Wrathful Blood Tide!
Setelah Swordsman Ganas Yu Feng maju, langsung mengaktifkan (kegilaan) dan menggunakan skill besar. Darah menggelegak seperti sungai, langsung memutus formasi pemain Dominant Hero yang bersiap membantu Zhang Jiale. Tanpa basa-basi, dia mengayunkan pedang dan menyerang ke arah Zhong Cao Tang.
Gaya bermain Yu Feng memang tidak sespektakuler Zhang Jiale, tapi kekuatan seorang Shen bukanlah hal yang bisa dihadang sembarangan oleh pemain biasa. Zhong Cao Tang yang baru saja dikacaukan oleh Zhang Jiale masih dalam keadaan kacau balau, tiba-tiba melihat sosok lain yang bergerak penuh wibawa menyerang. Meski menggunakan akun identitas, tapi dengan guild Hundred Blossoms dan kelas Swordsman Ganas, siapa lagi yang akan menjadi burung gereja di situasi seperti ini?
"Bubar! Bubar!" Ketua Zhong Cao Tang Tian Nanxing yang berpengalaman ini tahu bahwa mengumpulkan anggota sebagai tembok manusia justru akan mempermudah lawan menggunakan skill secara efisien. Lebih baik membubarkan formasi dan membuat lawan kewalahan menghadapi serangan dari berbagai arah, menggunakan jumlah personel untuk mengikis darah musuh.
Sebelum anggota Zhong Cao Tang sempat "menjamu" Shen lainnya, tiba-tiba dari samping muncul seseorang yang mengintercept Swordsman Ganas milik Yu Feng.
Jun Moxiao.
Lawan yang tak terduga ini membuat Yu Feng bingung. Saat BOSS sedang dicuri Zhong Cao Tang, seharusnya semua berusaha menyerbu formasi untuk merebut kembali BOSS. Tapi kenapa si pemalas ini tiba-tiba menghentikannya?
Saat menengok ke belakang, dia melihat anggota Xingxin semua bertingkah sama. Tidak panik dikejar BOSS, malah asyik bertarung sembarangan dengan lawan. Kacau betul!
Yu Feng tidak tahu bahwa target BOSS Xingxin sebenarnya bukan Sha Han, tapi para atlet profesional seperti mereka. Datang satu lawan satu, datang dua lawan dua.
Jun Moxiao milik Ye Xiu datang menghadang, tanpa banyak bicara sedang bersiap bertindak, tiba-tiba mendengar teriakan dari belakang: "Aduh tidak bisa, kenapa tidak ada dukungan?"
Lalu terlihat ledakan kembang api spektakuler, Qianhua Miren milik Zhang Jiale menembus masuk, lalu menembus keluar...
Area rebutan BOSS di formasi Zhong Cao Tang dijaga langsung oleh Wang Jiexi sendiri, didampingi Gao Yingjie dan sejumlah pemain Zhong Cao Tang. Zhang Jiale yang sendirian menyerbu masuk tentu sulit mendapat keuntungan. Awalnya dia berharap pasukan guild Dominant Hero ikut menyerbu bersama, tak disangka Yu Feng tiba-tiba mengayunkan pedang dari formasi yang menghalangi Dominant Hero. Akibat perbedaan waktu sesaat ini, Zhang Jiale merasa sangat tidak aman di dalam, segera berbalik arah dan menerobos keluar.
Pemain biasa dihadapannya benar-benar dianggap seperti rumput, kalau bukan karena ada Wang Jiexi yang berjaga, mungkin dia bisa bolak-balik menyerbu tujuh kali tanpa masalah. Pemain Zhong Cao Tang mengadukan nasib, hanya bisa merasakan bayangan samar Qianhua Miren lewat di antara efek cahaya spektakuler. Yang berada dekat mungkin kebagian peluru atau granat.
Begitu berhasil keluar, Zhang Jiale langsung melihat Jun Moxiao milik Ye Xiu, buru-buru meminta bantuan: "Cepat, cepat! BOSS hampir dihancurkan Wang Jiexi, segera!"
Tapi Jun Moxiao malah membalikkan badan dan mengarahkan tombaknya ke arahnya.
Zhang Jiale mengucapkan "Aduh!" sambil mengoperasikan Qianhua Miren melompat menghindar, terjerumus dalam kebingungan yang sama seperti Yu Feng, lalu cepat menyimpulkan: "Kau sudah kehilangan akal sehat, sadarlah!"
Ye Xiu tidak hanya tidak sadar, malah seorang diri menantang Zhang Jiale dan Yu Feng yang berdua.
Karakter Zhang Jiale dan Yu Feng saling memandang sejenak, sama-sama merasa canggung. Yu Feng yang maju untuk membuktikan diri di hadapan pemain Hundred Blossoms, hasilnya situasi sekarang seolah memaksanya bersekutu dengan pengkhianat besar yang paling dibenci Hundred Blossoms yaitu Zhang Jiale? Bagaimana bisa? Sedangkan Zhang Jiale, setiap melihat tulisan "Hundred Blossoms" di atas kepala, perasaannya selalu kompleks. Hari itu saat pergi ke supermarket bersama Lin Jingyan, berdiri di depan rak suplemen royal jelly merek Hundred Blossoms, dia menghela nafas terharu selama lima menit.
