Comeback Zhang Jiale yang bergabung dengan Tim Dominant Hero berjalan sesuai rencana. Tangisan fans dan upaya menahannya tak mengubah apapun. Hal ini tentu memicu berbagai perdebatan dan topik panas. Tapi kini perhatian komunitas Glory justru tersedot oleh Kompetisi Tantangan Rookie yang sepele.
Di sisi lain ada klub elite Jia Shi dengan gosip Ye Qiu, plus tim warnet yang berani menantang raksasa seperti mereka.
"Kembalinya resmi Zhang Jiale kali ini tidak sepenuhnya diabaikan, namun perhatian yang ditimbulkan tetap jauh lebih sedikit. Ini tentu merupakan keuntungan bagi Zhang Jiale, karena keputusannya untuk kembali bermain juga memikul tekanan yang besar. Terhadap permohonan dan permintaan fans agar tetap tinggal, dia tidak bisa bersikap acuh tak acuh. Bahkan ada momen dimana dia hampir impulsif ingin kembali ke Hundred Blossoms, bermain hingga tidak sanggup lagi seperti yang diharapkan fans. Namun akhirnya, kerinduan mendalam akan gelar juara tetap membawanya menuju rute yang telah ditetapkan.
Dia telah bersiap menerima tekanan dan cap buruk, namun tak menyangka munculnya berita mengejutkan di ajang Tantangan Rookie yang justru mengurangi tekanannya. Zhang Jiale merasa sangat beruntung.
"Apa yang sedang dilakukan si pemalas itu?" Melihat topik diskusi dimana Jun Moxiao kadang disebut sebagai Ye Qiu kadang bukan, ada yang bilang di game online dia Ye Qiu tapi di Tantangan Rookie sebenarnya bukan, Zhang Jiale merasa sedikit pusing. Tapi bagaimanapun, untuk bisa kembali lagi ke liga utama, mereka harus melewati rintangan Jia Shi terlebih dahulu.
"Kayanya nggak bakal semudah itu ketemu lagi..." gumam Zhang Jiale pelan. Kehebatan Jia Shi di musim ini sebenarnya merupakan pembuang-buang sumber daya jika diadu di ajang Tantangan Rookie.
“Apa yang tidak semudah itu?” Zhang Jiale masih bergumam ketika mendengar suara dari belakang. Menoleh, ia melihat tiga bintang Dominant Hero lainnya—Han Wenqing, Zhang Xinjie, dan Lin Jingyan—mendekat. Konferensi pers perihal kepulangannya ke Dominant Hero yang baru saja berakhir dihadirinya sendirian. Meskipun pihak Dominant Hero menawarkan kapten Han Wenqing untuk mendampingi, Zhang Jiale menolak. Meski tak ingin terbebani tekanan, ia juga tak gentar. Tekanan ini, menurutnya, harus ditanggungnya sendiri.
“Oh, aku bicara soal si pemalas ini, bilang dia tidak mudah.” Zhang Jiale menggoyangkan koran Esports Weekly edisi terbaru di tangannya. Koran milik Esports Home ini merupakan media cetak paling otoritatif di dunia esports domestik, terbit dua kali seminggu setiap Senin dan Kamis dengan meliput seluruh berita esports global. Glory sebagai cabang esports terbesar saat ini selalu mendominasi halaman-halaman utamanya.
Hari ini tepat Kamis, edisi Esports Weekly di tangan Zhang Jiale adalah yang paling mutakhir. Tentu saja berita koran tidak bisa secepat ini—pengumuman resmi kepulangan Zhang Jiale hari ini belum sempat dimuat. Ruang utama edisi kali ini justru dipenuhi kericuhan Jia Shi beberapa hari sebelumnya.
Han Wenqing dan dua lainnya tidak menghadiri konferensi pers bersama Zhang Jiale, tapi mereka tahu pasti acara itu tidak mudah bagi Zhang Jiale. Dari pihak wartawan, baik demi nilai berita maupun sentimen pribadi, pasti akan banyak pertanyaan tajam yang dilontarkan ke Zhang Jiale.
Ketiganya sempat khawatir si pemalas ini akan murung, tapi ternyata dia masih sempat mengintip gosip orang lain. Rupanya tekanan konferensi pers ada, tapi dia benar-benar bisa bertahan!
"Aku lihat dulu." Lin Jingyan mengambil koran dari tangan Zhang Jiale, membalik-balik halaman dengan cepat sebelum menunjuk bagian yang membahas hubungan Jun Moxiao dan Ye Qiu. "Sudah jelas pasti dia di Xingxin. Tapi kenapa tidak terdaftar saat pendaftaran? Aneh."
