Kombinasi pemain yang disebut komentator sebagai lineup paling ofensif di Glory ini ternyata tidak bergerak bersama. Tiga karakter tersebut menempuh tiga rute terpisah. Siaran langsung segera beralih ke tampilan bird's eye view seluruh map, dimana semua karakter ditandai dengan titik berwarna berbeda. Arah gerak seluruh karakter kini terlihat jelas.
"Dari bird's eye view saat ini, kita bisa jelas melihat pergerakan karakter kedua tim. Pemain Tim Zhuxian bergerak terkonsentrasi, kelimanya mempertahankan formasi dalam pergerakan terpadu. Sementara Tim Xingxin benar-benar terpecah, selain karakter Yicunhui dan Xiao Shou Bingliang yang masih dalam radius saling merespon, tiga karakter lainnya sudah menjauh. Tapi dari rute masing-masing, menurutku tujuan mereka cukup jelas meski sulit dipercaya - ketiganya... sepertinya bersiap mengepung Tim Zhuxian." Suara komentator siaran langsung terdengar penuh keraguan.
Tapi perkembangan situasi memberikan jawaban terbaik.
Tim Zhuxian yang terus maju lurus akhirnya bertemu dengan Zai Shui Yi Xia milik Sun Zheping. Dengan greatsword di tangan, karakter itu menyambar dari depan seperti pasukan besar. Hanya satu orang, tapi aura yang terpancar seolah ribuan tentara.
Formasi Tim Zhuxian tak tercerai-berai. Empat Blade Master mengelilingi Pastor Lu Shilin, terus maju. Tapi setiap pemain sambil menggerakkan karakternya tak henti memutar kamera ke kiri-kanan, melihat-lihat ke sekeliling. Benarkah Sun Zheping ini sendirian menyerang? Tak ada supporter atau perlindungan dari pihak lain?
“Jangan biarkan dia mendekat sembarangan.” Lu Shilin memberi instruksi, Soulblade dari empat Blade Master melangkah maju dan menyapu pedang dengan gelombang retakan bumi. Sun Zheping yang menggunakan karakter Zai Shui Yi Xia melompat ke samping, menghindari serangan dan terus maju. Swordsman Ganas dari formasi Zhuxian tiba-tiba melompat keluar, membawa greatsword dengan semangat menggebu untuk menghadang Zai Shui Yi Xia.
Tapi gerakan maju ini hanyalah pengalih perhatian. Serangan mematikan sebenarnya berasal dari Ghostblade yang bersembunyi di dekatnya, diam-diam memanggil Ghost Array. Saat pedangnya bergetar dan hendak menghujam, tiba-tiba greatsword Zai Shui Yi Xia sudah mengarah ke arahnya.
Dang!
Ghostblade buru-buru mengangkat pedang untuk block, tergelincir beberapa langkah ke belakang menahan serangan ini. Blade Master dan Soulblade dari formasi lawan segera mengapit Zai Shui Yi Xia, sementara Wave Array yang dipanggil Soulblade hampir menutupi seluruh radiusnya. Mereka agak terkejut, tidak menyangka Sun Zheping langsung nekat menerobos formasi mereka. Ini jelas meremehkan kemampuan mereka. Meski Tim Zhuxian sedang tidak dalam performa terbaik, mereka tetap mengklaim diri sebagai tim profesional. Menurut mereka, level mereka belum pantas untuk direndahkan sampai segitunya.
Mereka bertekad memberi pelajaran pada Sun Zheping. Tiba-tiba, Han Yanrou milik Tang Rou muncul dengan tombak, melesat dari sayap menggunakan skill ultimate Haolong Pojun.
"Lu Shilin tersenyum. Apa ini? Menambah minyak ke api? Dua orang sembrono masuk ke formasi kami tanpa koordinasi sama sekali. Ini level strategi Tim Xingxin? Salah satu dari Empat Master Strategi Legendaris yang legendaris?"
Sambil berpikir, Lu Shilin menggeser kameranya dan melihat Jun Moxiao muncul dari sisi lain, ternyata mengitari ke belakang formasi mereka dan masih bergegas ke sini!
