Dua wartawan yang khusus meliput Tantangan Rookie ini sudah melakukan persiapan. Jia Shi tentu menjadi fokus utama persiapan mereka. Tao Xuan sebagai bos klub memang jarang terekspos, tapi tetap langsung dikenali oleh mereka berdua.
"Bos Tao!" Keduanya tak bisa menyembunyikan kegembiraan.
"Halo." Tao Xuan mengangguk memberi salam, lalu langsung menanyakan tentang Xingxin: "Kalian bilang di daftar pendaftar Tim Xingxin tidak ada Ye Qiu?"
"Benar, lihat ini..." Salah satu wartawan mengeluarkan ponselnya. Daftar final itu justru ditampilkan di layar ponselnya, membuat Tao Xuan curiga memandanginya.
Wartawan itu agak canggung, tapi tidak ada pilihan. Mereka juga tidak mendapatkan informasi ini di lokasi. Saat itu mereka sudah mengikuti Cao Guangcheng ke sini, daftar final ini sebenarnya mereka dapatkan dengan memantau update instan di halaman Tantangan Rookie situs resmi Glory.
Dari daftar yang ditampilkan di layar ponsel, Tao Xuan telah melihat dengan jelas: di belakang karakter Jun Moxiao dari Tim Xingxin, tertulis nama pemain operasional yang mengejutkan - Ye Xiu.
Ye Qiu dan Ye Xiu, hanya beda satu karakter. Tapi untuk pertandingan yang membutuhkan verifikasi identitas ketat seperti ini, perbedaannya sangat signifikan.
Tao Xuan melirik Cui Li, lalu tanpa sengaja mencuri pandang ke Su Mucheng. Intuisinya mengatakan bahwa Su Mucheng pasti mengetahui sesuatu, tapi dia sudah tidak berharap bisa mendapatkan informasi darinya lagi. Justru karena kehadiran Su Mucheng, dia enggan membahas hal ini lebih lanjut.
Kontingen Jia Shi keluar dari hotel. Sebagai tim elite klub besar, antre taksi akan merusak aura mereka. Kendaraan untuk perjalanan sudah disiapkan oleh Jia Shi. Bahkan bos Jia Shi, Tao Xuan, ikut naik bus mewah ini bersama para pemain. Tiga wartawan dari (Esports Home) yang mengikuti rombongan Jia Shi akhirnya juga naik, tapi segera menyadari tidak ada kursi kosong di dekat target wawancara utama mereka - bos dan Manajer Jia Shi. Dengan sopan, ketiganya mencari tempat duduk di belakang.
Dua wartawan itu mulai mencari narasumber di antara anggota Jia Shi dengan wajah berseri-seri, sementara Cao Guangcheng mengamati dengan dingin sambil mencibir dalam hati.
Keduanya benar-benar tidak punya pengalaman sebagai wartawan pendamping tim.
Wartawan pendamping tim, dibandingkan wartawan biasa memiliki lebih banyak waktu dan kesempatan untuk berinteraksi dengan narasumber. Oleh karena itu, tidak perlu dan tidak boleh seperti wartawan biasa yang langsung mengejar target dan melontarkan beberapa pertanyaan dadakan.
Level tertinggi wartawan pendamping tim adalah menjadi bagian dari tim seolah-olah anggota tim itu sendiri, sehingga dapat mengenali sisi paling asli setiap individu di sini. Interaksi antar pihak harus seperti obrolan santai antar teman. Menggunakan mata dan telinga untuk mencari materi yang menarik minat pembaca dari detail-detail remeh tak terhitung, lalu memperkaya tulisan dengan hal-hal yang tidak bisa diakses wartawan lain, menyajikan konten dan sudut pandang unik.
Namun kedua orang ini sekarang, dengan gaya seperti sedang melakukan wawancara eksklusif terhadap seorang pemain, jelas menunjukkan ketidaktahuan akan batas. Memang semua pemain Jia Shi ada di sini, tapi apakah mereka bisa menyelesaikan delapan wawancara eksklusif sekaligus dalam satu perjalanan? Tidak semudah mengambil keuntungan seperti itu. Untuk wawancara eksklusif sungguhan, bahkan wartawan pendamping tim harus melalui proses resmi dengan mengajukan permohonan ke pihak klub terlebih dahulu.
