Chen Guo mengangkat kepala. Keduanya saling tertegun. Ini bukan pertemuan pertama mereka. Saat Wu Chen mengunjungi Xingxin bersama He An dulu, Chen Guo dan Ye Xiu pernah menerimanya.
"Halo." Chen Guo mengangguk menyapa Wu Chen. Sebagai bos, ia tentu sudah tahu rencana Wu Chen bergabung.
Dengan gaya kerja Chen Guo yang gesit, Wu Chen segera diperkenalkan ke semua anggota tim.
“Ini adalah Wu Chen, mantan kapten Tim Wu Ji yang pernah bertanding melawan kita sebelumnya.” Chen Guo memperkenalkannya kepada semua orang. Ye Xiu belakangan ini sering berkomunikasi online dengan Wu Chen, tapi bagi yang lain, ini agak seperti masa lalu. Sekarang babak ketiga Challenge Tournament sudah selesai, Xingxin dengan mudah menghabisi tim pemain biasa. Perhatian yang didapat Xingxin semakin meningkat, bahkan dalam dua edisi berturut-turut Esports Weekly pasca pertandingan, mereka mendapat satu kalimat laporan - perlakuan yang setara dengan Jia Shi.
“Halo semuanya...” Wu Chen menyapa orang-orang yang berdiri dari balik komputer. Selain Ye Xiu, sebenarnya dia tidak mengenal siapa pun, di dalam hati Wu Chen sedang mencoba mengidentifikasi siapa yang mana.
Yang pertama kali dikenali pasti Wei Chen. Usianya yang jauh lebih tua terlihat sangat mencolok di antara grup ini, langsung bisa ditebak. Untuk yang lain, Wu Chen kurang yakin. Tapi sebelum sempat bertanya, Ye Xiu sudah memimpin tepuk tangan sambil berseru: “Mari kita sambut.”
Splash! Splash...
Semua merespons dengan tepuk tangan yang cukup meriah, tapi gerakan tangan Mo Fan yang tidak bergerak jadi terlihat aneh. Meski bukan tipe yang suka mempermasalahkan, Wu Chen tak bisa menahan diri untuk tidak melirik si pemalas ini. Hasilnya, orang ini sama sekali tidak mempedulikannya, tetap asyik mengutak-atik komputernya meski jadi sorotan karena tidak ikut tepuk tangan.
“Selamat datang, Kawan Wu Chen!” Ye Xiu mendekat dan menggoyangkan tangan Wu Chen.
“Ye Qiu Shen...” Wu Chen merasa tidak tahu harus tertawa atau menangis. Selama ini banyak berkomunikasi via QQ dengan akun Jun Moxiao, awalnya ragu-ragu tapi kemudian yakin bahwa itu adalah Ye Qiu. Tapi jika benar Ye Qiu, lalu siapa operator Jun Moxiao selama pertandingan? Kalau tetap dia, itu melanggar peraturan! Maka eliminasi Tim Wu Ji seharusnya tidak terjadi!
Di detik berikutnya, Ye Xiu sudah memberi jawaban: "Eh, di sini namaku Ye Xiu."
"Ye Xiu?" Wu Chen terlihat bingung.
"Ceritanya agak panjang, intinya jangan kira aku pakai Jun Moxiao dengan bantuan pemain luar. Faktanya aku adalah pendaftar resmi Jun Moxiao, tapi sebenarnya aku bukan Ye Qiu. Apa kamu paham?" kata Ye Xiu.
"Aku sama sekali tidak paham!" Wu Chen menjawab dengan tegas.
"Lambat laun akan paham. Sekarang mari perkenalkan semua orang," ujar Ye Xiu.
"Tunggu, jelaskan dulu!"
"Ini Wei Chen, dulu Kapten Tim Blue Rain, mungkin pernah dengar. Sekarang pakai warlock Yingfeng Buzhen," kata Ye Xiu.
"Senang bertemu... Halo? Halo?" Wu Chen kewalahan, antara menjaga sopan santun di depan orang yang diperkenalkan dan ingin melanjutkan topik sebelumnya.
"Ini Tang Rou, operator Han Yanrou." Ye Xiu seolah tak mendengar tiga kali panggilan "Halo" tadi.
"Halo..." Kehadiran si cantik di depan membuat perhatian Wu Chen sedikit teralihkan. Sebelum sempat melanjutkan kebingungannya akan masalah tadi, Ye Xiu sudah memperkenalkan anggota berikutnya.
"Ini Bao Rongxing, kami memanggilnya Baozi. Operator Baozi Invasion."
