Siaran langsung menampilkan close-up Huang Shaotian. Keributan semakin menjadi saat penonton melihatnya di layar. Penggemar fanatik Micro Grass mulai bersorak dan bersiul untuk memprovokasi Huang Shaotian atas nama Liu Xiaobie.
Di layar, Huang Shaotian justru ditepuk oleh rekan setimnya yang menunjuk ke arah layar. Dengan senyum ramah, ia melambai ke kamera.
Sorakan penonton memenuhi arena. Apakah si pemalas ini benar-benar tak menyadari situasi? Jangan-jangan dia sama sekali tidak menonton pertandingan tadi?
"Ternyata, di depan kamera Huang Shaotian terlihat sangat bingung dengan reaksi penonton di lokasi. Baru setelah rekan setim di sampingnya mendekat dan berbicara sesuatu, Huang Shaotian menunjukkan ekspresi tersadar. Kemudian dia terus menatap ke kamera sambil tersenyum, terus-menerus tersenyum.
"Siaran tidak mungkin terus menampilkan Huang Shaotian!" Melihat sepertinya dia tidak peduli, kamera beralih dengan kecewa. Tepat saat kamera berpindah, Huang Shaotian mengangkat kedua tangannya dengan cepat dan mengacungkan dua jari tengah ke arah Liu Xiaobie.
"Aduh! Cepat kembali ke shot sebelumnya!" Terdengar teriakan gusar sutradara siaran di ruang kontrol.
Kamera segera kembali ke Huang Shaotian. Jutaan penonton Weekend Bintang All-Star yang menonton siaran televisi kembali melihat senyuman Huang Shaotian di layar, persis sama seperti sebelumnya. Penonton kebingungan, apakah siaran televisi mengalami delay gambar?
"Si licik ini keterlaluan!" Sutradara siaran kesal. Gerakan mengacungkan jari tengah dianggap tidak sopan. Jika benar-benar tayang langsung, Huang Shaotian pasti akan kena penalti Liga. Dalam situasi sekarang, selama tidak ada yang mempermasalahkan dan mengajukan banding, Liga mungkin akan pura-pura tidak tahu meski sebenarnya mengetahui hal tersebut.
Tanpa adegan di layar, sangat sedikit orang yang bisa melihat Huang Shaotian mengacungkan jari tengah. Tapi karena ini adalah kandang Micro Grass, banyak fans Micro Grass yang langsung gempar begitu melihatnya, menciptakan keributan di dalam stadion. Orang-orang yang tidak tahu kebenaran sejati terlihat bingung, lalu mulai bertanya-tanya. Akhirnya kabar tentang gestur Huang Shaotian ini menyebar secara verbal, suara gempar di lokasi live bergulir seperti ombak. Pasangan berikutnya yang naik untuk Tantangan Rookie hampir terabaikan sama sekali.
Hanya komentator siaran langsung yang masih setia memberikan komentar untuk Tantangan Rookie di depan matanya, meski hatinya nyaris kekesalan karena kehilangan momen epik itu! Sedangkan pertandingan saat ini hanyalah pertunjukan ekshibisi biasa penuh sopan santun, dimana senior Shen akhirnya meraih kemenangan, memberikan motivasi kepada adik kelas, sementara adik kelas menyatakan akan belajar dari senior...
"Membosankan sekali..." Komentator hampir tertidur, tapi yang menyiksa adalah dia harus memaksakan semangat seolah sangat antusias menikmati pertandingan ini.
Di hari pertama Weekend Bintang All-Star, pihak media siaran langsung yang paling merasa kekesalan. Topik besar dan materi berharga itu gagal direkam di lokasi live. Setelahnya baru muncul berbagai skenario operasional alternatif, seperti berkoordinasi dengan Liga untuk memberikan hak tantangan khusus kepada Liu Xiaobie. Lagipula Weekend Bintang All-Star memang bertujuan menciptakan keramaian, menambahkan beberapa Easter egg pun tak ada salahnya.
"Sayangnya semua ini hanya pengetahuan setelah kejadian. Peristiwa ini sudah kehilangan nilai pemanfaatan langsung, hanya bisa dijadikan topik menarik untuk diangkat dalam laporan nanti. Istilah seperti 'tantangan dari generasi baru' dengan cepat menjadi ide utama dalam draft banyak wartawan."
"Sementara itu, arena Kompetisi Tantangan Rookie kembali menyediakan bahan segar terkait hal ini."
"Zhao Yuze dari Tim Typhoon yang menantang Chu Yunxiu dari Tim Yan Yu, ketika ditanya alasannya, menjawab: Saya ingin menjadi pemain Elementalist terbaik."
"Pemuda zaman sekarang, semuanya punya semangat yang tajam ya!" Ye Xiu berkomentar penuh perasaan.