Setelah aktif bersemangat mengelilingi para pemain, kedua wartawan segera merasakan ketidaksukaan dari para pemain Jia Shi. Sayangnya mereka tidak menyadari kesalahan mereka, kembali ke kursi dengan gelisah sambil bergumam-gumam. Melirik ke arah Cao Guangcheng, mereka justru melihat sang senior yang seolah tak menyaduri kesempatan langka ini - duduk di antara begitu banyak figur penting, malah bersandar di jendela dan tertidur.
Dua wartawan tidak berani mondar-mandir ke timur dan barat lagi mencari pemain, hanya bisa menyimak percakapan antar anggota Jia Shi. Tapi suasana dalam mobil sangat hening, hanya di depan tempat duduk bos Tao Xuan dan Cui Li yang terus berdiskusi. Mana mungkin mereka berani mendekat untuk menguping.
"Ternyata tidak ada Ye Qiu..." Ini adalah ucapan pertama Tao Xuan pada Cui Li begitu mobil mulai melaju.
Cui Li sendiri mengeluarkan ponsel dan memeriksa daftar resmi di situs liga. Tak hanya memeriksa Jun Moxiao, ia menscan seluruh daftar operator Xingxin. Benar tidak ada Ye Qiu, tapi... apa maksudnya Swordsman Ganas di bagian bawah ini?
"Sun Zheping!" Sebelumnya Tao Xuan hanya melihat Jun Moxiao di ponsel wartawan, tidak scroll ke bawah. Melihat daftar di ponsel Cui Li ini, ia terpaku.
Sebagai orang yang sudah berkecimpung di lingkaran ini sejak awal berdirinya Liga, nama Sun Zheping mustahil terlupakan.
"Kenapa dia bisa bergabung dengan tim mereka?" Tao Xuan tak bisa memahami.
Cui Li juga tak tahu jawabannya. Yang ia tahu, kehadiran ini akan membuat Xingxin semakin menakutkan. Apakah kemenangan 100% Jia Shi atas Xingxin masih realistis? Cui Li mulai meragukannya, tapi tak berani mengutarakannya.
“Lupakan dulu ini, apa sebenarnya yang terjadi dengan Ye Qiu?” Tao Xuan bingung. Setelah pemberitaan terakhir mereka tentang Ye Qiu membentuk Xingxin, hingga laporan Esports Home yang menyatakan pasti tidak ada nama Ye Qiu di daftar peserta Xingxin, mereka telah berdiskusi berkali-kali. Kesimpulannya, saat turnamen offline tiba, Ye Qiu pasti akan mengganti posisi. Sedangkan Ye Xiu ini mungkin hanya nama palsu untuk keperluan pendaftaran. Lagipula turnamen offline tidak ada pengawasan ketat, selama Ye Qiu mengendalikan Jun Moxiao, orang lain tak bisa berbuat apa-apa tanpa bukti.
Mengapa repot-repot membuat identitas Ye Xiu? Menurut Jia Shi, ini untuk menghindari ekspos publik yang akan menimbulkan tekanan besar dari fans. Namun saat turnamen offline dengan peraturan ketat, identitas asli pasti harus ditampilkan. Siapa sangka, saat turnamen offline tiba, Ye Xiu tetap Ye Xiu, sedangkan Ye Qiu benar-benar tidak akan muncul di arena?
Bagi Jia Shi, ini seharusnya kabar baik. Tapi Tao Xuan dan Cui Li sama sekali tidak bisa tersenyum. Intuisi mereka berkata ini bukan pertanda baik, melainkan langkah strategis besar.
“Sepertinya, perlu mengunjunginya secara langsung.” Kata Tao Xuan.
Di hotel yang ditunjuk untuk Tantangan Rookie, semua pemain Jia Shi wajib check-in di resepsionis. Saat itu lobi hotel sudah sepi dari peserta lain, sehingga kedatangan mereka tidak menarik perhatian.
“Tim Xingxin, apakah Ye Qiu sudah datang?” Setelah selesai check-in, Cui Li langsung membuka topik dengan menanyakan hal ini kepada personil Liga.
“Tidak.” Personil menggelengkan kepala. Dia juga tidak mengenal Ye Qiu, namun sebagai petugas yang bertanggung jawab atas pendaftaran penginapan hotel, nama Ye Qiu sama sekali tidak muncul dalam catatannya. Mereka pun sempat membahas hal ini diam-diam.
“Lalu ke kamar mana Ye Xiu ini akhirnya ditempatkan?” tanya Cui Li kemudian.
“Untuk Tim Xingxin, mereka berada di lantai 7 Gedung A, kamar 721-726. Detail penginapan sebenarnya tidak kami ketahui,” jawab personil.
