Hanya satu serangan, tentu tidak langsung meng-Insta-kill Shooting Cichu. Namun berbagai strategi Qiao Yifan ini telah membangun kelebihan yang sangat besar. Dalam duel melawan Ghostblade, tidak ada pemain level pro yang membiarkan dirinya terkena begitu banyak efek Ghost Array dan status aneh sekaligus. Qiao Yifan dengan cerdik memanfaatkan ciri khas map ini, memancing lawan jatuh ke dalam jebakan. Hasil pertarungan sudah ditentukan dalam sekejap ini.
Perlawanan Shooting Cichu selanjutnya hanyalah usaha sia-sia belaka. Pertandingan individual kedua berhasil direbut oleh Qiao Yifan dengan gemilang.
Perubahan situasi ini datang terlalu cepat...
Kelompok penampar muka masih terbuai oleh kesuksesan menampar di ronde sebelumnya, masih merendahkan Tim Xingxin. Saat pertandingan kedua dimulai, mereka sedang memusatkan rentetan tembakan hinaan mereka ke Yicunhui. Sebelum sempat menyesuaikan strategi, situasi di lapangan berubah drastis. Yicunhui dengan telak membantai lawannya, membuat semua orang terpana tanpa kata.
Yang terpana bukan hanya para penonton. Para anggota Tim Wuji saat ini juga seperti terkena tamparan Face Slap.
Mereka memilih map ini awalnya ingin mengintimidasi lawan. Tak ada yang menyangka, justru lawan yang memanfaatkan map ini untuk balik menginjak-injak mereka. Kekalahan ini tidak hanya membuat kehilangan poin, tapi juga cukup memalukan!
Tapi sistem tidak peduli emosi pemain. Setelah menetapkan hasil pertandingan ini, langsung melompat ke pertandingan single player ketiga.
Map ketiga yang muncul ternyata masih Linjiang Shuilang.
Tim Wuji jelas-jelas sudah cukup banyak mempelajari map ini. Mereka menggunakan map yang sama di ketiga pertandingan individual, niat untuk menghabisi lawan sudah jelas terlihat. Di balik itu tersirat sikap meremehkan, seolah-olah yakin bahwa pemain Tim Xingxin pasti tidak bisa menangkap dan memanfaatkan ciri khas map meskipun melihatnya dua-tiga kali berulang.
Namun setelah pertandingan kedua, para pemain Tim Wuji mulai tidak bisa tenang lagi. Tapi penyesalan sekarang sudah terlambat, setelah map dipilih, tidak mungkin diganti lagi.
Pemain ketiga yang tampil dari Tim Wuji adalah Warlock mereka: Leopold.
"Hati-hati." Operator Warlock Leopold yang akan bertanding di pertandingan ketiga mendapat nasihat seperti ini sebelum turun ke lapangan.
Sebenarnya skill pemain Tim Xingxin sudah diakui oleh Tim Wuji. Dari inisiatif mereka yang aktif mendatangi Xingxin, tingkat pengakuan ini cukup tinggi. Mereka merasa pemain Xingxin bisa menjadi suplemen untuk kekuatan mereka. Fokus mereka bukan hanya pada kemungkinan adanya Ye Qiu Shen.
Selama periode menerima tantangan itu, yang sering bertanding dari pihak Xingxin kebanyakan Han Yanrou, disusul Baozi Invasion dan Yingfeng Buzhen.
Ketiganya telah menjadi perhatian Tim Wuji, dan kini sebagai lawan, merekalah yang paling diperhatikan. Tim Wuji telah melakukan penelitian khusus terhadap ketiganya. Namun ini hanya bentuk sikap serius dalam menghadapi pertandingan, soal kemampuan ketiganya Tim Wuji hanya mengakui tanpa rasa takut. Kalau benar-benar takut, He An tidak akan bersikap tinggi hati seperti itu saat datang ke Xingxin.
Dengan hati-hati memilih peta pertarungan dan menyusun lineup pemain, Tim Wuji menunjukkan perhatian taktis yang cukup besar terhadap Xingxin.
Hasilnya, dalam pertandingan individual sejauh ini satu menang satu kalah: yang mereka kalahkan adalah Baozi Invasion yang sempat mereka perhatikan, sementara yang mengalahkan mereka justru Yicunhui yang tidak mereka indahkan.
