Begitu dewa bertindak, langsung ketahuan kelasnya.
Kelihaian Yingfeng Buzzhen sudah dirasakan mendalam oleh Tim Wuji di babak sebelumnya. Di mata Tim Wuji, Yingfeng Buzzhen sepenuhnya merupakan sosok pengganggu nomor dua yang hanya berada di bawah Jun Moxiao.
Sekarang dia bertarung di posisi kedua pertandingan individual. Bagaimana dengan pihak Tim Wuji? Posisi kedua mereka diisi oleh Sharpshooter mereka, anggota ketujuh semi-utama tim, yang diharapkan bisa menahan Yingfeng Buzzhen yang sulit ini. Tingkat kesulitannya benar-benar cukup tinggi.
Situasi pertandingan saat ini: Tim Wuji akan tersingkir lebih awal dari seluruh musim jika kehilangan dua poin. Untuk pertandingan arena dan tim besar, nilai keduanya di atas dua poin sehingga sama sekali tidak boleh kalah, harus menyusun formasi terkuat. Akhirnya, masalah yang membingungkan adalah bagaimana memastikan meraih dua poin di pertandingan individual. Sebagai anggota ketujuh, skill Sharpshooter memang sedikit lebih rendah dibanding enam anggota utama.
Setelah bolak-balik kebingungan, susunan pertarungan yang akhirnya dibuat Tim Wuji hanyalah replika dari babak sebelumnya. Akhirnya mereka pasrah pada takdir.
Hasilnya, formasi pihak Xingxin di pertarungan kedua mengalami penyesuaian - Yingfeng Buzzhen ditempatkan di posisi kedua. Secara teori, pertarungan ini sepertinya lebih menguntungkan Xingxin. Namun Tim Wuji saat ini tidak terlihat terlalu cemas.
Kehilangan poin dari Sharpshooter, mereka sebenarnya sudah memiliki persiapan psikologis yang cukup. Namun jika poin ini hilang ke tangan Yingfeng Buzhen, ini seperti strategi Tian Ji dalam balap kuda - skenario yang memang diantisipasi Tim Wuji saat menyusun daftar pemain, dan akhirnya benar-benar terjadi.
Setelah hitungan mundur 3, 2, 1, pertandingan resmi dimulai.
Peta Kuil Biru dipilih sendiri oleh Wei Chen, tak diragukan lagi merupakan map pertarungan single player yang sangat dikuasainya. Menghadapi pertandingan resmi ini, Wei Chen mengesampingkan sikap bercandanya dan tanpa ragu menggunakan segala cara untuk menghajar lawan. Karakteristik karakter dan keunikan map dimanfaatkan secara maksimal olehnya. Di sisi Wuji yang mengirimkan pemain ketujuh dengan skill relatif lebih rendah, pertandingan kedua dimenangkan Wei Chen dengan mudah tanpa suspense.
Meskipun ini sudah diantisipasi Tim Wuji, semua anggota tim tetap merasa gugup. Pertarungan ketiga berikutnya akan menjadi pertempuran hidup-mati yang menentukan nasib akhir mereka.
Karena sudah memprediksi skenario ini, Tim Wuji mengirimkan pemain dengan kualitas psikologis sangat tangguh di pertarungan ketiga. Elementalist-nya muncul di posisi pertarungan individual ketiga yang menyangkut hidup-mati tim. Hanya orang dengan mental baja yang mampu menahan tekanan sebesar ini.
Bahkan pemain ini terus-menerus bernapas dalam-dalam untuk menyesuaikan emosinya setelah masuk arena, berusaha menghilangkan sisa-sisa kegugupan terakhir dalam hatinya.
Tapi ketika melihat pemain yang maju bertanding di sisi Xingxin, ternyata ada pemain yang belum pernah berinteraksi dengan Tim Wu Ji di round sebelumnya: Mei Guang.
Tim Wu Ji langsung terdiam membeku.
Mereka selama satu minggu penuh selain berlatih tambahan sendiri, juga menganalisis secara total Xingxin. Tapi karakter Mei Guang ini sama sekali tidak masuk dalam radius investigasi mereka. Meski nama karakter ini tercantum di daftar pendaftaran lawan, namun sama sekali tidak ditemukan materi analisis terkait.
Kini karakter blank yang sama sekali tidak mereka kenal ini malah dimajukan bertanding, seluruh anggota Tim Wu Ji langsung panik, bahkan pemain Elementalist yang terkenal punya mental baja ini juga mulai tidak bisa menahan tekanan.
