"Orangmu mana!" Setelah menyerahkan kartu akun ke Ye Xiu, semangat juang Lou Guanning langsung melambung tinggi, berteriak penuh keyakinan.
"Semangat sekali ya Lao Lou, jangan marah, lawanmu sedang menunggang kuda kesini." Kata pendatang itu sambil berjalan ke arah Lou Guanning.
"Jangan mendekat! Aku takkan memberimu kesempatan seperseribu pun!" Lou Guanning pura-puru takut lawannya mengintip. Faktanya dia memang takut jika sampai ketahuan menggunakan jasa Ye Xiu.
"Waduh, serius sekali? Semakin serius, semakin menyedihkan!" Pendatang itu menggelengkan kepala sambil terus menghela nafas.
Walau teman yang suka merendahkan, tapi karena sudah lama kenal, mereka saling paham. Melihat orang ini seperti itu, Lou Guanning juga tertegun. Si pemalas ini, kali ini benar-benar sangat percaya diri! Meski dia sendiri tidak terlalu main Glory, tapi sering bergaul dengan kawan-kawan fans Glory seperti Lou Guanning, dan sekarang gencar menyerang Tim Yi Zhan, jadi dia punya analisis. Level Lou Guanning dan kawan-kawan saat ini sangat dia pahami, ahli pemain biasa yang asal dicari sulit mengalahkan mereka. Yang dia harapkan hanyalah Lou Guanning melakukan kesalahan saat duel, lalu mengejek mereka hanya berdasarkan hasil tanpa peduli proses. Tapi kali ini sejak awal sudah begitu percaya diri, jangan-jangan dia menemukan orang hebat? Kalau tidak, dengan tingkat kekalahan ahli pemain biasa yang tinggi, bukankah kepercayaan dirinya ini seperti menyodorkan pipi untuk ditampar?
Lou Guanning curiga, tapi begitu ingat ada Shen yang membantu, hatinya tenang. Tapi agar lawan tidak melihat celah, setelah melihat si pemalas ini overconfiden, Lou Guanning pura-pura kaget bertanya: "Kamu cari siapa?" Pertemanan itu timbal balik, sementara Lou Guanning paham lawannya, lawannya juga mengerti dirinya. Lawan menunjukkan kepercayaan diri berlebihan, sedangkan Lou Guanning perlu tidak menunjukkan kepercayaan diri agar tidak mencurigakan.
"Hehe, langsung main saja," kata lawannya.
Jangan-jangan si pemalas ini diam-diam menyewa atlet profesional?
"Lou Guanning diam-diam bergumam dalam hati. Mengingat ini adalah Weekend Bintang All-Star, para atlet profesional Glory berkumpul di Kota B. Jika orang ini rela mengorbankan segalanya hanya untuk menjatuhkanku, mungkin dia benar-benar mendatangkan pemain profesional!"
Saat masih merenung, siluet seseorang sudah berdiri di depan pintu. Lou Guanning bangun dan melirik - tidak kenal... orang ini bukan pemain profesional.
"Oke, dia datang. Ayo kita mulai segera?" Kata si teman usil dengan wajah penuh antisipasi. Tanpa sungkan, dia langsung menyiapkan kursi untuk pendatang baru.
Pendatang itu tak banyak bicara. Setelah duduk, langsung mengeluarkan Kartu akun dari saku dan login ke Glory.
"Nomor room." Lou Guanning berbisik ke Ye Xiu lewat pesan. Setelah mendapat jawaban, dia mengumumkannya keras-keras.
Karakter pendatang itu muncul online dan segera menuju Arena. Semua sudah standby di room dengan akun masing-masing. Mengamati pertarungan lewat akun jauh lebih jelas dibandingkan sudut pandang kamera pemain. Lou Guanning sendiri menyamar dengan akun identitas, ikut mengamati kedatangan karakter baru.
Zai Shui Yi Xia.
Nama karakter pendatang ini cukup unik. Begitu melihat kelasnya, Lou Guanning langsung pahap kenapa dia ditunjuk untuk tantangan ini - Zai Shui Yi Xia ternyata seorang Swordsman Ganas juga.
"Aturan lama, map acak, satu ronde penentuan." Kata Lou Guanning.
