Fans Jia Shi sudah mencapai titik didih kemarahan. Baik itu cemoohan dari publik, maupun ketidakmampuan mengalahkan Tim Xingxin yang menantang ini.
Kabar semakin cepat menyebar. Di Guild Dinasti Jia sendiri ada banyak anggota. Beberapa sudah memperhatikan sejak awal tapi karena bukan dari Kota H, awalnya tidak terlalu peduli. Siapa sangka ini jadi semakin panas, bahkan menjadi topik hangat belakangan. Didorong oleh pemain-pemain yang menikmati nasib buruk Jia Shi, Tim Xingxin - karakter kecil tak dikenal ini - digambarkan bagai momok bagi Guild Jia Shi.
Bagaimana mungkin orang bisa tahan? Tim seperti ini, bahkan Jia Shi pun merasa malu menganggapnya sebagai lawan. Tapi masalahnya, tim ini justru punya kemampuan nyata. Fans Jia Shi yang tidak tahan melihat lalu mencoba menghinanya, akhirnya pulang dengan muka babak belur.
Tidak bisa tinggal diam lagi!
Guild game online merupakan wadah pengikat fans tim esports. Selain membantu tim dalam membasmi BOSS di game online, juga berfungsi sebagai tim yang memimpin para fans. Saat seperti ini, banyak suara fans yang sampai ke Guild Dinasti Jia. Di sini berkumpul para elite sejati dari fans Jia Shi. Banyak fans yang meminta guild mengerahkan ahli-ahli untuk menghancurkan kesombongan Tim Xingxin.
Para pemain biasa Guild Dinasti Jia bersemangat, merasa inilah saatnya para elite seperti mereka turun tangan. Tapi ketika pesan sampai ke kelompok inti guild - elite dari para elite, semua diam membisu. Saat Ketua Utama Chen Yehui mendengarnya, dia sudah mengadukan nasib di tepi jendela.
Xingxin itu sombong! Aku tahu! Dari jendela sini saja sudah kulihat!
Bikin layanan gratis, menarik perhatian, ciptakan topik viral, lalu tetap tegak meski dihujani provokasi dan tantangan dari ribuan fans Jia Shi.
Chen Yehui yang berada di seberang Xingxin sebenarnya sudah memperhatikan lebih awal daripada banyak pemain biasa. Saat keluar membeli nasi kotak malam itu, dia menyelinap ke Warnet Xingxin dan menyaksikan sang "ahli" yang konon itu dipukuli Han Yanrou seperti adonan, sementara semua fans Jia Shi terlihat lesu dan frustrasi.
Hari itu, hati Chen Yehui berdebar. Dia sadar kalau situasi ini terus berlarut, bisa-bisa menyeret namanya! Tentu dia tak ingin itu terjadi, tapi sama sekali tak bisa mencegahnya. Berharap Tim Xingxin dikalahkan sebelumnya? Omong kosong, Chen Yehui sangat paham betapa kuat kemampuan mereka! Jangankan orang-orang yang dikirim sekarang, bahkan kalau guild Dinasti Jia Shi mengirim tim elit sekalipun, kekalahan sudah pasti. Di sana ada Ye Qiu yang mengawasi langsung! Belakangan terdengar kabar banyak orang datang - mantan kapten Blue Rain, rookie Tim Micrograss - mana mungkin pemain level game online bisa menangani orang-orang sekelas itu?
Karena ini, Chen Yehui bahkan menemui Manajer Cui Li untuk membahas kemungkinan menghentikan aksi Xingxin yang terus mengacak-acak ini.
“Cui Li tentu juga tidak ingin Xingxin terus menerus mencoreng harga diri Jia Shi, tapi apa solusi yang bisa dia lakukan? Xingxin sekarang sudah tidak mengandalkan gimmik 'gratis' sebagai daya tarik. Faktanya, mereka membuktikan diri dengan kekuatan nyata. Para Penantang yang ingin mempermalukan mereka justru terus dipukul mundur, inilah akar penyebab masalah yang semakin membesar.”
“Apa mungkin… kita bisa kirim beberapa orang untuk menghancurkan semangat mereka?” Chen Yehui mengusulkan dengan hati-hati.
“Kirim orang? Kirim siapa? Orang-orangmu?” tanya Cui Li.
“Orang-orangku mungkin kekuatannya belum cukup.” Chen Yehui mengerutkan duka.
