSS dengan mantap, mereka baru sadar telah salah sasaran. Saat ini Howling Mountain Villa telah menguasai sebagian besar kelebihan, sementara mereka masih sibuk menekan Dominant Hero - ini sama saja bekerja paruh waktu gratis untuk Howling Mountain Villa!
Paviliun Kabut Asap segera berubah sikap, tetapi sejak awal mereka sudah dihajar habis-habisan oleh Dominant Hero, ditambah kebingungan membaca situasi. Kini mereka mulai menargetkan Howling Mountain Villa...
Guild lain datang untuk menjarah BOSS, tapi kinerja Paviliun Kabut Asap sejauh ini lebih mirip tongkat pengaduk kotoran. Mereka tampak tidak punya logika jelas dalam merebut BOSS, hanya membuat masalah untuk orang lain.
"Ini sedang main apa sih?" Ulas Ye Xiu setelah tiba di medan perang dan mengamati konsekuensi sejenak, memberikan penilaiannya terhadap Paviliun Kabut Asap.
"BOSS ada di tangan Howling Mountain Villa!" Empat guild yang fokus pada BOSS terkejut menemukan bahwa targetnya justru tidak berada di Dominant Hero.
Selain mereka, tiga guild besar lain juga telah mengirim beberapa elite, meski jumlahnya sedikit. Melihat kekuatan guild-guild yang sudah berkumpul, mereka tak berani bertindak gegabah. Mereka menyembunyikan karakter dengan kecerdikan di tempat tak terlihat, menunggu pasukan utama guild mereka tiba.
"Tiga guild itu bertarung dengan sengit. Meskipun Ye Xiu dan kawan-kawan sudah cukup mendekat, tidak ada yang sempat menyapa mereka. Ye Xiu masih mengamati situasi, sementara empat ketua guild di sampingnya gelisah takut kehilangan BOSS karena keterlambatan."
"Baik, mari kita susun strategi." Setelah mengamati beberapa saat, Ye Xiu akhirnya berbicara. Empat ketua guild segera mendekat untuk mendengarkan instruksinya.
Setelah mendengar strategi tersebut, Yue Ziqing, Bai Xijingliu, dan Wu Jinzhi segera memimpin anggota guild mereka untuk berpencar. Sementara itu, Ye Xiu dan kelompoknya bergabung dengan tim besar Zhan Lou Lan, bersiap menjadi penyerang inti.
"Serbu!" Untuk tim yang dipimpinnya langsung, Ye Xiu tidak banyak bicara. Langsung menerobos ke depan sebelum menyusun strategi lebih lanjut.
"Serbu!"
Zhan Lou Lan memberi komando pertama kali sambil berlari ke depan. Di belakangnya, Gui Qulai Xi, Qianfang Gehai, Ye Xi, dan Qianye Liruo mengikuti erat. Sebagai calon tim esports, mereka menggunakan setiap kesempatan pertempuran untuk melatih koordinasi.
Apakah kedatangan mereka benar-benar tidak diawasi? Tentu tidak. Howling Mountain Villa yang sedang unggul paling khawatir dengan kehadiran pihak ketiga. Pengintai yang dikirim Ma Ta Xifeng sudah melaporkan kelompok ini akan menjadi yang pertama tiba. Saat mereka akhirnya muncul, Ma Ta Xifeng dan Zhao Yu Zhe mulai mengawasi dengan seksama.
"Jun Moxiao... sepertinya tidak ada di sini..." Ma Ta Xifeng mengamati lawan yang menyerbu dengan cermat, namun tidak menemukan nama yang selalu membuat para ketua guild gemetar itu.
“Tidak datang?” Zhao Yuzhe langsung kecewa berat.
“Di sana! Anggota Yi Zhan, Zhan Lou Lan! Orang yang akan ikut Liga profesional musim depan.” Ma Ta Xifeng tiba-tiba menunjuk ke arah orang yang sedang menerobos ke depan.
“Oh begitu? Kalau gitu biar aku yang kasih mereka pelajaran dulu!” Zhao Yuzhe berkata datar, karakter Fen Yan Jing-nya sudah bergerak anggun menyambut.
