Setelah urusan resmi selesai, rapat mulai bergeser ke arah obrolan santai seperti acara teh. Ketua liga Feng Xianjun yang sudah lega, mulai memberikan motivasi ke berbagai tim. Tentu saja baik Dominant Hero yang peringkat pertama maupun Thunderclap di posisi kesepuluh, sebagai ketua liga dia harus bersikap adil. Sedikit saja menunjukkan keberpihakan, pasti akan dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk dijadikan bahan pemberitaan.
Para manajer tim dan kapten dari berbagai klub kemudian menyadari: Rapat yang mengharuskan mereka datang dari jauh ini ternyata bisa diselesaikan dengan solusi sederhana Yu Wenzhou. Cukup dengan membuat grup diskusi QQ untuk berdiskusi sebentar, ide seperti itu sebenarnya mudah dibuat. Ternyata sang Ketua cukup gugup menghadapi masalah ini.
Yang tak diduga oleh pihak liga maupun tim-tim profesional adalah, setelah laporan media tentang peningkatan kesalahan di bulan Februari, reaksi paling gila justru datang dari melonjaknya tingkat online pemain Shen Zhi Lingyu di Glory. Mengapa? Cukup masuk ke game dan lihat World Channel. Di sana penuh dengan permintaan info lokasi perang BOSS, agar bisa menyaksikan langsung kinerja atlet profesional. Terutama Shen-shen populer, nama mereka disebut-sebut pemain yang saling tanya: "Di mana bisa melihat [nama]?"
Semangat pemain dalam hal ini untuk sementara berhasil menutupi ketidakpuasan terhadap kualitas pertandingan yang kurang memadai. Namun pihak Liga tidak berani menyepelekan hal ini! Feng Xianjun bahkan khawatir klub-klub besar akan semakin tidak serius setelah melihat reaksi pemain, sehingga menghubungi satu per satu via telepon untuk mengingatkan tentang perlindungan status.
Cara menghadapi antusiasme fans pemain, setiap klub telah mengirimkan staf khusus. Sementara saran Yu Wenzhou juga diimplementasikan secara konkret.
Maka di minggu baru, ketika BOSS liar Level 75 muncul dan berbagai kekuatan berkumpul kembali, Ye Xiu yang sedang mencari karakter atlet profesional di berbagai guild terkejut menemukan satu tim yang aktif muncul di hadapan grup Xingxin.
Nama tim ini sangat beragam, berasal dari sembilan guild berbeda, tapi saat ini bersatu dengan solid.
Awalnya Ye Xiu tidak menyadari situasinya, namun kesembilan orang ini sudah mengambil inisiatif menyerang.
Di kontak pertama, Xingxin benar-benar terkejut dan sempat kewalahan. Tapi setelah tersadar, Ye Xiu bisa digambarkan sebagai sangat gembira.
Para atlet profesional ini benar-benar bisa diandalkan! Tahu kami ingin berlatih dengan mereka, malah khusus mengirim personel untuk membentuk tim PK khusus dengan kami - perhatian yang luar biasa!
Setelah semuanya paham, anggota Xingxin bahkan merasa tidak tega untuk mengalahkan kesembilan orang ini.
“Tapi sembilan orang ini sama sekali tidak menunjukkan rasa ampun!” Para anggota Xingxin terlihat ingin secepatnya mengembalikan mereka ke kota utama. Meskipun kedua tim ini tampak bertarung sendiri-sendiri, sebenarnya di belakang masing-masing ada pasukan guild dengan banyak Healer yang terus memberikan bantuan ke sisi ini, membuat mereka sulit mati.
Akhirnya kedua pihak hanya bisa saling mengganggu untuk menghabiskan waktu sampai BOSS akhirnya dibunuh. Hasil ini justru memuaskan semua pihak: tim-tim profesional merasa Xingxin akhirnya tidak lagi menjadi gangguan, sementara pihak Xingxin sendiri tidak perlu lagi berusaha keras mendekati dan mengganggu para atlet profesional yang berusaha menghindar. Sekarang para pemain itu berbaris rapi di hadapan mereka, menemani mereka bertarung.
