3 Desember, pukul 0:00:00 tepat tengah malam, game online Glory membuka konten baru tanpa keterlambatan sedetik pun. Puluhan juta pemain berebut login pada saat itu. Meski bukan akhir pekan, pemain setia tetap ingin menjadi yang pertama melihat.
Daftar teman karakter pemain mana pun saat ini bersinar terang seperti belum pernah ada sebelumnya. Kualitas server Glory yang selalu dibanggakan memang bukan sekadar omong kosong - arus pemain sebanyak ini masih bisa ditampung. Namun meski server memadai, peta dalam game justru mulai tidak mencukupi. Dengan pembukaan baru ini, semua pemain level 70 - baik yang baru mencapai level 70 maupun yang sudah lama lulus - berhamburan ke area baru seperti kawanan lebah.
Enam area baru pun apa? Tetap tidak cukup menampung sebanyak ini pemain. Terutama tiga area yang diumumkan lebih dulu, lebih banyak pemain berduyun ke sana. Karakter Ye Xiu dan kawan-kawan sudah lebih dulu standby di dekat peta yang akan dibuka. Meski begitu, begitu login langsung disambut lautan manusia. Bukan sedikit pemain yang sengaja logout dengan karakter mereka di lokasi ini!
Kemudian Ye Xiu dan yang lainnya menyadari, pada momen spesial ini kekhawatiran akan keselamatan karakter mereka ternyata berlebihan. Para pemain justru sangat antusias berinteraksi dengan NPC, mana sempat melakukan PK? Itu akan dianggap buang waktu!
Ini kesempatan langka untuk menarik semua orang kembali ke garis start yang sama, tak ada yang mau kalah di garis awal.
Kerumunan bergerak tersendat-sendat menuju map baru. Dalam situasi ini, misi? Membasmi monster? Keduanya terasa seperti kemewahan. Banyak pemain tersadar, hanya dungeon yang bisa memecah kerumunan dan memberikan lingkungan tenang untuk naik level.
Namun semua dungeon memiliki level 75 - selisih 5 level yang mematikan bagi pemain biasa. Tapi saat ini semua orang tak peduli, mencoba dungeon setidaknya tidak sia-sia datang ke sini.
Guild-guild besar malah semakin nekat menyerbu dungeon. Dungeon baru berarti kesempatan First Kill. Hadiah tambahan dari First Kill dan rekor dungeon bisa menyaingi hadiah BOSS liar. Selama tiga tahun di level 70, semua rekor sudah tak bisa dipecahkan lagi. Dengan lahirnya dungeon baru, persaingan First Kill dan rekor di Domain of Gods yang sudah lama vakum pasti akan berkobar seperti api.
Pihak Xingxin.
Jun Moxiao, Yingfeng Buzhen, Baozi Invasion, Yicunhui, Zhu Yanxia, Xiao Qiang, Xiao Shou Bingliang, Mei Guang, Destroying Immortality, ditambah Lin Shanshui - Battle Mage yang sebelumnya membelot dari Jia Shi bersama Chen Guo dan sekarang menjadi anggota utama Guild Xingxin, total tepat 10 orang. Mo Fan yang sudah tiga bulan nongkrong di Xingxin ini masih seperti orang asing, hidup gratis tanpa menyapa siapa pun. Tapi di hadapan update ekspansi baru, akhirnya dia juga bergabung dengan pasukan ekspansi, diam-diam menerima ajakan tim Ye Xiu.
Dengan keahlian dan keberaniannya, Ye Xiu langsung mengarahkan tim 10 orangnya menuju dungeon 10 orang di wilayah Lieping Qunshan yang diumumkan pihak resmi: Markas Bandit Yinshan.
Berdasarkan lore Lieping Qunshan, Bandit Yinshan adalah gerombolan perusak di wilayah ini. Pemberontakan Qianshan Cheng kali ini melibatkan aliansi antara pasukan pemberontak dengan kekuatan Bandit Yinshan. Jadi saat pemain menyelesaikan misi cerita di Lieping Qunshan, pasti akan ada misi membasmi Bandit Yinshan.
Selain pertempuran biasa saat menjelajahi map, misi dengan tingkat kesulitan tinggi tentu harus diselesaikan melalui dungeon.
