Langkah Bayangan Pedang, delapan bayangan!
Di final kejuaraan dulu, Huang Shaotian menggunakan Langkah Bayangan Pedang dengan tujuh bayangan saja sudah membuat semua orang terpana. Di liga, selain Huang Shaotian, hanya Liu Xiaobie dari Micro Grass yang bisa membuat bayangan melebihi tujuh. Namun meski kecepatan tangan pemain ini sangat tinggi, kontrolnya kurang baik. Ketidakseimbangan antara kecepatan tangan dan operasional menjadi hambatan besar baginya untuk berkembang. Semakin banyak bayangan yang dibuat tapi mudah dibedakan, maka Langkah Bayangan Pedang itu menjadi tak bernilai.
Lu Hanwen berhasil menciptakan delapan bayangan Langkah Bayangan Pedang, jumlah yang membuat semua pemain ternganga karena ini adalah rekor baru di Glory yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Tapi Ye Xiu, setelah awalnya terkejut, langsung menyadari bahwa meski Lu Hanwen berhasil membuat delapan bayangan, kontrolnya masih kurang. Empat dari delapan bayangan langsung terlihat palsu olehnya. Dibandingkan tujuh bayangan Huang Shaotian yang sulit dibedakan, delapan bayangan Lu Hanwen ini sebenarnya jauh lebih rendah kualitasnya.
Tapi, ini berlaku bagi ahli seperti Ye Xiu yang memiliki EXP luar biasa. Bagi pemain biasa, bahkan atlet profesional yang kurang mahir menilai skill Langkah Bayangan Pedang, delapan bayangan Lu Hanwen mungkin benar-benar menyiksa. Yang lebih penting, Lu Hanwen masih muda – suara anaknya yang nyaring menunjukkan belum melewati masa pubertas. Berapa usianya? 13? 14? Jika terus berkembang dan stabil dalam operasional, delapan bayangan Langkah Bayangan Pedang-nya mungkin akan benar-benar tak terbendak asli atau palsu.
Tapi saat ini, dengan level Langkah Bayangan Pedang seperti ini, meski membuat para pemain game online terkejut, bagi Ye Xiu masih jauh dari cukup. Delapan bayangan, empat langsung ketahuan – lebih baik buat lima yang tak terbaca!
Wu Dao Jun milik Ye Xiu langsung bergeser lateral. Bagi yang lihat, ini seperti menabrak salah satu bayangan. Jika itu tubuh asli, bukankah sama dengan menyerahkan diri ke mata pedang?
Ye Xiu mengabaikan keterkejutan semua orang. Dia sudah tahu jawabannya. Saat Wu Dao Jun bergeser, salib di tangannya sudah berkedip – skill Pastor dikeluarkan saat salib berkedip. Meski berfokus pada healing, kelas Pastor sebenarnya lebih ofensif dibanding Guardian Angel, masih punya beberapa metode serangan.
Sleep, Sacred Fire, Holy Commandment Light.
Tiga skill Pastor berturut-turut sudah dikeluarkan.
Sleep: membuat target masuk status tidur.
Sacred Fire, skill damage berkelanjutan selama 5 detik, dan memblokir skill selama 3 detik.
Sacred Light, karakter yang berada dalam lingkup aura akan menerima peningkatan damage sebesar 30%, skill ini berlangsung selama 6 detik.
Tiga skill ini secara alami ditujukan ke empat bayangan yang sulit dibedakan asli atau palsu. Langkah Bayangan Pedang menciptakan ilusi sempurna dimana kontak fisik sekecil apapun akan langsung membongkar kepalsuannya. Namun, peralatan Wu Dao Jun yang digunakan Ye Xiu memang biasa-biasa saja. Kualitas peralatan yang buruk membuat atribut karakter terasa terbatas. Ketiga skill ini semuanya membutuhkan casting. Tanpa bonus kecepatan casting dari peralatan, mustahil menggunakan ketiganya dalam waktu singkat saat Liu Yun sedang mendekat dengan cepat. Untungnya Ye Xiu tidak sendirian, dia datang bersama Xiao Shou Bingliang.
