Mo Fan akhirnya tinggal, dan langsung begadang sejak pertama datang.
Begadang bukan hal aneh bagi Mo Fan, tapi begadang bersama banyak orang seperti ini memberinya perasaan sangat asing. Setelah duduk diam di suatu posisi, orang di sebelahnya tersenyum padanya.
"Hai..." Senyum ramah Su Mucheng membuat Mo Fan tidak bisa mengabaikan, akhirnya menyapa duluan. Tapi kemudian melihat karakter di layarnya: Zhu Yanxia...
Mo Fan sangat ingin menarik kembali sapaan tadi. Zhu Yanxia, selama beberapa hari ini tak henti-hentinya menembaki dirinya dengan ganas. Selain Ye Xiu, dia salah satu musuh tersulit. Ternyata pemiliknya adalah orang ini? Senyum lembut ini benar-benar tidak bisa dikaitkan dengan Artillery God penuh tembakan berat di dalam game!
"Sangat menipu!" Pikir Mo Fan sambil mengamati orang-orang di sekitarnya. Meski Artillery God ini lebih gesit, tapi soal kekejaman, Battle Mage perempuan itu yang paling mencolok! Yang mana ya? Mo Fan memandang ke kiri-kanan, di satu sisi Chen Guo, di sisi lain Tang Rou. Kecantikan selalu mudah diasosiasikan dengan kebaikan. Setelah mengamati keduanya, siapapun yang menjadi Battle Mage itu, Mo Fan tetap hanya bisa berkata: Sangat menipu!
Setelah mengamati semua orang, Mo Fan tidak punya kegiatan. Harus ngapain? Ia yang sudah masuk game dengan Kartu akun merasa bingung. Biasanya di waktu seperti ini, ia akan mengorganisir info BOSS dan memantau area berikutnya. Tapi sekarang, apa masih perlu melakukan ini?
Mo Fan sedang terdiam tiba-tiba mendengar Ye Xiu menyapanya: "Mo Fan, ikut kami menjarah BOSS yuk?"
"Oh?"
"Tambahkan teman dulu." Kata Ye Xiu.
Setelah proses berliku, dua orang yang sama-sama menutup fitur teman akhirnya saling berteman.
"Kalau ada BOSS penyegaran akan ku-PM." Ye Xiu mengirim pesan.
"Kalau tidak ada?" Mo Fan tak tahan bertanya.
"Kalau tidak ada ya diam saja." Balas Ye Xiu.
Maka mereka terus terdiam seperti ini hingga pagi tiba. Sejak Mo Fan tiba di Warnet Xingxin pukul tiga lebih, semalam itu benar-benar tak ada satu pun BOSS yang melakukan penyegaran. Wei Chen mengumpat kesal, memandangi Mo Fan dengan tatapan penuh permusuhan, seolah perubahan ini terjadi karena kedatangan Mo Fan. Wei Chen bahkan sempat mencari senjata yang dia buat kemarin, tapi setelah mencari sekeliling baru ingat bahwa sekantung kaleng minuman itu sudah dihabiskan Baozi.
"Anak muda, ikutlah kami!" Setelah sarapan, Wei Chen memanggil Mo Fan dengan garang.
Ternyata Mo Fan sama sekali tidak gentar menghadapi aura preman yang sangat kental dari Wei Chen. Setelah menyelesaikan sarapannya, dia yang sedang terdiam langsung berdiri mengikuti Wei Chen, Baozi, dan Qiao Yifan pergi tanpa sempat menyapa Ye Xiu dan yang lain.
"Orang ini..." Kata-kata Chen Guo berkali-kali berguling di bibirnya, tak tahu bagaimana mengungkapkannya. Lama kemudian dia bertanya pada Tang Rou dan Su Mucheng: "Pernahkah kalian berbicara dengannya?"
"Tidak." Tang Rou menggeleng.
"Aku pernah tersenyum padanya." Kata Su Mucheng.
"Sepertinya dia tidak mudah diajak bergaul." Chen Guo berkata pada Ye Xiu.
"Sepertinya iya." Jawab Ye Xiu.
"Lalu bagaimana jika dia benar-benar tidak punya minat pada tim?" Tanya Chen Guo.
"Jika benar-benar tak ada minat sama sekali, maka mempertahankannya pun tak berarti." Kata Ye Xiu.
Chen Guo tertegun sejenak, lalu mulai memahami maksud Ye Xiu.
“Tapi bagaimana kalau dia cuma terpengaruh emosi?” Chen Guo berkata.
“Semoga tidak begitu!” Ye Xiu menghela napas.
