Sudah cukup dekat?
Pemain Warlock Wu Ji sebenarnya lebih gugup daripada siapa pun saat ini. Karena laporan penelitian mereka selama seminggu menunjukkan bahwa Yicunhui adalah si pemalas yang licik. Meski sekarang mereka berhasil mendekati sayap lawan, apakah ini bukan jebakan?
Leopold tidak melanjutkan maju, juga tidak langsung memulai sihir. Pemain Warlock Wu Ji ingin mengamati lebih lama. Tapi di peta Paviliun Merah memang tidak banyak titik perlindungan. Tiba-tiba Yicunhui berbalik arah, Leopold tidak bisa menghindar dan langsung terpapar dalam visi lawan.
Pemain Tim Wu Ji yang menyaksikan pertarungan mengeluarkan desahan penyesalan. Dari Perspektif penonton, mereka jelas melihat bahwa di sisi Yicunhui sebenarnya tidak ada strategi tersembunyi. Leopold benar-benar mendapatkan kesempatan merebut inisiatif. Tapi karena terlalu hati-hati, kesempatan itu terlewat dengan sia-sia.
Begitu berbalik, Yicunhui langsung melihat Leopold di sayapnya dan buru-buru mulai pergerakan menghindar. Menghadang langsung kelas serangan jarak jauh bukan pilihan bijak, terutama melawan Warlock yang memiliki kemampuan kontrol yang cukup kuat.
Kesempatan berlalu sekejap. Begitu melihat Yicunhui mulai melakukan pergerakan menghindar, pemain Warlock Wuji juga menyadari dirinya telah melewatkan serangan pertama, hati pun kesal. Tapi, harus berhati-hati! Dia segera teringat poin yang ditekankan berulang kali di papan strategi saat menghadapi Yicunhui, lalu mulai menganalisis: apakah penghindaran tiba-tiba ini merupakan langkah selanjutnya dari perangkap lawan?
Alih-alih menyuruh Leopold segera mengejar, pemain Warlock Wuji malah mengganti arah, berputar untuk mendekati Yicunhui kembali.
Para pemain Wuji yang menyaksikan saling pandang bingung. Mereka bisa melihat, dalam pertarungan ini Leopold terlihat terlalu berhati-hati. Dengan kecurigaan seberat ini, pasti selalu mengira lawan punya masalah tersembunyi.
Setelah kedua pihak kembali melakukan pergerakan hati-hati, kedua karakter itu bertemu lagi di jalan sempit.
Di bawah paviliun bunga merah yang dipenuhi kepulan kelopak merah, dua kelas yang sama-sama mengendalikan kekuatan Gelap, dalam sekejap putaran kepala menyadari jarak mereka ternyata sudah sedemikian dekat.
Saat ini, pertandingan telah berjalan delapan menit...
Penonton bahkan sudah tak kuasa lagi meneriakkan "semangat". Pemain Warlock dari tim Wuji sangat hati-hati, tapi Qiao Yifan sebenarnya juga tak kalah. Hanya saja kehati-hatian Yifan memang beralasan. Menghadapi kelas berbahaya seperti Warlock, semakin dekat jarak dengan lawan semakin baik. Lihat saja betapa gembiranya Wei Chen saat meneliti Death's Hand yang akhirnya memiliki atribut jarak casting +4, langsung menunjukkan betapa pentingnya tambahan jarak ini bagi Warlock.
Dalam konteks ini, sebenarnya kedua orang ini pernah bertemu sebelumnya. Hanya saja masing-masing merasa kesempatannya kurang baik, sehingga selalu menghindar.
Setelah delapan menit melakukan pergerakan masing-masing, pertemuan kali ini justru terjadi secara kebetulan. Bagi penonton, bahkan terlihat agak konyol, seperti dua orang yang berjalan mundur saling mencari, tiba-tiba berbenturan punggung.
Tentu saja situasi yang dialami keduanya tidak segitunya. Namun memang saling menemukan secara tak sengaja, dan sudah dalam jarak yang cukup dekat.
Kesempatan!
Jebakan!
Inilah perbedaan mentalitas kedua pemain.
Jarak yang relatif dekat tentu lebih menguntungkan Qiao Yifan. Selama ini dia dengan hati-hati mencari kesempatan untuk mendekati lawan. Kini hal itu terjadi secara tak terduga, kapan lagi akan bertindak jika bukan sekarang?