“Tentu aku tahu kekuatan anak buahmu tidak cukup, kalau tidak kau sudah mengirim mereka. Tapi kalau mengirim atlet profesional, pernahkah kau pikirkan… bagaimana jika—sekali lagi jika—kita kalah? Siapa yang akan bertanggung jawab jika ini mempengaruhi kepercayaan diri dan semangat pasukan tim?” Cui Li bertanya.
“Ini…” Chen Yehui jelas tidak berani memikul tanggung jawab itu.
"Karena itu, tidak hanya tidak boleh mengizinkan para atlet profesional pergi, tetapi juga harus menghalangi mereka. Jika mereka benar-benar menyimpan kemarahan, maka saat benar-benar bertemu Xingxin, melampiaskannya bisa menjadi keuntungan. Nanti aku harus menghubungi semua anggota untuk melarang mereka menggunakan identitas samaran untuk menantang Xingxin secara diam-diam. Orang-orang Xingxin tidak biasa, seberapa hebatnya Ye Qiu kita semua tahu. Bagaimana kita tahu ini bukan jebakan yang sengaja dibuat si pemalas ini? Mungkin tujuannya adalah membuat kita kehilangan kesabaran dan kendali! Jika kita melawan mereka dan menang, itu sudah seharusnya. Tapi jika kalah, bahkan sekali saja, meski kebetulan, itu akan meningkatkan kepercayaan diri mereka secara drastis dan menjadi pukulan berat bagi kita. Si pemalas ini mungkin sengaja memprovokasi kita untuk mengacaukan kondisi kita. Jangan sampai tertipu! Aku akan segera menelepon." Cui Li menganalisis sambil berbicara dengan Chen Yehui, semakin tegang sendiri. Setelah selesai, ia langsung pergi menelepon.
Saat ini isu Xingxin sedang ramai dibahas di jaringan. Di pihak Jia Shi, karena musim depan hanya akan mengikuti Tantangan Rookie, persiapan tidak secepat tim di lingkup profesional. Saat ini masih masa liburan, para pemain juga tidak berada di klub. Mungkin ada yang melihat keramaian ini di rumah atau tempat lain, tidak tahan dan ikut terlibat, sehingga jatuh ke dalam perangkap Ye Qiu!
Terutama Sun Xiang, jika si pemalas itu melihatnya, mungkin akan langsung bersiap tempur ya?
Setelah memikirkan kembali, Cui Li mulai merasa bahwa insiden kali ini mungkin memang sengaja ditujukan untuk Sun Xiang! Cui Li segera menelepon Sun Xiang dan berulang kali memberi instruksi detil. Setelah setengah tahun berinteraksi, sebagai manajer tentu Cui Li sudah sangat memahami sifat Sun Xiang si bintang andalan tim ini. Analisis mendalam yang disampaikan sesuai dengan gaya bermain favorit Sun Xiang ini ternyata memberikan efek yang cukup memuaskan.
Setelah Sun Xiang, satu per satu pemain lainnya juga dihubungi. Ketika tiba pada nama terakhir, Su Mucheng, Cui Li mulai ragu-ragu.
Status Su Mucheng sebagai All-Star, tetapi saat Cui Li menghubungi, ternyata dia menjadi yang terakhir dari semua anggota Tim Jia Shi, menunjukkan bahwa saat ini posisinya di Jia Shi sudah termarginalkan. Hal ini tidak mengherankan. Mengingat sudah diketahui pasti bahwa dia akan pergi di musim depan, maka langkah melemahkan keberasaannya dalam tim sejak musim ini juga wajar. Tidak mungkin terus menggunakan seseorang sebagai anggota inti padahal tahu tahun depan sudah tidak ada. Itu hanya akan memperbesar tingkat kesulitan penyesuaian di tahun depan. Sebagai Manajer klub, memandang masalah harus dari perspektif jangka panjang, tidak bisa hanya fokus pada kondisi saat ini.
“Su Mucheng ini, tidak mungkin sedang di seberang, ya?” Cui Li diam-diam berpikir, tanpa sengaja menebak kebenaran. Tapi apapun pikirannya, akhirnya telepon ini tetap dihubungi, bagaimanapun juga, Su Mucheng sekarang masih termasuk anggota Jia Shi, bukan?
“Halo.” Telepon segera tersambung.
“Mu Cheng, sedang di mana?” Cui Li menyapa dengan ramah.
“Warnet Xingxin, lho!” kata Su Mucheng.
“Hmm…” Cui Li batuk kecil. Tahu saja kamu ada di sana, tapi tak bisakah kamu sedikit menyembunyikannya? Terlalu blak-blakan, apalagi di hadapan seorang Manajer seperti aku, apakah aku tidak dianggap sama sekali?
