Chen Guo tertegun mulut menganga.
"Ini Destroying Immortality benar-benar menyedihkan! Malam ada Ye Xiu dan Su Mucheng, siang hari ada Zhang Xinjie dan Lin Jingyan, lineup All-Star bergiliran menjaganya. Ini kehormatan sebesar apa? Melihat formasi ini, Chen Guo merasa hal ini harus berhasil, kalau tidak akan mengecewakan semua usaha yang sudah dikerahkan."
"Haruskah kita menunggunya dulu baru mendaftar?" tanya Chen Guo.
"Hmm, bisa juga. Lagipula pendaftaran masih berlaku sepanjang bulan ini," kata Ye Xiu sambil mengetuk-ngetuk meja.
"An Wenyi dan Luo Ji juga akan datang beberapa hari ini kan? Nanti setelah semua berkumpul, mungkin bisa mengumpulkan seluruh anggota," ujar Chen Guo.
An Wenyi dan Luo Ji sama-sama mahasiswa. Sekarang sedang masa liburan musim panas. An Wenyi harus pulang kampung dulu sebentar, rencananya akan datang mengunjungi langsung di bulan Agustus. Sementara Luo Ji sedang mengerjakan proyek penelitian bersama dosen pembimbingnya, baru bisa libur di Agustus, tapi dia juga berjanji akan datang.
Sekarang Agustus sudah tiba. Kapan tepatnya mereka datang masih belum ada kepastian, tapi sesuai perkiraan sebelumnya, memasuki Agustus berarti segala kemungkinan bisa terjadi.
Ternyata tebakan Wei Chen tentang Destroying Immortality benar. Setelah terus-menerus memulung lalu dibunuh dan dihancurkan, dia tentu menyadari ini semua ulah Ye Xiu. Tidak ada yang bisa 24 jam nonstop beraktivitas, siapa yang tidak paham logika ini? Maka Destroying Immortality mulai mencoba memanfaatkan perbedaan waktu dengan Ye Xiu dkk. Benar saja, setelah memindahkan aktivitasnya ke siang hari, situasi menjadi jauh lebih baik.
Destroying Immortality juga cukup licik. Dia tidak sepenuhnya menghindari waktu malam, kadang sengaja muncul di jam-jam malam. Tapi dia juga tidak bisa online 24 jam nonstop. Meski meninggalkan jejak, aktivitas utamanya menghindari sebagian besar periode. Hasil statistik detail dari An Wenyi yang hati-hati ditambah analisis Wei Chen yang bukan cuma licik tapi juga cerdik, akhirnya membongkar polanya.
Setiap subuh adalah waktu bebas dari para pemain itu. Destroying Immortality sudah paham betul. Pagi itu, dia kembali online dengan wajah berseri. Karena yakin mereka tak akan muncul, dia tidak peduli pakai tubuh asli atau identitas samaran—lagipula akun samarannya sudah tidak berguna.
Destroying Immortality berkeliling sebentar, tentu ingin memulung barang. Tapi sebagai pekerja solo, minimnya informasi menjadi penghambat utama. Berbekal pengalaman bertahun-tahun, dia mengembangkan keahlian membaca detail-detail krusial.
Contohnya, dia mencatat jadwal penyegaran BOSS mingguan—area yang sudah dibersihkan tak perlu dikunjungi. Juga memantau portal teleportasi dan jalur utama. Ketika pemain guild besar berbondong ke suatu area, pasti ada event penting terjadi.
Pertarungan perebutan BOSS Liar adalah ladang pemulungan favorit Destroying Immortality. Seperti orang yang terbiasa naik pesawat enggan naik kereta, setelah memanen hasil melimpah di arena seperti ini, Destroying Immortality mulai meremehkan keributan kecil antar pemain biasa. Di situasi seperti itu, seberapa banyak pun yang dipulung, tetap tak bisa menandingi dua-tiga item yang di-drop dari anggota tim elit guild besar.
BOSS Liar adalah medan perang utama guild klub paling elit. Dan medan perang utama inilah yang menjadi ladang pemulungan favorit para pemulung kelas atas seperti Destroying Immortality.
Setelah mengatasi gangguan terbesar belakangan ini dengan strategi perbedaan waktu, Destroying Immortality melanjutkan kegiatannya dengan penuh semangat.
