Para ketua guild besar saling menyelidiki niat masing-masing dengan cara tidak langsung. Justru Dinasti Jia, yang seharusnya menjadi lawan langsung Xingxin, terlihat sangat tenang dan diam. Chen Yehui, setelah sekadar bercanda ringan dengan beberapa orang di awal, hanya mengamati dengan dingin.
Chen Yehui jauh lebih percaya diri dibanding mereka. Karena Jia Shi tidak terlalu tertekan menghadapi Tantangan Rookie, klub pun mendorong pemainnya untuk ikut serta dalam event yang hadiahnya pasti besar ini. Melihat guild-guild ini bersekongkol melawan Ye Qiu, Chen Yehui dalam hati tertawa geli. Biarlah mereka berjuang melawan Ye Qiu, sementara guildnya dengan tenang mencatat rekor misi - hasilnya pasti bagus.
Sayangnya Chen Yehui meremehkan kecerdasan ketua guild lain. Apa yang dipikirkannya, sudah terpikir oleh semua orang. Karena itu setiap ucapan dijaga sangat hati-hati. Pembicaraan tentang aliansi dilakukan dengan santai. Jelas terlihat semua pihak ingin memancing guild lain bekerja sama, sambil berharap mendapat keuntungan sendiri seperti nelayan yang memunguti hasil pertengkaran.
Semua ketua guild berpikiran sama, tentu saja hal ini tidak akan berhasil. Saling bermain kucing-tikus dengan licik, lama tak ada kemajuan, hingga akhirnya tersadar bahwa yang mereka lakukan juga sedang dilakukan orang lain. Jika begini terus, mana mungkin ada hasilnya?
Akhirnya semakin banyak orang memilih diam, dan masalah ini pun menguap begitu saja. Hal ini membuat Chen Yehui yang sejak awal hanya berpangku tangan merasa cukup kecewa.
Tapi selama masih punya kartu as, hatinya tetap tenang. Urusan organisasi guild diserahkannya ke anak buah. Ia sibuk mempersenjatai karakter para pemain tim esports. Menggunakan karakter kelas dalam event interaktif seperti ini terlalu mencolok. Sulit diprediksi apa yang akan terjadi di map 50 orang nanti. Jika semua adalah fans, mungkin mudah - mereka akan menyerahkan kaus kaki tanpa perlu direbut. Tapi bagaimana jika fans musuh yang datang?
Chen Yehui menyiapkan akun dengan matang, lalu mempresentasikan hasil penelitiannya tentang event ini kepada tim esports.
Bagaimana dengan Xingxin? Pagi ini, semua anggota mulai mempelajari detail event. Para ambisius ini tidak akan menyia-nyiakan 9 kesempatan misi hanya untuk uji coba. Tentu mereka mencari info dari pemain yang sudah menyelesaikan misi terlebih dahulu.
Setelah memahami situasi, anggota Xingxin satu per satu mulai online. Para petinggi guild-guild besar menyebarkan kabar ini dengan panik bagai "serigala datang", bahkan ada yang refleks langsung memeriksa daftar peringkat, seolah-olah kehadiran Xingxin akan langsung menyapu bersih ranking.
Saat ini, Serikat Samsara memimpin di kategori guild. Untuk kategori individu dan tim, peringkatnya tidak terlalu jelas. Karena setiap orang/tim hanya punya tiga kesempatan dengan maksimal 60 pasang kaus kaki, ruang untuk menciptakan jarak prestasi relatif kecil. Alhasil, banyak sekali individu dan tim dengan hasil yang serupa di daftar peringkat.
Di kategori individu, pencapaian tertinggi hanya 16 pasang, dengan banyak pemain memiliki hasil yang sama.
Untuk kategori tim, performanya lebih kuat. Tim dengan hasil terbaik kebanyakan berasal dari guild klub, saat ini rekor tertinggi adalah 31 pasang.
Semua data di atas adalah daftar peringkat level 75 yang lebih menjadi fokus guild-guild besar. Secara logika, hadiah pasti disesuaikan dengan level - tentu material atau peralatan level 75 yang paling diminati.
Seluruh anggota Xingxin sudah online, apakah mereka akan langsung membuat pencapaian yang melampaui batas?