“Jangan bersikap seperti tidak ada masalah!” Chen Guo marah, “Emosinya itu karena kamu.”
“Langkah demi langkah saja!” Ye Xiu berkata, “Menurutku setidaknya kondisi saat ini masih bagus! Setidaknya semua sudah datang.”
Setelah istirahat, saat kembali online, mereka baru tahu bahwa dalam periode waktu ketidakhadiran mereka hari ini, enam BOSS liar terakhir minggu ini telah menyegarkan semuanya. Dominant Hero berebut dengan gembira, sementara Ye Xiu dan yang lain hanya bisa mengeluh nasib sial. Tatapan Wei Chen ke Mo Fan semakin tidak ramah, kemarahan yang khas. Namun Mo Fan sama sekali mengabaikannya.
“Kualitas psikologisnya bagus.” Ye Xiu terus mengomentari.
Tanpa BOSS liar, game online tiba-tiba terasa tidak bermakna bagi orang-orang di ruangan ini. Ye Xiu menghentikan karakternya di Arena, masuk ke Editor peralatan, membuka puluhan halaman web materi analisis, dan mulai meneliti langkah selanjutnya untuk Qianji San. Wei Chen juga tidak bisa menganggur! Meskipun tidak ada masalah dengan Serikat Samsara, itu bukan fokus pekerjaannya. Untuk pertandingan pro, Warlock-nya hanya memiliki satu Senjata Perak saja tidak cukup. Wei Chen juga mulai meneliti peralatan lain sesuai kebutuhannya.
Di sisi Chen Guo, saat waktu senggang dia juga harus mengurus guild. Saat ini sudah cukup banyak pemain Area 10 yang mencapai level 70. Namun para pemain baru di server baru ini kebanyakan terjebak pada misi tantangan Shen Zhi Lingyu. Pemain yang bercita-cita masuk ke Shen Zhi Lingyu menghabiskan banyak waktu di bagian ini. Bagi mereka, misi sistem sebenarnya bisa diselesaikan dengan usaha, tetapi indikator misi Arena benar-benar membutuhkan tingkat pertarungan yang memadai untuk bisa dilewati. Makanya dikatakan "Tidak ada pemula di Shen Zhi Lingyu".
Guild Xingxin di Area 10 yang tanpa dukungan Ye Xiu di fase akhir, perkembangannya cukup biasa-biasa saja, tapi setidaknya sudah memiliki basis anggota. Chen Guo sering memberi tahu mereka bahwa Guild Xingxin di Shen Zhi Lingyu sedang berkembang pesat dan menunggu gabungan mereka, membuat para pemain penuh semangat. Apakah Guild Xingxin di Shen Zhi Lingyu benar-benar berkembang pesat? Ini adalah pertanyaan yang subjektif. Dari indikator tertinggi persaingan BOSS Liar, kemakmuran Guild Xingxin mampu mengungguli semua guild pemain, bahkan sebagian besar guild klub.
Tapi jika dilihat dari masalah substantif seperti jumlah anggota dan level guild, keadaan Guild Xingxin cukup parah. Banyak akun dummy yang tidak pernah online, teman-teman Chen Guo yang hanya membantu memenuhi kuota, sebagian besar langsung mundur setelah misi pengisian kuota selesai. Mereka semua membutuhkan kekuatan perlindungan guild, tapi dengan level guild Xingxin yang rendah ini, bisakah mencapai level maksimal hanya dengan sedikit anggota? Itu jelas bukan ambisi yang bisa dicapai oleh kelompok pengisi kuota ini.
Menggunakan nama Ye Qiu sebagai tameng, Chen Guo percaya masih memiliki daya tarik tertentu. Namun mengingat guild akan menjadi basis logistik untuk tim profesional, Guild Xingxin juga membutuhkan kekuatan inti elite yang terpercaya seperti tim elit guild-guild besar. Jadi Chen Guo merasa lebih baik berkembang secara bertahap, jangan menambah personil sembarangan hanya untuk cepat meningkatkan level guild. Untuk para pemain di server baru, Chen Guo justru punya harapan besar. Mereka yang bertahan sejak awal sebagai pemain baru dan tumbuh bersama guild, tentu sudah memiliki ikatan emosional dengan Xingxin. Chen Guo menantikan hari ketika mereka akhirnya mencapai Shen Zhi Lingyu.
Chen Guo sibuk mengurusi hal-hal ini. Tang Rou, Baozi, dan Qiao Yifan, saat tidak perlu menjarah BOSS, berlatih secara profesional melalui dungeon, membasmi monster, atau berlatih di Arena dengan tujuan yang jelas.
