Tantangan Rookie akhirnya mencapai babak terakhir.
Dua hari setelah pertandingan melawan Zhuxian, Tim Xingxin mulai mendapat gangguan dari berbagai media yang ingin mewawancarai Ye Xiu. Final Tantangan Rookie antara mantan kapten Jia Shi dengan Tim Jia Shi yang memperebutkan satu-satunya slot kembali ke Liga Profesional - topik panas ini bahkan membuat liga reguler harus minggir sementara.
Dalam topik ini, yang paling menggembirakan adalah kinerja luar biasa dari Tim Xingxin. Hal ini membuat orang-orang mulai memiliki harapan terhadap misi yang awalnya dianggap mustahil. Kekuatan Xingxin ternyata tidak seburu yang dibayangkan, lihat saja rangkaian kemenangan dominan mereka sepanjang Tantangan Rookie. Termasuk di dalamnya tiga tim profesional: Wuji, Xuan Qi, dan Zhuxian.
Meskipun ketiga tim ini tergolong lemah dalam klasemen profesional, kebetulan mereka juga tidak menunjukkan kemampuan yang sepadan dengan Xingxin. Dengan kata lain, Xingxin lebih unggul dari mereka. Maka, tantangan terhadap Jia Shi mungkin bukanlah tindakan yang terlalu tidak tahu diri.
Arah angin mulai berubah.
Dari anggapan awal bahwa Xingxin sedang mencari mati, sekadar hype, dan memalukan, kini semakin banyak orang yang mulai tertarik dan berharap pada tim ini.
Harapan ini nyata, bukan lagi sekadar dukungan palsu seperti sebelumnya yang hanya ingin melihat Jia Shi dipermalukan.
Dukungan mereka waktu itu hanyalah untuk menyakiti Jia Shi. Sejujurnya, mereka juga tidak percaya tim seperti ini bisa menjadi ancaman bagi Jia Shi. Namun kini, dukungan itu mulai tulus karena pengakuan terhadap kemampuan Xingxin. Hal ini jelas semakin menggembirakan mereka, karena peluang menyaksikan kehancuran Jia Shi menjadi lebih besar.
Sebuah media masuk ke dalam game, secara acak mewawancarai pemain Glory dan meminta pendapat mereka tentang pertandingan ini. Setelah bertanya pada ratusan pemain, media melakukan statistik yang mengejutkan: 68% pemain ternyata lebih mengharapkan kemenangan Xingxin daripada Jia Shi dalam final ini...
Alasan dukungan yang dikumpulkan media selama wawancara, sebagian besar bisa diringkas dalam satu kalimat: Tidak takut masalah semakin besar.
Dari sudut pandang ini, tim baru yang muncul dari warnet berhasil mengalahkan klub elite Glory yaitu Tim Jia Shi, jelas jauh lebih mengejutkan dan seru dibanding kemenangan Jia Shi.
Akhir yang tak terduga, bagi banyak orang penuh dengan daya tarik.
Namun ini hanya harapan. Media lain yang juga mewawancarai pemain secara acak, tidak menanyakan harapan tapi keyakinan. Dalam kuesioner ini, Jia Shi mendominasi dengan 91% pemain yakin mereka akan menang. Meski banyak di antara mereka memilih Xingxin saat ditanya tim yang diharapkan.
Di edisi Senin dari Esports Weekly, dua hasil yang menarik ini dibandingkan dan didiskusikan. Selain itu, Esports Weekly juga memuat pandangan Tim Xingxin dan Tim Jia Shi mengenai pertandingan ini - sesuatu yang tidak dimiliki media lain. Kedua tim mengalami gangguan media dengan tingkat berbeda selama akhir pekan, namun sama-sama menolak semua permintaan wawancara. Mereka hanya berbincang singkat dengan wartawan yang sudah akrab.
Perwakilan Jia Shi adalah Cao Guangcheng sementara Xingxin diwakili Chang Xian. Dua wartawan yang hampir terlupakan selama satu musim penuh karena ketereliminasian Jia Shi ini, kini menjadi pemilik sumber daya yang didambakan semua media.