Kedua pemain ini sesaat ragu, memberi kesempatan pada Xingxin. Summoning Mei Guang langsung mengepung, Yingfeng Buzhen yang bersembunyi di sudut tak diketahui malah langsung membuka Death Door. Xiao Qiang dan Zhu Yanxia juga langsung menggunakan skill besar, Sinar Satelit menyambar gagah berani, masing-masing satu target, tak ada yang bisa lolos.
Zhang Jiale dan Yu Feng sama-sama merasa canggung untuk bertarung bersama, namun situasi memaksa. Saat ini, bahkan tidak ada kesempatan untuk bertempur bersama Xingxin. Tentu saja ini hasil arahan sengaja Ye Xiu. Tujuan mereka datang adalah untuk bertarung dengan para atlet profesional ini guna mengakumulasi EXP. Hasil pertarungan bukanlah tujuan utama, jadi tidak perlu taktik rumit atau strategi aliansi. Yang perlu mereka lakukan sederhana: temui lawan, lalu bertarung.
Baozi Invasion dan Rogue Lin Jingyan masih bertarung.
Han Yanrou juga bertempur sengit dengan Battle Mage Sun Xiang.
Pola permainan ala Baozi yang natural membuat Lin Jingyan yang berpengalaman pun tidak bisa membaca polanya. Dia hampir meragukan ke mana semua pengalaman Rogue bertahun-tahunnya mengalir.
Gaya bertarung Tang Rou yang ganas, terutama setelah tahu lawannya adalah manipulator One Autumn Leaf - Battle Mage nomor satu saat ini sekaligus si pemilik julukan "Dewa Perang", membuatnya terus-menerus melakukan critical damage. Performanya jauh lebih baik dibanding saat main Dungeon atau Arena biasa.
Namun meski begitu, bukan berarti mereka berdua unggul. Hanya saja kekuatan tempur yang mereka luapkan di awal membuat lawan kewalahan sesaat. Lin Jingyan dan Sun Xiang segera bisa menstabilkan situasi. Tapi Baozi dan Tang Rou bukanlah pemain biasa yang bisa dikalahkan dengan mudah. Hasil pertarungan baru bisa ditentukan setelah melalui perlawanan sengit.
Pertempuran sengit para Shen membuat guild masing-masing kebingungan.
Di sisi Dominant Hero yang awalnya hendak mengikuti Qianhua Miren milik Zhang Jiale untuk merebut BOSS, terhambat oleh skill Wrathful Blood Tide dari Swordsman Ganas Yu Feng. Tiba-tiba Qianhua Miren muncul kembali dan langsung bertarung dengan anggota Xingxin. Haruskah mereka melanjutkan perebutan BOSS atau membantu melawan Xingxin?
Di pihak Dinasti Jia, Chen Yehui hampir muntah darah.
Setidaknya Zhang Jiale menunjukkan logika dan kesadaran yang jelas. Sedangkan Shen Sun Xiang dari pihak mereka langsung masuk status pertarungan begitu melihat anggota Xingxin, langsung menyerang tanpa basa-basi. Chen Yehui ingin menangis. Dinasti Jia sudah lama tidak mendapatkan BOSS dalam perebutan, dan dia bisa merasakan strategi pengepungan spesifik Xingxin terhadap mereka yang sangat agresif.
Hari ini ketika Shen akhirnya turun tangan, Chen Yehui penuh harap. Tapi begitu bertemu Xingxin, Shen malah mengabaikan BOSS dan fokus ke Xingxin. Chen Yehui ingin membenturkan kepala ke keyboard.
"Kapten Xiao lihat..." Chen Yehui putus asa, untung masih ada Shen lain di formasi mereka - Xiao Shiqin.
Xiao Shiqin juga pusing. Membujuk Sun Xiang kembali? Tidak yakin. Membantu Sun Xiang melawan Xingxin? Itu terlalu memanjakan. Mengabaikan Sun Xiang dan fokus ke BOSS? Tapi Sun Xiang adalah Kapten, anggota inti, dan bintang andalan Jia Shi. Membiarkannya begitu saja juga tidak tepat!
“Aku saja yang pergi!” Xiao Shiqin menghela napas, terpaksa turun tangan sendiri untuk mencoba menyadarkan Sun Xiang.
Tang Rou sebenarnya sudah sangat kewalahan menghadapi Sun Xiang. Statusnya sudah mencapai puncak ledakan, tapi jelas belum bisa mengalahkannya. Tang Rou sendiri paham, untuk mengalahkan orang ini satu lawan satu, kekuatannya masih jauh dari cukup.
“Sudah cukup kau pamer! Sekarang giliranku!” Sun Xiang berteriak keras, meraih celah dalam serangan gencar Han Yanrou dan bersiap membalas.
Doron!