Tapi alur cerita yang mencapai tahap ini umumnya sudah mendekati level 75. Saat ini Ye Xiu dan tim langsung menuju Lieping Qunshan tanpa misi dungeon, hanya untuk mengejar EXP sekaligus berusaha merebut First Kill jika memungkinkan.
Lokasi dungeon sebenarnya sudah sedikit diungkap dalam materi analisis sebelumnya. Setelah update game selesai, buka map dan bisa dilihat sudah terlihat. Sepanjang jalan, map dipenuhi pemain. Seluruh area Lieping Qunshan seperti tidak ada monster sama sekali - baru muncul beberapa detik sudah bersih. Banyak pemain sibuk tanpa arah, ingin melakukan sesuatu tapi tidak menemukan aktivitas. NPC misi dikepung kerumunan, sepertinya harus antri 1-2 jam baru bisa berinteraksi. Di antara pegunungan, jumlah pemain melebihi monster, sehingga banyak yang mulai menjelajahi area, mencoba mencari lokasi sepi.
Yang langsung menuju dungeon selain tim besar guild-guild ternama, tentu ada juga pemain biasa. Mengajak beberapa teman, membentuk tim teman dekat, langsung melakukan ekspansi dungeon.
Tapi nekad melakukan ekspansi dungeon level 75 dengan karakter level 70, apalagi dungeon 10 orang. Saat karakter Ye Xiu dan kawan-kawan tiba di pintu masuk Bandit Stronghold Yinshan, sudah terlihat banyak orang berhenti di luar. Klik untuk melihat atribut - semuanya berwarna merah menyala. Tim mereka termasuk yang pertama datang ke dungeon, tapi sudah ada yang mati keluar, seefisien apa ini?
Di depan pintu dungeon, banyak yang berteriak ingin bergabung untuk "berwisata". Sebenarnya semua tahu: dungeon baru, bahkan tim teman dekat pun perlu perjuangan dan analisis matang untuk bisa menaklukkan. Makanya mereka tidak bilang "mencatat rekor", hanya "berwisata"...
Ye Xiu dan yang lain langsung masuk tanpa basa-basi begitu sampai di pintu dungeon. Setelah teleportasi, pemandangan tidak banyak berubah, hanya berpindah dari luar gerbang benteng ke dalam. Tampaknya masih berada di map Pegunungan Lieping, tapi sebenarnya ini sudah menjadi ruang terpisah dalam dungeon.
Area awal setelah masuk dungeon masih merupakan zona aman yang tidak terkena serangan. Kesepuluh orang ini mulai mengamati situasi dungeon. Mereka segera melihat dua menara pengawas tinggi di kiri-kanan dalam benteng, masing-masing dijaga bandit Yinshan memegang tombak panjang yang sedang mengawasi kejauhan.
"Tembak turun?" tanya Chen Guo sementara Zhu Yanxia sudah mengangkat meriam berat ke bahu.
"Jangan panik, amati dulu baik-baik. Kita tidak mengejar kecepatan, yang penting bisa menyelesaikan dungeon dengan stabil." kata Ye Xiu. Menghadapi dungeon baru yang sama sekali tidak dikenal plus tantangan 5 level di atas, meski sedang berlomba jadi starter, tetap harus ekstra hati-hati. Dalam kondisi seperti ini, menjamin kelancaran sudah merupakan kemenangan langka.
"Ada patroli datang!" Wei Chen tiba-tiba berseru. Semua memandang ke depan dan melihat tim patroli lima orang dipimpin seorang komandan kecil sedang berputar sambil menggenggam pedang baja.
"Bisa hindari patroli?" Yingfeng Buzhen milik Wei Chen mundur dua langkah, tidak bisa mundur lagi karena sudah di ambang keluar dungeon.
"Siapa yang tahu." Ye Xiu tentu tidak paham, mustahil memprediksi jarak terdekat patroli ini. "Bersiap tempur!"
An Wenyi buru-buru bertanya, "Siapa MT-nya?"
"Aku." Ye Xiu baru saja berkata, langsung melihat Mei Guang milik Luo Ji di sisi sana sudah mulai Chanting untuk memanggil summoning. Tampaknya karena instruksi "bersiap tempur" dari Ye Xiu. Ye Xiu buru-buru menunjuk dia: "Jaga summoning Mei Guang di bawah empat ekor."
"Hah?" Luo Ji tentu terkejut.
"Hmm... Kalau tidak bisa dikontrol, mudah narik aggro monster." Kata Ye Xiu.