Lu Shilin hampir tertawa terbahak. Rupanya mereka ingin mengguncang formasi kami dengan serangan beruntun? Tapi penguasaan ritme mereka payah! Strategi ini lebih mirip aksi bunuh diri berantakan!
"Habisi Swordsman Ganas dulu," perintah Lu Shilin. Empat Blade Master-nya tidak ditarik untuk menghadapi dua pendatang baru ini.
Alih-alih membantu Zai Shui Yi Xia, Han Yanrou malah langsung menyambar Pastor milik Lu Shilin!
"Sudah kuduga," senyum Lu Shilin sambil mundur beberapa langkah, langsung masuk ke dalam Ghost Array milik Ghostblade kawannya dan Wave Array Soulblade. Area skill yang awalnya untuk menyerang Zai Shui Yi Xia ini kini menjadi perisai sempurna baginya.
Han Yanrou terpaksa mengurungkan niat mengejar dan beralih menyelamatkan Zai Shui Yi Xia. Bahkan komentator siaran langsung pun mengakui strategi Tim Xingxin kali ini sangat buruk.
“Serangan gelombang Xingxin kali ini ditangani dengan buruk! Pertama, perlawanan frontal Sun Zheping agak tergesa-gesa. Dia meremehkan pemain Tim Zhuxian. Terkepungnya dia membuat Tang Rou yang meluncurkan gempuran kedua juga pasif. Tujuan serangan gelombang ini sudah sepenuhnya hilang. Saya yakin melempar Zai Shui Yi Xia ke tengah kepungan lawan lalu menyelamatkannya pasti bukan tujuan taktis Xingxin.”
“Sekarang Ye Xiu dengan Jun Moxiao-nya juga datang. Bisakah dia membalikkan situasi? Oh... Dia berhenti, sepertinya tidak bersiap menerobos. Situasi memang memburuk, tapi tidak bisa menyerah begitu saja? Apakah Zai Shui Yi Xia akan dikorbankan? Sepertinya iya, Han Yanrou mulai mundur.”
“Wahahaha...” Di area pemain Tim Zhuxian, bos Xiao Jie akhirnya melihat situasi yang memuaskan. Sayangnya dia tidak bisa berkomunikasi dengan Ye Xiu kali ini. Si pemalas itu sekarang sedang canggung membereskan kegagalan taktis di arena.
“Hei, ini taktik kalian?” Xiao Jie berteriak ke arah Chen Guo yang sedang menonton di sisi Xingxin.
Tepat ketika dia menoleh dan berteriak, sorakan kaget tiba-tiba meledak dari penonton.
Xiao Jie memutar kepala, melihat Jun Moxiao yang mendekat namun akhirnya tidak maju, tiba-tiba membongkar senjatanya lalu mengulurkan kedua tangan ke depan. Tak disangka, Pastor Lu Shilin langsung tertarik, sementara rute mundur Han Yanrou kini lebih mirip pengejaran daripada taktik mundur.
"Apa yang terjadi?" Xiao Jie langsung berdiri.
Kalimat ini juga sampai ke ribuan pemain yang menyaksikan pertandingan. Mereka mendengar bukan teriakan Xiao Jie, melainkan komentator siaran yang tiba-tiba berhenti mengkritik serangan Xingxin yang "buruk", lalu berteriak kaget.
Adegan ini datang terlalu mendadak. Penonton di lokasi melihat jelas melalui berbagai sudut kamera, namun siaran TV yang dikontrol sutradara hanya menampilkan satu sudut pandang. Insiden ini awalnya tidak muncul di TV karena sutradara juga kaget. Ketika dia buru-buru mengalihkan kamera, Pastor Lu Shilin sudah melayang di udara dan akhirnya jatuh ke tangan Jun Moxiao.
"Catch Cloud Hand?? Tadi itu Catch Cloud Hand? Bagaimana Jun Moxiao bisa menggunakan Catch Cloud Hand? Seperti kita tahu, Loner yang belum Beralih kelas memang bisa mempelajari semua skill kelas, tapi tidak termasuk skill di atas level 20! Semua skill di atas level 20 hanya bisa dipelajari setelah Beralih kelas, kecuali... kecuali..."