Semua orang terlihat sangat sibuk, membuat Mo Fan merasa gelisah. Ia memutuskan untuk mengobservasi Su Mucheng di sebelahnya, mencoba memahami apa yang sedang dilakukan semua orang.
Tak lama kemudian, Su Mucheng keluar dari game, membuka halaman web, melakukan pencarian kilat, lalu sebuah jendela kecil muncul di desktop. Lagu pembuka drama TV mulai terdengar merdu. Su Mucheng mengeluarkan sekantong kecil biji bunga matahari dari saku, menaruhnya di meja, lalu mulai mengupasnya dengan suara "krauk-krauk", terlihat cukup sibuk juga.
Tapi yang satu ini... benar-benar tidak bisa ditiru!!
"Ekspresi poker Mo Fan yang selama ini hampir menyegarkan sedikit emoji. Apakah ini yang disebut tim profesional legendaris? Hanya nonton siaran televisi dan makan kuaci... Seperti ini?"
Mo Fan terkejut. Melihat Su Mucheng menyadari pandangannya, dia berbalik dan melihat Mo Fan sedang memantau kantung kecil kuaci di mejanya. Dengan lembut dia menuangkan separuh isinya ke meja Mo Fan.
"Tidak perlu..." kata Mo Fan terlambat. Nonak cantik itu hanya tersenyum lembut padanya sebelum kembali menonton sinetron sambil mengunyah kuaci.
Apa aku juga harus menonton sinetron? Mo Fan bingung, melirik layar Su Mucheng. Judul sinetronnya "Orang Asing yang Familiar", progress episode 24. Sekarang mulai nonton pun pasti tidak sempat menyusul.
Mo Fan yang linglung semakin bingung. Bahkan lupa apa yang biasa dilakukannya saat tidak ada target. Dalam kondisi setengah terdiam, akhirnya sampai waktu makan malam. Ye Xiu bertanya, "Bagaimana perasaanmu?" Mo Fan langsung menjawab, "Sangat membosankan."
"Tentu," kata Ye Xiu. "Belum mulai bertanding. Ini masih masa persiapan."
"Mempersiapkan apa?" tanya Mo Fan sambil tak sengaja melirik Su Mucheng. Meski tidak paham, dia yakin nonton sinetron dan makan kuaci pasti bukan bagian dari persiapan.
“Untuk saat ini, menjarah BOSS dan merebut material, membuat equipment silver adalah hal terpenting.” Ye Xiu berkata.
“Merebut material!” Saat menyebut ini, ekspresi datar Mo Fan tiba-tiba memancarkan sedikit semangat.
“Yang kita jarah adalah BOSS-nya, materialnya nanti akan dibagi rata bersama kolaborator.” Ye Xiu buru-buru klarifikasi. Jangan sampai setelah membantu menjarah BOSS, si pemalas ini malah meledakkan Zhan Lou Lan, Yue Ziqing, Bai Xijingliu, Wu Jinzhi dan lainnya saat pembagian material. Itu pasti canggung.
“Karena hanya bahan langka dari BOSS Liar yang paling berharga. Material lain bisa didapat melalui banyak cara, jadi tidak perlu direbut.” Chen Guo menambahkan. Tadi saat mendengar kata "menjarah", reaksi bergairah Mo Fan membuatnya kaget.
“BOSS Liar minggu ini sudah habis.” Kata Mo Fan.
“Benar, jadi minggu ini semua bisa istirahat. Minggu depan kita lanjut lagi.” Jawab Ye Xiu.
“……”
“Tapi kamu tidak boleh.” Ye Xiu tiba-tiba mengubah topik, “Kamu harus latihan, bagaimana mau bertanding di pertandingan pro?”
Sebelum Mo Fan sempat menjawab, tiba-tiba terdengar teriakan dari dalam warnet: “Sialan! Zhao Yang juga mau transfer!!”
“Apa?” Di masa jendela transfer, informasi seperti ini sangat sensitif. Sekelompok orang yang sedang makan langsung bangun menonton komputer. Mo Fan pun teronggok sendirian di meja.
"Dan saat ini, yang bersemangat bukan hanya orang-orang di meja makan ini, seluruh warnet dipenuhi suara diskusi yang tak henti-hentinya. Topik pembicaraan mereka adalah teriakan tiba-tiba seseorang tentang transfer Zhao Yang."
"Pertandingan pro... Seseru itu?" Keramaian warnet membuat Mo Fan tercengang. Ia menyuap nasi sambil termenung.
