"Dasar lu nggak ngerti!" Wei Chen mengabaikan komentar Ye Xiu. Chen Guo dan yang lain saling pandang, mengatakan "lu nggak ngerti" ke Ye Xiu yang dijuluki Ensiklopedia Hidup Glory, ini benar-benar perilaku yang tidak tahu batas!
“Skill besar cooldown panjang, sulit direlease, persentase coverage-nya memang rendah sekali dalam satu pertandingan.” Ye Xiu berbicara dengan istilah-istilah profesional yang beruntun. Yang dimaksud persentase coverage adalah frekuensi penggunaan suatu skill dalam durasi waktu tertentu. Kecuali skill pasif bertipe status yang bisa dipertahankan terus-menerus biasanya bisa full coverage, sebagian besar skill harus dilihat dari cooldown skill, strategi tim, gaya personal operator, dan berbagai aspek lainnya. Seperti Death Door yang merupakan skill ultimate kelas Warlock, seperti dikatakan Ye Xiu, cooldown panjangnya saja sudah menentukan rendahnya persentase coverage-nya.
“Cih, coverage? Itu apaan? Yang penting efisiensi, setiap kali me-release Death Door harus memanfaatkan kesempatan dengan baik. Peningkatan di tier ini bisa memberikan keuntungan sebesar apa, kau tahu?” Wei Chen berkata.
“Dalam pertempuran nyata belum tentu ada kesempatan seperti itu.” Ye Xiu menyanggah.
“Kesempatan harus diciptakan sendiri.” Wei Chen bersikeras.
“Tsk tsk.” Ye Xiu menoleh ke anggota lain: “Lihat, inilah gaya khas Tim Blue Rain.”
Su Mucheng tertawa di samping, Tang Rou dan Baozi terlihat bingung, Chen Guo mengerutkan kening sambil berpikir, sementara Qiao Yifan hanya tertegun sebentar sebelum segera menyadari maksudnya.
Benar, inilah ciri khas Blue Rain. Tim tersebut memiliki kapten Yu Wenzhou yang ahli menciptakan kesempatan lewat strategi, dan Huang Shaotian yang jago memanfaatkan momentum. Kini, mantan kapten awal mereka pun, saat memberikan skill ke Senjata Perak, justru menunjukkan gaya yang sama: mengejar presisi dalam memanfaatkan momentum untuk satu pukul satu bunuh.
“Ngomong-ngomong, seharusnya bagaimana cara bertarung?” Wei Chen bertanya.
“Apa kau tidak pernah mempertimbangkan untuk memasang skill dari kelas mage lain? Ini bisa menciptakan banyak variasi dalam strategi permainan.” Ye Xiu berkata.
“Hmm, seperti teleportasi instan?” Wei Chen bertanya. Teleportasi instan adalah salah satu skill high-level Elementalist yang awalnya tidak mungkin dipelajari oleh tiga kelas yaitu Battle Mage, Summoner, atau Ahli Sihir Gelap. Namun dengan memasang skill di senjata, skill ini bisa diperoleh meski hanya level 1. Skill ini memang populer di kalangan pemain mage, logikanya Wei Chen langsung memikirkan skill ini. Tapi hal umum seperti ini pasti sudah dipikirkannya saat membuat Senjata Perak: “Menurutku itu tidak cocok untukku.”
“Kalau sudah bilang begitu, berarti kamu yang menang.” Ye Xiu menyerah.
“Omongan kosong, kau pikir saya tidak paham?” Wei Chen melotot.
Equipment silver yang didesain sendiri tentu harus mengikuti logika yang paling dikuasai. Jika memaksakan pola permainan orang lain, meski equipment-nya terlihat keren, belum tentu operator bisa memaksimalkan performanya. Wei Chen jelas sudah matang dalam pertimbangan, tidak tergoda metode populer saat ini, tetap menggunakan pola permainan yang sudah ia kuasai.
"Tapi seketika itu juga, Wei Chen tiba-tiba tertegun, ekspresinya berubah penuh keheranan, lalu menatap tajam ke Ye Xiu: 'Tunggu dulu, jangan-jangan senjata perakmu itu bisa menambahkan satu skill di setiap bentuk transformasinya?'"
"Hehe, menurutmu?"
