Jika Wang Jiexi hanya sembarangan ngebut-ngebutan di sini, sebenarnya tidak ada yang mau mengganggunya. Masalahnya sekarang dia sedang memikul aggro BOSS, dari perspektif akademis perebutan BOSS, Wang Jiexi menjadi masalah inti yang harus dihadapi semua orang. Sebelum mengalahkannya, para pemain justru tidak bisa sembarangan mengganggu BOSS, karena itu sama saja membantu Zhong Cao Tang membunuh BOSS.
Pemain biasa jelas tidak mungkin melawan Wang Jiexi, bahkan atlet profesional level awal seperti Saudari Misty Rain pun hanya akan mendapat malu. Namun selain mereka, para pemain yang hadir hari ini semuanya punya latar belakang mumpuni, sebenarnya layak memberikan gangguan untuk Wang Jiexi. Tapi masalahnya, sebelum sempat mengganggu Wang Jiexi, mereka sendiri sudah lebih dulu dibuat pusing.
Tim Xingxin!
Tujuan Ye Xiu dan kawan-kawan saat ini sederhana dan murni: mereka tidak berniat merebut BOSS Liar, jadi juga tidak menghabiskan banyak tenaga untuk mengejar Wang Jiexi yang berkeliaran. Tapi para atlet profesional lain justru menjadi target buruan mereka. Sambil bertarung sengit dengan pemain yang sudah terlibat, mereka terus memprovokasi dan mengganggu target-target baru.
Atlet profesional merasa sangat kesal, tapi tidak ingin membuang waktu dengan Xingxin, sebagian besar mengambil sikap "lebih baik menghindar". Bagaimana dengan Ye Xiu dan kawan-kawan? Mereka juga sangat tidak puas dengan sikap menghindar para atlet profesional ini. Tujuan kita memang untuk mengumpulkan pengalaman dengan mengajak bertarung, kalau terus menghindar seperti ini, sama sekali tidak membantu perkembangan kita!
Atlet profesional lain yang lebih banyak tidak bisa dihadapi, sementara beberapa yang sedang bertarung kacau-balau juga sulit ditaklukkan. Para atlet profesional ini juga tidak berjuang sendirian. Baik Yu Feng, Huang Shaotian, Zhang Jiale, maupun Lin Jingyan, semuanya didukung oleh guild mereka. Tidak mungkin membiarkan Shen mereka dipermainkan. Cukup dengan mengirim beberapa orang untuk memberi dukungan tembakan dan beberapa skill heal, itu sudah bantuan yang sangat berarti.
Tapi Ye Xiu sama sekali tidak cemas tentang ini. Karena tujuan mereka terlalu murni. Hasil pertarungan bukanlah hal utama. Justru jika para atlet profesional ini benar-benar tidak bisa dikalahkan dan bisa bertarung selama tiga hari tiga malam, itu baru disebut fasilitas!
Arena pertarungan sangat kacau, tapi anehnya keseimbangan justru terbentuk dalam kekacauan ini.
Tim Xingxin tidak bisa mengalahkan atlet profesional yang mereka hadapi. Di sisi perebutan BOSS, semua juga tidak bisa mengatasi Wang Jiexi. Akhirnya guild-guild besar mulai menyerang pemain biasa Zhong Cao Tang. Wang Jiexi pun mulai memimpin BOSS menerobos formasi berbagai guild besar dengan ngebut-ngebutan, mengacaukan strategi serangan mereka.
Apakah Shadow Strategist Sha Han masih terlihat seperti BOSS saat ini?
Semua orang melihat dan merasa ini sudah tidak wajar lagi. Barang ini sekarang jelas seperti summoning milik Wang Jiexi. Mengikuti di belakang Ahli Sihir Gelap Wang Jiexi, ke mana pun pergi langsung membunuh, menciptakan kekacauan bagi para pemain guild-guild besar.
Ternyata Penyihir bisa seganas ini saat menjarah BOSS. Para pemain hari ini benar-benar memperluas perspektif. Melihat atlet profesional mereka sepertinya juga tidak punya solusi, perlahan-lahan kepercayaan diri mereka pun hilang.
HP Shadow Strategist Sha Han terus berkurang. Dengan ngebut-ngebutan di tengah kerumunan seperti ini, belum lagi serangan terus-menerus dari Zhong Cao Tang, diperkirakan konservatif HP yang hilang karena serangan salah saja sudah lebih dari 10%.
Ketika HP Sha Han jatuh ke 10% dan masuk mode mengamuk, arena pertempuran semakin tidak terkendali. Amukan Sha Han adalah memanggil pasukan bayangan - beberapa assassin bertopeng hitam muncul bersamaan, membunuh siapa pun yang mereka temui.
