Suara yang tiba-tiba terdengar bukan berasal dari orang yang dikenal para pemain, namun saat ini semua langsung menyadari identitasnya. Suara kekanak-kanakannya justru menjadi ciri khas yang sangat mencolok dalam situasi ini.
Liu Yun milik Lu Hanwen, dengan nama guild Pavilion Blue River terpampang di atas kepalanya, menerjang seperti angin puyuh sambil berteriak. Karakter ini menyusuri jalan berdarah yang telah dibuka oleh tim Ye Xiu. Para pemain yang berantakan akibat serangan sebelumnya sama sekali tak mampu menghalangi Lu Hanwen. Kilatan pedang berkelebat, Liu Yun telah mencapai garis depan dalam sekejap.
"Anak muda! Masa depanmu cerah, serang terus dengan bebas!" teriak Ye Xiu yang bersemangat melihat kedatangan pemain muda ini. Teknik? Lu Hanwen punya! Output? Liu Yun menggunakan full peralatan oranye level top game online. Kekurangan output yang sebelumnya dirasakan tim, kini akan terlampaui berkat tambahan pemain ini.
"Lho, kalian kok juga di sini?" Lu Hanwen terkejut melihat Wu Dao Jun dan kawan-kawan.
"Sudah lama di sini. Kamu telat, cepat! Manfaatkan kesempatan," sahut Ye Xiu. Ia khawatir pemuda ini akan kehilangan kendali emosi, menganggap mereka musuh dan malah menyerang balik yang justru akan memperparah situasi.
Namun fakta membuktikan sang anak 14 tahun ini tidak melakukan tindakan impulsif. Dengan tenang dia bertanya: "Katanya komandan lawan adalah Senior Zhang Xinjie?"
“Ya.” Ye Xiu berkata.
“Kalau begitu aku tidak boleh ceroboh lagi!” Lu Hanwen berseru sambil menggerakkan karakter Liu Yun maju. Saat bergerak, keterampilan Langkah Bayangan Pedang diaktifkan, bayangannya bergetar lalu terpecah menjadi satu, dua, tiga, empat, lima, enam sosok.
Lu Hanwen kali ini menggunakan enam bayangan Langkah Bayangan Pedang. Namun Ye Xiu yang melihatnya langsung tak bisa segera membedakan mana yang asli. Keenam bayangan ini dioperasikan dengan sempurna oleh Lu Hanwen.
“Anak ini!” Ye Xiu sangat terkejut. Bukan karena kemampuan Lu Hanwen mengendalikan enam bayangan, tapi karena kedewasaan pemikirannya.
Lu Hanwen kali ini tidak menggunakan rekor delapan bayangan Langkah Bayangan Pedang-nya, melainkan memilih enam. Ini membuktikan dia sebenarnya sangat menyadari kelemahan dalam skill-nya. Setelah mengkonfirmasi lawannya adalah Shen seperti Zhang Xinjie melalui pertanyaan sebelumnya, dia memilih menggunakan enam bayangan daripada delapan. Pertarungan dengan Ye Xiu membuatnya paham bahwa delapan bayangannya sama efektifnya dengan empat bayangan di hadapan Shen level ini.
Anak yang terlihat suka menggoda ini ternyata sangat serius dan solid ketika menghadapi pertempuran.
Enam bayangan muncul sekaligus, tak ada yang bisa membedakan mana yang asli. Pemain Dominant Hero hanya bisa menggunakan serangan untuk mencoba. Namun di bawah operasional luar biasa Lu Hanwen, enam bayangan saling bersilang dan bertukar. Saat ada yang terungkap, beberapa tukar posisi dan menghilang entah ke mana. Enam bayangan tetap sulit dibedakan asli atau palsu. Liu Yun sudah menyerbu sampai dekat, tapi pemain Dominant Hero bingung bagian mana yang harus dipertahankan. Enam bayangan, hanya satu tubuh asli – terlalu sulit ditebak!
"Siapa ini?!" Zhang Xinjie melihat pendatang baru dengan nama Pavilion Blue River di atas kepala, awalnya tak terlalu memperhatikan. Mengira itu hanya pemain Pavilion Blue River yang kabur dari pertempuran massal ke area ini, dia yakin tim Dominant Hero akan segera membunuh si pemalas ini. Baru setelah melihat Liu Yun menerobos langsung melalui rute yang dilalui Ye Qiu, lalu enam Langkah Bayangan Pedang yang bahkan dia sendiri tak bisa bedakan asli-palsu menjadi bantuan untuk tim Ye Qiu, Zhang Xinjie tersadar: situasi tak terduga terjadi.
