"Di-counter?!" Huaikai Kanzhe awalnya girang, tapi setelah melihat HP Swordsman Ganas Yu Feng, senyumnya langsung pudar. Untungnya para Healer Lembah Bunga Ratusan bereaksi cepat. Dalam sekejap, swish-swish-swish, HP Swordsman Ganas Yu Feng langsung penuh kembali.
Tapi Swordsman Ganas Yu Feng justru membeku di tempat, seolah tidak menyadari nyawanya sudah diselamatkan, mengira dirinya sudah mati.
Yu Feng benar-benar mengira akan mati saat melancarkan serangan itu. Hasil yang terjadi sekarang membuatnya bingung. Serangannya tadi seharusnya tidak bisa dihindari? Si pemalas ini...
“Dasar si pemalas, akhirnya kamu juga jadi lembek hati ya…” Yu Feng langsung mendengar karakter Swordsman Ganas di sisi lain, Zai Shui Yixia, berkata demikian.
Orang yang lembek hati itu tentu saja bukan dirinya.
“Hehe.” Qianhua Miren yang tersungkur tertawa kecil, tak berkata apa-apa.
Sudut pandang Zai Shui Yixia beralih ke arah Yu Feng di sisi ini.
“Bocah, Pemandangan Darah Bunga yang Beragam ini, sekilas terlihat seperti strategi Hundred Blossoms yang parasit di Expert Amunisi. Tapi faktanya, yang benar-benar mengendalikan ritme strategi ini adalah Swordsman Ganas! Kalau mau menghidupkan kembali Pemandangan Darah Bunga yang Beragam, kamu harus lebih giat lagi!” ujar Sun Zheping.
Sebelum Yu Feng sempat menyadari, para anggota Xingxin sudah terlibat pertempuran dengan teratur di bawah komando Ye Xiu. Yang pertama bergerak adalah Jun Moxiao milik Ye Xiu sendiri. Qianji San berubah menjadi Bentuk Tombak, diacungkan ke depan, membuat Zhang Jiale dan Sun Zheping sama-sama menyipitkan mata.
“Ngapain kamu ikut-ikutan ribut?” teriak Zhang Jiale.
“Dasar pengecut! Kami sudah mengosongkan panggung untukmu, tapi ternyata cuma buang waktu. Sekarang giliran kami yang mengambil alih pertempuran!” Tombak itu ditusukkan. Zhang Jiale mengira akan diserang, buru-buru mengoperasikan Qianhua Miren untuk menggelinding ke samping. Ternyata gerakan Jun Moxiao hanya tipuan. Karakter itu sudah melesat ke samping, diikuti debu yang beterbangan saat Baozi Invasion masuk ke formasi.
"Zhang Jiale menghindar cukup cepat, tapi Swordsman Ganas milik Yu Feng masih tertegun di sana, terkena lemparan pasir tepat sasaran. Layar Yu Feng menjadi gelap, masuk ke status buta, membuatnya tersadar seketika. Tapi saat ini dia sudah tidak bisa melihat situasi, juga tidak tahu apa yang terjadi, hanya suara yang masih bisa masuk ke telinganya."
"Mau menghancurkan lagi pemandangan bunga darah kami?" teriak Zhang Jiale yang didengar Yu Feng.
"Hehe, informasimu terlalu ketinggalan. Lao Sun, minggir dikit, jangan sampai kena tembak nanti aku malu," jawab Ye Xiu.
Zhang Jiale kaget, menggeser kameranya dan melihat Zai Shui Yixia memang menggeser posisi ke samping, sepertinya tidak berniat bertarung bersamanya lagi. Saat itulah Zhang Jiale baru menyadari nama guild di atas kepala Zai Shui Yixia: Yi Zhan Tian Xia.
Seketika itu juga, Zhang Jiale telah menyadari sesuatu.
Yingfeng Buzhen memanggil Hujan Kekacauan, Yicunhui mengaktifkan Formasi Es, summoning milik Mei Guang berbaris masuk ke area efek cahaya, sementara Xiao Qiang dan Zhu Yanxia masing-masing menembakkan Peluru Duri ke langit. Peluru meledak di udara, hujan duri padat mulai berjatuhan ke area ini.
Zhang Jiale tidak banyak bicara lagi. Qianhua Miren dengan lincah bermanuver di antara serangan. Yu Feng yang bermain Swordsman Ganas justru dalam situasi sulit. Karena kehilangan fokus, karakternya terkena skill Sand Toss sehingga masuk status buta. Sehebat apapun pengalamannya, mustahil menghadang semua serangan tiba-tiba dari segala arah ini. Namun sejak Yu Feng berhasil membelah ilusi bunga darah dengan pedangnya, ia telah diakui sebagai Shen inti Tim Hundred Blossoms. Para pemain Hundred Blossoms akhirnya lupa tujuan asli mereka menjarah BOSS. Semua orang mati-matian menyerbu maju hanya untuk menyelamatkan Shen mereka, sekalian memberi beberapa serangan ke Qianhua Miren milik Zhang Jiale.