Ledakan tiba-tiba terjadi. Sun Xiang buru-buru menghindar, kehilangan kesempatan balas dendam. Marah bukan main, ia memutar kamera dan melihat Zhang Jiale sebagai Qianhua Miren yang sedang bermain kucing-tikus dengan anggota Xingxin. Strategi Hundred Blossoms-nya bertebaran menabur bom, entah yang mana menggelinding ke sini dan merusak rencana Sun Xiang.
Sebelum sempat menghujat, serangan Han Yanrou kembali datang dengan intensitas sama ganasnya.
Meski tahu kekuatannya tak sebanding Sun Xiang, tapi kata menyerah tak ada dalam kamus Tang Rou. Semangat juangnya tak pernah habis.
“Kau benar-benar tak tahu malu!” Sun Xiang menggertak. Ia mengira tekanan teknik mumpuninya akan membuat Tang Rou ciut hati, mundur, atau menyerah. Tapi tombak perang Han Yanrou tetap tajam menusuk.
“Semut ingin menggoyahkan gajah?” Sun Xiang mengejek, bersiap meluncurkan serangan balik dahsyat.
Kresek!
Sebuah gelombang kejut dari pedang yang diayunkan menyapu datang. Sun Xiang sekali lagi terpaksa menghentikan niat balas dendamnya karena menghindari serangan tiba-tiba ini.
"Sialan, siapa itu!" Kali ini Sun Xiang yang lebih dulu memaki. Setelah memutar kamera, terlihat seorang Swordsman Ganas dari Lembah Bunga Ratusan—kemungkinan besar Yu Feng—melakukan Mountain Crusher sambil melompat mundur untuk kabur sekaligus membalas. Saat pedangnya menghantam tanah, gelombang kejutnya mengenai Battle Mage milik Sun Xiang yang kebetulan berada di dekatnya.
Dia dan Qianhua Miren milik Zhang Jiale bergerak dari depan-belakang, sama-sama berhasil lolos dari kepungan Xingxin. Namun tanpa sengaja, keduanya merusak ritme pertempuran Sun Xiang. Satu kali masih bisa ditahan, tapi dua kali? Sungguh bukan sifatnya untuk diam saja. Sun Xiang menggerakkan mouse di tangan kanannya dengan kasar. Battle Mage-nya langsung berbalik arah, mengayunkan tombak perang untuk melancarkan Domineering Smash. Karena Yu Feng dan Zhang Jiale memang tidak sengaja, mereka sama sekali tidak mengira Sun Xiang akan menyerang balik. Domineering Smash itu berhasil mengenai Swordsman Ganas milik Yu Feng yang gagal menghindar.
Xiao Shiqin yang sedang mengendalikan karakternya menuju ke area ini hanya bisa bergumam dalam hati melihat kejadian tersebut: "Biarkan saja si pemalas ini hancur sendiri..."
Dalam aktivitas menjarah BOSS, orang biasanya sibuk mencari muka di kedua belah pihak. Mana ada yang malah sengaja membuat musuh? Siapa pun yang mengirim sinyal provokasi seperti ini jelas mengharapkan serangan terkonsentrasi!
Hasilnya, satu Domineering Smash belum bisa meredakan kemarahan Sun Xiang. Atau mungkin kebiasaan operasional atlet profesional, ketika satu skill mengenai, selalu ada N pola kombo yang bisa dilanjutkan. Battle Mage milik Sun Xiang kini telah berbalik arah dengan tegas, menghujam keras ke Swordsman Ganas milik Yu Feng.
Para anggota Xingxin juga terlihat bingung. Bukankah orang ini seharusnya menjadi lawan terberat mereka? Kenapa sekarang dia seperti ingin membelot?
Yu Feng sebenarnya tidak ingin memperumit situasi. Tapi diserang seperti ini, mana mungkin tidak membalas? Setelah buru-buru mem-parry serangan mendadak Sun Xiang, dia langsung membalas. Satu Blood Shadow Crazy Sword memukul mundur Sun Xiang, diikuti berbagai kilatan pedang dan aura darah yang menghujam ke anggota Xingxin yang mengejar. Dalam hamparan energi darah, terpancar kemegahan Swordsman Ganas nomor satu di Liga.
Zhang Jiale dengan karakter Qianhua Miren juga tak menyia-nyiakan kesempatan melakukan gerakan berbalik ajarat. Akhirnya dia sadar anggota Xingxin ini hanya pengacau belaka. Tanpa menghancurkan mereka, mustahil bisa merebut BOSS dengan tenang. Saat Yu Feng berhasil merebut kembali situasi, Zhang Jiale segera berbalik mencari celah serangan.
Dalam ledakan bayangan indah yang megah, kilatan pedang dan aura darah saling bertaut. Bahkan Sun Xiang yang termasuk Shen papan atas sekalipun, dalam sekejap terpaksa mundur.
Semua orang memandang kejadian ini dengan takjub.
Ye Xiu, Lin Jingyan, Wang Jiexi... Beberapa pemain senior ini seolah melihat kilasan masa lalu.
Fanhua Xuejing...
Bukankah ini adegan koordinasi kombinasi Bunga Ganda antara Expert Amunisi dan Swordsman Ganas dari Tim Hundred Flowers dulu...