Di saat yang sama, guild-guild besar dilanda kebingungan: mengerahkan personil untuk bentrok dengan Xingxin di event ini, atau menghindar dan memberi ruang pada Xingxin sambil beralih ke jam-jam khusus untuk berusaha?
Karena tidak ada aliansi atau kerja sama yang terbentuk, setiap guild merasa kurang percaya diri saat harus berhadapan dengan Xingxin. Setelah berpikir bolak-balik, akhirnya mereka memutuskan untuk mengirimkan sedikit personil! Setidaknya jangan biarkan Xingxin terlalu santai!
Di pihak Xingxin, setelah dua hari berdiskusi, akhirnya strategi pun disusun.
Sepuluh orang, pertama-tama Wei Chen membentuk kelompok lima orang bersama Qiao Yifan, Chen Guo, Luo Ji, dan An Wenyi. Chen Guo dkk tidak memiliki level profesional, jika bertarung sendiri tidak berbeda dengan pemain biasa. Selain itu, karakter Xiao Shou Bingliang milik An Wenyi adalah Healer yang pasti membutuhkan tim. Jadi ketiganya akhirnya dikumpulkan bersama, dipimpin Wei Chen dengan dukungan Qiao Yifan yang hati-hati, membentuk tim yang cukup kompetitif.
Di luar lima orang tersebut, Tang Rou dan Wu Chen diatur untuk beraktivitas sendiri. Sementara Mo Fan, tanpa diatur pun sudah mengambil inisiatif sendiri - dia tidak menganggap diri sebagai bagian tim yang harus patuh pada instruksi Ye Xiu.
Selanjutnya, Ye Xiu dan Baozi membentuk tim berdua.
Partisipasi dalam tim kecil tidak mewajibkan lima orang. Dua, tiga, atau empat orang juga bisa. Namun sistem tidak memberikan bonus untuk jumlah personil sedikit, jelas merugikan. Tapi mengingat sifat Baozi yang unik dan ceroboh, membiarkannya bebas bisa tidak memberikan kontribusi. Maka Ye Xiu memutuskan membawanya bersama.
Tim yang sudah terbentuk dan pemain solo, setelah mempersiapkan diri, mengambil misi satu per satu lalu melakukan teleportasi ke map event.
"Natal selalu memiliki hubungan tak terpisahkan dengan salju, sehingga map Acara Natal kali ini semuanya bertema salju. Setelah teleportasi selesai, layar semua pemain langsung dipenuhi salju putih. Hanya saja, ada yang sudah usai turun salju dengan sinar matahari pertama yang menyilaukan ketika dipantulkan di atas salju; ada juga yang masih sedang turun salju dengan intensitas berbeda-beda. Ye Xiu dan Baozi kebetulan mendapat map badai salju besar di mana serpihan salju sebesar bulu angsa beterbangan hingga karakter di sebelah pun sempat kesulitan menentukan arah satu sama lain."
"Aduh, anginnya kencang sekali, bahkan kecepatan gerak karakter terpengaruh," kata Ye Xiu setelah menggerakkan Jun Moxiao beberapa langkah. Inilah salah satu kompleksitas map pertarungan Glory. Yang mempengaruhi pertempuran bukan hanya medan tempur, tapi terkadang juga kondisi cuaca di map tersebut.
"Apa katamu?" tiba-tiba Baozi berteriak keras. Ye Xiu tidak terkejut mendengarnya di dalam game, tapi semua orang di kamar juga mendengar teriakan menusuk telinga Baozi yang menembus suara lingkungan game dari luar.
"Ngapa teriak-teriak?" tanya Ye Xiu.
"Anginnya kencang, kurang jelas dengar," jawab Baozi.
"Terlalu larut dalam peran..." Ye Xiu terdiam. Map badai salju ini memang memiliki efek suara angin menderu terus-menerus, tapi respon Baozi ini seperti benar-benar berteriak di tengah angin.
"Ayo mulai mencari kaus kaki!" kata Ye Xiu.
"Ke arah mana?" tanya Baozi.
"Terserah."