"Sial! Ini terlalu OP! Bentuk transformasi sebanyak apa sih senjatamu ini?" teriak Wei Chen. Bahkan Chen Guo dan yang lain juga terkejut setelah memahami maksud perkataan Wei Chen sebelumnya. Jika setiap bentuk bisa dipasang skill, maka Loner pengguna Qianji San ini tak hanya memiliki 120 skill low-tier sebelum beralih kelas, tapi juga bisa menguasai skill high-level. Meski skill tersebut hanya level 1, kekuatan skill high-level level 1 jauh melebihi skill low-tier yang ditingkatkan beberapa level. Semua mengira sudah memahami fitur dan kekuatan Qianji San, tapi tak menyangka senjata ini masih menyimpan easter egg tersembunyi dalam mekanisme pemasangan skill.
"Berdasarkan bentuk final level 50 sebelumnya, pada akhirnya bisa memiliki 9 bentuk: perisai, tombak perang, pedang knight, tachi, senapan, kotak mekanis, tongkat sihir, tonfa, dan tongkat. Mulai level 55 dengan penambahan material Shen Zhi Lingyu, saya masih menganalisis karakteristik material baru ini untuk melihat apakah bisa menambah bentuk baru," jelas Ye Xiu.
"Artinya, setidaknya senjatamu bisa dipasang 9 skill kelas karakter," kata Wei Chen.
"Saat ini memang begitu."
“Ini benar-benar... terlalu gila...” Wei Chen merasa dirinya kekurangan kata-kata. Dia sama sekali tidak bisa menemukan ungkapan yang tepat. Pada detik ini, Death's Hand miliknya terasa begitu kerdil. Qianji San ini benar-benar mencakup segalanya! Otak seperti apa yang merancang dan mewujudkannya?
“Pelan-pelan saja!” Ye Xiu yang sudah tahu dari awal justru terlihat tenang.
“Teliti baik-baik, buat ratusan variasi, jadi kamu bisa menguasai semua skill? Itu baru Loner sejati!” kata Wei Chen.
“Bermimpi?” Tentu saja Ye Xiu tidak menganggap serius. Dulu Su Muqiu sudah mengerahkan segala upaya, hanya bisa membuat Qianji San memiliki 9 bentuk. Itu pun setelah mencakup 6 cabang kelas, masih harus menambahkan 3 bentuk ekstra. Menambahkan variasi tidak sepenuhnya untuk skill. Senjata dalam kelas yang sama pun punya karakter berbeda. Setiap senjata memiliki dua atribut: serangan fisik dan sihir. Death's Hand milik Wei Chen termasuk kategori tongkat, serangan sihirnya 200+ poin lebih tinggi dari fisik, jelas cocok untuk kelas sihir. Di cabang Night Shadow, Warlock adalah pilihan utama. Skill Warlock semua tipe kerusakan sihir, menggunakan tongkat akan lebih kuat. Jika pakai duo pedang, meski skill tetap bisa dipakai, tetapi duo pedang condong ke serangan fisik, tidak bisa memaksimalkan kekuatan sihir.
"Jadi perubahan bentuk pada Qianji San bukan hanya untuk menambah variasi skill, tapi juga untuk memperkuat daya serang skill multi-class. Saat menggunakan skill damage fisik, gunakan bentuk senjata yang condong ke serangan fisik; saat menggunakan skill damage sihir, pakailah bentuk senjata yang lebih fokus ke serangan sihir." Ini sebenarnya tujuan awal Su Muqiu menciptakan berbagai bentuk senjata saat itu. Namun karena keterbatasan sumber daya waktu itu, Qianji San akhirnya hanya memiliki tiga bentuk tambahan. Secara ketat, hanya tombak perang dan tongkat sihir yang sama-sama berasal dari kelas sihir yang merepresentasikan konsep awal ini - satu condong ke fisik dan satu ke sihir. Sedangkan dua bentuk lainnya: perisai dan Kotak Mekanis, sebenarnya tidak termasuk kategori senjata.
Kini, kemunculan Domain of Gods menyediakan lebih banyak material dan pilihan. Wajar jika Ye Xiu mulai menganalisis cara merealisasikan konsep awal Su Muqiu yang belum terselesaikan dulu karena keterbatasan. Evolusi Qianji San masih jauh dari garis finis!
Usai menyaksikan Death's Hand level 70, beberapa anggota tim Ye Xiu mulai keluar dari game. Wei Chen yang mengambil alih karakter Yingfeng Buzhen-nya hendak pamer kekuatan lagi di Arena, melihat mereka bangun serentak bertanya bingung: "Ngapain semuanya?"