Esports Home telah menyatakan dengan tegas: Laporan akhir Tantangan Rookie akan dilakukan secara menyeluruh dan mendalam, bahkan rela berbagi halaman dengan liputan utama Liga Profesional yang sedang di fase penutupan krusial. Di sisi liga, pertandingan paling dinanti dalam sejarah Tantangan Rookie ini mendapat perhatian khusus. Setelah konsultasi internal darurat dan komunikasi eksternal selama akhir pekan, lokasi final diubah mendadak ke Stadion Olahraga Komprehensif Liulishong di Distrik Utara untuk memfasilitasi pertunjukan yang lebih spektakuler.
Keunggulan utama stadion ini dibanding venue sebelumnya adalah dilengkapinya teknologi proyeksi hologram. Final Tantangan Rookie akan mendapat perlakuan setara dengan Liga Profesional, dihadirkan ke penonton live melalui proyeksi holografik canggih.
Perubahan ini terutama ditujukan untuk penonton, tidak banyak perbedaan bagi kedua tim yang bertanding. Proyeksi holografik hanya mengubah bentuk presentasi pertandingan. Bagi para pemain, mereka masih berada di kursi pertandingan, melihat layar komputer mereka untuk melakukan operasional. Proyeksi holografik tidak terlihat oleh mereka, itu adalah perspektif penonton.
Namun mulai dari media, liga, hingga semangat yang ditunjukkan pemain, semua menunjukkan bahwa perhatian terhadap Tantangan Rookie ini belum pernah terjadi sebelumnya. Ini bukan hanya karena ada tim elite seperti Jia Shi. Sejujurnya, perhatian besar ini terutama disebabkan oleh topik hangat yang diciptakan Xingxin.
Menjelang pertandingan, bagaimana kedua pihak memandang satu sama lain? Inilah yang ingin dicari media, dan memang menjadi hal yang banyak pemain penasarkan.
Maka di edisi Senin Esports Weekly, mereka menemukan jawaban. Dalam laporan wawancara tentang Jia Shi, dari awal hingga akhir hampir tidak menyebut kata "Xingxin". Jia Shi terus-menerus menyebut satu nama: Ye Qiu.
"Ye Qiu adalah kapten yang baik." Tao Xuan, bos Jia Shi, menunjukkan emosi kompleks saat mengucapkan ini. Ia meminta sebatang rokok pada penulis, padahal menurut pengetahuan penulis, bos Tao sudah berhenti merokok cukup lama.
Dalam wawancara dengan Jia Shi, wartawan Cao Guangcheng menggambarkannya dengan penuh ekspresi seperti ini.
“Ye Qiu adalah seorang kapten yang luar biasa. Dia telah membawa prestasi yang belum tertandingi bagi Jia Shi hingga saat ini, dan hal ini tidak bisa dipungkiri oleh siapapun. Jika memungkinkan, aku sangat berharap momen Ye Qiu dan Jia Shi bisa membeku pada puncak kesempurnaan itu, lalu bertahan selamanya. Tapi sayangnya, tidak ada yang abadi di dunia ini. Liga terus berkembang, Glory terus berevolusi, dan kita pun harus terus bergerak maju. Terjebak dalam zona nyaman dan menolak beradaptasi dengan kemajuan, menurutku sulit mempertahankan daya saing yang solid. Jia Shi sendiri adalah contoh nyata: setelah meraih tiga gelar juara liga berturut-turut, kami gagal melakukan terobosan baru dan hanya berusaha mempertahankan ritme lama. Hasilnya? Kami hanya bisa menyaksikan tim-tim lain satu per satu mengejar dan merebut gelar juara dari tangan kami.”
“Karena itulah selama bertahun-tahun Jia Shi terus berubah. Aku ingin menemukan format yang lebih sesuai dengan lingkungan kompetitif Liga saat ini, agar tim bisa berkembang secara stabil dalam jangka panjang. Transformasi seperti ini pasti membutuhkan pengorbanan. Aku sudah mempersiapkan diri secara psikologis, tapi kenyataan bahwa Jia Shi sampai tereliminasi... Harus kuakui, ini di luar perkiraanku. Eliminasi adalah kecelakaan, tapi segala sesuatu punya sisi positif dan negatif. Masa istirahat selama satu tahun ini justru memberi kami lingkungan yang kondusif untuk menyelesaikan transformasi ini.”
