Pertandingan panduan bertujuan untuk memberikan bimbingan. Pertandingan tidak mengejar kemenangan, pihak pembimbing sengaja menciptakan celah untuk mengarahkan pertimbangan lawan. Meski tingkat skill pembimbing harus tinggi, pihak yang dibimbing juga harus memiliki dasar kemampuan. Pemula di Glory atau pemain biasa yang tak serius mengeksplorasi game, tak akan bisa menangkap arahan dalam pertandingan panduan.
Di lingkup Glory, yang paling familiar dengan pertandingan panduan adalah anggota kamp pelatihan klub profesional. Mereka sering mendapat kesempatan bertanding melawan pemain tim profesional dalam format panduan. Sedangkan pemain biasa sekalipun punya skill memadai, jarang mendapat kesempatan ini.
Dalam pertarungan Han Yanrou melawan Qiu Fei ini, para penonton mulai menyadari pola tersebut. Beberapa jeda yang disengaja untuk memberi arahan cukup jelas terlihat. Ritme seperti ini tidak wajar dalam pertandingan normal, inilah ciri khas pertandingan panduan.
Orang pertama yang bersuara ini mengarahkan pertanyaannya ke Li Rui - yang dianggap paling mahir di antara mereka.
Li Rui saat ini sedang terdiam karena dia juga merasakan hal yang sama, tapi sama-sama tidak yakin. Jadi dia tidak menanggapi perkataan itu. Tapi semua orang melihat ekspresi ragu-ragunya, lalu melihat setiap orang juga seperti itu, akhirnya hampir mencapai konsensus.
Tapi menghadapi Qiu Fei yang masih bisa dijadikan lawan tutorial, kekuatan orang di seberang ini agak terlalu mengerikan bukan?
Meski semua orang bisa menebak bahwa yang bertindak sekarang mungkin Ye Qiu, tapi mereka benar-benar tidak menyangka kekuatan Ye Qiu sudah mencapai level sehebat ini.
Setengah tahun yang lalu, Ye Qiu bisa mengadakan pertandingan tutorial untuk Qiu Fei; setengah tahun berlalu, dia masih bisa...
Seberapa rajinnya Qiu Fei selama setengah tahun ini, tidak ada yang lebih paham daripada sesama anggota kamp pelatihan. Mereka bisa iri pada Qiu Fei, bisa cemburu pada Qiu Fei, tapi tidak bisa mengabaikan usaha Qiu Fei.
Qiu Fei memang sudah kuat, setelah berlatih giat selama setengah tahun, pasti semakin kuat.
Meski begitu, sekarang masih dijadikan lawan tutorial.
Pertandingan tutorial ini benar-benar cukup menyakitkan!
Tidak hanya Qiu Fei di lapangan, bahkan para penonton yang melihat pun merasa patah semangat. Usaha setengah tahun, tetap tidak bisa mendekati level dewa? Seberapa jauh sebenarnya jarak kekuatan level dewa ini dari mereka?
Setelah pikiran setiap orang berputar-putar, akhirnya tentu kembali terfokus pada kepentingan diri sendiri.
Mereka terkejut menyadari bahwa Shen yang pernah mereka temui di klub ini ternyata jauh lebih menakutkan dari yang mereka kira. Di lingkup profesional, sosok setara Shen ini justru sangat umum.
Apa itu Shen? Baru sekarang para trainee ini benar-benar memahaminya melalui perbandingan yang jelas ini.
Pertandingan di dalam arena masih berlangsung.
Namun setelah menyadari sifat pertandingan ini sebagai panduan, para anggota kamp pelatihan mulai melihat dengan perspektif baru dan semakin memahami polanya.
Semua sudah bisa memastikan: ini memang pertandingan panduan.
Tapi Qiu Fei mungkin tidak menyadarinya.
Hanya mereka yang sering terlibat pertandingan panduan yang tahu: ketika sudah paham konsepnya, pola panduan akan terlihat jelas. Tapi pemain yang sedang bertanding justru mungkin tidak menyadarinya.
Mereka sudah tidak berharap banyak pada hasil pertandingan ini.
Jika Ye Qiu serius mengincar kemenangan, mustahil melawannya. Namun dalam pertandingan panduan ini, Ye Qiu justru sengaja memancing Qiu Fei untuk mengekspos berbagai celah dan kesalahan strategi, alih-alih sekadar mengajarkan logika bertarung.
Di bawah panduan Ye Qiu, pertahanan Qiu Fei penuh celah.