“Baik, terima kasih.” Cui Li tidak bertanya lebih lanjut dan segera kembali untuk melapor ke Tao Xuan. Cao Guangcheng yang menguping dari jarak cukup dekat merasa heran. Kemudian Tao Xuan dan Cui Li menuju lift Gedung A, sementara Cao Guangcheng tidak bisa mengikuti mereka. Akhirnya dia kembali ke mobil bersama para pemain Jia Shi. Dua wartawan (Esports Home) lainnya kini merasa canggung - haruskah mereka naik mobil ini lagi? Pihak Jia Shi jelas tidak mengundang mereka. Jika naik, mereka hanya akan duduk kikuk di belakang seperti sebelumnya. Mengikuti ke hotel pun belum tentu mendapat kesempatan wawancara...
Tidak boleh! Harus naik!
Setelah berdiskusi singkat, mereka memutuskan jika tidak naik, mereka mungkin kehilangan "ikan besar" Jia Shi. Naskah Cao Guangcheng nanti pasti akan fokus pada Jia Shi. Jika mereka menulis tentang tim lain, bagaimana bisa bersaing di halaman?
"Mobil ini tidak hanya harus dinaiki, tapi juga mengubah hotel tempat menginap, ikut menginap bersama Jia Shi!" Kedua orang itu langsung memutuskan, segera tertawa-tawa pura-pura santai dan masuk ke mobil.
"Berani sekali!" Cao Guangcheng jelas bisa menebak niat kedua orang ini, mengacungkan jempol sambil memuji.
Keduanya tahu ini sindiran, tidak menanggapi. Setelah masuk ke bagian belakang mobil, mencari tempat duduk dan tidak berani mendekati pemain mana pun untuk menjilat.
Cao Guangcheng duduk di posisi tengah, dalam hati menghitung tentang hubungan Xingxin dengan Ye Qiu. Chang Xian yang selalu mengikuti Xingxin, apakah dia tahu sesuatu?
Meski agak meremehkan tim selain Jia Shi, Cao Guangcheng tetap memiliki sensitivitas berita. Memikirkan ini, merasa harus menanyai Chang Xian, segera turun dari mobil sambil menelepon dengan ponsel. Dengan Jia Shi dia sudah akrab, naik turun mobil Jia Shi seperti anggota tim sendiri tanpa rintangan psikologis.
Turun dari mobil, sedang memutar nomor, Cao Guangcheng melihat seseorang turun dari mobil yang berhenti di depan hotel, wajahnya sangat familiar.
"Siapa itu?" Cao Guangcheng menyesuaikan sudut pandang, mendekat dua langkah dan melihat lagi, tiba-tiba tersadar.
Ini Ketua liga, Feng Xianjun!
Tokoh besar seperti ini, semakin sulit untuk diwawancarai.
"Seperti bos tim, wartawan acak seperti dia masih punya kesempatan untuk bertemu dan ngobrol beberapa kata. Manfaatkan suasana hati yang baik, mungkin bisa dapatkan wawancara eksklusif. Tapi Ketua Liga, Feng Xianjun ini... wartawan acak dari Jia Shi juga tidak cukup levelnya. Kalau mau wawancara eksklusif, harus editor utama (Esports Home) yang turun tangan. Biasanya, di acara seperti konferensi pers, kalau pertanyaan wartawan bisa dijawab satu dua saja sudah senang mati."
"Dua orang bodoh itu, cuma fokus mati-matian memantau Jia Shi, sampai melewatkan tokoh besar seperti ini." Cao Guangcheng dalam hati mengejek dua rekan kerjanya. Telepon pun tak sempat ditelepon, dia buru-buru menyusul.
Feng Xianjun dan rombongan hanya tiga orang. Saat tiba di resepsionis, personil Liga tentu mengenali BOSS besar mereka, langsung bangun berdiri.
Feng Xianjun mendekatkan diri, akhirnya bisa mendengar percakapan rombongan ini. Kalimat pertama yang masuk ke telinganya: "Tim Xingxin diatur di bagian mana?"
"Gedung A lantai 7 kamar 721-726." Jawab personil.
Cao Guangcheng terkejut.
Dari situasinya, Ketua Liga ini datang khusus untuk Xingxin? Seberapa hebatnya Xingxin ini? Sampai sekarang, kan cuma mengeliminasi satu tim profesional di pertandingan online? Pantas sampai Ketua Liga sendiri yang memperhatikan? Meski tim ini punya aura Ye Qiu, tetap saja tidak masuk akal! Cao Guangcheng benar-benar bingung.