Masih adakah karakter seperti Yicunhui di Tim Xingxin? Tim Wuji tiba-tiba kehilangan arah. Bagaimana mungkin mereka lengah di pertandingan individual ketiga ini?
Leopold berdiri di posisi pertandingan, bersamaan dengan itu karakter dari Tim Xingxin pun muncul.
Seorang Warlock lagi: Yingfeng Buzhen.
Ini adalah pertarungan langsung antar kelas yang sama. Jenis pertarungan seperti ini lebih menguji level kemampuan pemain.
Namun saat melihat lawan ini, pemain Wuji justru lega. Setidaknya ini bukan lawan tak dikenal. Lagipula, dalam duel sesama kelas, selain skill pemain, kekuatan karakter juga sangat menentukan hasil akhir.
Dalam hal ini, Tim Wuji sangat percaya diri.
Tim akar rumput dari warnet - jika skill pemainnya saja sudah mengejutkan, sekuat apa karakter mereka? Mungkinkah peralatan karakter mereka lebih baik dari kita? Apakah Skill Points (SP) karakter mereka lebih banyak?
Seluruh anggota Tim Wuji tertawa. Tadinya masih bilang harus "hati-hati", sekarang sepertinya tidak perlu ya?
Para Penonton tidak bisa merasakan keringanan hati Tim Wuji saat ini. Baru saja dipermalukan, mereka kini bertindak jauh lebih hati-hati dibandingkan tim tersebut. Meski tetap merendahkan Xingxin, mereka memilih untuk tidak mengkritik kinerja di lapangan sebelum hasil pertarungan benar-benar jelas.
Pertandingan segera dimulai.
Meski penuh keyakinan, pemain Warlock Wuji tetap menunjukkan kewaspadaan. Di sisi Xingxin, Yingfeng Buzhen justru terlihat ceroboh, berjalan langsung menuju Leopold dengan gaya konyol.
Para pengkritik hampir tak kuasa menahan diri, beberapa sampai harus menggigit tangan kanan mereka sendiri untuk mencegah jari-jari mengetik komentar pedas.
Pemain Warlock Wuji bersikap tak acuh, tetap menjalankan rute yang telah direncanakan. Tiba-tiba ia merasa kepalanya gelap, mengangkat kamera pandangannya dan melihat awan hitam menutupi atasnya.
Hujan Kekacauan!
Pemain Warlock itu kaget, Leopold kabur dengan dipermalukan dari radius sambil memutar kameranya - di sana terlihat Yingfeng Buzhen sedang menggerakkan tongkat sambil Chanting mantra.
"Ini... Tidak mungkin..." gumamnya sambil menatap hujan berwarna gelap yang masih menetes di tempat ia berdiri tadi, meski sudah berhasil menghindar.
Serangan tiba-tiba datang saat ia sama sekali tidak siaga, karena dalam kesadarannya, kedua pihak belum masuk radius serang yang memungkinkan!
Dan pandangan sekilas yang dia berikan ke arah Yingfeng Buzhen setelahnya semakin mengonfirmasi bahwa posisi itu masih di luar jarak serangnya.
Tapi mantra Yingfeng Buzhen sudah mulai dilepaskan. Jarak casting ini setidaknya 3 langkah lebih jauh dibandingkan miliknya?
Jarak casting adalah atribut yang sangat diperhatikan oleh kelas magic seperti mereka. Jarak berarti ruang pemanfaatan, dengan ruang mereka bisa menukarnya dengan segmen waktu untuk menguasai lebih banyak inisiatif. Sekarang, dalam hal jarak casting, LeoPald-nya jelas kalah dari Yingfeng Buzhen. Bukankah ini berarti peralatan LeoPald tidak sebaik Yingfeng Buzhen?
Bagaimana mungkin!
Pemain Warlock dari tim WuJi terkejut. Dia sulit mempercayai bahwa peralatan karakter akar rumput ini bisa lebih kuat daripada mereka yang pernah berkecimpung di lingkup profesional?