Tepat ketika tangannya mulai bergetar halus, Siswa Luo Ji sudah gugup sampai tidak bisa memegang mouse dengan stabil. Gugupnya membuatnya merasa tangan kaki mati rasa, detak jantungnya begitu cepat hingga bisa dirasakan tanpa perlu disentuh, keringat panas mengucur deras di kepalanya bertumpuk-tumpuk.
“EXP selalu memerlukan akumulasi.” Ini yang Ye Xiu katakan saat menyapanya untuk maju bertanding. Meski Luo Ji tidak berada di sisi Kota H, partisipasi dalam pertandingan online tetap bisa dilakukan dari lokasi sekolahnya.
EXP memang perlu akumulasi, tapi langsung mengumpulkannya dengan bertanding melawan tim sekuat ini, apakah tidak berlebihan? Hati Luo Ji berteriak ketakutan. Dirinya yang sering ditindas di arena game online casual, tiba-tiba harus melawan tim profesional seperti Wuji – ini benar-benar mengerikan!
Meski tidak ingin membuat semua orang terlalu santai karena kelebihan yang terlalu besar, namun dalam kondisi keunggulan seperti ini, penting untuk membiarkan para pemain baru merasakan ritme dan atmosfer pertandingan. Tidak mungkin hanya terus berlatih dan meningkatkan diri, lalu tiba-tiba turun ke pertandingan kunci tanpa persiapan. Pemain yang bisa mengejutkan seperti ini memang ada, tapi sifat dan level Luo Ji sama sekali tidak seperti tipe tersebut. Jadi dengan keunggulan 8.5 poin di tangan, Ye Xiu pun menempatkan Luo Ji untuk mencoba. Sebenarnya di babak pertama Ye Xiu sudah berniat demikian, memberikan slot ke Chen Guo di arena pertandingan agak membuang-buang kesempatan, mengingat Chen Guo tidak memiliki potensi pengembangan dan jelas tidak akan menjadi kekuatan tempur sejati Tim Xingxin. Sayangnya minggu lalu Luo Ji ada urusan penting sehingga tidak bisa ikut. Maka di babak kedua ini, Ye Xiu takkan melewatkan kesempatan melatihnya, dengan tegas menempatkannya di pertandingan individual.
3. 2. 1...
Tak peduli seberapa gugup Luo Ji atau pemain Element dari Tim Wuji, hitungan mundur sistem yang kejam akhirnya dimulai. Map yang digunakan dalam pertandingan ini bukan arena, melainkan peta yang dipilih sendiri oleh Luo Ji. Jika berbicara tentang pemanfaatan map, skill Luo Ji justru lebih unggul dibanding Baozi.
Tapi melihat kondisi paniknya ini, apakah dia bisa memanfaatkan map dengan baik masih diragukan. Begitu pertandingan dimulai, Luo Ji langsung mulai chanting untuk memanggil berbagai summoning. Sebenarnya ini adalah mekanika yang sudah sangat dikuasainya, namun karena gugup, terlihat panik bukan main. Summoning yang dipanggilnya berputar-putar tanpa tujuan, untuk sementara waktu sama sekali tidak mengikuti aturan.
Perilaku memanggil banyak summoning sekaligus di awal ini juga terlihat tidak profesional. Pertempuran Summoner sepenuhnya bergantung pada summoning ini, dan skill summoning juga memiliki cooldown. Memanggil semua summoning secara berantakan seperti kelas lain yang menggunakan semua skill sekaligus, menunjukkan ritme yang sangat buruk. Melawan pemain berpengalaman, ritme yang buruk seperti ini bisa mengakibatkan serangan yang menghancurkan.
Pemain elemen dari tim Wuji awalnya mendekati pertempuran melawan Mei Guang dengan hati-hati. Tapi begitu pertandingan dimulai, dia melihat summoning lawan muncul satu per satu lalu berlarian kacau di seluruh arena. Meski terlihat spektakuler, tapi... ini tidak masuk akal!
Apakah ini sebuah perangkap?
Dalam pertempuran hidup-mati, pemain elemen ini tidak berani diperlakukan sembarangan sama sekali. Dia bertarung dengan sangat hati-hati, bahkan melihat teknik yang tidak profesional pun dianalisis dari sudut paling berisiko. Seperti pepatah perang: tidak ada trik yang terlalu licik. Percaya pada "melihat untuk mempercayai" adalah sikap yang terlalu naif.
