Pemain yang ikut-ikutan memang banyak, tapi tidak semuanya. Ada juga yang rasional. Seperti orang ini, baru saja bertanding sekali meski tidak kalah telak, tapi juga tidak terlalu bagus. Tapi karena dia tidak berniat merendahkan, tidak ada rasa canggung kena balas. Bukan tipe yang merasa tak terkalahkan lalu malu saat kalah, wajar saja kalah beberapa kali di Arena!
Orang ini kalah satu ronde masih ingin lanjut, Chen Guo juga tidak protes. Begitu dia siap, Tang Rou langsung masuk pertandingan lagi, tetap mengerahkan semua kemampuan. Tak lama, orang ini kalah lagi.
"Keren! Benar-benar hebat!" Pujian tulusnya membuat para "tim penghina" geram. Tapi mau bagaimana? Dia jelas bukan sekutu mereka. Masak mau dimarahi? Tapi kekalahan orang ini malah semakin menunjukkan keunggulan Tim Xingxin, hal yang tidak mereka harapkan! Mereka berharap Tim Xingxin lemah banget, sampai anak tiga tahun main dengan kaki pun bisa menang. Meski mustahil, tapi itulah mimpi mereka saat ini.
“Si pemalas ini, jangan-jangan orang yang mereka atur ya?” Pikiran sebagian orang memang tidak ada batas bawah, selalu berspekulasi dari sudut pandang paling negatif. Yang mengejutkan, pendapat spekulatif ini mendapat dukungan. Segera ada yang mengangguk: “Pasti!”
Sementara mereka berdiskusi, Chen Guo di sisi lain bertanya lagi: “Masih ada yang mau? Kok sepi sekali? Ini sangat berbeda dengan semangat yang kulihat siang tadi lho?”
Chen Guo berkata dengan nada heran, tapi semua orang bisa merasakan sarkasme dan candaannya. Dipadukan dengan wajah polos Bos Besar Chen Guo yang tak sesuai usianya, daya serangnya sungguh luar biasa.
“Berapa anggota Tim kalian? Cuma duel terus kan membosankan. Apa bisa mengadakan arena pertandingan atau pertandingan tim besar?” tiba-tiba seseorang bertanya. Orang ini teringat ide licik: jangan-jangan Tim Xingxin cuma mengandalkan satu ahli ini untuk menipu orang? Kalau benar, arena atau pertandingan tim besar pasti akan membongkar kelemahan mereka!
Begitu pertanyaan ini keluar, banyak yang langsung paham. Semangat mereka langsung berkobar lagi. Bahkan ada yang langsung menyahut sebelum Chen Guo menjawab: “Iya! Kenapa tidak adakan arena atau pertandingan tim besar? Lebih seru kalua ramai!”
“Bisa saja!” Chen Guo tersenyum.
Semua orang langsung merasa jantungnya “deg-degan”. Buruk! Rupanya mereka bukan cuma mengandalkan kekuatan orang lain, tapi benar-benar punya kemampuan!
“Arena atau pertandingan tim besar, silakan pilih.” Kata Chen Guo.
"Udah sampai di sini, nggak bisa nggak maju." Para pemain mulai saling pandang bingung. Mereka berkumpul di warnet ini karena satu alasan, kebanyakan saling tidak kenal. Jadi level skill Glory masing-masing pun tidak jelas. Saat mau bikin tim besar, bingung mau pilih siapa. Saat saling adu pandang, akhirnya ada yang maju: "Aku saja!"
"Kalau begitu, hitung aku juga!"
"Aku juga ikut!"
Begitu ada yang memulai, langsung diikuti dengan aktif. Sekejap sudah tiga orang rela maju. Jumlah anggota untuk arena pertandingan akhirnya terpenuhi.
"Tiga orang, mau arena pertandingan?" Chen Guo sambil mengoperasikan komputernya. Ruang Arena segera diubah ke mode arena pertandingan. Di bawah Han Yanrou, masuk dua orang lagi: satu Rogue Baozi Invasion, satu Warlock Yingfeng Buzhen.
Melihat formasi lawan, banyak yang langsung berteriak "Gawat!"
