Selama bertahun-tahun mendalami Glory, meski belum pernah makan daging babi, Ye Xiu setidaknya pernah melihat babi berlari. Klub-klub profesional saat ini menggunakan dua pendekatan dalam meneliti peralatan buatan sendiri. Pertama, mengandalkan pengalaman dan pemahaman mendalam tentang Glory seperti Ye Xiu dan Wei Chen. Kedua, menggunakan pengetahuan matematika seperti yang dikatakan Luo Ji untuk menguasai karakteristik setiap material. Kedua jenis bakat ini biasanya dimiliki departemen pengembangan klub besar, saling melengkapi dalam berbagai penelitian Glory, tidak terbatas hanya pada pembuatan peralatan.
Secara konsep, Xingxin sekarang sudah memenuhi syarat ini. Dari segi pengalaman dan pemahaman, Ye Xiu dan Wei Chen sudah sangat mumpuni. Tapi dalam penerapan matematika ke Glory, Luo Ji masih pemula. Artinya dia tidak punya akumulasi data statis. Data-data ini merupakan rahasia mutlak departemen pengembangan klub besar. Sekalipun Ye Xiu pernah menjadi Kapten Jia Shi, informasi seperti ini tidak bisa diaksesnya. Apalagi Wei Chen - di masanya dulu, departemen pengembangan belum secanggih sekarang, semuanya masih mengandalkan pengalaman murni.
“Bagaimana kalau kita mulai seperti ini.” Luo Ji mengirim pesan lagi, “Kumpulkan semua material yang digunakan dalam proses peningkatan Qianji San di setiap tier. Cantumkan semua fungsi material yang sudah diketahui. Tulis juga atribut dan data statis dari item yang dibuat dengan material tersebut, semakin detail semakin baik. Aku akan coba menganalisis polanya.”
“Baik!” Jawaban Ye Xiu singkat, tapi Wei Chen di sampingnya langsung pucat. Hanya mereka yang pernah meneliti Senjata Perak yang tahu betapa rumitnya pekerjaan ini.
“Bukan cuma aku yang mengerjakan.” Ye Xiu menatap Wei Chen yang masih pucat, “Kamu juga perlu mengorganisir pengetahuanmu tentang fungsi berbagai material. Masih banyak Equipment Silver yang harus kita teliti!”
Wei Chen langsung tersadar. Mulai hari ini, database statistik Xingxin akan mulai dibangun secara bertahap.
“Tak kusangka kita semakin profesional!” Wei Chen merasa seperti baru terbangun dari mimpi. Jujur saja, saat pertama kali direkrut Ye Xiu, niatnya cuma ingin bermain-main sebentar. Semakin dalam pengetahuan seseorang tentang lingkup profesional, semakin tidak percaya mereka pada kelompok dadakan. Glory Professional Circle sekarang sudah sangat berbeda dibanding 8-9 tahun lalu.
Namun Xingxin telah melalui perjalanan panjang dari awal tanpa pemain, peralatan, dana, material, hingga guild. Kini bahkan basis data statis mulai dibangun. Wei Chen tiba-tiba menyadari, tanpa disadari Xingxin telah menjadi burung gereja kecil yang lengkap organ-organnya. Lawan yang menganggap Xingxin sebagai tim akar rumput pasti akan menanggung konsekuensi meremehkan ini.
"Kumpulkan material!" teriak Wei Chen tiba-tiba, membuat semua orang di ruangan itu melompat kaget. Ternyata si pemalas ini sudah membenamkan diri di depan komputer, mulai mengumpulkan informasi dari catatan penelitian bertahun-tahun dan data online untuk diklasifikasikan.
"Kumpulkan material!" Sebelum semua orang sadar, Ye Xiu juga tiba-tiba berteriak, lalu sibuk bekerja di depan komputernya.
"Ada apa dengan mereka berdua?" Semua orang saling pandang bingung. Satu hal yang pasti: Keduanya tidak gila. Ekspresi mereka di depan komputer begitu fokus, bahkan lebih dari saat bertanding di Tantangan Rookie.
Tantangan Rookie minggu baru ini, yang juga merupakan round terakhir pertandingan online, akhirnya tiba pada hari Jumat. Tim Xingxin menyelesaikan pembaruan terakhir personil tim sebelum round akhir. Swordsman Ganas Zai Shui Yi Xia muncul dalam daftar formasi Xingxin. Tapi perubahan seperti ini di tim Tantangan Rookie sama sekali tidak mendapat perhatian. Bahkan wartawan yang rutin memantau Xingxin pun tidak menyadarinya.