Xiao Shou Bingliang yang unggul dalam kemampuan analisis situasi memang ahli dalam menilai jenis skill seperti ini. Meski tidak bisa secepat Ye Xiu yang langsung mengetahui empat ilusi, saat Ye Xiu sudah menggerakkan Wu Dao Jun-nya menghindar, Xiao Shou Bingliang akhirnya berhasil mengidentifikasi tiga bayangan palsu. Dibanding Ye Xiu, kemampuannya masih kalah - Ye Xiu langsung tahu empat ilusi, sementara Xiao Shou Bingliang butuh waktu lebih lama hanya untuk tiga.
Tapi langkah selanjutnya tidak perlu diajari. Xiao Shou Bingliang buru-buru mengangkat salibnya untuk melepaskan skill. Sayangnya waktu yang dia gunakan untuk pertimbangan terlalu lama, ditambah operasionalnya jauh tidak sebanding dengan Ye Xiu. Saat dia bersiap melakukan sesuatu, hanya bisa melepaskan satu skill saja. Ini berkat peralatan Xiao Shou Bingliang yang lebih bagus daripada Wu Dao Jun. Meski operasional lambat, casting skill karakternya cepat. Akhirnya, Xiao Shou Bingliang melepaskan Sacred Fire, sedangkan Wu Dao Jun milik Ye Xiu menggunakan Sleep dan Sacred Light.
Operasional Lu Hanwen terlalu terburu-buru dan terlalu cepat. Semakin cepat, semakin sulit untuk dikendalikan. Saat skill lawan muncul berturut-turut, bayangan yang dikendalikannya tak sempat ditarik kembali. Poin waktu pelepasan skill lawan benar-benar membuatnya tidak nyaman. Ye Xiu sudah pasti ahli, sedangkan Xiao Shou Bingliang, kebetulan ini adalah bidang keahliannya.
Tiga bayangan: satu imun total terhadap Sleep; satu menginjak Sacred Fire tanpa terkena efek api; sedangkan yang ketiga, dibasahi Sacred Light, mulai berkilauan.
Jelas, yang satu ini adalah tubuh asli. Xiao Shou Bingliang panik menarik diri, namun tetap terkena sapuan kilatan pedang. Sementara Wu Dao Jun milik Ye Xiu langsung menubruk Liu Yun di tengah teriakan shock para pemain, namun seperti awan yang menembus tubuh, barulah semua orang sadar Ye Xiu sudah tahu bayangan ini palsu. Kemudian, tubuh asli yang disinari aura Sheng Jie menyapu Xiao Shou Bingliang, tapi serangan ke Wu Dao Jun sudah terlambat. Dari sudut pandang Lu Hanwen, rencananya untuk membunuh Wu Dao Jun sudah gagal total, bahkan sekarang ada pemain yang melompat melindungi Wu Dao Jun.
Sheng Jie Zhi Guang adalah skill crowd control berdurasi. Ye Xiu masih mempertahankan aura ini di atas kepala tubuh asli. Meski Langkah Bayangan Pedang bisa dibedakan asli/palsu, bayangan palsu tidak akan hilang karena serangan eksternal. Dengan 8 bayangan yang saling bertukar posisi seperti bunga bergoyang, sangat mudah membuat orang kehilangan jejak tubuh asli. Inilah nilai sebenarnya dari Langkah Bayangan Pedang - meski tubuh asli terdeteksi, selama belum tertangkap, sang swordsman bisa menggunakan metode cerdik untuk mengacaukan identitas kembali lewat pertukaran bayangan yang presisi.
Lu Hanwen tentu saja melakukan hal itu. Delapan bayangan Liu Yun tiba-tiba berkumpul ke tengah, lalu kembali terpecah-pecah dengan satu langkah. Dia yakin ini akan membuat lawan tetap tak bisa menemukan lokasi aslinya, tapi saat melihat layar, tubuh asli Liu Yun-nya masih disinari aura Sacred Light. Permainan siluman bunga-bunganya sama sekali tak luput dari pengamatan Ye Xiu.
"Ternyata semuanya terlihat olehmu, benar-benar hebat!!" teriak Lu Hanwen tanpa sedikitpun rasa kecewa. Meski Langkah Bayangan Pedang-nya sudah terbongkar, dia tak membatalkannya. Delapan bayangan itu tiba-tiba serempak dash ke arah posisi Wu Dao Jun.