Tapi siapa di antara mereka yang belum pernah bertarung melawan Qiu Fei? Tanpa menyaksikan duel ini, takkan ada yang percaya Qiu Fei bisa tampil seburuk ini.
Pertandingan ini berlangsung sangat lama, kedua karakter terlihat seperti bertarung sengit, para Penonton terus-menerus menyemangati Dou Moshī (Fighter Demon).
Namun di ruang kerja game online Jia Shi, semua orang sudah lama terdiam. Mereka tahu situasi pertandingan ini sepenuhnya di bawah kendali Ye Qiu, kebuntuan terjadi hanya karena dia sedang melakukan pertandingan tutorial, tidak terburu-buru memberi pukulan mematikan. Banyak celah yang ditunjukkan Qiu Fei, sengaja dia lewati.
Semua orang tak bisa menahan diri untuk menatap Qiu Fei, jangan-jangan si pemalas ini masih belum sadar?
Hasilnya, dari ekspresi Qiu Fei yang terlihat adalah fokus dan keseriusan dengan gigitan gigi, jelas dia mengerahkan seluruh tenaga untuk memenangkan pertandingan ini.
Si pemalas ini memang belum tahu!
Semua orang langsung menyadarinya.
Tapi meski berusaha keras, yang akhirnya tumbang lebih dulu tetap Dou Moshī milik Qiu Fei.
"Guang!" suara keras menggema, semua orang heran menoleh dan melihat kepalan tangan Qiu Fei menghantam meja, dia tampak sangat tidak puas dengan hasil ini.
Qiu Fei benar-benar kecewa.
Hanya sedikit lagi!
Begitu pikirnya.
Tiba-tiba, dia mendengar suara orang itu kembali berbicara: "Simpan rekamannya baik-baik, tonton lagi nanti!"
"Apa?" Saat Qiu Fei ingin bertanya, Han Yanrou sudah menarik diri dari arena.
Qiu Fei tampak bingung, melirik ke sekeliling dan menyadari semua orang memandangnya dengan heran. Qiu Fei tahu, tindakannya tadi agak tidak profesional, mungkin mereka belum pernah melihatnya seperti ini.
Tapi tadi dia benar-benar sangat ingin menang. Dia ingin menggunakan hasil pertarungan Glory untuk memberi pelajaran pada lawannya. Tapi sayangnya, dia gagal.
"Qiu Fei kau tidak apa-apa?" Seseorang bertanya.
Qiu Fei menggelengkan kepala, saat ini dia sedang memikirkan kalimat terakhir yang dilempar Ye Qiu sebelum pergi.
Battle Mage masih tergeletak di area pertandingan. Setelah memilih opsi simpan rekaman, Qiu Fei menarik diri dari pertandingan.
Di sisi Xingxin, akhirnya mengganti pemain. Baozi Invasion kini berdiri di posisi pertandingan.
Melihat lawannya bukan lagi Han Yanrou, Qiu Fei segera turun dari posisi pertandingan. Siapa yang diatur Chen Yehui untuk maju berikutnya pun tidak dia pedulikan, langsung membuka rekaman pertandingan yang baru saja berakhir.
Belum lama menonton, Qiu Fei pun membeku.
Pertandingan tutorial, selalu lebih mudah dipahami penonton daripada pemain yang terlibat.
Dalam pertandingan tadi, Qiu Fei berjuang mati-matian dan bertarung sengit cukup lama, tapi sayang tetap kalah.
Dia benar-benar mengira seperti itu.
Tapi setelah melihat rekaman pertandingan ini, baru tahu kenyataannya berbeda.
Ini adalah pertandingan tutorial yang luar biasa sabar dan detail. Bahkan tutorial yang pernah dia jalani bersama Ye Qiu saat masih di Tim Jia Shi dulu tidak sedetail ini.
Tepat 23 menit!
Pertarungan 1 lawan 1 selama 23 menit, mungkin lebih sulit daripada mengakhiri pertarungan dalam 2 menit.
Pertandingan tutorial yang penuh kesabaran ini justru terjadi saat Qiu Fei sama sekali tidak menyadari, dan berusaha mati-matian untuk mengalahkan lawannya.
Melihat adegan pertempuran dua karakter di layar yang terus berganti-ganti, Qiu Fei terpaku.
Masalahnya, kekurangannya, hal-hal yang perlu diperbaiki - sudah berapa lama tidak ada yang memberitahunya sejak Ye Qiu pensiun dan pergi?