Dalam hati, Cui Li terus menggerutu, tapi percakapan harus dilanjutkan. Setelah berpikir lama, akhirnya dia mengeluarkan kalimat: “Bersenang-senang?”
“Lumayan, ada perlu apa?” jawab Su Mucheng.
“Tidak ada hal khusus. Hanya ingin mengingatkan bahwa tim mungkin akan segera berkumpul, takut kalian pergi terlalu jauh,” kata Cui Li.
“Oh, aku tidak jauh, cuma di seberang sana! Jika ada keperluan, aku bisa segera kembali,” kata Su Mucheng.
“Tidak perlu terburu-buru… Aku akan menghubungimu begitu tanggal kumpul pasti sudah ditetapkan,” kata Cui Li.
“Baik, sampai jumpa.”
“Sampai jumpa.”
Cui Li menutup telepon dengan perasaan campur aduk. Senang? Mustahil. Marah? Sepertinya kurang tepat. Rasanya seperti terjebak di tengah-tengah, tidak bisa naik maupun turun, tanpa tahu bagaimana meluapkan emosi yang tepat.
Terhadap Su Mucheng, dia sama sekali tidak berani menyampaikan ancaman seperti pada yang lain. Wanita ini saja sudah cukup baik tidak membantu pihak Xingxin untuk menghajar orang.
Chen Yehui meminta bantuan Cui Li, tapi akhirnya tidak mendapat hasil. Malah dia mendapat instruksi untuk tidak mengganggu atlet profesional. Dengan ini, apapun yang dilakukan Xingxin, Chen Yehui tak bisa berbuat apa-apa. Di sisi sana ada Shen papan atas lingkup Glory! Di kalangan game online, sekalipun kamu datangkan fighter paling mantap, tetap takkan bisa menanganinya! Chen Yehui akhirnya melepas tangan, hanya berharap muncul keajaiban - bahkan berandai-andai alien tiba-tiba datang mengalahkan anggota Xingxin untuk menghentikan drama ini!
Sayangnya alien akhirnya tak kunjung menyerang bumi. Xingxin terus membuat keributan. Para pemain dan fans yang tak tahu kebenaran sejati mengira guild Dinasti Jia adalah entitas super kuat. Dengan mengirimkan beberapa ahli saja sudah cukup menghancurkan Xingxin, akhirnya mereka pun datang mengetuk pintu.
Chen Yehui yang mendengar sorak-sorai fans Jia Shi ini merasa hancur lebur. Mengirim beberapa orang bukanlah masalah besar, tapi tindakan ini justru menambah semangat lawan. "Fans-fans! Kalian sedang memberi assist ke lawan kalian tahu tidak?!"
Chen Yehui bingung! Dia berpikir untuk sekadar melepas satu tim besar agar dihancurkan Ye Qiu, setidaknya bisa memberi penjelasan ke fans. Saat sedang berpikir demikian, tiba-tiba inspirasi baru muncul. Pengalaman persaingan Chen Yehui selama bertahun-tahun benar-benar bukan main. Hanya saja strategi ini masih perlu didiskusikan dengan Manajer Cui Li.
Setelah meminta instruksi ke Cui Li, kedua orang ini berdiskusi sebentar. Bahkan Cui Li sempat meminta pendapat bos Tao Xuan, akhirnya memutuskan: "Laksanakan seperti ini!"
Maka, saat fans Jia Shi menanti-nanti Guild Dinasti Jia mengirim elite untuk menghancurkan Tim Xingxin, akhirnya Dinasti Jia muncul. Ketua Chen Yehui dengan perasaan campur aduk menjawab para fans: Dia menolak permintaan mengirim ahli untuk melawan Tim Xingxin. Karena Jun Moxiao di Tim Xingxin ternyata adalah mantan kapten Jia Shi, Ye Qiu yang telah berjasa besar bagi klub. Guild Dinasti Jia benar-benar tidak sanggup berperang melawan Shen yang paling dicintai dalam sejarah Jia Shi ini...
Semua orang terpaku.
Benarkah Jun Moxiao adalah Ye Qiu? Kali ini bukan lagi rumor atau gosip, melainkan pernyataan resmi dari organisasi resmi seperti Dinasti Jia. Ini bisa dianggap sebagai keputusan final.
Sekarang, Ye Qiu membentuk tim baru untuk bertarung mati-matian dengan Jia Shi di Tantangan Rookie?
Peristiwa ini langsung mencapai tingkat intensitas baru.