Kaos kaki muncul secara acak tanpa petunjuk lokasi, jadi awalnya pemain harus menjelajah sembarangan. Selain itu, sistem tidak langsung melepas semua 20 pasang kaos kaki sekaligus. Di awal permainan, hanya 10 pasang kaos kaki yang muncul. 10 pasang sisanya akan muncul secara acak baik waktu maupun lokasinya dalam 30 menit berikutnya.
Namun sistem akan memberikan notifikasi saat refresh, agar pemain tidak terlalu kebingungan total.
Saat ini, 10 pasang kaos kaki di map ditampilkan secara real-time. Jika ada yang diambil, jumlahnya akan diperbarui, memungkinkan pemain memantau dinamika kaos kaki. Setelah semua 20 pasang terkumpul, sistem akan memulai hitungan mundur 120 detik. Jika tidak ada perubahan dalam 120 detik, event round ini berakhir.
Kematian dalam pertempuran di event map tidak menyebabkan kehilangan EXP atau peralatan, tapi kaos kaki pasti akan di-drop. Karakter akan respawn di respawn point dengan status penuh setelah 20 detik. Namun durasi respawn akan bertambah 20 detik setiap kali kematian berulang.
Untuk memperkaya keseruan event, selain kaos kaki map juga akan secara acak memunculkan prop seperti potion tanpa cooldown, jubah invisible, kereta luncur peningkat kecepatan, dan kotak penyimpan kaos kaki. Refresh item bantuan ini tidak disertai notifikasi sistem.
Map tidak terlalu besar, karena mencari barang di map yang terlalu luas akan terlalu melelahkan. Di map tempat Ye Xiu dan Baozi berada, 10 pasang kaus kaki yang telah muncul masih utuh dan belum diambil oleh pemain. Keduanya dengan cepat bertemu beberapa pemain, namun karena kaus kaki belum diambil, konflik pun belum terjadi. Setelah kaus kaki diambil, siapa yang mengambilnya akan diumumkan, dan jumlah kaus kaki yang dimiliki setiap orang akan diperbarui secara real-time dalam daftar.
Saat Ye Xiu dan Baozi masih belum mendapatkan apa-apa, akhirnya muncul pengumuman sistem pertama sejak permainan dimulai: Pemain Muhe berhasil merebut kaus kaki Natal pertama.
"Muhe! Ayo kita cari dia!" teriak Baozi. Menurutnya, mencari orang lebih mudah daripada mencari kaus kaki. Apalagi di map ini, badai salju yang hebat membuat karakter harus berjongkok untuk melihat tanah dengan jelas. "Kaus kaki itu mungkin terkubur di salju hanya menyembulkan ujungnya. Kalau kita jalan biasa saja, pasti akan terlewat."
"Kita pisah saja mencari." Akhirnya Ye Xiu memutuskan.
"Kalau menemukan target, beri tanda dulu. Jangan gegabah." pesan Ye Xiu.
"Oke." jawab Baozi.
Keduanya pun berpisah. Tak lama kemudian, Ye Xiu mendengar suara Baozi bukan dari dalam game, tapi dari luar: "Hei orang di depan itu Muhe kan? Iya kamu! Aku cari kamu. Serahkan kaus kaki yang barusan kamu ambil!"
“Posisi!” Ye Xiu mengadukan sambil mengirim pesan ke Baozi. Si pemalas ini malah menyapa kotak kayu! Padahal maksudnya adalah memberi tahu lokasi target. Hanya Baozi yang bisa salah paham seperti ini.
Baozi langsung membalas koordinat. Ye Xiu melihatnya tidak terlalu jauh, lalu buru-buru mengubah arah menuju sana.
“Ah, bukan cuma satu orang?” Tiba-tiba suara Baozi terdengar lagi.
Tentu saja bukan! Arena event ini untuk tim. Mayoritas pemain masuk dalam grup lima orang. Yang terlihat sendirian sebenarnya sedang bertindak terpisah, mana mungkin benar-benar solo.
“Hati-hati,” Ye Xiu mengingatkan.
Sebenarnya dengan kemampuan Baozi sekarang, lima pemain biasa seharusnya bisa dihadapi. Tapi logika biasa tak berlaku padanya. Dia bisa melakukan operasional yang membingungkan atlet profesional, atau tiba-tiba kalah di pertempuran sepele.
“Hah?” Kali ini Ye Xiu mendengar Baozi bersuara penuh kebingungan.
