Melihat Yi Zhan Tian Xia mulai kacau akibat serangan mendadak, Guild Yueyun yang tiba-tiba muncul kembali mengacaukan situasi. Pemain He Wu seperti Tembok Besar, tiba-tiba menyerobot dari samping dan memotong di tengah. Pemain Yi Zhan Tian Xia yang sudah bersiap segera mundur dengan tenang.
Zhao Yuzhe melihat target yang hampir dikejarnya kabur lagi, skill-nya ditembakkan sembarangan karena marah. Ma Ta Xifeng tak peduli itu. Yi Zhan Tian Xia boleh kabur sejauh apapun, masalahnya: Jangan bawa-bawa BOSS!
Ya, pemain He Wu menghalang di antara Howling Mountain Villa dan Yi Zhan Tian Xia. Tapi apakah Howling Mountain Villa benar-benar ingin terus menempel dengan Yi Zhan Tian Xia? Tentu tidak. Kedua pihak terputus, tak ada yang peduli. Yang dipedulikan Howling Mountain Villa adalah hubungan mereka dengan BOSS juga terputus tiba-tiba oleh gangguan Guild Yueyun.
Beberapa orang yang masih bertahan di dekat Gladiator Vitellius tercerai-berai dalam formasi lawan. Sebelum sempat berbuat apa-apa, mereka sudah ditelan serangan lawan. Ma Ta Xifeng menyaksikan Pasukan Knight Yi Zhan Tian Xia terus memicu provokasi, menarik Gladiator Vitellius semakin jauh. Sedangkan mereka? Sekarang hanya bisa menonton tanpa daya. Menerobos formasi He Wu yang sudah dipersiapkan matang-matang tentu tidak mudah. Bahkan ahli sekelas Zhao Yuzhe pun tidak bisa. Apalagi Zhao Yuzhe yang mulai kehilangan kesabaran, menembak sembarangan tanpa strategi, membuat Ma Ta Xifeng tidak bisa mengoordinasi anggota tim. Lalu tiba-tiba... Fen Yan Jing menghilang.
Ke mana dia pergi?
Di tengah kerumunan orang, Ma Ta Xifeng kesulitan menemukannya. Tapi sekarang dia sudah tidak sempat memikirkan itu. Gladiator Vitellius sepenuhnya lepas dari serangan mereka. Seiring waktu, aggro tim mereka terhadap BOSS akan terus menurun. Yi Zhan Tian Xia akan semakin mudah mengambil alih BOSS sepenuhnya.
Ma Ta Xifeng sudah panik, mana ada mood buang waktu dengan Guild Yueyun di sini. Setelah melihat arah pelarian Yi Zhan Tian Xia, dia segera memerintahkan timnya untuk berpura-pura mundur. Rencananya adalah mengganti arah untuk menghadang di jalan. Kehilangan BOSS seperti ini bikin tidak rela! Padahal ini hasil perebutan susah payah dari Dominant Hero dan Paviliun Kabut Asap.
Dominant Hero?
Paviliun Kabut Asap?
Begitu teringat dua guild ini, Ma Ta Xifeng tiba-tiba sadar tidak boleh mengabaikan keberadaan mereka! Keduanya juga belum menyerah. Setelah merebut BOSS dari Dominant Hero dengan kekuatan Zhao Yu Zhe, Dominant Hero terus melakukan serangan balik gencar. Paviliun Kabut Asap juga mengintai dengan rakus, sementara Howling Mountain Villa berusaha mati-matian bertahan. Tapi sekarang?
Baru saja Ma Ta Xifeng teringat hal ini, visinya sudah menangkap pemain dari Dominant Hero dan Paviliun Kabut Asak. Keikutsertaan mendadak Yi Zhan Tian Xia mengacaukan keseimbangan. Howling Mountain Villa yang semakin banyak menginvestasikan sumber daya untuk menghadapi mereka akhirnya tidak mampu menahan serangan dari dua guild ini di satu sisi.
Ma Ta Xifeng tentu tidak begitu sombong untuk mengira dengan tambahan Zhao Yu Zhe mereka bisa 1 lawan 3. Tapi karena BOSS sudah direbut dan pembunuhannya berjalan lancar, dia merencanakan untuk terus memaksa mengalahkan BOSS. Namun tak disangka anggota Yi Zhan Tian Xia di bawah komando Ye Qiu Shen begitu kuat - langsung menghancurkan MT, Off Tank, dan 3T mereka, menyambar BOSS lalu pergi, membuat Howling Mountain Villa langsung kehilangan inisiatif.
