Minggu keempat berlalu cukup tenang. Pensiunnya Deng Fusheng memicu rumor transfer, namun Tim Micrograss masih belum menunjukkan pergerakan. Tentu ini hanya terlihat dari luar, komunikasi internal seperti apa yang terjadi tidak bisa diketahui publik. Transfer-transfer sebelumnya sama sekali tidak ada kebocoran informasi, selalu membuat media kaget.
"Dan kali ini akhirnya ada sedikit tanda-tanda yang terlihat sebelumnya. Untuk sementara waktu, semua ahli Paladin diawasi ketat. Sedikit gerakan saja langsung menjadi berita. Hal ini memaksa banyak pemain dari berbagai tim harus berulang kali membantah rumor. Inilah buruknya kebocoran informasi awal – banyak pihak yang ikut campur, dan siapa tahu kecelakaan apa yang bisa menggagalkan semuanya."
"Menurutmu siapa yang cocok menggantikan Deng Fusheng di Micro Grass?"
Para penghuni Warnet Xingxin tentu tak ketinggalan mengikuti gosip ini. Di tengah bermain game sambil memantau berbagai gerakan, Wei Chen dengan bosan bertanya pendapat Ye Xiu.
"Xu Bin!" jawab Ye Xiu tanpa pikir panjang. "Dia juga pemain dengan gaya permainan yang solid dan tenang, mirip dengan Deng Fusheng. Seharusnya mudah menyesuaikan dengan posisi Deng Fusheng di Micro Grass. Jika bisa merekrutnya, itu pilihan terbaik untuk Micro Grass."
"Kalau sampai kamu saja bisa melihat ini, pasti transfernya tidak mudah," sindir Wei Chen yang selalu menyelipkan ejekan dalam kata-katanya.
"Penerus seperti ini memang yang paling sulit dicari. Banyak yang mengincar, mana mungkin tidak memanfaatkan kesempatan ini untuk menaikkan harga?" kata Ye Xiu.
Seolah ingin membuktikan Ye Xiu tidak pernah salah. Di akhir pekan ini, transfer yang sebelumnya penuh rumor akhirnya jelas: Xu Bin, pemain Paladin Tim 301 bergabung ke Tim Micrograss melalui sistem transfer pertukaran. Untuk mendapatkan Xu Bin, Micrograss harus merelakan pemain All-Star lain mereka - Li Yihui, operator karakter Yudo "Zhan Yi Luan Fei".
Micrograss dan Blue Rain selama dua tahun terakhir merupakan dua-satunya tim di Liga yang memiliki tiga pemain All-Star. Namun situasi ini berantakan di musim panas ini.
Blue Rain kehilangan Yu Feng, Micrograss kehilangan Deng Fusheng yang pensiun, dan kini melepas Li Yihui. Meski Xu Bin yang baru mungkin akan menjadi Knight All-Star setelah beradaptasi, jumlah pemain All-Star Micrograss tetap berkurang dari tiga menjadi dua.
Di tengah jendela transfer musim panas dimana berbagai tim saling memperkuat diri, dua klub elite justru melakukan langkah yang melemahkan. Tapi tak ada yang percaya kedua tim besar ini akan diam saja - pasar transfer berikutnya pasti akan menyaksikan aksi agresif mereka. Para penggemar yang suka mengorek kabar langsung membuat berbagai rencana transfer egois yang mengabaikan kebutuhan tim lain, seolah kedua tim bisa dengan seenaknya memetik bintang-bintang dari tim lainnya.
Hasilnya, di minggu kelima, sebuah penawaran transfer resmi muncul dan membuat semua orang terkejut lagi. Yang mengajukan pembelian transfer bukan Blue Rain maupun Micro Grass, melainkan tim juara musim lalu, Tim Lun Hui.
Tim juara biasanya tidak melakukan perubahan besar, hanya mencari penguatan. Rencana pembelian Tim Lun Hui ini bertujuan untuk memperkuat tim. Mereka menawarkan 8 juta, namun mengincar karakter Yudo Zhan Yi Luan Fei yang digunakan oleh Tim Micrograss setelah pertukaran Li Yihui dengan Xu Bin.
Micrograss belum menemukan penguat yang direncanakan, tapi tangan orang lain sudah menjangkau kuali mereka. Bagaimana penggemar Micrograss bisa menerima ini? Mereka langsung menunjuk hidung pihak lawan dan memaki. Masalahnya, ini hanya permintaan pembelian sah tanpa kesalahan prosedur. Intinya, fans Micrograss hanya merendahkan Tim Lun Hui sebagai orang kaya baru yang berkhayal.
Sementara kedua kubu fans saling serang, kedua tim juga melakukan negosiasi alot. Akhirnya, Zhan Yi Luan Fei berhasil dibeli Lun Hui dengan harga 9,5 juta.