"Ini bagus sekali!" Ye Xiu senang sampai bibirnya tidak bisa menutup. Tim profesional mengatur strategi dengan baik: yang bertugas melawan Xingxin fokus bertarung, yang mengejar BOSS fokus menjarah BOSS. Konsentrasi penuh tanpa gangguan menghemat banyak tenaga. Bagi Ye Xiu dan kawan-kawan, mereka bisa fokus bertarung dengan para atlet profesional tanpa harus melakukan banyak pekerjaan sampingan seperti sebelumnya, sehingga efek latihan pun meningkat drastis.
Begitu awalnya Xingxin hanya latihan intensif setiap dua hari, tapi melihat kesempatan baik seperti ini, mereka tak tega melewatkannya. Anggap saja berlatih ekstra dengan lebih keras! Perlu diketahui, metode latihan seperti ini bahkan tidak mungkin dimiliki oleh tim profesional. Latihan internal mereka paling-paling hanya grup 5vs5 dalam tim, memainkan beberapa pola dan strategi tetap. Lawan yang dihadapi pun hanya anggota tim yang sudah familiar. Tapi Xingxin sekarang? Karena para atlet profesional dari berbagai klub yang menjarah BOSS setiap hari bergiliran, maka orang yang dikerahkan untuk menghadapi Xingxin juga bergiliran. Dengan demikian, ini sama saja dengan bergantian bertarung melawan semua atlet profesional.
Ini bukan sekadar peningkatan teknik dan akumulasi EXP, tapi juga pemahaman langsung tentang calon kompetitor di masa depan! Perlu diketahui, dalam pertandingan pro, dua pemain dari tim berbeda dalam setahun - jika tidak bertemu di playoff - paling mentok hanya bertarung dua kali. Pengalaman bertarung langsung seperti ini faktanya tidak sebanyak yang dibayangkan orang.
Para anggota Xingxin akhirnya bisa fokus total bertarung melawan atlet profesional, sementara atlet profesional juga tak perlu lagi membagi fokus. Kedua belah pihak cukup puas dengan situasi saat ini. Setelah beberapa hari, Xingxin terlihat masih belum bisa menembus tembok besi yang dibentuk para atlet profesional, tapi mereka tetap gigih mencoba. Klub-klub juga merasa dilema: berharap Xingxin menyerah karena kesulitan, tapi juga khawatir kalau setelah menyerah, apakah Ye Qiu akan menciptakan ide monster jahat baru? Setelah pertimbangan, mempertahankan status quo seperti ini juga terasa tidak nyaman.
Sekejap mata, bulan Maret pun telah berlalu.
Bulan ini pihak Liga tidak berani menunggu hingga akhir bulan untuk melihat data ringkasan pertandingan. Mereka hampir secara real-time melacak status data kompetisi.
Kekeliruan masih ada, sedikit lebih tinggi dari rata-rata. Namun akhirnya tidak lagi mengalami ledakan aneh seperti di bulan Februari, melainkan kembali ke level yang mirip dengan update sebelumnya. Hati Feng Xianjun yang sempat cemas akhirnya tenang. Ia tak lupa menelepon tim-tim untuk memberikan dukungan, pujian, sekaligus mengajak tim lain untuk belajar.
Tim-tim lain tampaknya tidak terlalu terpengaruh. Pertama, kemampuan tim-tim ini relatif lemah dengan tingkat kesalahan yang memang sudah tinggi sejak awal. Kedua, aktivitas menjarah BOSS, semakin rendah daya saingnya semakin kecil pengaruhnya. Namun ada alasan penting lain: dari tim-tim lain tersebut, Yi Zhan, Yueyun, He Wu, Zhaohua - keempat guild ini bersekutu dengan Xingxin di game online. Meski Ye Xiu dan timnya fokus meningkatkan skill anggota, tentu tidak mungkin menyerang sekutu sendiri. Tindakan itu jelas akan memecah belah aliansi mereka - jaminan untuk mendapatkan hasil dari BOSS yang sementara ini masih perlu dipertahankan.
Maka, beberapa tim yang sama sekali tidak terpengaruh ini justru menjadi "asuransi" tambahan bagi data statis "tim-tim lain". Dalam proses menjarah BOSS, para pemain dari tim-tim ini juga tetap mempertahankan aliansi yang telah dibangun oleh guild mereka, sehingga sering meraih kemenangan dalam perang BOSS. Mereka juga tidak keberatan dengan format pembagian merata, karena menurut mereka, perjuangan Tim Xingxin yang menahan banyak atlet profesional menjadi salah satu kunci kesuksesan mereka. Inilah kelebihan para pemain dari tim kecil-menengah ini. Sebagai kelompok kecil yang lemah di antara atlet profesional, mereka tidak memiliki kesombongan maupun ilusi keagungan, sehingga sangat menghargai nilai orang lain.