Adapun pemain Warlock dari tim Wuji, dia sama sekali tidak menyangka bahwa Qiao Yifan saat ini sebenarnya sedang mengalami kejutan yang sama dengannya. Melihat kondisi yang terpicu justru menguntungkan lawan, hal pertama yang terpikir adalah dirinya masih terjebak dalam perangkap pihak lawan.
Delapan menit pergerakan hati-hati, tetap tidak bisa menghindari nasib buruk seperti ini?
Pemain Warlock mulai panik karena bahkan tidak tahu sejak kapan dirinya mulai terjerat jebakan.
Yicunhui sudah berlari mendekat.
Bulan Sabit Cahaya Bulan!
Kilau pedang megah membentuk lingkaran 360 derajat, membawa kekuatan supernatural atribut Gelap, langsung menyambar Leopold.
Meski panik, pemain Warlock Wuji tetap gesit menggeser badan ke samping. Kombo Bulan Sabit Cahaya Bulan diikuti Full Moon Slash adalah pola permainan standar bagi kelas Slash Ghost maupun Ghostblade. Yicunhui tidak terkecuali, namun kilau pedang lingkaran sempurna 360 derajat kali ini tidak vertikal seperti biasa, melainkan miring dengan sudut tertentu.
Inilah Full Moon Slash yang diubah sudut serangannya melalui manuver operasional. Varian ini dijuluki "Bulan Sabit Miring" oleh komunitas pemain.
Meski namanya sekadar julukan, damage dan efek skill tetap sama. Namun dengan kemiringan ini, sudut serangan berubah. Leopold berhasil menghindar dari Bulan Sabit Cahaya Bulan, tapi akhirnya terkena Full Moon Slash yang dimodifikasi ini.
Full Moon Slash juga membawa efek knockback yang cukup kuat. Leopold yang terkena serangan ini telah terlempar ke samping. Di sisi ini, Yicunhui mengarahkan pedangnya miring ke langit, cahaya ungu berkilatan. Langit di atas arah pedang seolah terkoyak membentuk celah, diikuti suara "Guang! Guang! Guang! Guang!" berturut-turut. Beberapa nisan dengan ukuran berbeda-beda berjatuhan dari langit - skill Ghostblade: Death Tombstone.
Skill ini murni damage skill, namun jika terkena hantaman nisan yang jatuh, akan memberikan efek kekakuan singkat. Efek ini melekat pada semua serangan yang berhasil mengenai lawan.
Leopold yang masih terbang terlempar di udara jelas tidak bisa menghindari Death Tombstone. Langsung dihantam sebuah nisan hingga terjatuh ke tanah. Dalam situasi ini, efek crowd control Death Tombstone lebih penting daripada damage-nya. Satu nisan menjatuhkan Leopold, sementara nisan-nisan lain terus berjatuhan - ini adalah skill damage over time. Leopold yang sudah terhantam ke tanah mana mungkin bisa langsung kabur dari area ini?
Selanjutnya adalah pertunjukan penempatan formasi khas Ghostblade. Dengan chanting beruntun, saat skill Death Tombstone berakhir, Yicunhui telah meletakkan dua Ghost Array.
Ice Array dengan efek crowd control terkuat tentu wajib ada. Yang bersilangan dengan Ice Array adalah Plague Array - Ghost Array yang melemahkan Pertahanan target dalam area.
Leopold pertama-tama bergerak lambat di dalam Formasi Es dengan tubuh penuh serpihan es, kemudian pertahanannya dilemahkan oleh Formasi Penyakit. Karakter yang terpengaruh Formasi Penyakit ini langsung membungkuk seperti sangat lemah, berjuang untuk segera keluar dari radius formasi. Saat itulah, formasi hantu ketiga telah mendarat.
Formasi Pedang!
Formasi hantu yang meningkatkan kekuatan dan kecerdasan karakter sekutu.
Dua atribut utama Kekuatan dan Kecerdasan secara langsung memengaruhi damage serangan. Dengan gerakan melambat, pertahanan turun, sedangkan Kekuatan dan Kecerdasannya sendiri meningkat drastis - inilah momentum puncak Ghostblade.
Tanpa ragu, pedang Yicunhui menghujam ke tubuh Leopold.
Leopold sama sekali tak bisa melawan. Jangankan saat terperangkap formasi hantu, bahkan sebelumnya saat Yicunhui level 55 saja sudah bisa mempermalukan Yingfeng Buzhen level 70. Warlock ini memang lemah dalam pertarungan jarak dekat.