Han Yanrou ditempatkan di urutan pertama. Dengan skill level seperti tadi yang nyaris menang sempurna melawan dua orang. Dengan kondisi HP hampir penuh ini melawan orang ketiga, 1 vs 3 pasti menang! Level Han Yanrou ini sangat tinggi. Kalau nggak bisa menembus pertahanannya di arena, kekuatan anggota belakang lawan juga nggak bisa ketahuan! Entahlah ketiga orang yang maju ini. Seharusnya lebih kuat dari dua yang tadi ya? Mungkin bisa mengalahkan Han Yanrou?
Tanpa disadari, para pemain sudah nggak mikirin menang atau nggaknya arena pertandingan. Tiga orang ini, bisakah mengalahkan Han Yanrou yang maju pertama?
Hasilnya prediksi semua orang benar-benar terwujud. Tiga pemain yang maju, ternyata langsung dikalahkan berturut-turut oleh Han Yanrou. Ketiga orang ini memang lebih ahli dibanding dua pemain sebelumnya. Tapi dengan tiga orang yang maju bergantian, hanya berhasil mengurangi HP Han Yanrou setengah. Jika dihitung secara tidak ilmiah seperti ini, Han Yanrou bisa 1 vs 6 melawan pemain level mereka.
Aksi 1 vs 3 sudah terjadi. Seberapa pun tidak percaya, orang ini pasti seorang ahli. Di kalangan pemain biasa, bisa menyisakan setengah HP setelah 1 vs 3, biasanya hanya terjadi saat veteran melawan pemula. Jelas terlihat ada jurang kemampuan antara dia dengan mereka. Warnet Xingxin berani membuat daya tarik seperti ini, rupanya memang sudah mempersiapkan. Niat mereka untuk menantang seperti ini terlalu naif.
Ketika Chen Guo bertanya lagi apakah ada yang mau pertandingan tim, suasana hening cukup lama. Akhirnya ada yang blak-blakan minta: bisakah tidak melawan Han Yanrou, tapi duel dengan anggota lain?
Setelah Chen Guo mengangguk setuju, dan orang itu tewas di bawah batu bata Rogue bernama Baozi Invasion, semua akhirnya percaya: Dengan kemampuan mereka, tidak mungkin menjatuhkan kehormatan Xingxin. Pihak sana setidaknya sudah siap matang, kalau sampai kalah begitu saja benar-benar tidak masuk akal.
Malam itu hanya pemain non-pengacau yang mencoba lagi, akhirnya semua memuji keunggulan pihak Xingxin dengan perasaan kesal. Para pemain radikal hanya terdiam, para tukang maki berbakat sebelumnya sudah menghilang entah ke mana.
Chen Guo terlihat seperti sudah mulai tenang. Dia bertanya tiga kali berturut-turut "Masih ada yang mau?" Setelah melihat tidak ada respons lagi, dia menyuruh orang untuk menyimpan proyektor dan perlengkapan lainnya. Akhirnya dia berkata ke semua orang: "Selamat datang kembali besok."
Para pemain radikal itu kesal! Tanpa ahli, apa gunanya datang lagi besok?
Bagi mereka, malam ini berakhir dengan ketidakpuasan. Sekelompok orang pergi hampir bersamaan. Tanpa kesempatan mempermalukan, tak ada gunanya mereka tetap disini. Mereka bukan datang untuk mengambil keuntungan gratis, malah saat ini mereka sangat membenci Warnet Xingxin!
Setelah keluar warnet, sekelompok orang langsung menunjukkan bakat mereka dalam memaki. Tapi sekeras apapun makian, mereka harus mengakui bahwa backer Warnet Xingxin memang kuat - kelompok mereka tak mampu mengalahkan. Untuk sementara, semua mulai ramai mendiskusikan ahli-ahli yang mereka kenal, yang mulut besar mengklaim kenal seseorang yang bisa mengalahkan delapan Han Yanrou sekaligus dengan satu jari.
Yang jelas ngibul diabaikan. Yang serius mulai berorganisasi, mencari tahu apakah ada ahli yang bisa menantang 'kehormatan' Xingxin. Sungguh tak tahan melihat kesombongan tak tahu malu ini!
Di akhir, beberapa pemain yang terlihat lebih stabil dan bisa diandalkan saling bertukar kontak. Mereka berencana menghubungi ahli yang mereka kenal untuk datang mempermalukan Xingxin.