Kinerja mereka yang sering menunjukkan kekuatan di sisi ini, tiba-tiba menyoroti "strategisitas" pelatihan intensif Xingxin. Berbagai tim profesional sama sekali tidak menyadari bahwa mereka sedang dijadikan pelatih pendamping oleh Xingxin. Justru karena pasukan aliansi sulit dihadapi, beberapa atlet profesional langsung turun tangan, sesekali membentuk aliansi sementara untuk melawan. Dalam konteks spesial update ini, aliansi sementara ini tidak seperti guild biasa yang langsung berkhianat saat ada kesempatan. Bagaimanapun, atlet profesional lebih memperhatikan citra. Namun pemain dengan gaya licik seperti ini justru dirugikan. Mengingat gaya bertarung mereka, semua orang merasa tindakan menusuk dari belakang adalah hal yang wajar bagi mereka, sehingga sangat sulit bagi pemain jenis ini untuk membangun aliansi dengan orang lain.
Bagaimanapun, satu bulan lagi berlalu dengan kesibukan di kedua front.
Selama sebulan ini, data statistik teknik pertandingan tidak lagi terlihat aneh, namun klasemen poin liga justru mengalami perubahan drastis setelah periode ini.
Perubahan ini terutama datang dari area bawah, dengan empat tim utama: Yi Zhan, Yueyun, He Wu, dan Zhaohua.
Sebenarnya tren perubahan ini sudah terlihat sejak Februari, namun kesenjangan kekuatan antar tim di liga sangat mencolok. Area atas dan bawah dipisahkan selisih poin bagai jurang. Di Februari, fluktuasi poin belum mengubah peringkat signifikan, banyak yang menganggapnya sebagai fluktuasi acak. Hingga Maret, ketika "fluktuasi acak" ini terus berlanjut, akhirnya disadari bahwa keempat tim ini menunjukkan kemajuan pesat, melepaskan diri dari kerumunan tim lemah selevel mereka, dan mulai merangkak naik ke area atas.
Per 30 Maret, setelah lima babak liga di Maret, Tim Zhaohua mengejutkan dengan menduduki peringkat 10. Tim Yueyun naik ke 11. Tim Tiga Puluh Satu Derajat di peringkat 9 hanya unggul 3 poin dari Zhaohua, dan 5 poin dari Yueyun. Tim Hundred Blossoms di zona playoff (peringkat 8) hanya unggul 5 poin dari Zhaohua. Tim Thunderclap yang sebelumnya mengejutkan di peringkat 10, kini terlempar ke posisi 12, dengan Yi Zhan dan He Wu yang mengintip ketat di belakang, siap menerkamnya ke posisi lebih bawah.
Berdasarkan analisis data dan skor, kebangkitan keempat tim ini dikarenakan performa mereka yang lebih stabil dengan fluktuasi status yang minim dibanding tim lain dalam lingkungan kompetitif ini. Alasan lebih lanjutnya lebih langsung: keempat tim ini berada dalam satu kelompok dengan Xingxin di game online.
Xingxin, lagi-lagi Xingxin, lagi-lagi Ye Qiu.
Feng Xianjun terdiam. Sebuah tim dari Tantangan Rookie, melalui persaingan di game online, ternyata mampu mempengaruhi situasi liga profesional. Jika terus berkembang seperti ini, mungkin ada tim dari keempat ini yang bisa berhasil masuk playoff!
Tentu, hal ini tidak pantas untuk diungkapkan oleh Feng Xianjun. Meski dalam hati ia lebih mengharapkan playoff akhir bisa menghadirkan sebanyak mungkin bintang, namun sebagai kompetisi esports, keadilan harus dijunjung. Harapan semacam ini hanya bisa disimpan dalam hati, tak boleh diwujudkan dengan metode manipulatif.
“Ye Qiu ini benar-benar pembuat masalah, entah apa yang akan diciptakannya di Tantangan Rookie nanti...”
Biasanya Ketua Liga hanya memberi perhatian formal terhadap Tantangan Rookie, namun kini ketertarikan itu muncul dari lubuk hatinya.