Dalam posisi seperti ini, kesulitan Zhang Jiale bisa dibayangkan. Pemain Hundred Blossoms masih bisa dihadapi, tapi tim besar Xingxin yang dipimpin Ye Xiu benar-benar membuatnya kewalahan.
Mengelak ke kiri-kanan, tapi tak bisa menghindari semua serangan. HP Qianhua Miren terus menyusut. Dalam pertempuran kacau ini, konsentrasi Zhang Jiale mulai buyar. Saat gelombang serangan berikutnya datang, dia sudah tak sempat bereaksi. Tiba-tiba dari samping muncul bayangan yang lagi-lagi menyelamatkan Qianhua Miren-nya.
Zhang Jiale memutar kameranya dengan bingung, mengamati sang penyelamat.
Lin Jingyan dengan karakter Rogue-nya.
Semangat Zhang Jiale langsung berkobar.
Benar, inilah anggota timnya sekarang - partner yang bisa diandalkan di medan perang. Masa lalu... akhirnya benar-benar harus berlalu!
Zhang Jiale memandang medan perang. Karakter Sun Zheping "Zai Shui Yixia" telah terpisah ke ujung lain oleh dinamika pertempuran, sedang mengayunkan pedang besar di sana.
Ingatan Zhang Jiale tiba-tiba melayang ke musim panas beberapa tahun silam. Saat itu juga terjadi pertempuran kacau, akhirnya hanya dua orang yang bertahan sampai akhir. Remaja berbahu lebar yang menggendong pedang besar itu menerjang ke hadapannya dalam mode mengamuk. Zhang Jiale yang sudah kehabisan spirit (semangat) untuk bertaruh mengira ajalnya sudah tiba, tapi malah mendengar perkataan tak terduga: "Hei, teknikmu tampak bagus. Mau membentuk kombinasi bersamaku?"
Tahun itu, mereka berdua bergabung dengan Tim Hundred Flowers, membentuk kombinasi Bunga Ganda. Saling mempelajari karakteristik masing-masing, mencari-cari strategi kolaborasi. Tahun berikutnya, Blood Blossoms Scene menggemparkan seluruh lingkup Glory...
Kini di medan perang yang sama kacau-balau, mereka telah berada di pihak berbeda. Strategi Hundred Blossoms masih memukau, bayangan berdarah pedang besar masih menggila, tapi kemegahan Blood Blossoms Scene takkan pernah terulang di sini.
Selamat tinggal!
Seperti sebelumnya saat mengarahkan senjata ke Guild Lembah Bunga Ratusan, karakter Zhang Jiale "Qianhua Miren" mengangkat tangan kanan. Satu tembakan tepat mengarah ke "Zai Shui Yixia" di ujung lain medan perang.
Percikan darah dari peluru melesat keluar dari tubuh Zai Shui Yixia. Greatsword miliknya menggeram, menghantam ke arah ini dengan satu tebasan Blood Shadow Crazy Sword. Orang yang menghadang di depannya langsung terpental terkena pedang. Di wajah karakter tanpa ekspresi Zai Shui Yixia, Zhang Jiale seolah melihat senyuman samar. Greatsword ditangkupkan di bahu, berbalik dengan gaya.
"Mundur!" Zhang Jiale yang akhirnya benar-benar meninggalkan masa lalunya kembali rasional. Dia segera menyadari pertempuran kacau di depan mata sama sekali tidak ada artinya. Tujuan mereka adalah menjarah BOSS, di mana BOSS-nya? Di sisi Zhong Cao Tang! Pertarungan orang-orang di sini benar-benar tidak jelas! Dia langsung memanggil Lin Jingyan untuk retreat.
Hasilnya, saat keduanya ingin mundur, Xingxin menolak dan terus menahan mereka.
"Kau pikun ya, terus-terusan mengejar kami untuk apa?" Zhang Jiale marah sambil membentak ke arah Jun Moxiao.
"Matamu yang rabun kali? Apa kami hanya mengejar kalian?" Ye Xiu membalas sindiran.
Setelah diamati, Xingxin memang tidak hanya mengejar mereka. Semua karakter atlet profesional yang muncul di area ini, siapapun yang lewat - baik yang memprovokasi maupun tidak - pasti akan diserang dan diganggu secara aktif.
"Benar-benar kampungan!" Zhang Jiale berkomentar takjub.
Lin Jingyan juga bingung: "Menurutmu, untuk apa mereka bertingkah kampungan seperti ini?"
