Wu Chen merasa ada jebakan dalam emoji senyuman Jun Moxiao, tapi tak bisa menanyakannya langsung. Mengingat baru saja disebutkan Tim Yi Zhan, dia mencoba menganalisis dari sudut pandang ini. Tak lama kemudian, Wu Chen langsung menyadari hubungan antara kedua pihak.
Tak perlu membicarakan cara Yi Zhan dulu memanfaatkan topik "Apakah Jun Moxiao adalah Ye Qiu" untuk mencari perhatian. Sekarang saja, di Shen Zhi Lingyu, Jun Moxiao bersama Yi Zhan Tian Xia dan beberapa guild lainnya membentuk pasukan aliansi yang semakin sukses dalam menjarah BOSS. Ini bukanlah rahasia.
Tim Wu Ji memang tergolong lemah, tapi bagi yang bertekad menekuni jalur profesional, pondasi guild game online tetap diperlukan. Tim Wu Ji juga memiliki pengaruh guild di game online, bekerja keras mencatat rekor material di berbagai medan perang. Meski sulit menembus medan perang premium BOSS liar di Shen Zhi Lingyu, mereka tetap memantau perkembangannya.
Setelah dipikir-pikir oleh Wu Chen, Xingxin dan Yi Zhan ini sepertinya punya hubungan yang sangat erat! Bahkan jika sebelumnya tidak ada hubungan, setelah berinteraksi sekian lama pasti sudah terjalin. Apalagi, Tim Xingxin ini diklaim seolah benar-benar tim akar rumput yang berasal dari warnet. Tapi lihatlah kualitas anggota tim mereka: Ye Qiu sang legenda pensiunan, Wei Chen legenda kuno, Qiao Yifan mantan anggota tim juara, serta berbakat yang baru mulai bermain Glory di server baru tapi skillnya sudah setara level pro. Mereka semua bukan orang sembarangan, mana mungkin tim warnet biasa?
Mungkin Yi Zhanlah dalang sebenarnya. Yi Zhan sedang menjalankan strategi besar dengan membentuk dua tim sekaligus: satu mengajukan diri ke Liga, satunya lagi ikut Tantangan Rookie. Dengan mengendalikan dua tim di Liga nanti, pasti akan jadi keunggulan super!
Tentu saja ini jelas melanggar peraturan liga. Tapi selama ada celah, pasti ada strategi. Bukankah ini taktik penyamaran Yi Zhan?
Masalah begini memang mudah diperdebatkan. Semakin Wu Chen menganalisis, semakin banyak kejanggalan yang muncul. Padahal faktanya hubungan Xingxin dan Yi Zhan tidak serumit itu.
Harapan Wuji terhadap Yi Zhan sebenarnya wajar. Di lingkup profesional Glory, tim baru yang mendaftar liga tiap tahun ada, tapi seberani Yi Zhan yang langsung kampanye publisitas besar-besaran sejak diumumkan lolos liga, bahkan berani memprovokasi tim-tim lain, benar-benar langka. Ini membuktikan Yi Zhan punya keyakinan diri yang kuat.
Liga beroperasi dengan pendekatan komersialisasi, uang yang melimpah memang menjadi kelebihan yang sangat kuat. Setelah Yi Zhan muncul, sebenarnya banyak tim yang memantau mereka. Mereka sangat berharap ini adalah orang bodoh dengan uang banyak, yang baru masuk liga lalu tanpa pertimbangan matang memperkuat diri secara berlebihan, lalu menghamburkan dana untuk membersihkan sampah tak berguna mereka dengan harga tinggi.
Hasilnya tak ada yang menyangka, Yi Zhan yang sangat vokal sebelum masuk liga, justru menjadi sangat low profile saat pasar transfer musim panas tiba. Pasar transfer musim panas ini cukup ramai dengan berbagai transfer pemain legendaris dan karakter dewa, tapi tim baru ini sama sekali tidak melakukan langkah apapun. Jangankan tim sepercaya diri ini, bahkan tim-tim sebelumnya saat pertama masuk liga pun biasanya mengeluarkan dana untuk mendekatkan kekuatan mereka ke level pro.
Yi Zhan sama sekali tidak melakukan hal seperti itu. Mereka tidak merekrut pemain terkenal, juga tidak membeli karakter ternama. Yang muncul di arena pertandingan profesional ternyata hanya karakter-karakter dari guild game online Yi Zhan Tian Xia itu sendiri. Equipment silver tampaknya dikumpulkan sedikit, tapi total seluruh tim hanya 20 equipment silver - di lingkaran liga saat ini ini benar-benar seperti keluarga miskin, keberadaan yang menurunkan kualitas pertandingan!