Dengan jarak yang cukup jauh, pemain Warlock tidak bisa melihat peralatan Yingfeng Buzhen. Setelah Hujan Kekacauan, serangan beruntun langsung menyambut. Koridor yang terbatas membuat LeoPald terjebak tanpa jalan melarikan diri setelah beberapa mantra jatuh. Yingfeng Buzhen langsung membentuk bola Cahaya Panah Kutukan. Dalam situasi seperti ini, hanya ada satu cara untuk menghindari damage: tembak-menembak!
Pemain Warlock dari Tim Wuji langsung melakukan operasional, Leopold juga mengumpulkan bola cahaya Panah Kutukan. Skill ini merupakan skill yang bisa di-charge, semakin lama waktu charge-nya maka powernya semakin besar. Tapi saat ini Yingfeng Buzhen sepertinya tidak ingin membuang terlalu banyak waktu, setelah sedikit charge, cahaya langsung mekar. Pemain Warlock Wuji juga memastikan timing charge-nya tidak lebih pendek dari Yingfeng Buzhen, lalu buru-buru melepas bola cahaya.
Dua kelompok Panah Kutukan menyembur keluar seiring meledaknya bola cahaya, menembus koridor, akhirnya bertabrakan di permukaan air. Kilatan-kilatan gelap itu seolah ingin merobek ruang. Dalam kekacauan itu, pemain Warlock Wuji sudah tidak bisa melihat Yingfeng Buzhen di seberang, teringat sesuatu dia buru-buru mengoperasikan skill baru.
Skill besar Warlock: Death Door!
Jarak casting Leopold memang tidak bisa langsung menjatuhkan serangan ke Yingfeng Buzhen. Tapi Death Door sendiri mengontrol jarak 18 langkah, jadi tidak perlu benar-benar mencapai kepala Yingfeng Buzhen. Memanfaatkan kekacauan dari ledakan Panah Kutukan, pemain Warlock Wuji berusaha memanggil skill besar ini untuk memberikan pukulan telak. Terdesak di sudut karena perbedaan jarak casting, dia hanya bisa bertahan tanpa bisa balas menyerang, benar-benar dalam kondisi pasif.
Operasional skill besar tentu rumit, dengan waktu chanting yang cukup panjang. Setelah pemain Warlock tim Wuji menyelesaikan operasionalnya, Leopold yang sedang mengayunkan tongkatnya untuk melakukan skill ini tiba-tiba mendengar suara "Doron". Di hadapannya, pintu berputar gelap seolah muncul dari celah dimensi. Berputar, diselimuti aura hitam, langsung menjulur ke arah Leopold.
Pada jarak sedekat ini, mustahil untuk menghindar. Skill Death Door yang sedang di-chant Leopold langsung terinterupsi, tubuhnya terbelit aura hitam dan tersedot ke dalam pintu. Seolah ditelan, bayangan Leopold menjadi samar-samar. Damage Death Door langsung meledak seketika. Melihat HP tim yang anjlok, bukan hanya pemain Warlock Wuji, seluruh anggota tim Wuji pucat pasi.
Damage-nya benar-benar gila!
Berapa SP yang diinvestasikan di Death Door Yingfeng Buzhen ini? Skill tingkat berapa ini?!
Namun nilai Death Door bukan terletak pada damage tinggi. Sebagai skill crowd control area luas, aspek inilah yang paling dihargai pro player. Meski saat ini hanya menyasar satu target, efek crowd control-nya tetap ada. Terbelit aura hitam Death Door lalu tersedot ke dalam pintu, Leopold kehilangan kendali. Tabrakan Panah Kutukan dari kedua belah pihak telah usai. Di balik chaos yang mulai mereda, tongkat Yingfeng Buzhen masih terus menari-nari.
Corrosion, Soul Strike, Slash, Devour, Life Collapse...
Rangkaian kutukan dan berbagai skill serangan dilepaskan seiring gerakan tongkat yang diangkat dan diturunkan. Sejak terperangkap Death Door, damage yang diterima Leopold tak pernah berhenti. Saat efek Death Door berakhir, Leopold terjatuh ke bawah namun berhasil meraih koridor, di bawahnya hanya permukaan air.
Dorr.
Jatuhnya Leopold menyemburkan buih putih. Namun ini tak bisa menghentikan Yingfeng Buzhen yang terus memburunya. Gelombang skill gelap Warlock semakin jelas terlihat di tengah kontras buih putih itu.