"Istirahat, mulai malam nanti." Jawab Ye Xiu.
Hari ini adalah hari kedua minggu baru. Zhang Xinjie sudah datang pagi-pagi lagi untuk memimpin tim besar menjarah BOSS. Ye Xiu memperkirakan si pemalas ini benar-benar akan sibuk mengurus logistik tim sepanjang musim panas ini. Taktik perbedaan waktu segera diaktifkan. Setelah berkoordinasi dengan Zhan Lou Lan dan lainnya, anggota tim yang bisa mengatur waktu luang mulai beristirahat sekarang. Mereka baru akan mulai bekerja lagi saat malam ketika Zhang Xinjie beristirahat. Dengan cara ini, mereka bisa beroperasi dengan selisih 8 jam dari Zhang Xinjie sepanjang hari.
"Paling mentok hanya dua bulan ini, semua harus bekerja keras!" kata Ye Xiu.
"Aku memutuskan, liburan kali ini akan kuhabiskan di Xingxin!" Su Mucheng mengumumkan.
"Bagus! Selamat datang!" Chen Guo mengacungkan kedua tangan setuju, langsung menyambut dengan semangat tanpa memberi kesempatan Ye Xiu berkata apapun.
Di sisi Zhang Xinjie, saat ini sedang melakukan persiapan ulang. Dominant Hero kemarin mendapatkan hasil bagus, tapi hari ini justru terus menerus menderita kerugian. Terutama pertarungan terakhir ini, kemunculan berturut-turut para All-Star benar-benar mengejutkan. Untungnya setelah dikonfirmasi via telepon dengan Xiao Shiqin, diketahui ini hanya kebetulan. Intinya dalam pertarungan tim besar seperti ini, kehadiran sosok seperti Xiao Shiqin lebih membuat Zhang Xinjie waspada.
Sekarang setelah tahu Xiao Shiqin tidak akan muncul lagi, hati Zhang Xinjie langsung lebih tenang. Untuk anggota guild justru tidak perlu terlalu banyak dihibur. Kegagalan merebut BOSS dalam dua formasi berturut-turut sudah terlalu umum bagi guild manapun, tidak akan mempengaruhi semangat pasukan mereka.
Mereka justru khawatir apakah Wakil Kapten Zhang akan terkena dampak!
Baru saja ada yang melihat Zhang Xinjie keluar menelepon, lalu kembali dengan tenang. Semua diam-diam menebak apakah dia akan memanggil anggota Tim. Ternyata tidak. Setelah informasi penyegaran BOSS berikutnya datang, Zhang Xinjie tetap mengikuti semua orang untuk berkumpul dan berangkat, tanpa maksud memperkenalkan kekuatan baru.
Tapi kali ini, perebutan BOSS berjalan lancar. Kekuatan empat guild pimpinan Ye Qiu yang paling dikhawatirkan Zhang Xinjie sama sekali tidak muncul. Zhang Xinjie sempat curiga ada konspirasi tersembunyi, terus waspada. Hasilnya, hingga BOSS tumbang pun tak ada tanda-tanda mereka. Faksi Ye Qiu benar-benar absen. Intel dari pihak guild menunjukkan sebagian besar anggota faksi Ye Qiu sedang offline, termasuk dia sendiri dan ketua empat guild.
Awalnya Zhang Xinjie masih menganalisis maksud di balik ini. Sampai malam ketika dia hendak beristirahat, tiba-tiba datang laporan bahwa empat guild mungkin akan bergerak. Zhang Xinjie tertegun sejenak, lalu tersadar: "Mereka menggunakan taktik di luar medan pertempuran!" Hanya lawan seperti Ye Qiu yang saling memahami yang bisa menggunakan strategi seperti ini, pemain biasa mungkin tak terpikir.
"Setelah memahami rencana lawan, Zhang Xinjie hanya tersenyum kecut, tetap beristirahat dan logout sesuai jadwal. Baginya, taktik Ye Qiu ini menguntungkan semua pihak. Jika Ye Qiu menganggapnya merepotkan dan ingin menghindar, bukankah dirinya juga ingin menjauhi Ye Qiu? Kini lawan sudah minggir duluan, tentu Zhang Xinjie takkan nekat memprovokasi. Waktu sehari terbatas, semua orang butuh istirahat. Perbedaan jam aktif seperti ini justru ideal."