Bahkan ada ahli yang menulis artikel menanyakan: "Bisakah proses peninjauan tim baru liga setiap tahun dibuat lebih substantif? Bisakah dilakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap kualitas sebenarnya tim baru?"
Tim Yi Zhan yang dengan gegap gempita masuk ke liga, setelah tiga ronde justru dengan suara gemuruh mengisi posisi terbawah - benar-benar menjadi bahan tertawaan banyak orang.
Tapi ada juga yang berpendapat bahwa tindakan Tim Yi Zhan setelah itu sebenarnya tidak berlebihan. Ini justru membuktikan bahwa anggapan semua orang bahwa Yi Zhan dianggap sebagai orang bodoh berduit adalah salah. Mereka justru memanfaatkan hal ini, sehingga tidak mau jadi sasaran pemerasan saat baru masuk ke Liga, dan mungkin juga tidak menetapkan target terlalu tinggi di musim pertama. Mereka memang kaya, tapi tidak bermaksud menjadi orang kaya baru yang sembrono, melainkan ingin berkembang secara ekonomis dan realistis.
Analisis seperti inilah yang benar-benar mendekati maksud sebenarnya Yi Zhan.
Tapi sebenarnya, jika bukan karena Zhan Lou Lan dan kawan-kawannya mengenal Ye Xiu di tengah jalan, niat awal mereka mungkin tidak akan seperti ini. Mungkin akan sesuai dengan harapan banyak orang: menghamburkan uang, mengacaukan pasar, lalu mengumpulkan banyak pemain bintang dan karakter bintang di Yi Zhan.
Demikian pula, kali ini Yi Zhan juga sangat mengincar aset yang akan ditinggalkan Tim Wu Ji setelah bangkrut. Tapi sekali lagi, karena sekarang mereka mengenal satu orang lagi yaitu Ye Xiu.
He An sebagai atlet andalan hanya merangkap sebagai manajer, sementara Lou Guanning sebagai inti utama Tim Yi Zhan sendiri adalah bos tim langsung, tingkat wewenangnya jelas ratusan kali lebih tinggi.
Lou Guanning sekarang memiliki kepercayaan super besar pada Ye Xiu, bahkan memperlakukannya seperti analis. Xingxin menggunakan peralatan mereka untuk menumbangkan Tim Wu Ji, mana mungkin Lou Guanning tidak menyadari kemungkinan Wu Ji akan mundur. Setelah mengenal Ye Xiu dan menghentikan ambisi berlebihan, Yi Zhan benar-benar berusaha berkembang dengan solid. Namun pencapaian saat ini memang membuat mereka tidak puas. Dengan mengambil alih sumber daya Wu Ji, kekuatan mereka pasti akan meningkat signifikan. Kesempatan untuk mengambil alih tim yang hampir bubar seperti ini mustahil dilewatkan?
Lou Guanning sangat menginginkan sumber daya Wu Ji. Tapi sebelum bertindak, si pemalas ini malah bertanya pendapat Ye Xiu, hal yang benar-benar mengejutkan Ye Xiu.
Sejujurnya, Ye Xiu tahu betul bahwa sebagai algojo yang mengantarkan Tim Wu Ji, menyentuh mayat sebelum musuh benar-benar mati pasti tidak sopan. Tapi dia benar-benar tidak bisa menunggu.
Kesempatan seperti ini, meskipun terlihat tenang sekarang, pasti banyak tim yang siap merebut! Kompetitor paling merepotkan bagi Ye Xiu adalah Tim Yi Zhan.
Karena Tim Yi Zhan sama mendesaknya dengan Xingxin, tapi masalahnya mereka punya uang sedangkan Xingxin tidak; mereka bisa membeli banyak aset sedangkan Xingxin tidak mungkin... Berbagai indikasi menunjukkan daya saing Xingxin benar-benar lemah banget. Ye Xiu sendiri sebenarnya agak menyesal, menurutnya jika pihak Yi Zhan benar-benar bertindak, mungkin yang tersisa untuk Xingxin hanyalah sampah.
Ternyata Lou Guanning malah datang berkonsultasi dengannya sebelum mengambil tindakan.
Memandang dua jendela chat di komputernya - satu dari Wu Chen, lawan yang baru mereka bunuh; satu lagi dari Lou Guanning, kompetitor yang menurutnya akan merebut semua keuntungan - Ye Xiu merasakan gejolak perasaan yang kompleks.
