"Warnet?" Jawaban ini benar-benar membingungkan Gao Yingjer, sampai-sampai dia menyangka salah dengar. Ketika melihat Qiao Yifan mengangguk dengan pasti, dia baru sadar barang-barang Qiao Yifan sudah selesai dikemas semua.
Hanya satu koper, berisi pakaian pribadi. Peralatan lainnya disediakan klub, seorang memang tidak punya kualifikasi maupun kondisi untuk mengejar materi berlebihan. Tidak seperti banyak pemain bintang ternama yang membeli properti sendiri, kamar dari klub hanya jadi tempat singgah. Tapi karena atlet profesional cukup tinggi, mungkin suatu hari harus transfer ke kota lain, jadi keputusan beli rumah tergantung individu.
"Tadi kamu bilang mau ke mana?" Gao Yingjie masih meragukan jawaban Qiao Yifan.
"Ke suatu tempat, terus latihan, tingkatkan diri." Qiao Yifan tersenyum, "Tenang, aku pasti akan kembali."
"Oh..."
"Hanya saja, nanti mungkin kita bukan rekan setim lagi, sungguh disayangkan, tak pernah ada kesempatan bertanding bersamamu."
"Tak apa, kita tetap teman!" kata Gao Yingjie.
"Benar juga." Qiao Yifan tertawa.
"Kuantar?"
"Baik."
Dua remaja itu bersama-sama keluar dari klub. Setelah melewati gerbang utama, satu naik mobil, satu tetap di tempat. Saling melambaikan tangan, lalu menapaki jalan berbeda.
Kota H, Klub Jia Shi.
Berbagai event penyambuman untuk Xiao Shiqin berlangsung hampir sepanjang pagi, baru selesai mendekati siang.
Serbuk-seruk penuh semangat dan harapan telah meninggalkan lokasi, sementara pemahaman Xiao Shiqin tentang internal Klub Jia Shi baru saja dimulai. Para atlet profesional, berbagai departemen klub beserta personilnya, dan lain sebagainya, kembali sibuk sepanjang sore. Jia Shi merasa puas dengan Xiao Shiqin, sementara Xiao Shiqin yang menerima sambutan istimewa seperti ini tentu tidak memiliki keluhan.
Makan malam hari itu diatur secara relatif santai, bisa dibilang hanya jamuan sederhana dengan jumlah peserta yang cukup banyak. Namun bos Tao Xuan tetap menemani secara pribadi. Namun pada saat ini, fokus utama tidak hanya tertuju pada Xiao Shiqin. Sun Xiang, transfer musim dingin yang datang setengah tahun lebih awal dari Xiao Shiqin, juga dipandang Tao Xuan sebagai aset penting masa depan. Tentunya tidak mungkin mengabaikannya hanya karena kedatangan Xiao Shiqin. Di hati Tao Xuan, bagaimanapun Sun Xianglah yang merupakan bintang andalan inti sejati.
Di meja makan, kedua orang ini dibawa Tao Xuan bagai tangan kanan-kirinya, bercengkerama penuh tawa, membuat pemain tim lain tak bisa menghindari perasaan iri. Sebenarnya situasi Jia Shi saat ini tidak seserasi dan setabil seperti yang terlihat di depan umum. Mengingat ini adalah tim yang telah tereliminasi, banyak pemain di dalamnya tentu memiliki rencana pribadi. Prospek Jia Shi setahun mendatang, ada yang berani menaruh taruhan, ada pula yang tidak. Hanya saja tak ada yang terburu-buru menentukan tim baru sebelum 1 Juli. Dari 1 Juli hingga 31 Agustus, jendela transfer baru saja dibuka, memberikan waktu dua bulan untuk operasi, masih banyak waktu untuk mengamati perkembangan.
Faktanya, para pemain saat ini, terutama anggota utama, mana yang tidak memegang beberapa undangan? Tim yang tereliminasi selalu menjadi pasar super yang diborong oleh tim lain. Biasanya tim yang tereliminasi adalah tim buruk, jadi barang di pasar super terbatas. Tapi Jia Shi berbeda! Eliminasi Jia Shi dianggap sebagai keajaiban, skill pemain Tim Jia Shi juga tidak pernah diragukan. Setelah Jia Shi tereliminasi, banyak klub yang menghubungi Jia Shi atau diam-diam berkomunikasi dengan pemainnya.
