Xiao Shiqin terkejut, Qiao Yifan yang bahkan membuat bos Jia Shi mereka merasa deg-degan sekarang datang. Apa maksudnya...?
Pandangan Xiao Shiqin tak berkedip, mengikuti langkah Qiao Yifan yang mendekati dispenser, mengambil gelas dan menuangkan air, lalu berbalik meletakkannya di meja kopi depan Xiao Shiqin. "Senior, minumlah..." ujarnya sebelum kembali ke kursi.
"Hmm..." Setelah berpikir lima menit, Xiao Shiqin yakin gerakan Qiao Yifan ini sama sekali tidak mengandung pesan tersembunyi atau masalah tertentu.
Saat sadar dari lamunannya, tiba-tiba ia merasakan keheningan mencekam di ruangan. Hanya suara klik-klik dari satu arah: tempat Ye Xiu berada.
Sedang membuat Senjata Perak?
Xiao Shiqin refleks ingin melihat, setengah berdiri sebelum tersadar ini tidak pantas. Ia duduk kembali, ikut membeku dalam keheningan bersama yang lain.
Level Qianji San... sedang ditingkatkan...
Selain kerumitan komponennya, jumlah bahan langka yang digunakan untuk Qianji San sudah melebihi senjata perak biasa. Namun penggunaan material yang berlebihan ini tidak meningkatkan atribut, melainkan memungkinkan perubahan bentuk yang unik. Untuk menjamin variasi jenis ini, kompleksitas komponennya pun semakin ekstrim. Senjata biasa hanya perlu mempertahankan satu bentuk, tidak seperti Qianji San yang memiliki banyak bagian bergerak dan bisa berubah. Bahkan senjata jarak jauh dengan beberapa komponen bergerak pun tidak serumit ini.
Mengetahui Ye Xiu akan meningkatkan Qianji San, suasana di ruang latihan kali ini jelas lebih kondusif dibanding saat Wei Chen meningkatkan Death's Hand dulu.
Xiao Shiqin tidak bisa mendekat ke area Ye Xiu. Dari posisinya di sofa, pandangannya sangat terbatas. Tang Rou, Baozi, dan Qiao Yifan membelakangi dia, layar komputer mereka tertutup badan. Di seberang, Wei Chen, Ye Xiu, dan Chen Guo sama sekali terhalang monitor. Satu-satunya yang bisa dia amati adalah ekspresi Su Mucheng yang berdiri di samping Ye Xiu.
Tapi Su Mucheng? Dia hanya fokus menatap layar Ye Xiu. Ekspresinya tidak memberikan petunjuk apapun.
Xiao Shiqin merasa tidak nyaman.
Jika berisik, takut mengganggu proses upgrade senjata perak. Tim ini sudah mengizinkannya masuk tanpa hambatan, menunjukkan toleransi yang besar. Dengan sengaja membuat keributan sekarang terasa sangat hina, dan dia tidak tega melakukannya.
"Tapi hanya bisa menunggu dengan cemas!" Dia bukan satu kelompok dengan orang-orang ini, tidak merasakan kecemasan dan antisipasi mereka. Ikut berhati-hati seperti ini benar-benar membuatnya tidak nyaman.
Namun pada akhirnya, Xiao Shiqin adalah orang yang cukup baik. Meski tidak nyaman, dia tetap bertahan. Keheningan di ruang latihan Xingxin berlangsung selama satu jam penuh. Melihat Su Mucheng tiba-tiba merapikan alisnya lalu duduk lebih tegak, Xiao Shiqin menyadari: Mungkin sudah selesai...
Xiao Shiqin hanya berbicara dalam hati. Di sisi lain, Chen Guo langsung membuka topik: "Sudah selesai?"
"Hmm..." Ye Xiu mengangguk. Selesai, semua komponen sudah terpasang. Tapi apakah berhasil? Ye Xiu telah keluar dari editor peralatan dan kembali ke dalam game.
Jun Moxiao, inventory. Qianji San terbaring diam di sana.
Mouse digerakkan pelan-pelan. Atribut perak Qianji San langsung terpampang di depan semua orang.
Qianji San, Level 55.
Kecepatan serang 5, berat 2.3 kilogram, daya tahan 23.