Kepercayaan Lou Guanning ini membuat Ye Xiu tersentuh, ini seperti hubungan teman sejati dimana kedua pihak tidak lagi hanya terikat oleh kepentingan dalam Glory. Sebenarnya selama ini, segala kolaborasi antara Xingxin dan Yi Zhan selalu didasari motif masing-masing.
Awalnya Ye Xiu memanfaatkan pengaruh Yi Zhan Tian Xia untuk menahan serangan guild lain; Yi Zhan Tian Xia menggunakan identitas Jun Moxiao yang diduga sebagai Ye Qiu untuk hype... Hingga sekarang kerja sama merebut BOSS Liar pun tetap untuk saling memperkuat tim dan memanfaatkan kekuatan masing-masing.
Di sisi lain, pertanyaan yang diajukan Lou Guanning saat ini meski memiliki tujuan tersendiri, tapi kepercayaan tanpa tedeng aling-aling ini menurut Ye Xiu sangatlah langka. Lou Guanning jelas bukan orang bodoh, dan dia lebih paham daripada kebanyakan orang tentang posisi Tim Wuji yang sedang di ujung tanduk. Xingxin pasti juga sangat berminat dengan tim yang hampir kolaps ini, mustahil Lou Guanning tidak menyadarinya.
Di bawah latar belakang seperti ini, Lou Guanning masih datang berkonsultasi dengan Ye Xiu tentang hal terkait. Ye Xiu pun tak lagi menghindar, tujuan dan rencana mereka sendiri tak disembunyikan. Keduanya membuka semua kartu di meja. Ketegangan kecil yang mungkin timbul karena persaingan akhirnya tereliminasi.
Kolaborasi erat antara dua guild ini seketika membuat posisi Wu Ji menjadi canggung.
Tim Yi Zhan adalah satu-satunya tim yang memiliki kekuatan dan niat baik. Tapi sekarang, bahkan Tim Yi Zhan yang biasanya selalu memulai pembicaraan pun diam membisu. Apa lagi yang bisa mereka harapkan?
Anggota inti Tim Wu Ji hampir setiap hari membahas hal ini selama beberapa hari terakhir. Apakah Tim Yi Zhan benar-benar punya maksud seperti itu? Mereka sama sekali tidak bisa membaca pikiran tim tersebut.
Dan sekarang, setelah melewati hubungan antara Yi Zhan dan Xingxin di kepalanya, Wu Chen merasa sepertinya ada sesuatu yang berhasil diraihnya.
Untuk meraih Yi Zhan sebagai sumber keuntungan besar, mungkin kita tidak bisa mengabaikan permintaan Xingxin! Kedua pihak ini mungkin berada di bawah satu atasan seperti dugaan kita, atau mungkin tidak. Tapi saat ini, mereka benar-benar bersama-sama dalam kemunduran dan kemajuan. Yi Zhan tidak akan mengambil inisiatif menawar karena tidak ingin kehilangan kendali, sementara Wu Ji juga enggan mengulurkan leher untuk dipenggal. Yang dibutuhkan sekarang adalah perantara yang bisa mempertemukan kedua belah pihak, dan peran ini mungkin jatuh ke tangan Xingxin.
Jangan meremehkan nilai peran ini. Sebagai mediator bagi kedua pihak yang enggan mundur, peran ini memungkinkan semua duduk berunding dengan posisi setara. Jika tarik ulur terus berlanjut tanpa kompromi, akhirnya kedua belah pihak bisa menderita kerugian.
Peran mediator ini bukan muncul secara kebetulan, tapi dirancang secara sengaja. Menurut perkiraan Wu Chen, seandainya si pemalas ini tidak ikut campur, mungkin Yi Zhan Tian Xia sudah menawarkan harga. Dialah yang menghentikan tawaran Yi Zhan, sekaligus tidak yakin bisa membuat Tim Wu Ji menawarkan diri, sehingga menjadikan dirinya sebagai peran penengah yang cerdik.
Yang lebih menyebalkan, meski kita sudah menyadari rangkaian skenario ini, kita tetap harus mengikutinya karena hanya dengan cara ini kepentingan semua pihak terjamin. Kecuali Tim Wu Ji mau mengorbankan keuntungan dan bertindak emosional.
Wu Chen kemudian menyampaikan pandangannya dalam diskusi. Setelah semua terdiam sejenak, bos Wuji menghela nafas: "Ini adalah strategi terbuka yang sesungguhnya... Mari bertransaksi dulu dengan Xingxin, jangan terlalu keras dalam negosiasi. Setelah itu, biarkan mereka yang memperkenalkan Yi Zhan. Jika benar seperti dugaan, tanpa kita minta pun mereka akan secara inisiatif melakukannya."