Tapi sekarang semuanya terungkap di hadapannya melalui adegan demi adegan dalam pertandingan ini.
Berapa banyak usaha yang terkandung dalam 23 menit ini?
Jika hanya ingin mengalahkannya, 2 menit saja sudah cukup.
Jika hanya ingin mengadakan pertandingan tutorial untuk mempermainkannya, tidak perlu susah payah mengekspos semua masalah Qiu Fei.
Apakah seorang yang meninggalkan Tim, pensiun secara tidak bertanggung jawab dan kabur, akan bersusah payah membimbing junior seperti ini?
Qiu Fei tidak sempat lagi menonton pertandingan. Dia tiba-tiba berdiri.
Semua orang kembali terkejut memandangnya, tapi Qiu Fei tidak bicara pada siapa pun, langsung berjalan keluar.
"Qiu Fei kamu mau ke mana?" teriak Chen Yehui ketika Qiu Fei sudah berlari keluar ruang kerja.
Di layar komputer yang baru saja digunakan Qiu Fei, rekaman pertandingan tadi masih tertahan.
"Si pemalas ini, baru sadar ini cuma pertandingan tutorial ya? Tidak terima?" seseorang mulai mengorek kabar.
Qiu Fei yang meninggalkan ruang kerja segera keluar dari markas klub, langsung berlari ke Warnet Xingxin di seberang.
Dia bertekad akan menuntut kejelasan.
Sebelumnya dia tidak pernah bertanya, karena menurutnya tidak perlu. Dia sepenuhnya percaya pada Kapten Shen yang sangat dihormatinya ini, yakin keputusan sang kapten pasti benar. Jadi saat ada keraguan dari publik, desas-desus, bahkan berbagai pendapat internal klub, dia malas menghiraukan karena menurutnya semua ini sama sekali tidak benar.
Adapun Ye Qiu yang tak pernah muncul untuk menjelaskan apapun, menurutnya juga sama sekali tidak mengejutkan. Ye Qiu yang dia kenal sebagai kapten hanya memikirkan hasil pertarungan Glory. Soal gosip-gosip tak jelas ini, silakan sebarkan sesuka kalian - lihat saja apakah kapten akan menghiraukan kalian?
Ya, tidak pernah.
Kapten memang selalu seperti itu! Saat memikirkan hal ini, Qiu Fei sebenarnya merasa cukup bangga.
Karena itulah ketika klub memberikan bukti nyata atas hal-hal yang Qiu Fei anggap sebagai gosip, kemarahannya meledak luar biasa. Kemudian media mengonfirmasi bahwa Jun Moxiao bukan Ye Qiu, lalu ditemukan bahwa Ye Qiu justru menggunakan karakter Xingxin di seberang arena pertandingan. Naik turunnya perasaan Qiu Fei dalam situasi ini tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
Sekarang, dia melihat Ye Qiu memberikan pertandingan tutorial untuknya dengan kesabaran dan ketelitian yang sama. Pertandingan yang sangat detail selama lebih dari 20 menit ini, menurutnya adalah cara Ye Qiu mengatakan: Ini yang terakhir kalinya. Semua ilmu yang bisa diajarkan sudah diberikan sekaligus dalam kesempatan ini. Ke depan mungkin tak akan ada lagi peluang seperti ini.
Qiu Fei akhirnya tidak bisa lagi duduk diam. Dia harus memastikan, harus mengukur apa yang sebenarnya terjadi.
Aktivitas gratis di Warnet Xingxin masih berlanjut, warnet tentu masih ramai, tapi orang-orang yang dulu sambil menikmati internet gratis sambil mengeluarkan komentar sinis sudah tidak ada lagi.
Kekuatan Tim Xingxin sudah terbukti, komentar sinis butuh dasar yang kuat, sementara sekarang dasar yang diyakini para pemain justru terus dihancurkan oleh Xingxin berulang kali.
Tapi hari ini agak berbeda.
Han Yanrou yang tak terkalahkan dari Tim Xingxin, malam ini ternyata dikalahkan seseorang.
Sayangnya, hampir tidak ada lagi pemain yang suka mempermalukan di Warnet Xingxin. Pemain seperti itu selalu dipermalukan, siapa yang tahan? Mereka sudah tidak punya muka untuk kembali, bahkan gratis pun tidak menarik.
Ketika Qiu Fei berlari masuk ke Warnet Xingxin, warnet sudah penuh sesak.
Ye Qiu… ke mana lagi harus mencarinya?