"Itu skill peralatan!" Komentator berteriak seolah baru tersadar: "Jika itu skill peralatan, tentu bisa digunakan! Ya ampun! Senjata apa sebenarnya yang dipegang Jun Moxiao? Kita sudah tahu sebelumnya senjata ini bisa berubah bentuk menjadi berbagai jenis senjata kelas karakter untuk memaksimalkan skill Jun Moxiao. Tapi ternyata, senjata ini juga dilengkapi skill khusus! Ini membuat Jun Moxiao bisa menggunakan skill jauh melebihi skill low-tier di bawah level 20. Meski tingkat skill-nya tidak terlalu tinggi, setiap skill tambahan memberikan variasi dan strategi baru. Seperti yang kita lihat sekarang, ini jelas skill Catch Cloud Hand. Meski kecepatan dan jaraknya tidak setara dengan skill level maksimal, efeknya pada momen kritis ini mungkin menentukan jalannya pertandingan. Pastor Tim Zhuxian berhasil ditarik keluar dari formasi oleh Jun Moxiao..."
"Baiklah, penarikan tadi sudah terjadi. Sekarang dia hampir mati..." Komentator yang sebelumnya berteriak histeris sibuk menganalisis skill Catch Cloud Hand tadi, sampai lupa menyiarkan situasi pertandingan. Saat melihat kembali, Pastor Tim Zhuxian yang ditarik Jun Moxiao langsung dihajar habis-habisan. Gerakan Han Yanrou yang terlihat seperti mundur tadi, ternyata dimaksudkan untuk bergerak cepat menyelesaikan target operasi.
Empat Blade Master Tim Zhuxian panik. Mereka mengabaikan Zai Shui Yi Xia yang belum terselesaikan. Pertukaran 1 lawan 1 ini sangat merugikan. Tanpa Healer, bagaimana melanjutkan pertandingan tim besar?
"Keempat orang panik hendak menolong, namun tiba-tiba dua orang lagi menyerbu dari samping. Di satu sisi ada Yicunhui, saat karakternya tiba, Ghost Array langsung menyelimuti area. Dalam sekejap formasi hantu bertautan, persis seperti strategi Ghost Array berantai yang dipakainya saat duel di arena. Bahkan lebih ganas dan terburu-buru daripada di pertandingan arena, karena tujuan utamanya sekarang hanya menghentikan pergerakan lawan. Cukup menahan sebentar saja agar tim di sisi lain punya waktu cukup untuk membunuh Pastor."
"Di sisi lain Yicunhui, Xiao Shou Bingliang tiba-tiba menerjang. Bukan untuk menyembuhkan, tapi sebagai pendukung serangan. Sinar Sacred Light-nya menyelimuti Pastor Lu Shilin, meningkatkan damage 30% - seolah tak sabar ingin melihatnya mati lebih cepat."
"Di satu sisi darah masih mengalir, di sisi lain bekas darah baru saja kering."
"Pertanyaan: Bagaimana seorang Swordsman Ganas yang sengaja menjual darahnya akan memperlakukan orang yang memaksanya melakukan itu?"
Di channel publik, Zai Shui Yi Xia tiba-tiba mengirim pesan itu. Keempat orang yang sedang kacau oleh Ghost Array Yicunhui langsung memutar kameranya. Terlihat Zai Shui Yi Xia dalam status (kegilaan) menyambar dengan serangan cyclone pedangnya.
Keempat orang itu panik bukan main sambil berusaha menangkis serangan. Ternyata benar, Swordsman Ganas yang sudah menjual cukup banyak HP ini setelah mengaktifkan buff (kegilaan), bagai angin puyuh menyapu mereka hingga berantakan. Tapi keempat orang ini sudah tak peduli diri sendiri lagi. Pastor! Apakah Pastor bisa bertahan hidup menjadi kunci apakah mereka bisa melanjutkan pertandingan ini!
Tiba-tiba mereka melihat pesan di channel publik dari Jun Moxiao: "Pastor kalian bilang pertarungan ini adalah duel antara dua Pastor. Sekarang dia sudah mati, kalian? Masih mau lanjut?"
