Tim Yi Zhan memang cukup kaya. Dengan membeli dalam jumlah besar, mereka berhasil mendapatkan 20 peralatan silver. Semuanya digunakan untuk lima karakter utama mereka tanpa tedeng aling-aling. Namun karena perbedaan kelas, lima karakter ini tidak bisa dibagi rata. Akhirnya Swordsman Ganas Zhan Lou Lan mendapat 5 peralatan silver, Battle Mage Gui Qulai Xi juga 5, Yudo Ye Xi dan Pastor Qianye Liruo masing-masing 4, sementara Elementalist Qianfang Gehai hanya dapat 2.
Kalau dihitung berdasarkan proporsi peralatan lengkap, baik 2 maupun 5 sebenarnya tidak banyak. Total peralatan karakter Glory adalah 12 buah. Di Yi Zhan, karakter dengan peralatan silver terbanyak yaitu Zhan Lou Lan dan Gui Qulai Xi pun hanya 5 buah, belum mencapai setengahnya.
Memang, persentase coverage Equipment silver seperti ini, bagi lingkup profesional saat ini relatif menghambat. Berdasarkan statistik akhir musim lalu dari Liga, rata-rata karakter profesional di Glory saat ini memiliki 5.23 Equipment silver. Sementara karakter terbanyak di Tim Yi Zhan baru 5 buah, apalagi masih ada enam karakter yang sama sekali belum memiliki satupun.
Tim yang menghambat bukan hanya Yi Zhan. Faktanya, baru bergabung dengan Liga sudah memiliki 20 Equipment silver, ini sudah sangat luar biasa. Equipment silver bukanlah barang yang bisa didapat hanya dengan uang.
Ambil contoh 20 Equipment silver Yi Zhan ini, saat Lou Guanning memperlihatkannya ke Ye Xiu, Ye Xiu langsung tahu bahwa dibandingkan standar lingkup profesional, ini belum bisa dianggap barang kelas satu.
Dalam proses eksplorasi pembuatan Equipment silver, pasti banyak muncul peralatan yang tidak memenuhi ekspektasi. Peralatan ini tetap akan digunakan sambil terus dianalisis dan disempurnakan. Ketika akhirnya sudah sempurna, peralatan awal yang kurang memuaskan ini otomatis tereliminasi. Peralatan bekas ini bisa diberikan ke karakter lain dalam tim yang membutuhkan, atau dijual ke tim lain, tergantung strategi manajemen masing-masing tim.
Ye Xiu tidak menanyakan dari mana Yi Zhan mendapatkan peralatan-peralatan ini. Fakta bahwa Lou Guanning sudah memamerkan semuanya, jelas berarti mereka setuju untuk meminjamkannya sementara ke Ye Xiu dan kawan-kawan.
20 Equipment silver.
3 senjata, 12 pakaian, 5 aksesoris.
Ye Xiu menyapu pandangannya ke setiap atribut, logika pembagiannya sudah jelas dalam pikirannya.
“Selain sarung tangan Yudo itu, sisanya berikan padaku!” Ye Xiu berkata demikian.
3 senjata tersebut masing-masing untuk Battle Mage, Pastor, dan Yudo.
Battle Mage dan Pastor merupakan dua kelas yang juga dimiliki Xingxin, tentu tidak akan dilewatkan. Sarung tangan Yudo, meskipun Rogue milik Baozi sebagai kelas serumpun bisa menggunakannya, tetapi kategori sarung tangan memang kurang cocok untuk kelas Rogue ini. Mengejar sarung tangan yang khusus dibuat untuk Yudo, ruang peningkatannya masih kalah dibandingkan mencari senjata cakar berwarna oranye.
20 Equipment silver, langsung dipinjam 19 oleh Ye Xiu. Kalau dikatakan sama sekali tidak ragu, itu bohong. Namun pada akhirnya, Lou Guanning dan kawan-kawan tetap percaya pada integritas Ye Xiu. 19 Equipment silver yang nilainya sulit diperkirakan ini pun akhirnya disetujui untuk dipinjamkan ke Ye Xiu.
Namun menurut Lou Guanning, peralatan itu masih akan mereka gunakan untuk latihan sehari-hari. Baru akan diserahkan ke Xingxin pada hari Jumat saat mereka akan bertanding.