Jia Shi menggaungkan kedatangan Xiao Shiqin untuk menenangkan serbuk dan menjaga kepercayaan pendukung. Di sisi lain, ini juga peringatan untuk kompetitor: Jia Shi belum tamat! Jangan anggap kami pasar, sebaliknya kami akan terus berkembang! Lihatlah, Xiao Shiqin, pemain berlevel All-Star tetap kami rekrut meski tereliminasi!
Di dalam tim, Sun Xiang dan Xiao Shiqin harus dipertahankan. Untuk anggota lain, sudah ada persiapan sebelumnya. Kedatangan Xiao Shiqin bisa dimanfaatkan untuk memperkuat tim. Tapi semuanya butuh proses bertahap. Saat ini fokus utama tetap pada Sun Xiang dan Xiao Shiqin.
Tao Xuan mengobrol dengan dua inti utama sambil memperhatikan anggota tim lainnya. Sesekali menyapa semua orang, bahkan berbincang personal dengan beberapa anggota, memastikan tidak ada yang diabaikan.
Tapi di meja ini akhirnya masih ada satu orang yang membuatnya agak malu.
Su Mucheng.
Sepanjang hari ini, meski Su Mucheng mengikuti semua urusan klub, sikapnya lebih banyak tidak fokus. Baru saja Tao Xuan mencoba mengajaknya bicara beberapa kalimat, jawabannya hanya "hmm", "ah", "oh" yang sangat singkat sampai tidak bisa disingkat lagi.
"Haha, kenapa hari ini Mu Cheng jadi mirip Zhou Zekai?" Candaan Tao Xuan ini tentu membuat semua orang tertawa. Tentang alasan sikap Su Mucheng, masing-masing punya dugaan sendiri. Hanya Xiao Shiqin yang tampak bingung. Dia dan Su Mucheng sebenarnya tidak asing – keduanya sama-sama menjadi atlet profesional di musim keempat Glory. Tahun itu, para pemain baru yang muncul di Liga dijuluki "Generasi Emas", karena begitu banyak dari mereka yang akhirnya mencapai level All-Star.
Selain Su Mucheng dan Xiao Shiqin, ada Yu Wenzhou dari Tim Blue Rain, Huang Shaotian, Zhang Xinjie dari Tim Dominant Hero, Chu Yunxiu dari Tim Misty Rain, Li Xuan dari Tim Void, Tian Sen dari Tim Royal Style, dan Li Yihui dari Tim Micrograss. Seluruh pemain All-Star yang sedang di puncak karier ini semua muncul di musim keempat. Mereka langsung menjadi anggota utama di tim masing-masing. Bahkan Zhang Xinjie di tahun pertamanya sudah membantu Han Wenqing mengakhiri tiga gelar juara beruntun Tim Jia Shi, menjadipertama dalam sejarah Glory yang meraih gelar juara liga sebagai anggota utama tim di tahun pertamanya.
Generasi Emas, benar-benar sesuai dengan namanya.
Dan mereka yang termasuk dalam kelompok ini juga membuat grup bernama "Generasi Emas" dengan cukup tidak rendah hati, tentu bukan karena kesombongan, hanya sekadar hiburan anak muda saja. Sebenarnya, setiap tahunnya pemain-pemain rookie mungkin akan membuat grup untuk saling berkomunikasi, hanya saja tahun mereka mendapat julukan "Generasi Emas". Perbedaan lainnya, kebanyakan grup rookie awalnya adalah tempat para pemain baru berbagi keluh kesah tentang sulitnya menonjol, sedangkan "Generasi Emas" ini sejak awal sudah menjadi anggota utama yang berbakat, sehingga tidak membahas topik seperti itu.
Dengan adanya grup yang ramai, hubungan antar mereka pun secara alami cukup baik. Selain itu, di antara angkatan mereka ada dua pemain wanita, termasuk Su Mucheng yang merupakan super beauty, menggoda nonak untuk mengisi waktu luang juga tak berbeda dengan orang biasa. Generasi Emas memiliki hubungan internal yang cukup harmonis, Xiao Shiqin dan Su Mucheng juga memiliki hubungan pribadi. Saat datang ke Jia Shi, berpikir bahwa selain Yu Wenzhou dan Huang Shaotian yang sejak awal satu tim, akhirnya ada yang berkumpul melalui transfer. Namun melihat sikap Su Mucheng yang tidak fokus dan tidak antusias, jadi agak bingung.