"Tidak mau minta kesempatan lebih?" Goda si teman usil.
"Aku tidak punya banyak waktu." Lou Guanning kesal. "Mulai!"
Saat dia berbicara, di sisi lain Ye Xiu segera memilih peta secara acak dengan koordinasi yang baik, lalu memulai pertandingan. Hitungan mundur berakhir, kedua pihak dimuat ke dalam peta. Yang terpilih secara acak adalah adegan indoor satu lawan satu: kedai minuman.
Peta satu lawan satu biasanya tidak terlalu besar, tapi masih lebih luas dibanding arena yang sering digunakan pemain untuk menghemat waktu. Untuk peta indoor, banyak kamar lebih menyebalkan daripada berbagai rintangan. Di kedai minuman ini, selain lima kamar yang saling terhubung, ada juga gudang anggur bawah tanah, total enam kamar.
Karakter Zhan Lou Lan yang digunakan Ye Xiu dan karakter Zai Shui Yi Xia muncul di kamar yang berbeda, saling tidak tahu posisi lawan, sama-sama bergerak menuju pintu masuk/keluar kamar masing-masing.
Para penonton segera memeriksa peralatan Zai Shui Yi Xia. Peralatan pemain biasa memang tidak bisa dibandingkan dengan karakter kelas profesional. Namun dengan update besar materi game saat ini, pemain biasa pun punya kesempatan untuk mendekatkan diri dengan karakter kelas profesional.
Tapi kesempatan ini hanyalah sebatas "ada" saja. Peralatan oranye level 75, apakah bisa didapatkan oleh sembarang orang begitu saja?
Namun saat orang-orang memeriksa peralatan Zai Shui Yi Xia ini, semua terkejut. Empat potong peralatan oranye level 75 sudah melekat di tubuhnya, termasuk senjata oranye: greatsword Wufeng. Selain segudang atribut mengkilap peralatan oranye level 75, ada efek tambahan "" di bagian akhir: daya rusak terhadap daya tahan peralatan dilipatgandakan.
Atribut ini sangat kejam.
Daya tahan peralatan itu apa? Itu adalah uang!
Di Glory, peralatan yang diperbaiki langsung oleh pandai besi atau sejenisnya akan mengalami penurunan batas daya tahan setiap kali diperbaiki, hingga mencapai batas minimum dan tidak bisa diperbaiki lagi. Jadi untuk menjaga batas daya tahan, diperlukan material khusus untuk memperbaiki peralatan. Semakin tinggi kualitas peralatan, semakin mahal material perbaikannya. Artinya, daya tahan peralatan high-end ini bernilai sangat tinggi.
Senjata dengan efek double kerusakan daya tahan ini benar-benar menusuk kantong lawan! Yang lebih mengerikan, dalam pertarungan sengit yang berlarut-larut, efek double kerusakan ini bisa menghabiskan daya tahan peralatan lawan sampai 0. Di Glory, daya tahan minimum peralatan adalah 1. Jika mencapai 0, peralatan akan hancur dan berubah menjadi sampah yang meledak...
"Jangan-jangan si pemalas ini sengaja mencari senjata begini untuk menghancurkan peralatan kita?" Lou Guanning mulai berspekulasi. Dia tahu meskipun peralatan Yi Zhan dianggap compang-camping di lingkup profesional, tetap jauh lebih unggul dibanding pemain biasa. Biasanya si pemalas ini sering menyuplai peralatan untuk preman-preman yang direkrut teman jahatnya. Meski bukan sosok berpengaruh di Glory, dengan uang yang cukup, mendapatkan peralatan berkualitas bukan hal sulit baginya. Demi mengganggu Lou Guanning, dia rela berinvestasi seperti ini.
Pasti ini ide busuk si pemalas itu. Lou Guanning melirik sang teman jahat, tapi dengan kehadiran Shen sebagai penjaga, dia yakin rencana kotor ini tidak akan berhasil.
Dua karakter Swordsman Ganas terus-menerus berlarian di dalam tavern, tak ada yang menuju ke gudang anggur bawah tanah, hanya bolak-balik mencari bayangan lawan di lima kamar. Akhirnya, di salah satu kamar, kedua karakter masing-masing masuk dari pintu berbeda, bertemu.