2 Agustus, hari Jumat minggu kelima periode transfer musim panas. Tersisa tiga hari sebelum akhir minggu. Sebagian besar BOSS telah terbunuh, dalam situasi seperti ini, memperoleh informasi menjadi semakin mudah bagi siapapun karena radius pencarian informasi yang diperlukan semakin menyempit.
BOSS sebelumnya tidak sempat dijarahi Destroying Immortality. Ia baru tahu setelah melihat pengumuman sistem. Tapi dia tidak putus asa, sebagai penyendiri, memang sering ketinggalan. Sekarang akhir pekan, saat yang paling banyak kesempatan baginya.
Akhirnya, keributan penyegaran BOSS baru berhasil dilacak Destroying Immortality. Diam-diam mengikuti rombongan pemain Pavilion Blue River yang membanjiri portal teleportasi, ia tiba di area leveling luar kota utama. Tak lama, BOSS yang tersegarkan dan guild Misty Rain yang sudah sibuk bertempur terlihat jelas.
Akhir-akhir ini guild-guild besar selalu terburu-buru membunuh BOSS karena ada dua lawan dengan daya saing luar biasa kuat. Begitu berhadapan dengan mereka, hasilnya selalu tidak memuaskan. Tak ada yang berani menggunakan strategi menunggu inisiatif lawan melawan kedua rival ini. Semua guild berusaha datang lebih awal dan membunuh secepat mungkin untuk menambah output aggro terlebih dahulu. Setelah itu mereka akan bertindak sesuai situasi di tengah kekacauan. Cara ini memungkinkan mereka sesekali berhasil bertahan, tidak terus-menerus pulang dengan tangan hampa.
Pavilion Blue River tiba di lokasi dan langsung menyerang begitu melihat guild Misty Rain sedang sibuk. Tabrakan antara dua guild ini sangat ringan, terlihat harmonis saat gila-gilaan menyerang BOSS. Ini semua persiapan untuk kedatangan Dominant Hero, sama sekali tidak saling mempengaruhi.
Situasi ini tentu sangat tidak menguntungkan bagi Destroying Immortality sang Pemulung. Tanpa pertarungan antar pemain, dari mana dia bisa mengambil peralatan drop? Tapi ini hanya masalah waktu. Destroying Immortality tidak maju, menunggu dengan sabar di samping. Hingga dua guild lain tiba, salah satunya dengan nama Dominant Hero berjejer rapat di atas kepala para anggota, Destroying Immortality tahu momen yang ditunggu akhirnya tiba.
Begitu Dominant Hero muncul, guild-guild besar benar-benar menjadi tegang. Destroying Immortality bahkan mendengar suara mengerikan dari kumpulan desahan banyak orang yang membesar. Dia mengabaikan ketegangan mereka, itu bukan urusannya. Dia hanya menunggu sampai mereka bertempur dalam formasi besar, lalu menerobos untuk memulung peralatan.
Berapa banyak hasil yang akan didapat hari ini?
“Hui Ren Bu Juan” dalam hati terus berhitung, tapi tidak menyadari bahwa Dominant Hero semakin mendekat. Tanpa disadari, dua tim yang terpecah-pecah malah mengapitnya di tengah.
Hui Ren Bu Juan masih menganggap ini hanya strategi Dominant Hero untuk merebut BOSS. Ia tak tahu kedua pelatih tim Dominant Hero di kedua sisi sedang bertukar pesan.
"Eh, sepertinya itu orang yang Ye Qiu maksud." Kata Lin Jingyan.
"Hui Ren Bu Juan, memang nama itu." Balas Zhang Xinjie.
"Berkeliaran sembunyi-sembunyi di sini, jelas ingin memulung." Lanjut Lin Jingyan.
"Hmm, cepat basmi dia. Jangan sampai mengganggu perebutan BOSS." Begitu Zhang Xinjie mengirim pesan, instruksi langsung diberikan. Lin Jingyan pun melakukan hal serupa.
Dominant Hero langsung menjalankan perintah kedua Shen tanpa ragu, langsung melancarkan serangan kavaleri.
Hui Ren Bu Juan dihancurkan. Skill tingkat tingginya bahkan tak sempat ditunjukkan. Saat jiwanya melayang, ia masih berpikir: "Apa ada kesalahpahaman di sini?"
Rohnya yang mengambang menyaksikan karakter pemain Dominant Hero langsung berlari ke medan perang BOSS. Tampaknya membunuhnya bukan tindakan khusus, hanya sekadar laluan.