Fans Micro Grass terdiam dalam kekagetan, yang tentu memicu ejekan dari fans Lun Hui. Tapi memang tidak ada cara lain, kasus dimana fans tidak memahami maksud klub sehingga menimbulkan kesalahan dan akhirnya dipermalukan bukanlah hal baru. Bagaimanapun klub mustahil membocorkan rencana mereka ke fans. Bahkan jika sejak awal mereka ingin menjual Zhan Yiluanfei, tidak mungkin langsung mengumumkannya. Bagaimana bisa mereka menaikkan tawaran awal 8 juta menjadi 9.5 juta melalui negosiasi? Jika pihak lain tahu niat jual mereka, Tim Lun Hui mungkin bahkan tidak akan menawar 8 juta sejak awal.
Zhan Yiluanfei sendiri adalah karakter Yudo berlevel All-Star. Pemain Yudo Lun Hui, Lv Buoyuan, menunjukkan performa luar biasa di playoff musim lalu. Tambahan karakter All-Star ini menjadi penguatan yang sangat sempurna.
Mengenai rencana sebenarnya Micro Grass yang membubarkan formasi All-Star Li Yihui dan Zhan Yiluanfei? Untuk sementara belum ada yang bisa membaca maksudnya. Langkah selanjutnya Micro Grass, sama seperti rencana Blue Rain yang masih misterius, menjadi pertanyaan yang sangat dinanti-nantikan oleh para pemain dan fans.
Minggu kelima telah separuh berlalu, Juli berakhir, dan Agustus yang lebih panas tiba.
"Bisnis Warnet Xingxin selama periode ini cukup baik, kegiatan merampok BOSS di Shen Zhi Lingyu oleh rombongan juga berjalan lancar. Setiap hari melihat gosip transfer bermacam-macam, ditambah hidup bersama idolanya setiap hari, Chen Guo menjalani hari-harinya dengan sangat bahagia. Tanpa terasa sudah memasuki bulan Agustus, ketika bangun pagi ini ia baru menyadari dirinya adalah yang paling terlambat. Ekspresi wajah semua orang di ruang latihan terlihat sangat serius.
"Ada kabar apa lagi nih?" Reaksi spontan Chen Guo adalah langsung membungkuk memeriksa komputer.
"Bos, ini saatnya mendaftar." Ye Xiu berkata.
"Daftar?" Chen Guo bingung.
"Pendaftaran Challenge Cup!" Jawab Ye Xiu.
"Oh!" Chen Guo tersentak sadar. Di bulan Agustus ini, pendaftaran Challenge Cup musim baru telah dibuka. Selama sebulan penuh, tim yang memiliki minimal 6 anggota berhak mendaftar kompetisi yang diselenggarakan Liga Profesional Glory ini. Pemenang Challenge Cup musim ini akan mendapat dukungan liga untuk menjadi tim profesional resmi dengan kualifikasi registrasi.
Delapan bulan kerja keras akhirnya sampai di hari ini, tapi dirinya malah lupa. Chen Guo diam-diam merasa malu.
"Kalau gitu... kita langsung daftar?" Chen Guo menatap anggota di ruangan, "Dengan personel yang ada sekarang?"
"Masih ada Xiao Shou Bingliang dan Mei Guang." Baozi mengingatkan bosnya.
“Chen Guo berpikir sejenak, akhirnya mengangguk, tidak berusaha menjelaskan pada Baozi masalah seperti 'yang kumaksud adalah situasi saat ini bukan di depan mata'. Tapi setelah mengangguk, dia bertanya lagi: "Bagaimana dengan Destroying Immortality itu?"
"Si pemalas itu masih perlu diajarin sopan santun!" Ye Xiu menghela napas.
"Setiap kali kamu menghajarnya, apa kamu pernah kasih tahu identitasmu?" Chen Guo bertanya.
"Kadang-kadang saya beri tahu." Jawab Ye Xiu.
"Kadang-kadang..." Chen Guo mengadukan, berarti banyak kali Destroying Immortality mati sia-sia tanpa tahu pelakunya!
"Tapi dengan frekuensi pengulangan seperti ini, orang yang punya otak sedikit pasti sudah paham ini semua urusanku." Kata Ye Xiu.
"Dengan terus-menerus membunuhnya, sebenarnya kamu ingin menyampaikan apa?" Tanya Chen Guo.
"Memulung tidak ada masa depannya, mari main di Liga profesional!" Ye Xiu melambaikan tangan.
"Logika macam apa ini?" Chen Guo memegangi kepala.
"Ketika aktivitas yang dia senangi ini sama sekali tidak bisa dilanjutkan, mungkin dia akan mulai mempertimbangkan saran saya?" Kata Ye Xiu.