"Kamu pernah mengalahkanku." Baozi berkata dengan sangat blak-blakan.
Hal ini langsung membuat Wu Chen mengira si pemalas ini menyimpan dendam padanya, terpaksa menjelaskan lebih lanjut: "Dalam pertandingan pasti ada yang menang dan kalah..."
"Ini Qiao Yifan, operator Yicunhui." Ye Xiu sudah melanjutkan ke perkenalan berikutnya.
"Halo." Qiao Yifan sangat sopan.
"Halo." Wu Chen memandangi Qiao Yifan. Inikah remaja yang berasal dari tim juara Micro Grass itu?
"Lalu yang itu Mo Fan." Selanjutnya diperkenalkan Mo Fan. Ye Xiu hanya menunjuk sambil menggelengkan tangan, sama sekali tidak mengajak Wu Chen untuk menyapa. Wu Chen pun menyadari itu orang aneh. Saat memandang ke arahnya, Mo Fan yang disebut namanya akhirnya menoleh memberinya tatapan. Wu Chen mengangguk dan berkata "Hai", tapi kepala lawannya sudah kembali menghadap depan.
Orang ini benar-benar aneh... Pikir Wu Chen, sehingga pertanyaan tentang Ye Xiu dan Ye Qiu pun terlupakan sementara.
"Masih ada dua anggota: An Wenyi dan Luo Ji. Mereka adalah Pastor Xiao Shou Bingliang dan Summoner Mei Guang. Keduanya masih kuliah jadi tidak bersama kami." Kata Ye Xiu. An Wenyi sudah kembali ke kampus tak lama setelah mengeliminasi Tim Wu Ji. Tentu saja tidak mungkin terus-menerus absen dari kampus.
"Semua orang sudah diperkenalkan, namun mulut Ye Xiu tak berhenti, melanjutkan dengan memperkenalkan tugas Wu Chen: "Di sisi guild, meskipun kami memiliki pencapaian bagus di bidang high-end seperti perebutan BOSS Liar di Shen Zhi Lingyu, dasar kami di bidang fundamental masih sangat lemah. Di area biasa, hanya Area 10 yang memiliki sedikit pengaruh. Di Shen Zhi Lingyu ini baru mulai berkembang, beban di pundakmu sangat berat! Apa saranmu untuk membuka situasi dengan cepat?"
Ditanya langsung, Wu Chen pun menjawab: "Saya punya sejumlah kartu akun."
"Kartu akun?" Ye Xiu terkejut.
"Milik Tim Wu Ji kami," kata Wu Chen.
"Oh, akun kosong setelah peralatan dijual?" tebak Ye Xiu.
"Sebagian iya, sebagian tidak," jawab Wu Chen.
"Hmm?"
"Misalnya di sepuluh area biasa, masing-masing ada satu kartu akun," jelas Wu Chen. "Ini adalah akun ketua guild Wu Ji kami."
Mendengar ini, Ye Xiu terdiam cukup lama. Cara membuka situasi ini terlalu megalomanis! Langsung mendapat sejumlah guild jadi-jadian, keajaiban seperti ini benar-benar terjadi?
Memiliki sekumpulan kartu akun guild berarti menguasai sejumlah guild. Apalagi ini warisan guild tim profesional dengan sistem yang sudah matang. Tugas utama Xingxin sekarang adalah menyaring anggota guild, mengubah semua anggota menjadi pendukung Xingxin, lalu menjalankannya dengan aktif.
Dengan demikian, masalah yang agak mengganggu sekarang adalah bagaimana mengelola sepuluh guild sekaligus? Untuk klub, status ketua guild di area biasa juga cukup penting. Bagaimanapun, area biasa tetap menyuplik banyak material mentah ke tim. Terutama material di bawah level 55 yang tidak ada di Shen Zhi Lingyu (Domain of Gods)! Hanya bisa diproduksi dari area biasa.
"Kartu akun ketua guild di Shen Zhi Lingyu juga ada dua," Wu Chen menambah daftar masalah Xingxin.
Namun bagaimanapun, ini adalah masalah yang membahagiakan. Ketika Ye Xiu sadar kembali, Chen Guo juga sudah menyadari betapa berharganya yang dibawa Wu Chen. Tapi justru karena nilainya sangat tinggi, menerimanya begitu saja terasa tidak realistis dan tidak pantas. Chen Guo masih bertanya hati-hati: "Apakah semua ini bisa kami gunakan?"
"Bagaimana kalik Ye Qiu Shen yang bicara dulu tentang masalah Ye Xiu dan Ye Qiu itu?" Wu Chen akhirnya mengembalikan topik pembicaraan.