Metode latihan intensif kasar Xingxin ini sudah bukan konsep yang bisa cepat disadari oleh atlet profesional dalam sistem.
"Tidak boleh membiarkan mereka terus berulah seperti ini!" Zhang Jiale berkata.
"Tapi menurutku jika kita inisiatif menyerang, justru akan sesuai dengan keinginan mereka!" Lin Jingyan menambahkan.
"Jangan-jangan ini strategi mengalihkan perhatian ke timur lalu menyerang barat!" Zhang Jiale menganalisis dari sudut taktik.
"Atau taktik mengalihkan perhatian musuh?" Lin Jingyan melengkapi.
Setelah itu, kedua orang tersebut memutar kamera ke arah Zhong Cao Tang. Pasukan aliansi guild Xingxin sedang mengepung dengan skala besar.
"Ternyata!" Keduanya menepuk paha serentak, langsung memaknai latihan intensif Xingxin sebagai upaya mengalihkan perhatian atlet profesional dari berbagai guild, membuat para ahli tidak sempat membunuh BOSS.
Dua legenda Shen berpengalaman ini yang merasa sudah mengungkap tipu muslihat Ye Xiu, tentu tidak mau menyerah. Mereka berusaha mati-matian melarikan diri ke area perang BOSS.
Ketidakkooperatifan para pemain profesional ini membuat Para anggota Xingxin kewalahan. Berbagai taktik kepung dan kejar-kejaran tetap dilakukan, toh ini juga termasuk bertarung melawan Shen dan mengakumulasi pengalaman bertarung tingkat tinggi!
Kedua anggota Dominant Hero ini termasuk yang paling menderita. Yu Feng dari Hundred Blossoms masuk secara tidak sengaja, sedangkan Huang Shaotian dari Blue Rain sejak awal tidak bisa kabur. Setelah Blade Master Lu Hanwen terbunuh, si pemalas ini terus membanjiri layar dengan gelembung teks "balas dendam", beberapa kali membuat Xingxin panik bukan main.
Sun Xiang yang awalnya aktif terjun ke pertempuran akhirnya berhasil dibujuk mundur oleh Xiao Shiqin yang menemukan celah.
Tim Jia Shi akhirnya tidak ikut campur. Guild seperti Lun Hui dan Paviliun Kabut Asap yang lama menyaksikan, setelah memahami situasi, bergerak dengan lebih tenang. Para atlet profesional kedua tim menghindari Xingxin yang seperti pengacau, bergerak memutar menuju wilayah Zhong Cao Tang.
Tekanan di Zhong Cao Tang langsung melonjak. Dengan begitu banyak guild dan atlet profesional yang menargetkan mereka, meski ada Shen yang mengawasi, tetap sulit dihadapi. Tapi jika situasi seperti ini tidak terantisipasi, Wang Jiexi tidak pantas menyandang gelar juara liga dua kali yang hampir membangkitkan kejayaan Jia Shi.
Saat para guild dan atlet profesional mulai mengepung, Zhong Cao Tang dengan sukarela membuka jalan. Bukan untuk menyambut, tapi untuk melepas. Magic Scholar Wang Jiexi langsung melesat dengan sapunya, melakukan manuver licin di tengah kerumunan. Di belakangnya, dengan jarak pas, mengikuti BOSS Shadow Strategist Sha Han.
Para guild langsung mengadukan. Jelas terlihat, saat ini aggro pertama Sha Han tertuju pada karakter Ahli Sihir Gelap milik Wang Jiexi. Secara normal, strateginya adalah menghabisi target aggro utama dulu agar aggro bisa berpindah. Tapi target aggro utama kali ini adalah Sang Penyihir dari Liga yang terkenal tak terduga! Berapa orang yang bisa menangkapnya?
Dua sister baru dari Misty Rain yang masih hijau nekat mencoba menghadang. Dua Sharpshooter ini maju serentak, tapi beberapa gerakan zig-zag 90 derajat plus fake cancel dari Ahli Sihir Gelap Wang Jiexi langsung membuat kedua nonak ini pusing. Saat sadar, Shadow Strategist Sha Han malah lewat di antara mereka dan menyabetkan pedang ke masing-masing.
Damage BOSS Liar level 75 ini main-main? Serangan biasa saja nyaris meng-KO mereka berdua dalam hitungan detik, membuat jantung mereka berdebar-debar. Saat mau menghadang lagi, mereka jadi lebih hati-hati, mulai menyerang dari jarak jauh. Tapi Ahli Sihir Gelap Wang Jiexi justru menyusup ke kerumunan guild-guild, membuat serangan jarak jauh malah mengenai anggota guild lain.
Para atlet profesional yang hadir memandang penuh simpati pada duo sister ini.
Masih hijau memang, sampai bisa dikendalikan seperti boneka oleh Wang Jiexi!