Pemain Elementalis menggerakkan Elementalist-nya dengan hati-hati mendekati. Saat perjalanan mencapai separuh, Luo Ji di sisi lain akhirnya berhasil memanggil semua summoning yang bisa dipanggil. Kemudian dengan gerakan mouse melingkar, dia memberi tanda ke depan, dan para summoning mulai bergerak maju secara massal. Dalam proses ini, Luo Ji mulai menyesuaikan formasi summoning-nya, mentalnya perlahan stabil, operasional semakin lancar. Tak lama kemudian, formasi summoning pun tersusun rapi.
Melihat formasi yang sangat terorganisir ini, sang Elementalis semakin enggan gegabah mendekat. Mempertahankan pergerakan, saat para summoning mulai mendekat, dengan kelebihan jarak skill, Elementalist melemparkan serangan sihir percobaan.
Begitu melihat lawan menyerang, Luo Ji segera memerintahkan summoning-nya untuk menghindari. Tapi tak ada serangan pemain yang hanya berupa satu skill sederhana. Setelah satu skill, para pemain sudah memiliki banyak strategi lanjutan. Mengamati konsekuensi, Elementalis terus mengoperasikan Elementalist-nya untuk melanjutkan serangan. Perlahan, summoning-summoning Mei Guang mulai semakin kacau, semakin kacau, semakin kacau.
“Operasional Luo Ji sama sekali tidak bisa mengikuti ritme lawan, namun dia justru terus memaksakan diri untuk merespons serangan lawan. Ini disebabkan oleh sifat perfeksionis yang melekat dalam dirinya. Hasilnya, dengan kemampuan yang belum memadai, semakin dia mengejar kesempurnaan, justru semakin jauh dari sempurna. Di akhir pertarungan, pemain Elemental akhirnya menyadari: "Orang ini ternyata bukan ahli sama sekali ya?"
Dia menyadarinya, tentu seluruh anggota Tim Wuji dari atas ke bawah juga paham. Suasana ruang latihan pun tiba-tiba meriah seperti perayaan hari raya. Dua poin dari pertandingan individual akhirnya berhasil diamankan. Jika tiga agenda pertandingan diibaratkan tiga rintangan, maka rintangan pertama ini akhirnya terlewati. Namun mustahil menentukan pemenang hanya dari pertandingan ini. Skor kecil pertandingan individual 1-2 membuat Tim Wuji harus memenangkan Arena dan Tim Besar untuk mencapai skor 8.5-1 yang seimbang, sehingga diperlukan pertandingan tambahan untuk menentukan pemenang.
Bagaimanapun juga, Tim Wuji setidaknya masih mempertahankan harapan.
Pertandingan ketiga individual kemudian berlangsung tanpa suspense. Tim Wuji menang dengan mudah. Luo Ji yang kalah pun terlihat sangat kecewa.
"Dibandingkan dengan dirimu yang hanya bisa mengutak-atik, kamu sudah menunjukkan kemajuan yang sangat besar." Ye Xiu mengiriminya pesan.
Luo Ji sebenarnya juga menyadari hal ini, tapi saat ini dia tahu itu hanya hiburan pasca pertandingan dari Ye Xiu. Dengan lesu, dia mengirim emoji tertawa getir.
“Untukmu saat ini, tidak perlu terlalu memikirkan hasil pertarungan, perhatikan setiap kesempatan bertanding, terus gali kemajuan diri sendiri dan pertahankan itu. Perlahan akumulasi kepercayaan diri dan pengalaman, kemenangan akan datang dengan sendirinya.” Ye Xiu berkata.
“Aku akan melakukannya.” Ucapan ini akhirnya menyemangati Luo Ji sedikit. Baru sekarang dia sadar Ye Xiu bukan sedang menghiburnya, tapi menunjukkan arah. Prinsip serupa mungkin bukan pertama kali diucapkan Ye Xiu, namun teori dan praktik seringkali terpisah. Ajaran yang terus diulang seperti ini memang diperlukan.
Pertandingan individual berakhir. Setelah istirahat singkat, giliran arena pertandingan. Karena kedua tim sama-sama terbatas pemainnya, formasi 3 orang di pertandingan individual membuat susunan arena jadi jelas.
Di sisi Xingxin, tentu Ye Xiu, Tang Rou, dan Qiao Yifan.
Sementara Tim Wu Ji tetap mengandalkan manajer sekaligus bintang andalan He An sebagai jenderal, memimpin warlock dan ahli tenaga dalam untuk bertarung habis-habisan.
