“Jia Shi benar-benar memalukan!!!”
Begitu mendengar perkataan Ye Xiu, Chen Guo langsung merobek koran tersebut di tempat.
“Bagaimana kita harus menghadapi ini?” Chen Guo bertanya dengan geram pada Ye Xiu.
“Kalahkan mereka.” Jawab Ye Xiu.
“Eh... selain itu?” Tanya Chen Guo.
“Itu belum cukup?” Ye Xiu terlihat bingung.
“Ini sudah kewajiban! Tapi sekarang, bagaimana cara membalas?” Chen Guo bertanya.
“Tidak perlu kan?” Ekspresi Ye Xiu menunjukkan keengganan mengurus masalah.
“Punya prestasi dikit lah! Terus-terusan menanggung kesalahan, hampir dihitamkan sampai tahap memalukan!” Teriak Chen Guo.
“Kasar sekali!” Wei Chen mencela sambil tertawa terbahak.
“Masih ketawa!” Chen Guo melotot, sama sekali tidak sedang bercanda, kemarahannya nyata.
Wei Chen segera menyembunyikan tawanya dan mulai menganalisis dengan serius: “Dalam masalah ini memang sulit membalas, masak mau mengungkap kebenaran sejati? Jia Shi sudah memperhitungkan titik lemah ini.”
“Gila ini bikin kesal.” Chen Guo melihat ke sekeliling seolah mencari barang untuk dilempar. Tapi barang hotel rusak harus diganti, setelah melihat kiri-kanan tidak menemukan yang cocok, akhirnya Ye Xiu menyodorkan bantal ke tangannya. Chen Guo menerima tapi tidak melempar, hanya memegang bantal sambil terdiam.
“Jangan marah, besok sudah mulai bertanding. Biarkan mereka yang repot-repot, kita jangan terpecah konsentrasi.” Ye Xiu langka menghibur dengan dua kalimat penguat.
“Harus memecahkan rekor Jia Shi!” Seru Chen Guo.
“Pasti, pasti.” Ye Xiu menyetujui.
Chen Guo pergi. Mendengar analisis Ye Xiu, dia sudah tahu badai seperti apa yang akan ditimbulkan operasional Jia Shi ini. Chen Guo ingin menghindar, tapi tak tahan untuk tidak memeriksanya. Hasilnya saat membuka internet, dia sangat menyesali ketidakmampuan mengontrol diri.
Sebelumnya ketika Jia Shi membeberkan bahwa Xingxin dibentuk oleh Ye Qiu, fans Jia Shi langsung bergemuruh bahkan mengepung Warnet Xingxin untuk protes. Tapi laporan dari Esports Home justru mempermalukan Jia Shi dan fansnya habis-habisan. Kali ini Jia Shi menemukan kesempatan untuk menyelesaikan dendam lama: masalah yang belum tuntas sebelumnya akhirnya mendapat penjelasan logis - "Lihat, bukan kami yang salah, tapi si pemalas ini ganti nama sehingga lolos."
Alhasil, penggunaan nama Ye Xiu justru terkesan menghindari situasi ini. Reaksi fans Jia Shi kali ini bahkan lebih keras dari sebelumnya. Banyak yang mengaku fans menyatakan hati hancur total, beralih dari penggemar menjadi anti. Chen Guo frustasi! Dia menyusun fakta yang diketahui dengan rapi dan memposting di forum, berharap fans bisa berpikir objektif dan rasional.
Tanggapan di thread ternyata cukup antusias, ada banyak balasan. Tapi ketika Chen Guo membukanya, hampir menangis marah. Memang ada yang percaya ucapannya, tapi mayoritas pemain justru mengejek dengan sinis. Padahal Chen Guo merasa tulisannya logis dan berdasar, malah dipelintir dan dicatut di luar konteks oleh mereka. Chen Guo berusaha membela diri, tapi setelah debat berlembar-lembar, dia malah dapat julukan: Anjing Musim Gugur.
Chen Guo tak tahu apakah ada orang Jia Shi yang sengaja memutarbalikkan fakta setelah melihat kebenaran. Dia tak mau menyerah, terus berargumen dengan alasan kuat. Hasilnya setelah puluhan halaman debat, Chen Guo naik level - julukannya bukan lagi "Anjing Musim Gugur", ada yang kasih julukan baru: Penghitam Tingkat Lanjut.
Chen Guo akhirnya menyerah...
23 April, hari Selasa. Turnamen offline resmi dimulai hari ini.
Tidak ada upacara pembukaan, hanya Ketua Liga Feng Xianjun yang datang langsung ke lokasi untuk umumkan mulai pertandingan.