"Aturan Tantangan Rookie memperbolehkan perubahan anggota tim di tengah kompetisi." Zhang Xinjie menyela.
"Maksudmu, dia mungkin baru akan muncul saat tim sudah mencapai level tertentu?" tanya Lin Jingyan.
"Menurut kalian, jangan-jangan si pemalas itu salah paham aturan? Mengira selama masa pensiun tidak boleh ikut Tantangan Rookie sama sekali, jadi tidak mendaftar?" Zhang Jiale tertawa.
"Dia tidak mungkin salah paham sampai segitunya kan?" Zhang Xinjie berkomentar.
Han Wenqing yang mengambil koran dari Lin Jingyan tiba-tiba bicara setelah melihat beberapa halaman: "Karakter Jun Moxieux itu, selain dia, tidak ada yang bisa mengendalikannya."
"Pernyataan ini membuat ketiga orang lainnya diam. Karakter Jun Moxiao adalah seorang Loner, ini bukan rahasia. Para atlet profesional seperti mereka tentu sangat memahami konsep karakter Loner. Karakter seperti itu, yang benar-benar bisa menguasainya dengan baik, mungkin hanya si Ensiklopedia Hidup Glory ini."
"Lalu siapa yang sebenarnya mendaftarkan Jun Moxiao sekarang?" Lin Jingyan bertanya bingung.
"Itu urusan Jia Shi yang harus dipusingkan." Han Wenqing berkata.
"Hmm, aku tanya kalian! Jika tim si pemalas itu atau Tim Jia Shi bisa langsung kembali ke lingkup profesional sekarang, mana yang kalian pilih?" Zhang Jiale tiba-tiba bertanya.
Ketiganya tampak tak menyangka akan pertanyaan ini. Lin Jingyan membalas dengan pertanyaan serupa: "Bagaimana denganmu?"
"Kalau aku... Meski kekuatan di atas kertas Jia Shi sekarang sangat kuat, tapi menurutku si pemalas itu lebih sulit dihadapi. Demi gelar juara, aku akan memilih Jia Shi." Zhang Jiale menjawab.
"Hmm, Jia Shi!" Zhang Xinjie juga setuju. Meski tak menyebutkan alasan, suara "Hmm"-nya menunjukkan persetujuannya dengan pendapat Zhang Jiale.
"Benar, kita tidak tahu seperti apa tim si pemalas itu nanti. Lebih baik Jia Shi!" Lin Jingyan menambahkan.
Setelah berkata demikian, ketiganya serentak menoleh ke kapten mereka, Han Wenqing.
"Siapa pun yang datang sama saja." Han Wenqing bersikap tegas. "Semuanya adalah lawan yang harus dikalahkan."
“Hahaha.” Zhang Jiale tertawa, “Memang layak jadi Kapten Dominant Hero!” Sambil mengulurkan tangan kanannya: “Selamat bekerja sama.”
“Selamat bekerja sama.” Han Wenqing menjabat tangannya. Gerakan ini menandakan Tim Dominant Hero secara resmi menerima anggota baru ini.
Warnet Xingxin.
Hingga hari ini, tinggal tiga hari lagi sebelum event gratis yang diumumkan Chen Guo berakhir. Warnet masih penuh sesak, tapi cibiran sinis tentang Xingxin yang marak beberapa hari sebelumnya sudah jauh berkurang.
Para pemain itu memang sudah tak punya muka untuk mengejek lagi. Mereka terus berusaha mempermalukan, tapi malah dibuat pusing tujuh keliling oleh Xingxin. Mengejek Xingxin yang dianggap tidak tahu diri? Mereka sendiri tidak punya modal untuk itu. Untuk menertawakan orang lain, harus punya kelebihan dong? Xingxin telah menerima semua tantangan dari berbagai pihak, dan sampai sekarang belum pernah kalah sekalipun!
Meski begitu, kejengkelan pemain belum sepenuhnya reda. Apalagi setelah Jia Shi membeberkan kabar baru yang memicu perdebatan sengit. Walaupun akhirnya Xingxin tidak lagi dikepung fans, tetap saja banyak yang datang untuk memastikan keberadaan Ye Qiu. Media pun sudah beberapa kali datang mencoba mengorek kebenaran sejati. Sayangnya bos Warnet Xingxin yang juga mengklaim sebagai bos Tim Xingxin, Chen Guo, tutup mulut rapat-rapat. Soal kondisi tim, dia sama sekali tidak mau bocorin, hanya berkata penuh keyakinan: “Semua akan tahu pada waktunya.”