"Kiri tiga!!"
Langkah Bayangan Pedang Lu Hanwen terus bertukar posisi. Pemain lain akhirnya bingung dan kehilangan jejak mana yang sudah teridentifikasi. Shen seperti Zhang Xinjie dengan level dan pelatihan khusus, akhirnya fokus pada salah satu dari enam bayangan. Zhang Xinjie pun tak 100% yakin, tapi saat ini harus memilih satu – tak mungkin perhatikan enam sekaligus.
Pertimbangan kiri tiga ternyata benar.
Tapi saat dia berteriak "kiri tiga", dan pemain Dominant Hero mulai menghitung tiga dari kiri, Liu Yun sudah menyambar ke depan. Kilatan pedang berkelebat, formasi Dominant Hero langsung sedikit kacau.
"Serbu!" Ye Xiu takkan melewatkan momen emas ini. Perintahnya menggema, tim kecil langsung menyerbu area kekacauan.
"Koordinasinya mantap!" Lu Hanwen berseru kencang.
"Join party untuk healing!" Ye Xiu dengan sigap menata ulang tim. Karena mereka berjumlah 11 orang—melebihi standar tim—maka sebenarnya terdiri dari dua party. Setelah menggeser posisi, Ye Xiu mengirimkan undangan party ke Liu Yun.
"Oke!" Lu Hanwen langsung menerima. Begitu masuk party, Ye Xiu langsung menyambar dengan healing spell.
"Healernya payah!" Lu Hanwen terkejut melihat jumlah healing yang sedikit. Sebagai mantang anggota tim profesional, standarnya tinggi. Healing power Wu Dao Jun dengan peralatan sampah memang memalukan di matanya.
"Dasar bocah kurang ajar!" Zhan Lou Lan geram. Ini kan Ye Qiu Shen yang dihormati semua orang, masa si bocah berani menjelek-jelekkan healing Sang Dewa?
"Bukan masalah teknik, tapi equipment!" Lu Hanwen tegas menyatakan kebenaran sejati.
"Berhenti ngobrol! Kalian pikir ini santai-santai?" Ye Xiu menegur. Meski terobosan berjalan mulus, ini adalah tulang punggung pertahanan Dominant Hero. Menerobos ke sini baru langkah pertama. Baru akan mulai pengacauan sesungguhnya—jangan setengah hati!
“Di mana Zhang Xinjie?” Lu Hanwen bertanya saat ini.
“ID-nya Wang Shan Yunwu, kalau ketemu jangan ampun!” Ye Xiu dengan tegas mengkhianati Zhang Xinjie.
“Bunuh Knight itu!” Liu Yun milik Lu Hanwen akhirnya pertama kali menerobos lingkaran tengah, langsung menyerang Knight dari Dominant Hero yang sedang memancing aggro. Beberapa tusukan pedang cepat dilancarkan, Knight itu mencoba parry tapi mana bisa menyaingi Lu Hanwen. Namun cahaya putih healing sesekali menyinari tubuhnya, meski serangan Lu Hanwen ganas, HP-nya tak kunjung turun, bahkan terkadang terkena serangan BOSS di dekatnya.
“Ada Healer ahli!” teriak Lu Hanwen.
“Udah kubilang kan ada Zhang Xinjie di sini,” kata Ye Xiu.
“Sembunyi di mana ya?” Liu Yun milik Lu Hanwen sambil membacok lawan matanya jelalatan ke segala arah.
“Jangan cari, serang BOSS!” Ye Xiu tiba-tiba memberi perintah.
“BOSS?” Tujuan taktis ini membuat Lu Hanwen bingung, dan dia jelas tidak memiliki pemujaan buta terhadap Ye Qiu untuk langsung patuh.
“Aku baru baca...”
“Batuk...” Zhan Lou Lan tak tahan mendengus. Di momen genting berdarah-darah ini, ternyata komandan baru baca, meskipun Shen selalu bisa diandalkan, tapi ada perasaan iseng yang muncul secara naluriah.
“Kubaca syarat BOSS ini, kamu bisa memicunya!” Ye Xiu melanjutkan penjelasan.
“Harus bagaimana?” tanya Lu Hanwen.
“Output, keluarkan kemampuan maksimalmu!” Ye Xiu berteriak, lalu memanggil yang lain: “Beri perlindungan. Xiao Qiao buka Formasi Pedang, Qianye nyalakan Sinar Suci.”