4 grup, masing-masing berisi 5 tim. Setiap tim akan bertanding dua kali, pasti ada satu tim yang mendapat bye. Tim yang bye tidak diharuskan hadir, tapi selain tim profesional, kebanyakan tim pemain memang belum punya pengalaman bertanding seperti ini. Jadi meskipun dapat bye, mereka tetap mau datang ke arena untuk merasakan atmosfer pertandingan.
Xingxin langsung dapat bye di babak pertama, tapi rombongan tetap datang ke arena. Perbedaan paling mencolok dibanding hari biasa tentu saja penonton yang berkerumun. Di bawah tatapan banyak orang, melakukan apapun terasa canggung bagi kebanyakan orang. Dan inilah yang harus dipelajari para pemula untuk beradaptasi.
Di pihak Xingxin, anggota seperti Ye Xiu tentu tidak memiliki hambatan seperti ini. Untuk para pemain baru, Ye Xiu merasa Tang Rou dan Baozi juga tidak masalah. Jadi yang perlu belajar beradaptasi adalah beberapa anggota lainnya.
Meskipun termasuk tim peserta yang dikosongkan, mereka tidak bisa berkeliaran di arena untuk menonton ke sana kemari. Anggota Xingxin hanya bisa duduk di kursi khusus pemain di samping, menikmati pertandingan layaknya penonton biasa.
Jumlah penonton langsung tidak terlalu banyak, tapi kehadiran tim sebesar Jia Shi membuat tingkat kehadiran tahun ini lebih baik dari sebelumnya. Liga sempat mempertimbangkan untuk mengecualikan Tantangan Rookie dengan menyelenggarakannya di Kota H demi meningkatkan penjualan tiket. Namun setelah dipikir lagi, bukankah ini sama saja memberikan kandang kepada Jia Shi? Terlalu jelas memihak, akhirnya ide ini dibatalkan.
Tapi tim sekelas Jia Shi memiliki basis penggemar fanatik di seluruh negeri yang rela mengejar tim ke berbagai lokasi pertandingan dan event. Di tribun penonton terlihat banyak spanduk dan slogan dukungan untuk Jia Shi, membuat tim lain hanya bisa iri. Mereka tidak berada di level yang sama, jadi perlakuan khusus seperti ini tidak perlu mereka angan-angankan.
Delapan pertandingan dimulai bersamaan, namun waktu berakhirnya tidak seragam. Jia Shi yang memiliki kekuatan terkuat jelas menyelesaikan pertandingan paling cepat, bahkan bisa dibilang seperti angin puyuh yang cepat dan menghancurkan. Sementara tujuh pertandingan lain bahkan masih berkutat di babak individual, Jia Shi sudah menang telak 10-0 atas lawannya. Perbedaan kekuatan kedua tim begitu mencolok. Para atlet profesional Jia Shi turun dari panggung tanpa ekspresi kesombongan, sementara tim yang dikalahkan pun tidak terlihat patah semangat. Seolah semua ini sudah seharusnya terjadi.
"Tidak punya prestasi!!" Sikap seperti ini pasti akan dihina oleh Chen Guo.
Kelompok Xingxin tentu paling memedulikan dua pertandingan di grup yang sama: Di Grup B, pertandingan antara Tim Caopanshou vs Tim Shi Bu Yi Sha; serta Tim Xuan Qi vs Tim Yun Xuange.
Tim yang mampu lolos hingga turnamen offline memang sudah memiliki kemampuan cukup mumpuni. Pertandingan-pertandingan ini tetap menawarkan daya tarik tersendiri. Setiap tahun, tak sedikit pemain di tahap ini yang direkrut oleh tim profesional untuk menjadi atlet profesional. Di antara mantan peserta Tantangan Rookie yang menggunakan ajang ini sebagai batu loncatan untuk masuk ke lingkup profesional, yang paling terkenal adalah Li Xuan dari Tim Void dan Fang Rui dari Tim Typhoon. Keduanya telah ditemukan sejak masa Tantangan Rookie, dan kini menjadi atlet berlevel All-Star. Kisah mereka kerap dijadikan daya tarik promosi untuk Tantangan Rookie.
Ye Xiu juga memiliki pemikiran serupa, sehingga ia memperhatikan setiap pertandingan. Dibandingkan hasil pertarungan, yang lebih ia perhatikan adalah kinerja setiap pemain. Namun hingga saat ini, belum ada yang benar-benar menarik perhatiannya. Jika benar-benar ada yang sangat menonjol, Ye Xiu pun tidak berani berharap terlalu tinggi. Di tribun penonton ini, tak terhitung banyaknya pemandu bakat dari berbagai tim yang sedang duduk mengamati!