Serangan fisik 592, serangan sihir 592, Stamina +13, Strength (Kekuatan) +13, Intelligence (Kecerdasan) +13, Spirit (Semangat) +13.
Atribut berhenti di sini. Di sebelah kiri Wei Chen, di kanan Chen Guo, sudah menjulurkan kepala untuk melihat. Setelah lama memandangi atribut, Chen Guo akhirnya bertanya hati-hati: "Berhasil?"
Jika berbicara tentang peningkatan, mulai dari atribut serangan fisik dan sihir dasar, hingga peningkatan 4 stat dasar semuanya terlihat jelas. Tapi Chen Guo tahu bahwa Qianji San mengalami perubahan signifikan saat ditingkatkan dari Level 45 ke Level 50. Awalnya hanya memiliki data serangan biasa seperti senjata polos, namun tiba-tiba muncul tambahan 4 stat dasar di Level 50. Siapa tahu apakah peningkatan ke Level 55 ini juga seharusnya menampilkan fitur baru? Apakah hanya mempertahankan peningkatan statistik dasar bisa dianggap sukses?
"Sementara ini cukup baik." Ye Xiu menjawab singkat.
Tapi pemeriksaan Qianji San tidak berhenti sampai di sini.
Jun Moxiao menarik diri dari Arena, memasuki mode bebas aktivitas. Qianji San terpasang di tangan, berubah dengan gemetar, membentuk Bentuk Tombak.
Ye Xiu melirik cepat, Qianji San sudah berubah lagi, transformasi senjata terus berlanjut.
Bentuk demi bentuk terus berubah.
Seluruh varian senjata dari 6 kelas karakter telah ditampilkan oleh Qianji San. Ekspresi tegang Ye Xiu akhirnya mengendur.
"Berhasil." Kata Ye Xiu.
"Keren!" Chen Guo menepuk meja keras.
"Ini baru Level 55, tetap low profile." Ye Xiu tersenyum.
"Tapi kan kamu bilang materi analisis Level 55 tidak ada referensinya, harus mencari sendiri dengan risiko tinggi! Sekali langsung berhasil, masa ini nggak keren?" Bantah Chen Guo.
"Kalau semua tahap selanjutnya bisa ditingkatkan dengan sukses seperti ini, baru boleh disebut keren." Ye Xiu berkata. Peningkatan level 55 memang membanggakan, tapi Ye Xiu sadar ini baru satu langkah awal. Titik akhir peralatan adalah level 70, sebelum mencapai tingkat tertinggi ini, semuanya masih angin lalu.
Lagipula, saat ini masih level 55 saja.
Death's Hand milik Wei Chen sudah mencapai level 65. Untuk equipment lain, level ini sudah bisa digunakan. Bagaimanapun atribut perak level 65 masih lebih baik dari peralatan oranye level 70. Di Liga Profesional Glory saat ini, masih banyak tim yang belum menemukan formula perak yang cocok untuk beberapa bagian equipment, sementara masih menggunakan peralatan oranye dari game online.
Tapi ini bicara soal equipment biasa. Kalau menyangkut senjata, situasinya berbeda. Karena proporsi atribut serangan karakter sangat bergantung pada senjata, peningkatan kekuatan dari senjata jelas memiliki rasio harga-kinerja tertinggi dibanding equipment lain, dan itu bukan perbedaan kecil. Makanya harga senjata bagus di game online selalu yang termahal, dan saat tim di lingkup profesional meneliti perak, prioritas utama mereka adalah senjata perak.
Untuk equipment biasa, cukup banyak yang masih pakai oranye di kalangan profesional. Tapi khusus senjata, yang masih pakai senjata oranye sangat langka. Kecuali beberapa senjata oranye khusus dengan atribut unik yang tidak bisa direplikasi senjata perak, seperti Zhan Feng yang dipakai Zhan Lou Lan saat ini, sebagian besar senjata oranye sudah tidak ada ruang di dunia profesional.
Senjata Perak level 65, dibandingkan dengan Senjata Oranye, nilainya masih lebih tinggi karena memiliki atribut tambahan yang lebih cocok untuk pemain dan karakter. Namun mengingat di lingkup profesional hampir semua sudah menggunakan Senjata Perak level 70, meskipun atribut tambahan bagus, secara keseluruhan tetap kalah dari lawan.