Pemain biasa jelas tidak bisa menang duel melawan assassin bayangan ini. Meski atlet profesional punya kemampuan, tapi mereka bingung! Apa yang didapat kalau menumbangkan assassin bayangan ini? Tidak ada sama sekali, ini jelas hanya membantu Zhong Cao Tang sebagai relawan!
"Situasi berkembang sampai tahap ini, untuk Wang Jiexi tidak ada solusi menghadapi, akhirnya berbagai guild memutuskan untuk menyerah. Setelah perintah disebarkan, Lun Hui, Misty Rain, Dinasti Jia, dan guild-guild lain telah menarik pasukan. Tapi banyak yang melihat Xingxin dan beberapa Shen masih sibuk bertarung di sisi sini, cukup menarik minat untuk datang menyaksikan."
Zhang Jiale dan kawan-kawan, melihat situasi di sisi lain sudah bubar, langsung tahu situasi pasti sudah terkendali. Dalam hati sangat membenci Ye Xiu! Kalau bukan karena Ye Xiu sengaja mengganggu mereka, dengan tambahan kekuatan beberapa Shen ini, Wang Jiexi pasti tidak akan semudah itu.
"Lihatlah, kau si pemalas, buat masalah buat apa? Sekarang bisa merebut BOSS tidak?" Zhang Jiale meremehkan Ye Xiu, menganggap Ye Xiu juga melakukan kesalahan strategi besar.
"Hehe." Ye Xiu tertawa.
"Hehe apaan!" Zhang Jiale marah, Qianhua Miren menembakkan meriam bertubi-tubi ke Jun Moxiao.
Jun Moxiao buru-buru menghindar. Sejujurnya, hal ini juga membuat Ye Xiu kesal, dia berharap pemain seperti Tang Rou atau Baozi bisa lebih banyak bertarung dengan level pro untuk menambah EXP. Tapi anehnya para pro justru lebih suka menargetkan Jun Moxiao-nya. Sebenarnya, peran Jun Moxiao dalam pertempuran kacau ini lebih banyak sebagai pengisi slot, lebih sering memimpin tim daripada jadi kekuatan utama. Kecuali terpaksa, baru ikut bertarung langsung.
“Ayo bunuh si pemalas ini！！！”Gelembung teks Blade Master Huang Shaotian terlihat jelas bahkan dari N area koordinat berbeda. Sun Xiang yang sedang bersiap meninggalkan guild bersama anggota lain langsung bersemangat melihat ini, mengambil tombak perangnya dan hendak maju.
“Tidak perlu buang waktu di sini kan?” Mekanis Xiao Shiqin buru-buru menghalangi untuk mencegah.
Ye Xiu melihat pertempuran BOSS sudah berakhir. Pasukan guild-guild mulai berkumpul di area ini. Jika terus bertarung, pemain guild Blue River, Dominant Hero, dan Hundred Blossoms Valley bisa fokus berpartisipasi penuh. Dalam kondisi tim mereka tanpa dukungan pasukan guild, bertarung dengan jumlah sedikit melawan banyak mustahil bertahan lama sebelum dihancurkan. Memanggil guild sendiri untuk bertarung justru akan memicu perang guild besar-besaran. Efek latihan yang diharapkan Xingxin dari pertempuran kacau semacam ini masih dipertanyakan, sementara kerugian bagi kekuatan guild pasti terjadi. Melanjutkan pertarungan jadi tidak ada artinya.
“Hmm, BOSS sudah hilang, masih mau bertarung apa lagi?” Melihat tidak ada gunanya melanjutkan, Ye Xiu langsung menyatakan posisi.
Pertarungan tidak bermakna seperti ini tentu tidak diharapkan oleh ketua guild yang rasional. Mereka pun beramai-ramai membujuk Shen kelas profesional masing-masing.
Setelah para Shen berhasil ditahan, pemain biasa tentu mudah diatur. Pertempuran pihak Xingxin pun berakhir tanpa hasil. Semua orang melirik ke medan perang BOSS. Tanpa gangguan guild lain, Zhong Cao Tang yang diawasi langsung Wang Jiexi menunjukkan efisiensi luar biasa dalam membunuh BOSS. Dalam hitungan detik, Shadow Strategist Sha Han akhirnya muncul di Pengumuman Sistem.
“Baiklah baiklah, bubar bubar bubar.” Ye Xiu memanggil personil timnya.