Tentu saja pada akhirnya akan diketahui, selama tim berhasil mencapai babak akhir Tantangan Rookie dan lolos ke pertandingan offline, semua anggota pasti akan terekspos. Tapi siapa yang bisa menahan rasa penasaran sampai saat itu? Masih ada tiga hari tersisa, namun jumlah tim yang mendaftar Tantangan Rookie sudah melebihi 10.000. Berdasarkan pola sebelumnya, jumlah pendaftar di hari-hari terakhir biasanya akan meledak. Jumlah tim yang mendaftar tahun ini jelas melampaui musim lalu, menandakan Liga Profesional Glory semakin berkembang pesat!
Semakin banyak tim yang ikut, semakin banyak babak yang harus dilalui di fase awal. Pertandingan offline pun semakin tertunda. Para penonton sudah tidak sabar ingin segera mengetahui hasilnya, tapi prosesnya justru tertunda lama, benar-benar tidak tertahankan!
Tapi apa lagi yang bisa dilakukan? Sang bos tetap bungkam seribu bahasa, mustahil mengancamnya dengan pisau agar mau bicara!
Ada beberapa pemain tidak sopan yang berusaha menyusup dan menggeledah Warnet Xingxin, namun tentu saja sia-sia. Sudah sampai tahap ini, mustahil Ye Xiu dan kawan-kawan masih berlatih di ruang latihan lantai dua dengan santainya. Mereka sudah pindah ke perumahan di area tersebut sejak lama.
Topik yang terungkap di Tantangan Rookie ini berakhir dengan hasil menggantung yang membuat para penggemar gossip menghentak-hentak dada. Sementara fans resmi Jia Shi justru semakin redup suaranya. Karena fakta membuktikan bahwa para "ahli" yang sempat arogan di depan Xingxin, akhirnya justru diinjak-injak oleh Xingxin. Dengan kemampuan mereka, mustahil untuk menampar muka Xingxin. Meski masih ada segelintir yang keras kepala seperti bebek mati - hanya bisa berteriak tanpa bukti nyata. Tapi orang tak tahu malu seperti ini jumlahnya sedikit, teriakan mereka yang masih mengganggu tak akan berarti apa-apa.
Fans Jia Shi masih berharap bisa menampar muka lawan, tapi kekuatan terkuat yang bisa mereka andalkan jelas adalah Guild Dinasti Jia. Saat sorakan ini kembali terdengar, Chen Yehui yang mendengar kabarnya merasa ingin mati. Kenapa setelah berputar-putar, masalahnya kembali ke titik awal? Bukankah dulu dia menghadapi dilema yang sama - menyadari bahwa bahkan ahli guild pun akan diinjak-injak, lalu mendapat ide cemerlang untuk mengungkap identitas Jun Moxiao sebagai strategi mengalihkan topik?
Tapi sebelum Xingxin sebagai subjek gossip sempat berkata-kata, laporan investigasi media yang mencari kebenaran langsung menghabisi mereka. Para fans yang berputar-putar ini akhirnya kembali berteriak-teriak meminta Guild Dinasti Jia untuk mengembalikan kehormatan mereka.
“Kalian tidak baca koran ya! Ye Qiu memang tidak mendaftar, tapi pasti dia ada di Xingxin! Ahli game online mana bisa menangani dia? Han Yanrou itu mungkin selama ini dikendalikan Ye Qiu makanya bisa sekuat itu! Segudang analisis dan gosip ini, kok kalian bisa tutup mata semua?” Chen Yehui ingin menjelaskan panjang lebar ke fans, tapi sayangnya dia punya identitas resmi. Berkomentar seperti ini kurang pantas.
Cui Li sudah menekankan khusus, Chen Yehui pun tidak bisa minta bantuan atlet profesional.
Eh... Baru saja berpikir atlet profesional tidak memungkinkan, tiba-tiba ide baru muncul di kepala Chen Yehui.
Kalau atlet profesional tidak memungkinkan, mungkin bisa cek ke kamp pelatihan? Anak-anak kamp pelatihan setidaknya sudah dilatih profesional. Level Glory mereka pasti lebih unggul dari ahli game online. Kumpulkan beberapa di sini, mungkin bisa menghancurkan Xingxin. Ini pasti didukung manajemen, kan?