Kilau pedang yang memancarkan kekuatan dewa terus menyayat-nyayat, menggerus HP Leopold sedikit demi sedikit. Tiga formasi hantu sebelumnya mulai menghilang secara bergantian, namun formasi baru telah dipasang ulang saat formasi lama lenyap. Saat Formasi Es menghilang, Formasi Api muncul; saat Formasi Penyakit pudar, Formasi Abu turun.
Ghost Array adalah skill yang sangat menarik. Karakter musuh yang berada dalam Ghost Array akan mengalami peningkatan persentase berat semua item yang dibawa sesuai tier Ghost Array. Ghost Array tier maksimal bisa menggandakan berat item yang dibawa karakter hingga 2 kali lipat.
Peningkatan beban berat karakter langsung mempengaruhi penurunan signifikan daya lompat dan kecepatan gerak. Pengaruh terhadap attack speed mungkin tidak terlalu diperhatikan pemain biasa, tapi di level profesional, perbedaan sekecil ini bisa menjadi penentu kemenangan dalam pertandingan.
Warlock dari tim Wuji mana sempat menghitung ini? Saat ini Yicunhui sudah menempel erat padanya, dengan atau tanpa Ghost Array, Leopold tetap sulit kabur. Selama 8 menit sebelumnya, keduanya berhati-hati, sering bertemu tapi tetap mengambil jalan masing-masing. Namun dalam gelombang serangan ini yang baru berjalan 1 menit, HP Leopold sudah turun drastis hingga separuh. Bagaimana dengan Yicunhui? Dalam jarak tempel seperti ini, Leopold sama sekali tidak punya kesempatan menyerang. Han Yanrou yang baru saja dia kalahkan secara telak, sekarang malah akan kalah telak oleh Yicunhui?
Warlock Wuji tentu tidak mau menyerah. Situasi menguntungkan 3 vs 2 yang susah payah didapat, sungguh memalukan jika direbut kembali lawan. Namun setelah memikirkan level strategi ini, sang pemain tiba-tiba mendapat pencerahan.
Benar! Ini adalah arena pertandingan, meskipun di lapangan masing-masing bertarung sendiri, namun faktanya juga merupakan proyek yang memperhatikan kerja sama tim. Pertarungan ini bisa saja kalah, tapi sebelum kalah, harus berusaha sekuat tenaga menciptakan situasi menguntungkan bagi dua rekan setim berikutnya.
Kemenangan tidak selalu membutuhkan kemenangan di pertarungan pertama, tapi mutlak membutuhkan usaha keras dari pemain pertama.
Mungkin sejak awal aku seharusnya lebih berani?
Pemain Warlock Wuji saat ini merasa menyesal. Dengan kelebihan 3 vs 2, mengapa aku masih bertahan dengan gaya konservatif! Jika dari awal lebih aktif mengambil inisiatif, mungkin situasinya akan berbeda sekarang.
Tapi dengan usaha sekarang, mungkin belum tentu tidak ada kesempatan.
Pikiran pemain Warlock Wuji tiba-tiba menjadi tenang. Performa Yifan tentu belum mencapai level tanpa celah. Segera, celah singkat antara dua skill terhubung berhasil direbut pemain Warlock Wuji, sebuah gerakan berguling menghindari serangan itu. Seketika, Leopold sudah mulai mengeluarkan skill.
Sebelumnya, pemain ini pasti menganggap jarak ini terlalu berbahaya. Tapi sekarang, mentalitasnya telah berubah. Dia bertekad memberikan kerusakan maksimal pada lawan, meninggalkan situasi yang lebih menguntungkan bagi dua pemain berikutnya.
Skill Pemotongan!
Sebuah skill instan dilepaskan, diikuti Panah Kutukan yang dikumpulkan tanpa charge langsung diluncurkan.
Skill Penghancur Jiwa, Skill Korosi, Skill Manipulasi...
Skill bertipe serangan atau crowd control dilepaskan silih berganti dari tangan Leopold. Pemain Warlock Tim Wu Ji seketika menemukan ritme seperti di pertandingan sebelumnya, semakin bermain semakin baik dan lancar. Memanfaatkan celah kecil sepersekian detik, langsung melancarkan satu gelombang serangan balik klimaks.