"Kalau... bisakah diberikan sehari sebelumnya agar kami punya waktu untuk menyempurnakan kerjasama?" Ye Xiu mencoba bernegosiasi dengan Lou Guanning. Pengaruh peralatan terhadap kekuatan karakter tidak perlu diragukan lagi. Karakter dengan peralatan berbeda akan memberikan pengalaman penggunaan yang sama sekali berbeda. Karena itu saat latihan perlu lebih membiasakan diri dengan karakter yang akan digunakan dalam pertandingan dengan perlengkapan lengkap. Inilah mengapa ketika pemain transfer ke klub baru dan mendapatkan karakter baru, ada proses adaptasi yang disebut 'masa'."
"Xingxin meminjam peralatan kuat, kekuatan karakter memang meningkat, tapi kalau anggota tim tidak bisa beradaptasi dan malah performanya menurun, itu akan buruk." Ye Xiu ingin melihat setelah anggota tim menerima peralatan. Jika benar-benar tidak bisa beradaptasi, lebih baik pakai peralatan compang-camping! Bagaimanapun kuatnya karakter, tetap harus dioperasikan pemain. Karakter level dewa pun tak berguna jika pemainnya tidak kompeten.
Prinsip ini tidak perlu dijelaskan Ye Xiu, Lou Guanning juga paham. Setelah meminjamkan akun, bila menggunakan latihan sebagai alasan untuk menunda hingga detik terakhir, itu terlalu dibuat-buat dan menunjukkan kurangnya niat baik. Lou Guanning merespons tegas dengan "Seharusnya" untuk mengokohkan kesepakatan.
Setelah menyetujui pinjaman equipment silver, Lou Guanning tak menunggu Ye Xiu bicara lagi. Ia mengambil inisiatif bertanya: "Equipment silver cuma segini. Bagaimana dengan peralatan oranye? Apa yang kalian butuhkan?"
"Hmm... Kalau bisa dapat satu set lengkap, kami sangat berterima kasih." Kata Ye Xiu.
"Baiklah..." Lou Guanning terdiam sejenak. Tapi setelah meminjamkan equipment silver, peralatan oranye apalah artinya? Ia malah penasaran: Bagaimana perasaan lawan yang dikalahkan tim peminjam peralatan seperti ini?
"Ngomong-ngomong, lawan kalian siapa?" Tanya Lou Guanning.
"Tim Wuji." Jawab Ye Xiu.
"Oh! Itu tim yang tereliminasi dua tahun lalu ya?" Lou Guanning memang punya kesan terhadap tim tersebut.
"Benar." Kata Ye Xiu.
“Semangat!” Tim Yi Zhan milik Lou Guanning yang sekarang hanya memiliki 1 poin berada di peringkat terbawah liga, sungguh memalukan untuk meremehkan tim-tim profesional yang tereliminasi ini. Apalagi tim Wu Ji ini sudah bertahan di liga selama tiga tahun, Lou Guanning yakin jumlah equipment silver mereka pasti lebih banyak dibanding tim baru seperti mereka. Yang tidak diketahui adalah setelah tereliminasi tahun demi tahun, apakah kondisi mereka masih sama seperti dulu.
“Bukannya aku sengaja minta semangat darimu?” Ye Xiu membalas dengan emoji senyum.
“Peralatan oranye kelas apa yang dibutuhkan? Aku bisa bantu cek.” Lou Guanning juga cukup royal.
Masalah peralatan akhirnya selesai dalam hitungan menit...
Memang kekuatan finansial Yi Zhan cukup solid. Dengan merakit berbagai peralatan, mempersenjatai satu atau setengah tim masih memungkinkan. Bahkan jika tidak ada di guild, mereka bisa mengambil dari karakter yang dimiliki tim! Lagipula sama saja kan ini pinjaman?
“Selesai!” Setelah menyepakati semua peralatan dengan Lou Guanning, Ye Xiu menghela napas lega.
“Aku rasa... Kita tidak bisa terus mengandalkan pinjaman seperti ini,” kata Chen Guo dengan ekspresi terdiam.
“Hmm, sebelum menghadapi Jia Shi, kita perlu lebih banyak persiapan. Setelah berhasil masuk ke lingkup profesional, belum tentu bisa meminjam semudah ini,” ujar Ye Xiu.
“Dengan persiapan segini, cukupkah?” tanya Chen Guo.
“Mari analisis dulu kekuatan lawan kita!” Kata Ye Xiu sambil langsung mencari materi analisis tentang Tim Wu Ji.
Sebagai tim yang pernah bertahan tiga tahun di lingkup profesional, rekaman pertandingan resmi tentu bisa ditemukan. Namun hal-hal itu agak jauh, nilai kegunaannya sekarang masih belum pasti. Untungnya, Tim Wuji tahun lalu berhasil menembus final kejuaraan Tantangan Rookie. Kompetisi ini sejak babak offline, Liga mulai melakukan propaganda. Tim-tam yang menarik perhatian mungkin akan disiarkan televisi. Tim Wuji yang sampai final pasti punya banyak materi analisis. Ye Xiu mencari-cari dan menemukan banyak data, lalu mulai menelaah dengan serius.