Hari kedua di Warnet Xingxin masih ramai. Gelombang pemain yang penuh ketidakpuasan telah dipukul mundur kemarin, hari ini masih ada pemain radikal serupa yang datang. Kejadian hari kedua hampir identik dengan hari pertama. Sejak pagi, banyak pemain yang melecehkan Tim Warnet Xingxin. Chen Guo tetap tenang, kembali menawarkan duel bersama di malam hari.
Hasilnya di malam hari, sekumpulan orang yang bersemangat ingin mempermalukan malah mendapat pelajaran, lalu minggir lewat dengan malu. Setelah keluar, mereka berdiskusi, mencari solusi, dan mulai menghitung apakah punya kenalan ahli yang bisa menghancurkan tim ini dalam sekejap.
Hari ketiga, keempat...
Mayoritas pemain datang dengan sikap arrogant, pergi dengan wajah memelas. Sampai hari kelima, insiden di Warnet Xingxin telah diviralkan oleh pencari sensasi di internet, menarik perhatian luas. Lokasinya yang berseberangan dengan Klub Jia Shi menambah daya tarik konsep "membentuk tim untuk tantangan lingkup profesional".
Awalnya, termasuk si pengunggah, semua menganggap ini bahan tertawaan. Mereka mengejek: "Dari mana munculnya warnet nekad ini? Promosi dengan cara bodoh begitu! Tidak sadar menghina fans Glory justru merusak bisnis sendiri? Pikir popularitas - entah baik atau buruk - pasti mendatangkan keuntungan?"
Sambil mengejek, mereka juga menantikan momen Warnet Xingxin dipermalukan!
Hasilnya satu hari berlalu, dua hari berlalu, tiga hari berlalu, empat hari berlalu. Hari kelima, akhirnya semakin banyak orang di thread yang tidak tahan: Xingxin ini benar-benar punya kemampuan? Bahkan ada yang cerdik menebak: Jangan-jangan ini Tim Jia Shi yang sedang membuat ulah dengan cara berbeda? Mengingat Jia Shi yang ikut Tantangan Rookie musim ini, pasti tingkat perhatiannya akan jauh menurun. Dengan membuat kehebohan sendiri seperti ini, bisa jadi sebuah solusi.
Sementara netizen masih berdebat, pada malam hari kelima akhirnya datang beberapa figur yang lebih kompeten. Mereka adalah para pecundang dari hari-hari sebelumnya, yang setelah melalui berbagai lika-liku dan investigasi, akhirnya berhasil menghubungi para ahli.
Ternyata komunitas ini sangat mudah untuk bertabrakan. Orang-orang di hari pertama, kedua, ketiga itu semuanya pemain biasa, pasti saling tidak kenal, tapi dengan tujuan sama mencari ahli, setelah saling mengatur janji, akhirnya malah bertemu di tempat yang sama. Para ahli ini juga ada yang melihat kabar ini di internet, sekarang didatangi orang, merasa sudah saatnya mereka turun tangan menguasai arena.
Kamu cari satu, aku cari satu, kita tabrakan lalu cari lagi. Ke barat ke timur begini, sekitar pukul tujuh malam hari kelima, Warnet Xingxin tiba-tiba kedatangan delapan ahli legendaris. Untuk pertandingan tim malah ada dua orang lebih.
Kedelapan orang ini jelas merasa meski tak sebanding dengan atlet profesional, mereka tetap punya nama di lingkup Glory! Begitu ID diumumkan, saling mengucap "terkenal lama". Pemain yang mengundang mereka berlarian bolak-balik seperti pelayan, lupa bagaimana beberapa hari lalu mereka malu-malu kabur dari Warnet Xingxin. Melihat Chen Guo di sana, segera ada yang berlagak gagah datang menantang.
Di pihak Delapan Ahli, sudah ada yang memperkenalkan bahwa perempuan itu adalah bos warnet. Mata Delapan Ahli langsung berbinar-binar, nona cantik!
Salah satu di antara mereka langsung menyambar maju, akhirnya sampai bersama pelayan yang mendatangi Chen Guo. Si pelayan melirik, terpaksa memperkenalkan: "Ini Kakak Xiaosa dari Warnet Feiyun, pasti nyonya bos pernah dengar kan?"