Situasi tidak masuk ke deadlock saling paksa seperti yang mereka prediksi, malah justru dikendalikan pihak lawan. Dalam kondisi seperti ini, mana mungkin Howling Mountain Villa masih sempat memikirkan Dominant Hero dan Paviliun Kabut Asap?
Target Dominant Hero dan Paviliun Kabut Asap tentu bukan untuk menghancurkan Howling Mountain Villa, melainkan juga merebut BOSS. Mereka bersorak melihat Yi Zhan Tian Xia menyelundup masuk, berpikir ini kesempatan emas. Tapi kedua guild ini juga tak menyangka gerakan Yi Zhan Tian Xia begitu cepat: masuk, keluar, bawa kabur BOSS, tanpa memberi kesempatan duel.
Dua guild yang ingin memanfaatkan situasi kebakaran ini akhirnya hanya bisa mematung melihat BOSS dirampok. Ketika mereka buru-buru mengejar, yang ditemui adalah adegan para penyerang sudah dijemput pasukan penyergapan. Hubungan terputus seketika, musuh benar-benar lolos.
Kedua guild ini tidak perlu menahan serangan mendadak dari Guild Yueyun, reaksi mereka jauh lebih cepat. Mereka langsung menghindar dengan mengambil jalan memutar saat Guild Yi Zhan Tian Xia bergerak. Ma Ta Xifeng seketika menyadari niat kedua guild ini dari arah larian pemainnya, tentu tak mau tinggal diam. Tanpa basa-basi, mereka langsung mengejar. Tapi situasi mereka sulit: di belakang ada anggota Guild Yueyun yang mengejar tak henti-henti. Jika balik melawan, akan menyita waktu; Jika diabaikan, bukankah itu sama dengan menunggu wipeout? Jika membagi pasukan, masih ada ancaman dari guild kuat seperti Dominant Hero dan Misty Rain. Bagaimana menghadapinya dengan personel yang sedikit? Selain itu, kali ini Ma Ta Xifeng tak lupa: anggota Guild Yi Zhan Tian Xia dan Yueyun sudah muncul, tapi di mana anggota Guild He Wu? Di mana Guild Zhaohua?
Ma Ta Xifeng merasakan betapa aliansi mereka telah merusak keseimbangan perburuan BOSS. Kedepannya, setiap guild mungkin akan menambah jumlah personel. Jika tidak, menghadapi serangan membabi-buta dari empat guild sekaligus akan sangat pasif.
Tapi penambahan personel itu urusan masa depan, untuk kali ini sudah terlambat. Akhirnya Ma Ta Xifeng memutuskan untuk membagi pasukan: sebagian menghadapi Guild He Wu dengan strategi kucing-kucingan, sebagian lagi mengejar dengan hati-hati. Masih ada dua guild yang belum muncul, Ma Ta Xifeng berharap dua guild ini akan bertabrakan dengan Dominant Hero dan Paviliun Kabut Asap.
Perkembangan situasi akhirnya sesuai dengan harapan Ma Ta Xifeng.
Saat dia membawa setengah personil untuk berputar menghalangi, akhirnya melihat Dominant Hero yang larinya cepat justru dihadang guild Zhaohua. Pemain Dominant Hero memang garang, terlihat bersiap untuk langsung menerobos frontal. Tim elit mereka benar-benar kuat, banyak pemain Dominant Hero adalah pria garang yang berani maju, ini tentu terkait gaya khas tim esports mereka.
Ma Ta Xifeng tentu tidak akan ikut meramaikan, membawa tim besar terus memutar. Hasilnya, mereka melihat Paviliun Kabut Asap dan Guild He Wu saling mengganggu. Paviliun Kabut Asap tidak sekeras itu, terlihat ingin melepaskan diri dari anggota Guild He Wu. Namun Guild He Wu tetap membandel menempel. Ma Ta Xifeng masih tidak ikut campur, bersiap untuk terus memutar. Tapi kali ini, firasat buruk mulai menggelayuti hatinya.
Putar, putar, putar!
"Dirinya sendiri sedang memutar ke mana? Orang-orang Yi Zhan Tian Xia membawa BOSS ke mana, apakah dirinya masih tahu?" Ma Ta Xifeng mengingat arah yang dilihat sebelumnya saat Yi Zhan Tian Xia berlari keluar, lalu melihat arah majunya sendiri sekarang, hatinya langsung menjadi dingin. Baru sekarang dia benar-benar memahami tujuan penyergapan tiga guild ini.
"Apakah ini intercept?"
"Benar, tapi kuncinya adalah mengulur waktu. Lawan tidak seperti guild Howling Mountain Villa yang siap membunuh BOSS secara instan saat situasi menguntungkan. Lawan sangat hati-hati, waspada, dan licin. Dengan intercept berulang kali terhadap pengejar, mereka berhasil mengulur waktu hingga akhirnya anggota Yi Zhan Tian Xia membawa gladiator Vitellius ke lokasi yang tidak diketahui."
