Ganti equipment!
He An sejenak terdiam. Dari segi aturan, tentu tidak ada masalah. Bahkan di liga profesional, selama peralatan ada di tas karakter, peralatan bisa diganti kapan saja. Menggunakan peralatan sesuai situasi seperti ini terlihat sangat spesifik, tapi masalahnya, jika tas dipenuhi terlalu banyak peralatan, beban berat karakter akan meningkat. Kemampuan bergerak, melompat, dan lainnya pasti akan melemah.
Di game online biasa, pelemahan kecil ini tidak masalah. Tapi di pertandingan pro, perbedaan semakin terasa seperti ini bisa menjadi jurang mematikan. Jadi membawa peralatan cadangan boleh saja, tapi harus terkontrol. Jangan sampai malah terseret oleh beban berlebih. Biasanya, opsi utama adalah memanipulasi aksesori karena beratnya sangat rendah, membawa beberapa pun tidak terlalu berpengaruh.
Lalu bagaimana dengan Jun Moxiao saat ini?
He An mengamati sekilas dari ujung kepala hingga kaki. Tidak ada satupun yang mirip dengan kesan Jun Moxiao di ingatannya! Topi, pelindung bahu, baju, celana, ikat pinggang, sepatu—mana ada yang masih terlihat normal? Semuanya sudah diganti!
Strategi penggantian peralatan total seperti ini sudah lama hilang dari lingkup Glory era modern. Hanya di masa awal saat pemain masih mencari-cari strategi bertarung Glory, taktik nekat dan berani seperti ini mungkin digunakan.
Pasti Ye Qiu ini!
He An terbelalak melihat Jun Moxiao yang seluruh peralatannya telah berganti. Menurutnya, hanya Shen seperti Ye Qiu yang bertahan sejak zaman purba ini yang bisa memikirkan taktik kuno seperti ini!
Namun, apakah strategi kuno ini menunjukkan kelemahan yang tidak relevan?
Tidak, sama sekali tidak...
Jun Moxiao telah mengalahkan dua karakter Tim Wu Ji secara berurutan, bahkan dalam duel melawan Ren Quye milik He An, dia tetap memegang inisiatif. Semua ini dilakukan dalam kondisi terhambat beban berat. Jika beban tidak memberikan dampak fatal padanya, maka strategi seperti ini tentu tidak memiliki kekurangan yang signifikan.
Peralatan apa saja yang sedang digunakan Jun Moxiao saat ini?
Mouse He An juga bergerak dengan gesit.
Topi... Tidak perlu diklik untuk melihat, bentuk runcing tinggi berwarna biru langit ini jelas adalah Topi Penyihir Besar?
Baju atas... Sepertinya juga tidak perlu diklik, Jubah Awan Mengalir biasanya merupakan peralatan pilihan Ahli Tenaga Dalam.
Celana, ikat pinggang, shoulder guard, sepatu, hingga jubah, kalung, lencana, dan lain-lain.
Beberapa langsung dikenali He An, beberapa perlu diarahkan mouse untuk konfirmasi lebih lanjut.
Namun faktanya, setelah melihat beberapa peralatan yang bisa dia identifikasi, He An sudah menarik kesimpulan. Untuk peralatan lainnya, tanpa perlu melihat pun dia tahu sifat dasarnya.
Seluruh set peralatan Jun Moxiao saat ini adalah peralatan yang otomatis memulihkan MP dan memperpanjang masa aktif karakter. Terutama beberapa item yang langsung dikenali He An - semuanya adalah peralatan branded terkenal di dunia game online.
Bagaimanapun, kemampuan sustain sebenarnya lebih diutamakan dalam pertempuran jangka panjang seperti PVE. Untuk PVP, sejujurnya jarang terjadi situasi akhir dimana MP tidak cukup. Apapun kelasnya, satu bar MP untuk membunuh satu karakter pemain itu sudah lebih dari cukup.
Kini, peralatan yang jarang digunakan dalam PVP ini justru terkumpul semua di Jun Moxiao. Ini karena karakter ini sedang menghadapi masalah kekurangan MP.
Si pemalas ini sudah mempersiapkan segalanya sejak awal!