Muka Luo Ji memerah, tapi dia tahu ini fakta. Level skillnya, kalau summoning semua dikeluarkan pasti panik bukan main, sedikit kesalahan summoning akan berkeliaran bebas. Empat summoning persis jumlah yang bisa dia kendalikan sempurna. Luo Ji tahu ini bukan saatnya sok jago, lalu patuh memanggil empat summoning dan berhenti.
Patroli semakin mendekat, sepertinya benar-benar akan berjalan lurus ke gerbang benteng.
"Serang duluan!" Chen Guo sudah kehilangan kesabaran.
"Santai." Ye Xiu tetap tenang, "Kalau masuk Area Aggro, Zhu Yanxia kiri, Xiao Qiang kanan, tembak dua Bandit Yinshan di atas."
"Oke." Dua orang mengangguk serempak.
"Semua perhatikan!" Ye Xiu melihat patroli semakin dekat. Meski ini monster dungeon level 75 baru, tapi berdasarkan EXP, pertimbangan kasar Area Aggro masih bisa dilakukan. Sekarang tampaknya benar-benar mau masuk, dia buru-buru mengingatkan.
"Sial, cuma satu gelombang monster kecil, jangan bikin suasana segugup ini." Wei Chen berkata.
“Monster kecil saja kamu bisa gugup? Sungguh aneh.” Ye Xiu berkomentar sinis dengan tenang.
“Lao Fu khawatir kamu bikin anak-anak kecil lain ikutan gugup.” Wei Chen berkata.
“Hehe, anak muda zaman sekarang jauh lebih kuat darimu.” Ye Xiu jelas mengisyaratkan Lu Hanwen, adik junior dari Tim Blue Rain.
“Kalian berdua jangan bertengkar lagi!” Chen Guo menggeram, dialah yang sebenarnya sedang gugup.
Tepat setelah ucapan Chen Guo, regu patroli berbalik arah dan akhirnya tidak memasuki area aggro, pergi begitu saja.
“Cuma salah waspada.” kata Ye Xiu.
“Tunggu sampai jauh, hantam dua orang di atas sana.” Wei Chen memberi instruksi.
Semua orang menyaksikan regu patroli semakin menjauh, belok di persimpangan jalan, dan menghilang dari visi.
Sudah lebih dari satu menit sejak mereka masuk dungeon, namun yang dilakukan semua orang hanya menjaga pose dan menggerakkan sudut mata. Kehati-hatian ekspansi dungeon dengan level lebih tinggi benar-benar terlihat.
“Baik, tembak!” Akhirnya pertempuran dimulai. Atas perintah Ye Xiu, di kiri Zhu Yanxia dan di kanan Xiao Qiang, meriam berat di pundak keduanya menyemburkan api, peluru meluncur ke Menara Pengawas.
Kembang api ledakan belum bubar, semua sudah jelas mendengar teriakan dua NPC: “Serangan musuh! Serangan musuh!”
Seketika, regu patroli yang baru menghilang di persimpangan jalan berbalik arah dengan cepat.
“Oh begitu! Sepertinya harus dibunuh diam-diam?” Ye Xiu bertanya sambil berspekulasi.
Sementara Chen Guo sudah panik sejak awal, buru-buru bertanya pada Ye Xiu: "Serang di mana? Serang di mana?"
Tang Rou justru lebih agresif. Melihat situasi kali ini sudah pasti mengganggu, dia langsung mengambil inisiatif untuk menerobos ke depan.
"Han Yanrou pelan-pelan!" Ye Xiu buru-buru menghentikannya, "Bunuh di sini saja, kalau terlalu maju takut membimbing monster lain." Ye Xiu memang sudah berpengalaman.
Tang Rou segera menyuruh Han Yanrou menghentikan langkahnya. Dua peluru yang ditembakkan Artillery God di atas meledak, dua Bandit Yinshan terhempas oleh gelombang kejut dan tidak lagi menjadi ancaman. Dari regu Bandit Yinshan yang mendekat secara frontal, ternyata ada dua anggota Gunner yang sudah mulai mengangkat senjata dan menembak.
BRAK! BRAK! Dua tembakan terdengar, tapi yang tertembak di sisi ini bukan Zhu Yanxia maupun Xiao Qiang.
"Wah, aggro Regu patroli ini kurang diperhatikan!" seru Ye Xiu sambil maju ke depan sebagai MT.