"Pernyataan Zhao Yuze ini tidak seprovokatif 'mengalahkan yang lebih senior' milik Tang Hao tahun lalu, tapi dengan menyertakan hubungan sebab-akibat seperti ini, maknanya sudah cukup jelas."
"Bagus, punya tekad!" teriak pemandu acara di lokasi dengan lantang, "Kalau begitu, mari kita persilakan kapten Tim Yan Yu, Chu Yunxiu untuk turun ke arena!"
Di tengah tepuk tangan penonton live, komentator siaran langsung juga memanfaatkan waktu untuk menjelaskan materi saat ini: "Pasti semua masih ingat, di Kompetisi Tantangan Rookie tahun lalu, Tang Hao yang masih pemain tahun kedua menggemparkan panggung dengan ucapan 'mengalahkan yang lebih senior', akhirnya berhasil mengalahkan Lin Jingyan dan menjadi Rogue Nomor Satu yang sesungguhnya. Musim panas ini, dia bahkan transfer ke Tim Typhoon dan sepenuhnya menggantikan posisi Lin Jingyan. Sekarang kita lihat pemain Zhao Yuze yang juga berasal dari Tim Typhoon, rekan setim Tang Hao. Apakah tindakannya kali ini terinspirasi dari aksi Tang Hao tahun lalu? Setelah meraih gelar Pemain Baru Terbaik tahun lalu, Zhao Yuze terus menunjukkan performa gemilang di musim ini. Posisinya di Tim Typhoon semakin kokoh, hasil tim juga penuh semangat. Benar-benar pemain yang berprospek cerah!"
Sambil berbicara, Chu Yunxiu sudah turun dari panggung.
Di dunia atlet profesional Glory, jumlah pemain wanita memang sangat sedikit. Yang bisa masuk jajaran All-Star, saat ini hanya Chu Yunxiu dan Su Mucheng. Su Mucheng di musim ini ikut tereliminasi bersama Jia Shi sehingga tidak bisa lagi masuk seleksi, menjadikan Chu Yunxiu satu-satunya pemain wanita di antara 24 atlet All-Star.
Sebagai anggota Generasi Emas yang telah memiliki pengalaman profesional bertahun-tahun dan menjabat posisi Kapten, Chu Yunxiu sudah terbiasa menghadapi berbagai situasi. Dalam close-up dari siaran langsung, tidak terlihat emosi khusus darinya menanggapi tantangan kurang sopan dari Zhao Yuze. Setelah turun panggung, berjabat tangan dengan Zhao Yuze, menjawab pertanyaan host live, semuanya berlangsung tenang. Upaya host live yang berniat kurang baik untuk memicu konflik dalam pertempuran ini berhasil diatasi dengan gaya bicaranya yang santai.
Menekan!
Tim siaran langsung kembali merasa tertekan.
Tantangan Liu Xiaobie sebelumnya kepada Huang Shao Tian ibarat badai yang menggeliat tapi hanya menghasilkan gumpalan awan gelap tanpa hasil. Kali ini, ketenangan Chu Yunxiu membuat tantangan Zhao Yuze - yang memang tidak seprovokatif Tang Hao - terasa seperti menghantam kapas.
Apa maksudnya? Kompetisi Tantangan Rookie tahun ini tidak bisa memberi klimaks?
Para media merasa frustasi, lupa bahwa Kompetisi Tantangan Rookie memang jarang memiliki klimaks. Tahun sebelumnya secara aneh terjadi beberapa tantangan berbobot berturut-turut yang membuat mereka terlalu berharap untuk tahun ini.
Tahun ini, dengan tantangan pedang Liu Xiaobie dan ambisi naik level Zhao Yuze, sebenarnya sudah cukup meriah, meski tak bisa menandingi tahun lalu.
“Hmm, kedua pihak sekarang sudah berada di posisi masing-masing, pertandingan akan segera dimulai. Sama seperti pertandingan Lu Hanwen vs Liu Xiaobie sebelumnya, kedua belah pihak juga langsung menggunakan karakter kelas mereka. Di sebelah kiri map muncul karakter Xiao Linghuo milik Zhao Yuze, sementara di kanan adalah Fengchen Yanyu milik Chu Yunxiu. Ehm... Chu Yunxiu adalah satu-satunya pemain wanita di antara 24 All-Star kali ini, menghadapi tantangan kurang bersahabat dari junior, tampaknya tidak membuatnya menunjukkan keanehan apa pun.” Komentator menjelaskan situasi arena dengan datar.
“Hehe, sebenarnya tentang pemain Chu Yunxiu ini, banyak penonton sudah tahu. Bahkan dalam pertandingan penting seperti playoff sekalipun, dia bisa tetap tenang seperti sekarang. Jadi sikap seperti ini memang tidak mengherankan.” Rekan komentator, tamu ahli terkenal Li Yibo menambahkan. Setiap siaran besar selalu dihadiri Li Zhidao. Weekend Bintang All-Star yang meriah ini tentu juga ditempati komentator tamu nomor satu seperti dirinya.