Sekitar lebih dari satu jam, delapan pertandingan di hari pertama akhirnya selesai. Setelah pertandingan, di Grup B: Tim Xuan Qi mengumpulkan 9 poin menempati peringkat pertama, Tim Shibu Yisha 7 poin di posisi kedua, Tim Caopanshou 3 poin ketiga, dan Tim Yunxuan Ge 1 poin keempat. Kekuatan keempat tim ini menjadi lebih jelas bagi Ye Xiu setelah menyaksikan langsung. Sebagai tim profesional, kemampuan Tim Xuan Qi jelas lebih unggul. Namun keunggulan ini terbatas - mereka tidak bisa meraih 10 poin sempurna seperti Jia Shi, malah kehilangan 1 poin di pertandingan individual.
Babak kedua akan dilaksanakan pada Jumat malam. Di babak ini, Tim Xuan Qi Grup B akan mendapat bye. Tim Xingxin akan bertanding melawan Tim Shibu Yisha, sedangkan Tim Yunxuan Ge akan menghadapi Tim Caopanshou.
"Beberapa hari menunggu pertandingan berikutnya sama sekali tidak tenang. Laporan Esports Weekly tentang Ye Qiu dan Ye Xiu memicu gelombang besar. Bukan masalah identitas yang sebelumnya dikhawatirkan, melainkan lebih pada kenyataan bahwa Ye Qiu - dewa dari Jia Shi - justru membentuk tim di Tantangan Rookie untuk melawan Jia Shi sendiri. Fans merasa tidak bisa memahami, sementara orang lain hanya menonton keributan ini yang menjadi sangat ramai. Xingxin tiba-tiba menerima banyak permintaan wawancara dari media nasional yang ingin tanggapan mereka. Sebagian besar permintaan ditolak, sampai akhirnya Esports Weekly edisi Jumat memuat wawancara dengan Ye Xiu dari Xingxin di halaman yang sama dengan edisi sebelumnya.
Wawancara dengan Ye Xiu (alias Ye Qiu) ini sangat langka, tapi saat ini hampir tidak ada yang memperhatikan aspek ini.
Dalam wawancara ini, semua orang melihat tanggapan Ye Xiu atas isu yang sedang hangat diperbincangkan.
"Saya membentuk tim untuk ikut Tantangan Rookie. Jia Shi yang tereliminasi juga ikut Tantangan Rookie. Jadi kami bertemu, hanya itu saja."
"Apakah maksud Anda, Anda sudah mempersiapkan pembentukan tim ini bahkan sebelum Jia Shi tereliminasi?" tanya wartawan.
"Benar. Setelah meninggalkan Jia Shi, saya melatih karakter yang sekarang saya pakai di Area 10 yang baru dibuka. Dalam prosesnya, saya bertemu beberapa partner dan memutuskan membentuk tim bersama untuk bersenang-senang."
“Sepertinya awalnya kalian tidak punya ambisi sama sekali?” wartawan bertanya.
“Benar, awalnya kami hanya main-main saja. Kalau waktu itu sudah punya ambisi, ngapain saya pensiun?”
“Lalu apa yang membuat kalian kemudian sepertinya mengambil keputusan besar? Dari yang saya tahu, tim ini sebenarnya didirikan di warnet yang berseberangan dengan Jia Shi, bahkan sempat berselisih keras dengan fans Jia Shi.” wartawan bertanya.
“Itu karena kemudian saya menyadari anggota tim kami punya potensi besar. Mereka benar-benar punya kemampuan dan pantas berada di panggung yang lebih baik, jadi kami memutuskan untuk mencoba sekuat tenaga di Tantangan Rookie.”
“Lalu kenapa sengaja menargetkan Jia Shi? Ada yang menganggap ini sebagai strategi hype.” wartawan bertanya.
“Tentu harus menarget Jia Shi, karena jelas-jelas mereka adalah lawan paling kompetitif di Tantangan Rookie. Menantang Jia Shi adalah bukti ambisi kami.”
“Tapi dulu Anda adalah tokoh panutan Tim Jia Shi, sekarang malah bersaing merebut satu-satunya tiket dengan mantan tim sendiri di Tantangan Rookie. Bagaimana perasaan Anda?” wartawan bertanya.
“Beri upaya terbaik dan kalahkan mereka. Ini bentuk penghormatan pada Glory.”
“Pernahkah terpikir ini akan menyakiti banyak orang?” wartawan bertanya.
“Ini bukan keputusan saya, tapi sudah menjadi hukum esports - juara selalu hanya satu.”
“Lalu juara Tantangan Rookie kali ini?” wartawan bertanya.
“Kalau sekarang saya langsung bilang Xingxin, apakah ini terlihat seperti tidak menghormati lawan? Mari kita tunggu dan lihat saja...”
"Bukannya ini sama saja sudah mengatakannya..." Ini adalah kritikan dalam hati Chang Xian, wartawan yang mewawancarai.