Babak terakhir Tantangan Rookie online berakhir tanpa suspense. 20 tim yang berhasil menerobos ke babak offline telah teridentifikasi. Tim yang bisa mencapai tahap ini tentu memiliki basis kekuatan tertentu. Namun bagi Xingxin, tim kuat yang terdiri dari pemain biasa tidak cukup menjadi ancaman. Selain Jia Shi, tim Xuan Qi yang terdegradasi bersama mereka juga berhasil masuk dalam daftar 20 tim ini.
Eliminasi Xuan Qi tentu bukan keajaiban seperti kasus Jia Shi. Di 90% musim sebelumnya, mereka kokoh menduduki posisi terakhir klasemen Liga, tidak memberi kesempatan sedikit pun pada tim lain. Eliminasi mereka tanpa kontroversi; kelemahan kekuatan tim mereka pun tak terbantahkan.
Tapi kelemahan mereka hanyalah relatif.
Dibandingkan tim pemain biasa, mereka masih jauh lebih kuat. Namun dalam lingkup profesional, kekuatan Xuan Qi bahkan kalah dari Wu Ji. Tim Wu Ji memiliki akumulasi tiga tahun di Liga, sementara Xuan Qi hanya bertahan setengah hati selama dua tahun. Di tahun pertama, mereka berhasil mempertahankan posisi dengan merekrut mantan atlet profesional Zhang Yiwei sebagai pelatih yang dianggap sebagai langkah jenius. Di bawah bimbingan mantan pemain berpengalaman ini, rekrutan baru Xuan Qi beradaptasi cukup baik di musim pertama. Namun di tahun kedua, Zhang Yiwei pun tak bisa menyulap keajaiban. Kekalahan Tim Xuan Qi bagai longsoran, memicu perdebatan panas kembali: apakah pelatih benar-benar bisa mengubah nasib sebuah tim?
Biasanya, tim yang sudah tereliminasi cukup sulit mempertahankan kekuatan mereka, namun Tim Xuan Qi berhasil mempertahankan hampir seluruh susunan pemainnya. Alih-alih karena manajemen tim yang baik, lebih karena minimnya minat tim lain terhadap pemain-pemain Xuan Qi. Mampukah Tim Xuan Qi dengan kekuatan sebesar ini menggoyang dominasi Jia Shi di Tantangan Rookie? Para pemain bahkan malas memikirkan pertanyaan ini. Di musim sebelumnya, duel sengit dua tim tereliminasi menjadi topik panas Tantangan Rookie. Tapi tahun ini? Menonton Xuan Qi tidak semenarik menyaksikan tim akar rumput Xingxin yang berkoar ingin menjungkalkan Jia Shi!
Setelah Xuan Qi, tim berpengaruh berikutnya adalah Zhuxian. Bukan sekadar punya latar belakang, Zhuxian memiliki koneksi sangat kuat sampai-sampai Ye Xiu dan Wei Chen pun merasa familiar melihat nama mereka. Tim Zhuxian telah berkompetisi di lingkup profesional sejak Musim Pertama, pengalaman yang mampu menginsta-kill separuh tim di Liga saat ini.
Tapi dibanding senioritas, kisah pilu Zhuxian justru lebih layak dikenang.
Di tahun debutnya di Liga Profesional, Zhuxian langsung terpuruk di dasar klasemen. Berkat belum diterapkannya sistem eliminasi kala itu, mereka bisa bertahan di musim berikutnya.
Di tahun kedua ketika sistem eliminasi resmi diberlakukan, Zhuxian yang kembali menjadi juru kunci pun tersingkir tanpa ampun.
Tahun ketiga, mereka turun ke Tantangan Rookie.
Tahun keempat, mereka berhasil comeback ke Liga Profesional... hanya untuk tereliminasi lagi sesudahnya.
"Pada tahun kelima Tantangan Rookie berikutnya, mereka sekali lagi dengan tegas kembali ke Liga. Di tahun keenam Liga, mereka kembali tereliminasi dengan tegas."
"Tim Zhuxian yang sudah dijuluki 'Raja Respawn', justru kehilangan 'mahkota' ini di tahun ketujuh. Pada Tantangan Rookie tahun itu, mereka gagal dan tidak berhasil respawn."
"Di tahun kedelapan, mereka kembali gagal."