“Meskipun Jia Shi tidak berada dalam Liga, saya ingin mengatakan bahwa Jia Shi selalu aktif, progresif, dan tidak pernah menyerah. Di mana pun kami berada, hanya ada satu target: gelar juara liga. Kami tidak akan pernah berhenti mengejar gelar juara. Hanya saja perjalanan kali ini sedikit lebih panjang. Kami harus mulai dari Tantangan Rookie ini, dan di sini kami bertemu pemain terhebat dalam sejarah Jia Shi, Ye Qiu. Sekarang dia justru menjadi lawan kami. Sejujurnya, ini lebih mengejutkan saya daripada tersingkirnya Jia Shi.”
“Belakangan ini saya dengar anggota tim membicarakan, tentu juga ada teman-teman media yang bertanya kepada saya, bahwa publik sangat penasaran: apakah Ye Qiu punya konflik dengan Jia Shi? Mengapa setelah pensiun, dia tiba-tiba kembali bermain dan berkonfrontasi langsung dengan Jia Shi di Tantangan Rookie?”
“Hehe, mengapa Ye Qiu pensiun tapi akhirnya kembali bermain? Menurutku semua orang seharusnya bertanya langsung ke Ye Qiu! Meskipun saya sangat dekat dengannya, saya bukan cacing dalam perutnya. Tapi saya juga mengerti kesulitan kalian. Ye Qiu memang selalu menolak wawancara media, jadi mustahil mendapatkan jawaban darinya.”
“Mengenai apa yang ada dalam pikirannya tentang hal ini, saya tidak bisa sembarangan menebak. Tapi dari pihak saya, saya bisa memastikan bahwa tidak ada konflik antara Jia Shi dan Ye Qiu.”
"Dalam tim saat ini, begitu ada sedikit fluktuasi hasil, atau sekadar rumor transfer, pasti muncul berbagai tebakan. Tapi faktanya? Mayoritas hanya omong kosong. Antara Jia Shi dan Ye Qiu tidak ada konflik, tapi kalau bicara perbedaan pandangan, tentu ada. Sama seperti saya bilang daging sapi enak, kamu bilang daging babi enak. Perbedaan seperti ini bisa disebut konflik?"
"Perbedaan pendapat seperti ini pasti ada di mana ada orang, tak perlu diperpanjang. Sekarang Ye Qiu adalah lawan kami. Jujur sampai sekarang saya masih belum terbiasa, bagaimana mungkin Ye Qiu jadi lawan? Tapi tidak masalah, saya menghargai pilihannya. Kali ini kita akan bertanding untuk menentukan siapa yang terbaik. Tentu jika dia tidak keberatan, saya sangat menyambut ajakan minum bersama setelah pertandingan."
Wawancara eksklusif Jia Shi yang dihadiri langsung oleh bos mereka sendiri termasuk langka. Dalam wawancara tersebut, bos Jia Shi terlihat sepenuhnya membuka hati, menjawab dengan aktif dan positif berbagai pertanyaan publik tentang Jia Shi dan Ye Qiu.
Satu-satunya pertanyaan yang dihindari adalah alasan Ye Qiu mengikuti Tantangan Rookie untuk melawan Jia Shi. Pertanyaan ini dikembalikan ke Ye Qiu.
Orang yang tak tahu masalah internal seperti Chen Guo, setelah membaca laporan ini, hampir menggebrak meja lagi.
“Tidak tahu malu!!” Chen Guo menghantamkan koran ke meja dengan keras, seolah tamparan itu langsung mendarat di wajah Tao Xuan.
Laporan wawancara Tao Xuan ini sungguh licik. Ia membersihkan semua retorika manis terlebih dahulu, lalu menyisakan masalah telanjang untuk dijawab Ye Xiu.