Ulasannya tentang Chu Yunxiu ini, bagi yang peka, jelas menyiratkan bahwa pemain ini memiliki teknik memadai tapi kurang semangat, sehingga sering gagal mengendalikan situasi besar. Ini juga menjadi masalah besar Tim Yan Yu yang terus dikritik.
Setelah pertandingan dimulai, di channel publik Zhao Yuze mengirim emoji kesal: “Senior, harap duel kali ini bisa kau hadapi dengan serius ya!”
“Hehe, saya akan serius.” Chu Yunxiu membalas dengan sopan.
“Setelah berkomunikasi singkat di channel, kedua pihak sekarang bergerak mendekati pusat map.” Komentator melanjutkan narasinya.
“Eh... Lihat, Zhao Yuze dengan karakter Xiao Linghuo-nya tidak langsung menuju ke sana, tapi mengambil rute yang lebih berputar. Tampaknya Zhao Yuze memang serius dalam pertandingan ini...” kata Li Yibo.
“Hmm... Penggunaan strategi posisi tempur, ini jarang terlihat di All-Star Game ya?” ujar komentator.
“Benar, saya ingat bahkan tahun lalu Tang Hao dan Sun Xiang pun tidak menggunakan strategi posisi tempur, mereka langsung bertabrakan dengan lawan.” kata Li Yibo.
“Menurut Pelatih Li, apa arti dari tindakan ini?” tanya komentator.
“Ini... menunjukkan Zhao Yuze sangat memperhatikan duel ini...” Di ruang siaran, Li Yibo sambil berbicara melirik rekan komentator di sebelahnya. Bro jangan terlalu tidak fokus dong, tadi sudah kukatakan bahwa Zhao Yuze serius dalam pertandingan ini, kok kamu tanya lagi? Mau menguji kemampuan diksi saya?
Zhao Yuze yang menggunakan strategi posisi tempur tentu tidak langsung muncul di area visi Fengchen Yanyu milik Chu Yunxiu. Dengan pengalaman yang kaya, Chu Yunxiu langsung menyadari hal ini, lalu memilih diam di tempat sambil menunggu kemunculan Xiao Linghuo milik Zhao Yuze.
“Ini... hmm, mengubah posisi pasif menjadi aktif juga merupakan strategi respons yang bagus...” kata Li Yibo.
“Komentator terlalu mengidolakan Li Yibo, segalanya bisa dijelaskannya dengan meyakinkan.” Tindakan Chu Yunxiu saat ini, menurut penjelasan Li Yibo tentu masuk akal, namun kebenaran sejatinya adalah dia bermain pasif sehingga malas berebut inisiatif dengan Zhao Yuze?
Fengchen Yanyu milik Chu Yunxiu hanya berdiam diri menunggu. Xiao Linghuo milik Zhao Yuze menyelinap mendekat dari sayap. Sebagai pemain profesional, sangat tidak pantas sampai bisa disergap semudah ini. Bahkan Zhao Yuze merasa pertarungan ini membosankan. Tragis! Dirinya malah bertemu dengan Shen kelas atas seperti ini, pemain lain mana mungkin separah ini pasif?
Akhiri pertandingan dengan gemilang... Melihat Chu Yunxiu tak serius berlaga, Zhao Yuze memutuskan melancarkan gempuran spektakuler untuk membantainya. Namun saat dia menggerakkan karakter sambil merancang strategi, Fengchen Yanyu tiba-tiba berbalik arah. Tongkat sihirnya menyorot, justru memulai serangan lebih dulu.
“Apa?” Komentator yang sebelumnya lesu terkejut, sejenak kehilangan kata-kata.
“Chu Yunxiu memulai serangan, gempurannya sangat ganas!” Li Yibo tetap waspada. Di lapangan, skill Fengchen Yanyu beruntun menghujani map dengan serangan meriam bak gelombang pasang, menyapu Xiao Linghuo milik Zhao Yuze ke dalam pusaran serangan.
“Ini… Apakah sikap awal Chu Yunxiu hanya bagian dari strategi?” Komentator itu terkejut. Melihat gempuran yang dilancarkan Chu Yunxiu sekarang, sama sekali tidak terlihat seperti orang yang tidak peduli dengan pertandingan ini.
“Ck ck ck.” Di tribun penonton, Ye Xiu terus mengeluarkan decak kagum.
“Kenapa?” tanya Chen Guo.
“Katanya hari ini mood Chu Yunxiu sedang tidak baik.” kata Ye Xiu.
“Masalah apa?” Chen Guo bertanya.
“Hari ini adalah episode terakhir 'My Amazing Girlfriend'... Dia tidak bisa menontonnya…” jawab Ye Xiu.
“Hah?!” Ekspresi Chen Guo sudah tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.