"Sialan, map rusak ini!!" Ma Ta Xifeng mengumpat kesal lagi. Arena Dolrak ini memiliki desain arena besar mengelilingi arena tengah, arena tengah mengelilingi arena kecil, semuanya terpisah. Ditambah erosi zaman yang meninggalkan banyak parit dan jurang. Jangan senang dulu melihat jalan lurus di depan, karena di balik kelurusannya tersembunyi banyak lubang dan gua yang bisa membuat jalan bercabang tiba-tiba.
Di map rusak begini, mudah bersembunyi tapi sulit mencari! Ratusan anggota Yi Zhan Tian Xia yang membunuh BOSS memang target besar, tapi masalahnya HP gladiator Vitellius sudah tinggal sedikit setelah perjuangan ini. Begitu aggro beralih ke pihak Yi Zhan Tian Xia, BOSS bisa dihancurkan dalam waktu singkat. Sekarang menyebar tim pencari lalu berkumpul lagi, apa masih sempat?
Ma Ta Xifeng merasa frustasi. Kabar terbaru menyebutkan kedatangan guild-guild lain, tapi ia tahu sudah terlambat. Jika dia menerima informasi ini, pasti pihak Yi Zhan Tian Xia juga sudah tahu. Dengan taktik menghindari sengaja, mereka punya cukup waktu untuk menghabisi gladiator Vitellius.
Burung yang sudah dipanggang akhirnya terbang juga!
Ma Ta Xifeng sudah putus asa. Melihat anak buahnya masih gelisah melihat ke segala arah, dia tak ingin merusak suasana hati semua orang. Saat sedang berpikir cara membuka topik, tiba-tiba pesan baru masuk. Dengan malas, Ma Ta Xifeng membukanya. Pengirim pesan adalah Fen Yanjing, karakter milik Zhao Yuzhe. Pesannya tidak berisi teks, hanya dua deret angka dan sebuah koma - ini adalah koordinat area.
"Ah! Posisi BOSS?" balas Ma Ta Xifeng.
"Cepat." jawab Zhao Yuzhe.
Ma Ta Xifeng sama sekali tidak tersinggung dengan sikap kaku ini. Semua kesan buruknya terhadap Zhao Yuzhe lenyap seketika.
"Sedang menunggang kuda!" Balas Ma Ta Xifeng dengan antusias, lalu berteriak memimpin tim besar untuk bergegas menuju area koordinat yang dikirim Zhao Yuzhe.
Benar-benar ahli, benar-benar berbakat! Ma Ta Xifeng terus berpikir dalam hati. Dengan kemampuan sendiri bisa menemukan posisi lawan. Saat itu tidak terlihat, apakah diam-diam mengikuti? Hatinya dipenuhi kegembiraan karena Howling memiliki pemain seberbakat ini, dan lebih lagi karena bebek yang hampir lolos kini kembali.
Di suatu area Arena Drakkar, Yi Zhan Tian Xia dan kawan-kawan akhirnya terbebas dari semua gangguan dan berhasil mengambil alih aggro BOSS. Personil yang tersisa cukup banyak. Semangat pasukan sedang tinggi saat bersiap menghabisi BOSS, tiba-tiba Fen Yanjing sang Elementalist muncul di hadapan mereka.
"Zhao Yuzhe!!" banyak orang langsung berteriak.
“Hmm？”Ye Xiu terheran-heran. Sebelumnya saat Zhao Yuzhe ditanya tentang namanya, dia sedang sibuk memimpin pertempuran dan tidak menyadari identitas yang sudah terungkap di sini.
“Pemain Baru Terbaik！”Qianfang Gehai berkata dengan suara berat.
“Oh, yang dari Howling itu ya？”kata Ye Xiu.
“Benar.” Qianfang Gehai mengamati Fen Yanjing dengan penuh kewaspadaan. Lawan terlihat tidak bermaksud menyerang, mengingat jumlah mereka yang banyak. Satu orang melawan banyak orang sendirian? Itu mustahil! Meski begitu, si pemalas ini berdiri tidak terlalu jauh, terlihat percaya diri.
“Si anak yang nggak bisa dienyahkan ini, habisi saja!” kata Ye Xiu.
“Kamu yang maju!” Qianfang Gehai bersemangat. Pertarungan antar ahli akan dimulai.
Tiba-tiba sudut pandang Wu Daojun berbalik: “Kak, aku sekarang ini Pastor! Kamu aja yang maju!”
“Shen, jangan main-main denganku dong!” Qianfang Gehai hampir menangis.