Berdasarkan pemahaman Xiao Shiqin tentang Su Mucheng, emosi ini seharusnya tidak ditujukan padanya. Setelah melihat Su Mucheng menjawab Tao Xuan dengan "Hmm...Ah...Oh", Xiao Shiqin yang pernah menjadi kapten tim mulai menyadari: Mungkin Su Mucheng sedang memiliki konflik dengan tim? Tampaknya Jia Shi juga memiliki masalah internal. Dan karena masalahnya ada pada Su Mucheng, Xiao Shiqin langsung teringat berbagai rumor tentang pensiunnya Ye Qiu yang beredar di masyarakat.
Sementara sedang memikirkan latar belakang ini, perhatian Tao Xuan tiba-tiba beralih ke dirinya dan Sun Xiang: "Nanti aku akan mengajak kalian ke suatu tempat."
"Apa?" Xiao Shiqin terkejut, "Ke mana?"
"Dekat kok." Tao Xuan tersenyum.
Xiao Shiqin melirik Sun Xiang, tapi Sun Xiang hanya mengangkat bahu tanda tidak tahu.
"Makan, makan." Tao Xuan kembali menyapa semua orang dengan senyuman, meski sebenarnya saat ini hatinya juga sedang kesal karena ulah Su Mucheng.
Faktanya, Su Mucheng awalnya memang tidak direncanakan untuk dipertahankan, dan harga jualnya pasti tinggi. Namun, Tao Xuan tidak menyangka akhirnya terkendala oleh sang pemain sendiri. Su Mucheng sama sekali tidak menunjukkan minat untuk transfer. Mekanisme pembelian transfer menjadi sia-sia tanpa persetujuan pemain. Sedangkan untuk transfer barter, sisa kontrak 1 tahun Su Mucheng menjadi hambatan besar. Tidak ada yang mau menukar pemain berharga hanya untuk bertahan setahun lalu pergi. Jadi sekalipun transfer barter, pembeli pasti mensyaratkan negosiasi perpanjangan kontrak terlebih dahulu. Masalahnya, Su Mucheng sekarang menolak perpanjangan kontrak dengan Jia Shi maupun klub barter, menunjukkan tekad untuk pergi setelah kontraknya habis.
Tao Xuan merasa menyebalkan! Pemain bernilai tinggi justru tidak bisa dijual. Yang lebih membuatnya frustasi, sebagai pemain dengan banyak endorsemen, kontrak sponsor klub mensyaratkan kuota penampilan minimum Su Mucheng. Jika tidak, nilai sponsor akan dipotong. Tapi keadaan Jia Shi sekarang? Tereliminasi... Penampilan di Tantangan Rookie tidak dihitung. Pendapatan endorsemen dari Su Mucheng musim ini pasti turun drastis. Para sponsor pun kecewa! Tapi mereka tidak bisa berbuat banyak. Sungguh diluar perkiraan bahwa Jia Shi bisa tereliminasi sebegitu parah, benar-benar kesalahan strategi!
Seorang pemain bernilai tinggi seperti ini, tetap bermain di Tantangan Rookie, lalu begitu kembali ke Liga Profesional langsung pergi begitu saja, ini sama sekali tidak sesuai dengan konsep operasional Tao Xuan. Tapi dia benar-benar tidak punya cara, mau jual tidak laku, mempertahankan pun bingung, malah Su Mucheng pura-pura jadi Zhou Zekai untuk membuat lebih banyak kebingungan. Tao Xuan kesal tapi tak berdaya, sadar betul Su Mucheng sengaja menunggu kontrak habis lalu pergi menemui Ye Qiu. Siapa tahu apakah semua tindakannya sekarang atas perintah Ye Qiu!
Ye Qiu!
Tao Xuan sudah siap mengunjungi mantan kapten ini, ya, bersama dua anggota inti baru Jia Shi-nya. Dia ingin melihat bagaimana Ye Qiu bisa tetap percaya diri menghadapi kombinasi seperti ini.