"Kamu sendiri tidak yakin ya?" Chen Guo menyeringai.
"Iya, saya tidak terlalu dekat dengannya." Jawab Ye Xiu.
“……”
"Sekarang lihatnya, bocah ini benar-benar bandel!" Ye Xiu menghela napas sambil menatap layar komputernya.
Dari seberang, Tang Rou menyela: "Menurut statistik An Wenyi akhir-akhir ini, si pemalas itu semakin jarang muncul."
"Jangan-jangan dibunuh terlalu sering sampai dia murung, mau makan kartu hapus akun?" Ye Xiu berspekulasi.
"Kamu sudah menghancurkan bibit unggul yang menjanjikan." Chen Guo mengelus dada kesal.
“Ada kemungkinan, dia sudah mempelajari pola kemunculan kalian, lalu seperti cara kalian menghindari Zhang Xinjie, dia menghindar dengan memanipulasi jadwal tidur.” Wei Chen berkata.
“Kita, kamu juga tidak kalah sering membunuhnya.” Ye Xiu pertama-tama meluruskan ucapan Wei Chen, lalu mengangguk: “Sangat mungkin, sepertinya kita perlu minta bantuan orang!”
“Minta bantuan siapa?” Chen Guo bertanya.
Kemudian Ye Xiu membuka QQ, membuka grup atlet profesional, mengirim emoji megafon lalu berteriak: “Zhang Xinjie Zhang Xinjie, Lao Lin Lao Lin, dengarkan panggilan ini.”
Sekumpulan atlet profesional menyaksikan dengan mata terbelalak sementara Zhang Xinjie dan Lin Jingyan muncul sambil mengusap keringat dingin.
Chen Guo yang menyaksikan dari samping merasa sangat antusias! Melihat nama-nama besar yang biasanya bergengsi, kini juga muncul dengan emoji berkeringat, garis hitam, dan tanda tanya berbaris seperti orang biasa, terlihat sangat seru.
“Pesan pribadi.” Ye Xiu berkata.
“Ada gossip, ada gossip!!” Teriak seseorang dengan suara parau. Chen Guo melihat, itu Li Xun dari Tim Void, seorang assassin yang biasanya cool, ternyata tukang gosip?
Ye Xiu dan kawan-kawan mengabaikan teriakan si tukang gosip. Di sisi lain, Zhang Xinjie sudah membuka chat pribadi Ye Xiu: “Ada apa?”
“Lao Lin mana?” Ye Xiu bertanya.
“Bareng sini, ada keperluan?”
“Minta bantuan.” Kata Ye Xiu.
“Bantuan apa?”
“Bunuh orang.” Jawab Ye Xiu.
Langsung menambahkan: “Di dalam game, jangan neko-neko ya!”
“Hingga segitu?” Chen Guo mengusap keringat dingin. Memang Zhang Xinjie sangat teliti, tapi apakah perlu menganggap "membunuh orang" yang Ye Xiu sebutkan sebagai pembunuhan sungguhan?
“Orang macam apa?” Zhang Xinjie mengabaikan komentar Ye Xiu, terus bertanya.
“Kadang panggil Destroying Immortality, kadang Mo Bai, kadang Bai Mo. Dia seorang Pemulung,” jawab Ye Xiu.
“Kenapa kau bermusuhan dengannya?” tanya Zhang Xinjie.
“Dia Pemulung! Merebut barang-barangku, sudah keterlaluan!” kata Ye Xiu.
“Hingga harus menyelidiki identitasnya? Sudah berapa kali kau membunuhnya?” Zhang Xinjie menyeringai.
“Aku selalu membalas dendam. Kalian para bajingan ini berkomplot merebut gelar juara saat aku tidak ada, juga sudah keterlaluan! Tunggu kedatanganku untuk menghancurkan kalian!” ancam Ye Xiu.
“Lolos dulu dari Tantangan Rookie baru bicara!” Zhang Xinjie sudah menutup pesan pribadi.
“Bantu bunuh dia ya!” Ye Xiu kembali mention.
“Kalau terlihat.” Zhang Xinjie tetap teliti: Jika terlihat akan dibunuh, jika tidak ya tidak perlu dicari.
“Ada masalah dengan Ye Qiu?” Lin Jingyan ikut bertanya.
“Bilang ada Pemulung yang merebut barangnya, minta dibantu membunuh kalau ketemu,” jelas Zhang Xinjie.
“Oh, kalau ketemu ya dibunuh saja!” Lin Jingyan langsung mengangguk. Bagi dua dewa level mereka, ini cuma urusan sepele. Ada yang minta tolong hal kecil, buat apa ditolak?