Wei Chen tidak perlu dipanggil, dia langsung mendekat sendiri. Mereka berdua mengamati sambil berdiskusi pelan-pelan. Semua rekaman video Tim Wuji ini ditonton dengan tempo kadang cepat kadang lambat.
Setelah makan malam, semua orang dikumpulkan. Mengenai Tim Wuji ini, Ye Xiu bersiap memberikan penjelasan.
Ruang tamu di area hunian ditata meniru model ruang latihan Warnet Xingxin dulu. Di dinding yang sudah familiar, layar proyektor diturunkan. Segera diputar montase pertandingan Tantangan Rookie musim lalu Tim Wuji yang dibuat Ye Xiu.
"Inilah enam kelas karakter tim inti Tim Wuji: Soulblade, Elementalist, Ahli Tenaga Dalam, Warlock, Pastor, serta Artillery God." Setelah cuplikan seperti pertunjukan kelas, Ye Xiu memperkenalkan enam karakter utama yang muncul dalam video.
“Komposisi kelas seperti ini, menurut kalian apa ciri khasnya?” Ye Xiu tidak langsung memberikan semua jawaban. Para pemula di hadapannya harus belajar berpikir mandiri, tidak bisa selamanya bergantung pada Ye Xiu atau Wei Chen.
“Tidak ada sama sekali kelas jarak dekat murni. Hampir semuanya kelas dengan kemampuan serangan area yang kuat, jangkauan serangan jauh, dan radius luas. Untuk gelombang tunggal membersihkan monster kecil di dungeon, kombinasi seperti ini cukup bagus...” An Wenyi menjawab pertama. Dibandingkan Tang Rou atau Baozi, dia lebih memahami Glory, kemampuan observasinya tajam, hal dasar seperti ini langsung terlihat.
Ye Xiu mengangguk: "Inilah ciri khas tim ini. Mereka suka pertarungan kelompok. Dari pertandingan musim lalu, kelas inti serangan dalam pertarungan tim adalah ini."
Sambil berkata demikian, Ye Xiu memutar rekaman pertandingan yang menampilkan adegan kelima anggota tim mengkoordinasikan serangan bersama Soulblade di tim mereka.
“Beberapa cara serangan hujaman di map berikut ini jelas telah mereka latih khusus. Mari kita tonton dulu, nanti akan kita bahas detail cara menghadapi pola serangan ini - inilah inti yang harus kita lawan.” Kali ini lawan mereka berbeda, berasal dari tim profesional yang memiliki pola taktis tersendiri. Latihan spesifik seperti ini sangat efektif bagi para pemula.
Pertempuran di layar proyektor terus berlangsung. Sama seperti sebelumnya, Ye Xiu tidak langsung mulai menganalisis. Baru setelah rekaman bagian ini berakhir, dia memilih satu segmen secara acak. Sambil memutarnya kembali, dia bertanya ke semua orang: "Ada pendapat?"
"Di bagian ini... sepertinya intinya bukan Soulblade?" Qiao Yifan sebenarnya yang paling profesional di antara para pemuda ini. Namun kebiasaan hati-hati yang terbentuk selama di Micro Grass membuatnya enggan bicara. Setelah lama di Xingxin, terutama sekarang mereka selalu bersama, menyaksikan berbagai kelakuan tidak serius anggota tim, akhirnya dia mulai berani mengungkapkan pendapat.
"Lalu siapa?" Ye Xiu bertanya.
Pertanyaan ini membuat Qiao Yifan langsung merasa telah berbicara sembarangan. Hampir saja dia tidak berani menjawab. Tapi melihat tatapan Ye Xiu yang sama sekali tidak menyiratkan kemarahan, akhirnya dia memberanikan diri: "Artillery God... mungkin?" Suaranya masih ragu.
"Hmm, benar sekali." Ye Xiu mengangguk. "Serangan di bagian ini dipandu oleh Artillery God. Perubahan taktis seperti ini pasti ada. Kalau terus-menerus menggunakan satu inti yang sama, lawan akan mudah menemukan kelemahannya."
Sekedar dipuji "benar sekali" saja sudah membuat Qiao Yifan bersemangat. Saat hendak menambahkan sesuatu, tiba-tiba terdengar suara dari sudut kamar: "Bukannya Tim Lun Hui selalu menggunakan satu inti?"
Semua orang terkejut. Karena yang berbicara ini... ternyata Mo Fan!