Semua langsung bertindak sesuai peran. Saat Sinar Suci Qianye Liruo menyinari, Yicunhui Qiao Yifan telah lebih dulu memanggil Formasi Pedang. Pada saat yang sama, Liu Yun milik Lu Hanwen mulai melancarkan serangan: Combo Thrust, Dragon Rising Slash, Long Sky Sword Strike, Phoenix Descending Slash, Tusukan Angin Sakral... Jurus-jurus Blade Master mengalir deras, kilatan pedang menyambar tubuh BOSS Hongdai Jiana memercikkan darah di mana-mana. Serangan seperti badai ini membuat BOSS tak bisa mengabaikannya, lalu berbalik mencoba menangkap Liu Yun. Hongdai Jiana adalah karakter Yudo dengan skill grab yang mematikan.
“Hindar tambah satu langkah! Radius grab-nya luas!” Ye Xiu segera mengingatkan. Pemain muda seperti Lu Hanwen mungkin belum pernah menghadapi BOSS liar level 55 di Shen Zhi Lingyu.
“Memang level BOSS!” sahut Lu Hanwen. Liu Yun langsung memperlebar jarak hindar, membuat kedua tangan Hongdai Jiana mencengkram kosong. BOSS lalu mengayunkan lengan untuk menyapu. Dengan operasional cepat, Liu Yun mendarat lalu berguling menghindar di bawah lengan BOSS, langsung balik melancarkan rentetan jurus pedang.
Ye Xiu tahu teknik anak ini cukup untuk menghadapi BOSS ini. Ia tak terlalu khawatir, kamera terus berputar mengawasi situasi keseluruhan pertempuran.
“Serang Blade Master itu! Knight paksa memisahkan.” Zhang Xinjie yang melihat pergerakan Liu Yun, tertegun sejenak sebelum tiba-tiba tersadar akan sesuatu, lalu buru-buru memberi instruksi.
Knight memaksa memisahkan, maksudnya menggunakan skill aggro paksa pada keduanya untuk membawa masing-masing ke sisi berbeda. Tapi Lu Hanwen hari ini sudah cukup menderita dipermainkan skill ini, jadi sangat waspada. Begitu melihat Knight bergerak, karakternya langsung melakukan berbagai pergerakan sulit diikuti.
Tiba-tiba Ye Xiu berteriak: "Dua langkah ke kiri."
Lu Hanwen bingung maksudnya, tapi reflek menuruti. Hasilnya? Terdengar suara teriakan—kena! Karakternya terkena skill Teriakan Knight.
"Kena teriakan!" Lu Hanwen kesal.
"Sengaja!" jawab Ye Xiu.
Setelah memperhatikan, Lu Hanwen pun tertawa. Meski kena teriakan, tapi BOSS juga ikut kena. Sekarang mereka berdua lari ke arah sama, artinya tetap gagal dipisahkan. Perintah Ye Xiu untuk geser dua langkah ke kiri tadi ternyata untuk membuat Liu Yun dan BOSS masuk dalam radius Teriakan Knight yang sama.
Knight Dominant Hero mulai menyesuaikan formasi lagi. Ye Xiu malah berteriak: "BOSS mau mengamuk, kita mundur dulu! Xiao Lu, jaga diri sendiri!"
"Apa?! Masih tega begini?!" Lu Hanwen menggeretak kesal.
“Ya! Jangan lupa kita juga lawan!” Ye Xiu berkata sambil kesebelas orang mereka sudah bergegas keluar. Karakter Liu Yun milik Lu Hanwen kebetulan memicu kondisi mengamuk BOSS, Hongdai Jianna mengayunkan lengannya sambil berteriak, baju atasnya langsung terkoyak.
“Setidaknya beri tahu aku skill mengamuknya apa dong!!!” Lu Hanwen ternyata tidak punya konsep tentang BOSS liar level 55 di Domain of Gods.
“Nggak ada waktu, cari sendiri di Baidu!” Ye Xiu membalas, sementara tim 11 orang mereka sudah menyerang dengan cepat. Pemain Dominant Hero yang sedang mengikuti instruksi Zhang Xinjie juga berusaha menghindar. Melihat situasi ini, Lu Hanwen sadar skill ultimate BOSS yang mengamuk ini mungkin lebih baik dihindari dari jarak jauh, dia segera berusaha mundur. Tapi dialah yang memicu BOSS mengamuk, tentu saja BOSS langsung fokus mengejarnya tanpa ampun. Hongdai Jianna yang bajunya terkoyak itu melompat tinggi, mengepalkan tangan, memburu Liu Yun dan menghantam.
Skill mengamuk BOSS liar level 55 Hongdai Jianna: Gempa bumi dan gunung berguncang.