"Zhuxian belum bubar. Mereka kembali mengikuti Tantangan Rookie tahun kesembilan, yaitu edisi kali ini."
"Karir Glory selama sembilan tahun, lima tahun dihabiskan di Tantangan Rookie. Zhuxian bisa dibilang tim paling berpengalaman di ajang ini. Tapi seberapa kuat sebenarnya Tim Zhuxian? Mungkin hanya sedikit tim profesional di Liga yang masih memantau. Bahkan beberapa tim mungkin sudah lupa nama Tim Zhuxian. Tim yang bahkan di Tantangan Rookie saja masih berjuang, meski akhirnya bisa respawn, tampaknya tidak layak diperhitungkan oleh raksasa-raksasa Liga."
"Bahkan Wei Chen, saat melihat daftar 20 tim finalis dan menemukan nama Zhuxian, tertegun."
"'Zhuxian yang itu?' Wei Chen bertanya dengan bingung."
"'Yang itu,' jawab Ye Xiu."
"'Mereka belum bubar?' tanya Wei Chen."
"'Belum,' kata Ye Xiu."
"'Benar-benar lawan yang layak dihormati.' Wei Chen menunjukkan rasa hormat."
"'Hmm.'"
"'Tapi kalau kali ini tereliminasi lagi, pasti harus bubar kan?' Meski menghormati, kritik pedas tetap harus dilontarkan."
"'Siapa yang tahu?' kata Ye Xiu."
"'Ada anggota yang masih kamu kenal di tim ini?' tanya Wei Chen."
“Aku juga tidak tahu pasti.” Ye Xiu berkata. Tim Zhuxian sudah berjuang di Tantangan Rookie selama tiga tahun, namun Ye Xiu tidak tahu formasi mereka sekarang. Bahkan di Musim 6 saat pernah berinteraksi, tim tereliminasi peringkat bawah seperti ini tidak akan meninggalkan kesan mendalam padanya.
“Dulu siapa saja anggotanya ya?” Wei Chen berusaha mengingat, tapi jelas tim lemah peringkat bawah memang seperti orang biasa yang tidak mencolok. Dalam ingatan singkatnya sebagai atlet profesional, ruang yang tersisa untuk Tim Zhuxian hanyalah sebatas mengingat nama mereka.
Julukan "Raja Respawn" untuk Tim Zhuxian hanyalah lelucon belaka. Tak ada yang benar-benar memperhatikan kondisi sebenarnya mereka, apalagi setelah gagal bangkit selama dua tahun berturut-turut. Bahkan lelucon pun menghilang, dan mereka hampir terlupakan total.
“Bagaimanapun juga, kita harus anggap serius.” Ye Xiu berbicara dengan wajah serius.
“Hmm, serius... serius...” Wei Chen mengangguk, entah jawabannya asal-asalan atau tidak, hanya dirinya yang tahu.
Jia Shi, Xuan Qi, dan Zhuxian adalah tiga dari 20 tim yang memiliki latar belakang profesional - biasanya menjadi kekuatan utama di Tantangan Rookie. Sisanya adalah tim yang dibentuk pemain biasa, akar rumput sejati. Bisa mencapai tahap ini membuktikan mereka punya kekuatan. Berbagai tim besar akan memantau kinerja mereka selanjutnya, siapa tahu ada yang tertarik merekrut seseorang menjadi atlet profesional.
Hal yang disayangkan adalah tidak ada satupun tim akar rumput pemain yang menggunakan nama untuk mengejek Jia Shi, sehingga mengurangi pemandangan khas di final offline. Tapi sebenarnya, dibandingkan memberi nama untuk mengolok-olok Jia Shi yang tereliminasi, Tim Xingxin yang terang-terangan mengklaim akan menggulingkan Jia Shi justru menjadi ejekan terbesar, bukan? Karena Xingxin, sepertinya serius!
Kompetisi offline segera dimulai, media-media Glory akhirnya mulai mengalokasikan halaman lebih untuk Tantangan Rookie. Kemewahan Jia Shi, Pelatih Xuan Qi, fluktuasi Zhuxian, kesombongan Xingxin... semuanya menjadi topik hangat. Sementara itu, Liga resmi mulai menghubungi semua tim untuk menginformasikan waktu dan lokasi final offline.
Sebelum itu, ada satu hal penting lagi yang akan segera dilakukan.
Pengundian.
Sesuatu yang bisa menentukan nasib akhir sebuah tim hingga level tertentu, akan segera dilaksanakan.