He An tersadar. Karena karakter yang ikut kompetisi harus disiapkan sepenuhnya sebelum didaftarkan. Peralatan ini mustahil disiapkan mendadak saat Jun Moxiao sadar perlu bertarung 1 vs 3 - ini sudah dibawa sejak pertandingan single player, dan akan tetap di tas barangnya sampai pertandingan tim.
Tapi sekarang, apakah masih akan ada pertandingan tim?
MP Jun Moxiao bertambah dengan cepat yang terlihat jelas. Kali ini dia sama sekali tidak terburu-buru. Ren Quye milik He An juga tidak menyerang, sehingga Jun Moxiao bisa santai bergoyang-goyang di tempat.
Tidak boleh membuang waktu seperti ini!
He An tersadar.
Meskipun punya satu set peralatan regenerasi MP, dalam duel berritme normal, konsumsi MP pasti lebih cepat dari regenerasi otomatis. Sekarang dia harus meningkatkan tekanan, membuat MP Jun Moxiao selalu dalam kondisi terinterupsi. Tanpa menjamin kelebihan ini, metode apa yang bisa digunakan untuk mengalahkan lawan ini?
Begitu memikirkan ini, He An mana berani lagi menunda-nunda. Ren Quye segera menyerang dengan Serangan Mendadak, pedang gelombang dan Wave Array. Kali ini bukan sengaja pamer MP melimpah, tapi benar-benar ingin membatasi pergerakan Jun Moxiao.
Jun Moxiao sekarang tidak sekuat tadi! He An meyakinkan diri. Equipment Jun Moxiao saat ini hanya fokus pada regenerasi MP, bahkan ada peralatan ungu. Dibanding set equipment perak-jingga sebelumnya, atributnya pasti turun beberapa level.
Namun segera He An menyadari dengan pilu: meski begini, dia tetap tak bisa mengalahkan Jun Moxiao.
Atribut Jun Moxiao memang turun drastis, tapi skill operatornya melampaui He An bukan cuma satu dua level.
He An mengira Jun Moxiao akan memakai set ini untuk regen MP lalu ganti equipment kuat untuk menyerang. Tapi Jun Moxiao justru menyerang langsung pakai perlengkapan biru regenerasi MP.
Hanya saja serangan kali ini tidak seganas sebelumnya, terlihat seperti serangan casual. He An tidak terlalu terjepit, kedua pihak terlihat seimbang dalam duel.
Tapi selama duel, He An melihat MP lawan malah naik. Hatinya berdarah-darah. Jika terus begini tamatlah! Kekalahan ini akan membuat prospek Tim Wu Ji dan semua pemainnya langsung suram.
Jangan sampai kalah!
He An membakar semangat juang, meledakkan kecepatan tangan, menyambar kesempatan, menerima damage secara paksa, menggunakan teknik Tiga Gelombang Bertumpuk untuk melancarkan tiga serangan Pedang Gelombang berturut-turut ke arah Jun Moxiao.
Jun Moxiao tak kalah tangkas, mengangkat senjata dan langsung menembak. Dentuman tembakan menyertai karakternya yang mundur gesit, menggunakan Teknik Terbang dengan Senjata untuk kabur.
Gelombang serangan dahsyat yang dilancarkan He An baru saja dimulai, sudah harus berakhir dengan kaburnya lawan. Jun Moxiao menggunakan kombinasi Teknik Terbang dengan Senjata, Jutsu Bunshin, dan Mechanical Rotor - tingkat kemahiran dalam melarikan diri setara dengan kombo serangannya.
He An nyaris putus asa. Semangat juang yang berkobar tiba-tiba buyar. Ia bingung menghadapi lawan ini. Meski sadar harus terus membayangi Jun Moxiao, kaburnya sang lawan dengan mudah membuatnya tersadar: mempertahankan bayangan pada Jun Moxiao sama sulitnya dengan melepaskan diri saat dibayangi.
Seberapa sulit melepaskan diri dari bayangan Jun Moxiao? He An sudah merasakannya di round sebelumnya. Hari ini, pemain Warlock dan Ahli Tenaga Dalam kembali memberikan demonstrasi jelas untuk semua penonton.