Mountain Crusher!
Yang pertama melancarkan serangan adalah Ye Xiu, gerakan pembukaan Swordsman Ganas yang sangat standar.
Lawan cukup mahir menghadapi gaya umum seperti ini. Zai Shui Yi Xia melakukan backstep kecil, langsung melancarkan Slashing Draw dengan greatsword-nya meski tak ada pedang. Kekuatan Setaran Mountain Crusher tidak lebih lemah dari Slashing Draw, jadi serangan ini tak bisa menjatuhkan Zhan Lou Lan yang sedang menggunakan Mountain Crusher, tapi damage pasti terserap. Dengan melancarkan Slashing Draw pada jarak terdekat, Zai Shui Yi Xia langsung backstep lagi, berhasil menghindari daya radius saat Mountain Crusher mendarat.
Ye Xiu terkejut. Tapi kontra-serang si pemalas ini hanya memanfaatkan dua backstep: backstep pertama menghindari momentum serangan sekaligus melancarkan balasan di jarak serang terdekat; backstep kedua menghindari daya Mountain Crusher yang tak bisa dihentikan oleh Slashing Draw. Presisi timing dua backstep ini menunjukkan penguasaan teknis yang luar biasa. Kebetulan? Tak mungkin terjadi dua kali.
Ekspresi Ye Xiu langsung berubah tegang. Jika lawan biasa, mungkin dia akan terus menghujamkan pedangnya tanpa peduli apakah Mountain Crusher mengenai atau tidak. Tapi melihat dua backstep presisi lawan, Ye Xiu sadar serangan ceroboh ini pasti akan dibalas keras. Sebelum Mountain Crusher mendarat, dia memaksa recovery frame di udara dan mengganti dengan block.
Clang! Slashing Draw menghantam block Zhan Lou Lan, membuatnya terlempar mundur. Dua Blade Master bersenjata greatsword, tapi menggunakan skill kelas Blade Master. Bunyi pedang bersilangan membuat jantung Lou Guanning berdebar. Berapa daya tahan senjata Zhan Lou Lan yang terkikis oleh serangan ini?
Begitu menyentuh tanah, Zhan Lou Lan langsung melesat dengan Charge Stab. Kecepatannya membuat karakter seolah melayang di udara sebelum mendarat.
Lawan tak menyangka respons dari sisi ini begitu agresif dan terampil. Mereka kerepotan menghindari Charge Stab. Ye Xiu mengoperasikan Zhan Lou Lan berputar dan langsung mengeluarkan Cyclone Slash. Namun lawan juga bereaksi cepat dengan Cyclone Slash. Dua greatsword saling bertabrakan, dentuman logam bersahutan sementara HP kedua karakter terkikis di antara percikan darah dan daging tercabik.
Saat menggunakan serangan cyclone, sudut putaran pedang perlu diatur melalui operasional untuk memaksimalkan damage ke lawan. Keduanya jelas-jelas melakukan operasi mikro pada serangan cyclone, terkadang mengenai lawan, terkadang diparri. Saat kedua skill berakhir, damage yang diterima seimbang, namun HP senjata (daya tahan) pasti lebih merugikan Zhan Lou Lan.
"Lumayan jago!"
Keduanya dalam hati mengakui. Bentrokan skill identik seperti ini paling menunjukkan level kemampuan. Hasil yang seimbang membuktikan level yang setara.
"Siapa itu?"
Ye Xiu mulai serius mempertimbangkan. Berapa pemain Glory yang setara dengannya? Awalnya ia tak menghiraukan, tak sempat melihat ID lawan. Kini menyadari lawannya bukan sembarangan, tapi layar terhalang di antara mereka.
Sementara lawannya tak terlalu terkejut. Soalnya ia mengira sedang melawan Lou Guanning - atlet profesional. Hasil imbang melawan pro memang wajar.
"Lagi!"
Tanpa kata-kata, kedua karakter mengayunkan greatsword berbayang merah. Blood Shadow Crazy Sword mereka bertabrakan, sudut serangan sama persis, berakhir dalam parry.
Lou Guanning hampir menangis!
Shen! Jangan main seperti ini! Adu HP senjata begini jelas merusak peralatanku! Coba lebih lincah dong...