Yang tampil memberikan perlindungan adalah dua Knight. Di saat ada panduan Sacred Light, dua orang tersebut jelas tahu mana yang seharusnya menjadi target di antara delapan bayangan. Seorang Knight maju mengangkat pedang langsung melakukan serangan kavaleri, hasilnya Liu Yun dengan lembut memiringkan badannya, Knight itu langsung seperti mobil yang tak bisa dihentikan melaju melewatinya. Knight kedua belajar dari pelajaran, tidak lagi sembarangan bertindak ofensif, hasilnya terdengar teriakan Ye Xiu dari belakang: "Provokasi!"
Instruksi Shen, Knight mana akan ragu, operasional provokasi, segera akan mengarah ke tubuh asli Liuyun. Di sana Lu Hanwen melihat Knight ini mengangkat kepala dan tangan, sudah menebak skill apa yang akan digunakan si pemalas ini, delapan bayangan tiba-tiba berkumpul lagi, memberikan perlindungan untuk tubuh aslinya. Kursor mouse pemain Knight bergerak kesana, tapi tubuh asli Liuyun terlindungi bayangan-bayangan lain, tidak bisa diklik!
Skill provokasi seperti ini, terlihat tidak perlu mempertimbangkan waktu pelepasan, cukup klik target, pasti 100% kena, operasionalnya seolah sangat sederhana. Tapi menghadapi kelas ahli besar, muncul masalah memuakkan seperti ini: skill sudah siap, tapi tidak bisa mengklik target. Skill atau serangan di Glory semuanya membutuhkan operasional dulu, baru mengarahkan klik ke arah yang dituju, tidak seperti game online tradisional yang cukup mengunci satu target lalu memuntahkan skill tanpa henti.
Glory yang terkenal dengan operasional kompleksnya, setiap serangan harus dipandu oleh pemain. Jadi bahkan skill seperti provokasi yang seharusnya tidak bisa dihindari jika berhasil diklik pun belum tentu mudah. Metode Lu Hanwen menggunakan Langkah Bayangan Pedang untuk menyembunyikan tubuh asli adalah satu cara, sementara gerakan licik yang membuat mouse lawan tidak bisa menangkapnya juga metode lain. Para ahli berpengalaman akan mengamati gerakan karaktermu, menebak momen skill akan dilepaskan. Momen ini tentu bertepatan dengan klik mouse pemain, jika tiba-tiba karakter bergoyang menghindar, bukankah kursor lawan akan mengklik kosong? Satu klik kosong itu berarti CD skill terbuang percuma, provokasi mengarah ke angin...
Pemain Knight saat ini menghadapi tumpukan bayangan yang bertumpuk. Melempar skill provokasi ke ilusi-ilusi ini sama saja dengan melempar ke udara.
Di momen genting yang membingungkan ini, Shen tiba-tiba mengingatkan: "Teriakan!"
Benar, Teriakan!
Knight itu buru-buru melemparkan skill provokasi secara sembarangan. Lagipula membatalkan skill sekarang akan kena cooldown, sama-sama buang waktu. Lemparan ini memang tidak mengenai Tubuh asli Liu Yun, tapi pemain Knight segera mengoperasikan skill Teriakan.
Skill ini lebih praktis - radius serangan pasti kena, tidak ada trik menghindar yang bisa dipakai. Saat Knight mendongak dan meneriakkan skill, Tubuh asli Liu Yun terpaksa berbalik arah, pedangnya menghujam ke Knight.
Knight kan punya pertahanan kuat? Apalagi ada banyak Healer di tim, tentu tak takut serangan ini. Cukup halau dengan perisai.
Pedang menghantam Knight sementara Restoration sudah menyembuhkannya. Setelah serangan ini, Liu Yun terbebas dari aggro paksa. Tapi ketika memutar kamera, Wu Dao Jun sudah mundur beberapa langkah.
"Susah sekali dihadapi!" Lu Hanwen menyemangati diri untuk mengejar, tapi baru beberapa langkah, teriakan lain menggema. Kali ini Knight itu sudah belajar sendiri tanpa instruksi Ye Xiu, langsung mengaktifkan Knight Spirit untuk reset semua skill, lalu mengeluarkan Seruan Pengorbanan lagi. Radius yang lebih besar memaksa Liu Yun kembali. Knight sudah siap menerima hujaman pedang itu!
Pemain lain melihat situasi ini sudah terkendali, seharusnya bisa langsung menyelesaikan si pemalas ini? Tapi justru Ye Xiu yang memberi instruksi: "Jangan pedulikan dia, buruan jalan!" Wu Dao Jun langsung bersiap melakukan healing pada Knight tersebut.