“Tidak main lagi?” Tang Rou masih belum puas. Bagi dirinya sekarang, duel di Arena PvP game online sama sekali tidak menarik karena terlalu mudah dan santai. Kalau saja dia belum melihat betapa luasnya dunia Glory, mungkin dia sudah kehilangan minat karena merasa tidak ada tantangan.
“Hmm, untuk hari ini sampai di sini dulu! Semua juga sudah cukup lelah kan?” Ye Xiu bertanya.
Pertempuran massal tanpa tujuan jelas ini akhirnya membuat semua pihak kelelahan. Mendengar perkataan Ye Xiu, baru mereka tersadar betapa melelahkannya pertarungan ini.
Ketegangan yang tak kunjung reda ditambah operasional berfrekuensi tinggi secara terus-menerus benar-benar menguras fisik dan mental. Bahkan Tang Rou yang awalnya masih bersemangat, kini menunjukkan kelelahan setelah diingatkan Ye Xiu.
Ini juga salah satu alasan Ye Xiu menghentikan pertempuran.
Liga Profesional Glory dengan jadwal satu pertandingan per minggu bukan tanpa alasan. Esports yang terlihat statis ini sebenarnya sangat menguras fisik, terutama bagian tubuh seperti tangan yang terus bekerja. Mati rasa setelah bertanding adalah hal biasa. Banyak pemain memiliki masalah tangan kronis. Cedera tangan Sun Zheping bukan kecelakaan, melainkan akumulasi tekanan berlebihan dari gaya bertarungnya selama bertahun-tahun.
Tingkat kompetisi Glory e-sport semakin tinggi, beban yang harus ditanggung para pemain di aspek ini juga semakin besar. Namun seiring dengan itu, berbagai tim juga semakin memperhatikan masalah semacam ini. Melalui latihan ilmiah dan perawatan, usia atletik pemain profesional justru semakin panjang sekarang.
Di sisi Xingxin, kondisi yang ada memang terbatas. Terkadang untuk memenuhi beberapa kebutuhan, semua orang sering bermain game dalam kondisi lelah dalam waktu lama. Jika sekarang tidak tahu menahan diri saat berhadapan dengan perlawanan tingkat tinggi pemain profesional, hal ini jelas bukan sesuatu yang menguntungkan bagi anggota Xingxin. Kondisi Tim Xingxin saat ini sebenarnya sangat mirip dengan tim-tim di awal berdirinya liga - fasilitas seadanya, semua hal harus dikerjakan langsung oleh para pemain, sehingga mereka akan bekerja sangat keras.
Justru karena alasan inilah, sangat sedikit pemain era awal liga yang bisa bertahan sampai sekarang. Setelah Ye Xiu pensiun, Han Wenqing telah menjadi satu-satunya pemain yang masih bermain sejak musim pertama liga. Dibandingkan dengan Sun Zheping yang bergabung di musim kedua dan harus mundur karena cedera di musim kelima - yang memiliki beberapa kesamaan gaya bermain dengan Han Wenqing - harus diakui bahwa bakat alamiah memang benar-benar ada.
Dibandingkan generasi awal, Generasi Emas jauh lebih beruntung. Saat mereka bergabung, Liga telah berjalan stabil dengan lebih dari separuh sistem klub yang sudah cukup mapan. Dalam lingkungan kompetitif yang baik ini, masa karier para pemain mereka jelas lebih panjang dibanding generasi awal. Hingga musim kesembilan ini, Generasi Emas telah melewati lima musim penuh di Liga. Berbeda dengan generasi awal yang mulai pensiun secara terpaksa dalam lima musim, Generasi Emas kini berada di puncak performa dengan pengalaman, teknik, dan kesadaran yang sempurna - usia emas untuk mencetak prestasi.
Tapi perlu diingat, pensiun dini generasi awal juga banyak dipicu faktor usia. Seperti Wei Chen yang sudah berumur saat pertama bergabung, hanya bisa bertahan 2-3 tahun sebelum kehabisan tenaga. Setelah itu, Liga yang telah terbentuk mulai merekrut pemain dengan usia semakin muda.
Lihat saja Lu Hanwen yang sudah menjadi All-Star di usia 14 tahun. Tanpa hambatan, setidaknya bisa mempertahankan gelar ini selama sepuluh tahun - membuat veteran yang hanya bertahan 2-3 musim ingin mengadukan nasib.
Mempertimbangkan semua ini, Tim Xingxin yang bercita-cita masuk lingkup profesional tentu tak boleh lengah.
"Sebelum tidur, lakukan latihan tangan." Ye Xiu mengingatkan anggota tim yang mulai logout untuk istirahat.