Benar! Dua komandan lingkup profesional dengan tim 100 orang masing-masing. Jika harus usaha khusus hanya untuk membunuh satu orang, itu benar-benar memalukan.
Destroying Immortality langsung respawn dengan cepat dan berlari kembali ke sini. Syukurlah, perang BOSS belum selesai, medan perang masih kacau balau, momen yang tepat untuk memulung. Destroying Immortality segera menyerbu ke depan, namun pemain Dominant Hero secara spontan memperhatikan urusan kedua atlet profesional itu, segera ada yang melapor: "Ninja yang kita bunuh tadi sudah kembali."
"Oh, bunuh saja!" Perintah biasa Zhang Xinjie membuat Dominant Hero segera mengerahkan rentetan tembakan mematikan ke arah Destroying Immortality.
Kali ini Destroying Immortality sempat waspada, dia buru-buru menghindar. Tapi Dominant Hero yang sudah dapat instruksi dari Shen tetap kejar-kejaran tanpa ampun.
Destroying Immortality mulai bingung.
Biasanya di situasi seperti ini, tidak pernah ada guild klub yang segigih ini mengejarnya, apalagi di saat-saat genting perebutan BOSS.
Seni memulung Destroying Immortality memang tinggi. Dia selalu memilih momen ketika lawan tidak sempat memperhatikannya. Kalau nekat masuk ke kerumunan tim elit musuh, teknik sehebat apapun pasti akan hancur lebur! Tapi kali ini, lawan malah fokus serangan ke dirinya dengan gigih, persis seperti si pemalas itu sedang memburunya. Otak Destroying Immortality langsung bingung. Ini kan orang Dominant Hero, ngapain sih?
"Wah, anak ini lumayan jago!" Tiba-tiba Lin Jingyan memperhatikan kelincahan Destroying Immortality yang tak biasa, timbul minatnya. Dengan membawa batu bata, dia langsung maju sendiri.
"Si ahli turun tangan sendiri, ditambah dukungan banyak orang, Destroying Immortality akhirnya berhasil dieliminasi."
"Lumayan, di game online ternyata ada orang dengan skill setinggi ini," kata Lin Jingyan kepada Zhang Xinjie.
"Pantasan si pemalas tertarik, mungkin bukan hanya ingin balas dendam ya?" ujar Zhang Xinjie.
"Kamu masih percaya omong kosong yang dia karang sembarangan itu!" Lin Jingyan tertawa.
"Lihat saja nanti apakah dia akan kembali lagi," kata Zhang Xinjie.
"Kalau datang lagi, kita bunuh?" tanya Lin Jingyan.
"Bunuh. Sudah janji, tentu kita bunuh," jawab Zhang Xinjie tanpa ragu.
Di pagi yang sibuk untuk Zhang Xinjie dan Lin Jingyan, Ye Xiu dan kawan-kawan sedang tertidur lelap. Destroying Immortality memang kuat, dua pemain berpengalaman ini pasti bisa melihatnya. Khawatir kalau-kalau Dominant Hero merebutnya, Chen Guo pernah menanyakan hal ini. Tapi Ye Xiu tak acuh: "Sudah ada dua bintang besar, Dominant Hero sekarang malah harus mengurangi anggota, mana mungkin menambah? Tim dibentuk untuk bertanding, tapi membangun tim bukan main-main. Kalau lihat orang bagus langsung direkrut, itu cara berpikir orang yang main game."
Pagi itu, Destroying Immortality gugur total lima kali.
Pertama kali mengira ada kesalahpahaman, coba lagi; Kedua masih tidak percaya, coba lagi; Ketiga dan keempat, Destroying Immortality akhirnya yakin sedang menjadi target, lalu ganti akun dengan karakter Mo Bai menyumbang keguguran kelima.
"Hingga saat ini, Destroying Immortality akhirnya mengerti bahwa dirinya terus-menerus diawasi oleh si pemalas itu. Bahkan di siang hari, ia tak punya kesempatan untuk memulung. Setelah sekian lama memulung, mana mungkin ia tak tahu bahwa Dominant Hero dan kelompok si pemalas itu membagi waktu sepanjang hari secara bergantian!"
"Kedua kelompok ini ternyata satu tim! Pantas saja jadwalnya saling berselang!" Destroying Immortality berpikir dengan geram, meski pemikirannya masih terlalu naif.