Jadi untuk peralatan lain, level 65 masih bisa dipakai karena banyak karakter masih menggunakan peralatan oranye, bahkan level 70 pun kalah dari peralatan perak level 65. Tapi khusus senjata, membawa level 65 ke lingkup profesional sama saja langsung kalah selangkah dari lawan.
Peningkatan Qianji San level 55 yang berhasil membuat Ye Xiu lega. Tapi kebahagiaan utamanya adalah tahap ini akhirnya bisa distabilkan, tidak perlu membuang-buang sumber daya lagi. Soal nilai, Senjata Perak level 55 masih jauh dari cukup, masih menunggu upgrade ke level 60, 65, dan 70!
Tentang level-level ini, Ye Xiu sudah pernah memikirkannya, tapi strateginya belum matang dan material belum terkumpul. Setelah langkah ini sukses, Ye Xiu langsung logout dari Jun Moxiao, bersandar di mount untuk istirahat. Operasional di editor manager tadi benar-benar menguras spirit-nya, lebih melelahkan daripada memimpin empat guild melawan Zhang Xinjie. Semua karena operasi ini sangat-sangat krusial.
Xiao Shiqin yang duduk di sofa sudah mendengar kabar keberhasilan ini. Melihat Ye Xiu sudah dalam kondisi relaks total, dia berdiri sambil tersenyum: "Berhasil? Selamat ya!!"
"Kan kamu dengar sendiri! Baru level 55, tidak perlu diselamati." kata Ye Xiu.
"Langkah demi langkahlah, tidak bisa jadi gemuk dalam sekali makan." Xiao Shiqin pandai bicara.
“Masuk akal!” Ye Xiu memuji, lalu berdiri dan berjalan menuju Xiao Shiqin, baru mulai menjamu dengan serius. Pembukaannya adalah pertanyaan klise yang penuh basa-basi: "Sudah terbiasa di Jia Shi ya?"
"Baru datang, masih proses adaptasi." Xiao Shiqin tersenyum.
"Ada yang perlu kubantu? Jangan sungkan!" kata Ye Xiu.
"Senior terlalu baik, semuanya baik-baik saja." jawab Xiao Shiqin.
"Punya keyakinan menghadapi kami di Tantangan Rookie?" tanya Ye Xiu.
"......" Xiao Shiqin terdiam sejenak. Benar, sebagai kapten tim kuat dan mantan All-Star, pertanyaan ini membuatnya tak tahu harus menjawab apa.
Secara objektif, pertanyaan "punya keyakinan?" biasanya diajukan pihak superior ke inferior. Dari segi prestasi dan status di Liga, memang Xiao Shiqin levelnya lebih rendah. Tapi ini membandingkan Tim Xingxin dan Jia Shi! Mana mungkin Xingxin dianggap superior?
Tapi Ye Xiu justru menggunakan nada superior saat bertanya, membuat Xiao Shiqin bingung harus menjawab bagaimana.
"Hmm... Lumayan..." Jawaban kikuk Xiao Shiqin memperlihatkan kecanggungannya. Kata "lumayan" bisa diartikan sebagai "sebenarnya tidak baik, tapi terpaksa bilang baik", atau benar-benar "cukup baik", intinya jawaban mengambang.
"Kalau kalah dari kami, itu akan sangat buruk. Lalu kamu mau bagaimana? Kamu ke Jia Shi kan bukan untuk terus bermain di Tantangan Rookie?" Ye Xiu melanjutkan.
Perang psikologi, ini adalah perang psikologi, sedang menciptakan tekanan mental untuk diri sendiri!
Xiao Shiqin sangat memahami situasi ini, namun ketika ditanya langsung seperti itu, hatinya tak bisa menahan kegelisahan. Sebenarnya ketika kontraknya dengan Jia Shi akhirnya disepakati, Jia Shi sudah tereliminasi. Oleh karena itu, kontrak kedua belah pihak hanya berlaku satu tahun. Hal ini tidak diumumkan ke publik, tentu sebagai antisipasi jika Jia Shi gagal kembali ke lingkup profesional. Tapi sekarang, Xiao Shiqin kesulitan menggunakan alasan ini! Jika dijawab seperti itu, akan terlihat seperti dirinya tidak percaya diri akan meraih kemenangan. Benar-benar sulit!