"Ah, kamu ini! Baiklah! Singkatnya, Ye Qiu itu palsu, identitas asliku yang sebenarnya adalah Ye Xiu. Mengerti?" kata Ye Xiu.
Akhirnya, giliran Wu Chen yang terdiam. Meski perkataannya singkat, informasi yang terkandung sangat besar! Berapa banyak rahasia dan makna tersembunyi di baliknya? Wu Chen tidak tahu apakah pantas untuk terus menanyakan. Tapi setidaknya dia paham, dengan begini, operasional Jun Moxiao oleh Ye Xiu atau Ye Qiu jelas tidak melanggar aturan, meski terkesan mencari celah. Namun, di sisi Xingxin memang ada sosok kuat Ye Qiu yang nyata. Bahkan jika langsung menggunakan nama Ye Qiu untuk pendaftaran, sepertinya tidak melanggar aturan apapun. Jadi alasan kekalahan Wuji yang dicari-cari di aspek ini tak berarti, apalagi Wuji sekarang sudah bubar total.
Wu Chen yang sudah tak lagi bingung dengan masalah ini segera beralih ke masalah banyak kartu akun yang dibawanya. Tanpa banyak bicara, dia membuka koper dan mengeluarkan dua kotak kartu bertuliskan karakter "Wu" dan "Ji" dengan penuh khidmat. Kedua kotak ini berisi sisa-sisa harta Wuji, yang kini akhirnya akan menemui tempat peristirahatan terakhirnya.
Chen Guo yang sudah menyadari maksud Wu Chen menjadi agak gugup. Matanya tak berkedip melihat Wu Chen mengangkat kedua kotak kartu itu ke hadapan mereka.
"Biarkan Xingxin terus berkembang pesat!" ujar Wu Chen sementara pandangannya masih tertancap pada kotak-kotak kartu, pada dua karakter yang terpampang di sana.
Chen Guo sedikit memahami perasaan Wu Chen. Ini mungkin bentuk pengejawantahan dari cita-cita Tim Wuji yang belum tercapai? Alih-alih menerima dua kotak itu, Chen Guo justru mendorongnya kembali ke hadapan Wu Chen: "Mari kita bersama-sama membuat Xingxin semakin berkembang pesat!"
Wu Chen terkejut, sepertinya tidak menyangka akan mendapat respons seperti ini. Perasaan haru yang tak terduga menyergap hatinya.
"Benar, mari kita bersama..." Saat mengucapkan kalimat ini, Wu Chen merasa seolah kembali ke beberapa tahun lalu. Kala itu, bersama beberapa teman Glory-nya, dengan dukungan bos Wuji, mereka mendirikan Tim Wuji. Di musim panas tahun itu, mereka juga pernah berujar: Mari bersama menjadi lebih kuat.
Wu Chen tak pernah menyangka, di saat seperti ini, dia akan kembali berkumpul dengan sekelompok orang, bersiap berjuang demi kalimat yang sama.
Semuanya sudah terwakili dalam diam. Pernyataan tambahan tak diperlukan lagi.
"Untuk saat ini personil masih terbatas, semua harus bekerja keras." Ye Xiu berbicara cukup realistis.
"Hehe, kerja keras seperti ini jauh lebih baik daripada mulai dari nol." Wu Chen yang pernah merintis dari bawah, tetap sangat optimis dengan kondisi saat ini.
"Ucapan yang bagus, Kawan Wu Chen terlihat sangat bisa diandalkan. Sesuai aturan Tantangan Rookie, meski Tim Wuji sudah tereliminasi, pemainnya masih punya satu kesempatan registrasi. Sebelum babak berikutnya, ajukan permohonan untuk bergabung dengan Tim Xingxin, ya?" kata Ye Xiu.
“Kalau begitu, tidak apa-apa juga.” Wu Chen tertegun sejenak, lalu mengangguk setuju. Skill-nya sebenarnya lebih dari cukup untuk menghadapi sebagian besar lawan di Tantangan Rookie. Meskipun karakter Xiao Qiang-nya sekarang hampir seperti akun kosong, lawan yang bisa dia hadapi toh juga tidak perlu diintimidasi dengan peralatan.
“Dengan begini, di tim akan ada dua Artillery God.” Wu Chen tidak melupakan keberadaan Zhu Yanxia.
“Nanti akan ada yang lebih hebat lagi!” Chen Guo tertawa.
“Oh? Siapa itu?” Wu Chen bingung.
Chen Guo menatap Ye Xiu. Ye Xiu langsung menjawab tanpa ragu: “Muyu Chengfeng.”