Sementara He An kewalahan di sisi ini, keriuhan penonton di sisi lain seperti kuali yang meledak.
Jun Moxiao mengganti peralatan di depan mata mereka, setiap kali mengganti satu item mereka menyaksikannya. Kecepatan pergantian peralatannya saja sudah menunjukkan seberapa kuat operasional karakter ini. Setelah melihat beberapa peralatan yang dipasang, penonton juga langsung memahami tujuan Jun Moxiao seperti halnya He An.
Ternyata sejak awal sudah membawa peralatan heal MP, orang ini... masih mau tidak tahu malu sampai seberapa jauh lagi?
Sebagai pihak anti-Jun Moxiao, tentu tak ada yang menganggap ini sebagai kearifan Ye Xiu. Ini murni tindakan tidak tahu malu, 100% tidak tahu malu.
Para penampar muka yang menonton terus memaki-maki di channel, sementara fans Tim Wu Ji sudah mulai panik. Mereka adalah pemain yang benar-benar peduli hasil pertarungan ini. Begitu melihat Jun Moxiao membuat manuver seperti ini, mereka langsung sadar semua strategi Tim Wu Ji telah meleset. Selanjutnya, bagaimana Ren Quye milik He An bisa menghadapi Jun Moxiao?
Adegan yang terjadi di pertandingan membuat mereka tidak bisa lagi berharap pada He An.
Tidak bisa mengalahkan, juga tidak bisa membatasi. Pertandingan ini, setelah memberi harapan pada semua anggota dan fans Wu Ji, justru menendang mereka jatuh ke Abyss.
He An dengan panik mengoperasikan Ren Quye untuk melakukan Serangan Mendadak. Semua orang bisa melihat dia sudah kehilangan kendali. Serangan Ren Quye masih memiliki pola permainan, namun sudah kehilangan metodologi. He An hanya bereaksi spontan. Bagaimana dengan Jun Moxiao? Dengan santai menghadapi gempuran He An, sesekali melancarkan serangan balik. Namun intensitas serangan baliknya sengaja ditekan. Semua tahu Jun Moxiao sedang mengontrol bar MP-nya yang perlahan regenerasi selama pertempuran. Fenomena ini bahkan sulit dicapai dengan satu set equipment regeneration MP, membuktikan betapa Jun Moxiao memelankan ritme permainannya. Justru level pengendalian ini membuat He An tak bisa mengambil keuntungan. Sekeras apapun He An menggempur, Jun Moxiao bagai kayu ringan yang tak pernah tenggelam dalam ombak.
Dalam ritme seperti ini, MP Jun Moxiao secara ajaib kembali ke level 50%. Semua tahu Jun Moxiao tak akan terus mempertahankan tempo lambat ini. Dia hanya menunggu MP mencapai tahap tertentu sebelum melancarkan serangan besar.
Semua orang tahu ini.
He An juga tahu.
Tapi dia tak berdaya. Perasaan tak berdaya menyelimutinya. Pikirannya mulai melayang ke masa lalu: bagaimana pertama kali memainkan Glory, berlatih teknik mati-matian tapi tak diakui, ditemukan oleh tim Wuji yang tereliminasi dan ingin membuktikan diri. Apakah semuanya akan berakhir di sini?
Ya, sampai di finis!
Saat MP melewati 50%, Jun Moxiao tiba-tiba mengubah ritme dan meningkatkan gempuran. He An yang sudah kehilangan konsentrasi langsung ditekan habis-habisan. Ren Quye bagai perahu kecil di tengah ombak besar yang terus diterpa gelombang hingga hampir hancur berkeping-keping.
Tamat...
Wajah He An pucat pasi. Tangannya masih bergerak mengoperasikan karakter, tapi pikirannya sudah blank. Bahkan dirinya sendiri tak tahu apa yang sedang dikerjakannya.
Glory!
Saat dua karakter besar itu muncul di layar, He An melepaskan keyboard dan mouse. Kepalanya tertunduk dalam-dalam sementara tangannya mulai basah oleh air mata.
"Aku sudah berusaha, tapi... aku benar-benar tidak bisa menang!"
