Menghadapi Tang Rou yang seperti ini, Ye Xiu terpaksa memberikan peringatan - mengucapkan kalimat yang membuat semua yang mendengarnya terkejut.
“Hei, jangan meremehkan lawan!” teriak Ye Xiu ke arah Tang Rou yang sudah berjalan beberapa langkah.
Meremehkan lawan?
Xiao Shiqin yang sedang menuju kursi pertandingan hampir tersandung mendengar frasa itu. Frasa apa ini? Terdengar sangat asing, sudah berapa lama dirinya tidak mendengarnya?
Setelah menstabilkan langkahnya, Xiao Shiqin tak bisa menahan diri untuk menoleh. Karena tidak memahami sifat asli Tang Rou, hanya dari kinerja pertandingan, Xiao Shiqin benar-benar tidak melihat alasan mengapa Tang Rou akan meremehkannya. Apakah dirinya sudah diabaikan sampai level ini hanya karena meninggalkan Liga selama satu tahun?
Kalimat "jangan meremehkan lawan" membuat Xiao Shiqin terdiam cukup lama, hingga melihat Tang Rou hampir mencapai kursi pertandingan, barulah dia berbalik arah dan melanjutkan perjalanannya.
Saat memasuki kursi pertandingan, Xiao Shiqin telah menyesuaikan mentalnya. Sebagai pemain All-Star yang telah melewati berbagai badai, tentu takkan gelisah hanya karena satu kalimat. Namun kewaspadaan tetap diperlukan. Skill Tang Rou sudah cukup dipahami dari rekaman pertandingan, tapi mungkin masih ada kekuatan tersembunyi yang belum terlihat? Atau mungkin mereka punya taktik khusus untuk menghadapiku?
Xiao Shiqin dengan cermat mempertimbangkan setiap kemungkinan. Sifat inilah yang menjadikannya master strategi yang sangat detail-oriented.
Nasihat Ye Xiu kepada Tang Rou untuk tidak lengah justru membuat Xiao Shiqin semakin waspada.
Pertandingan segera dimulai. Map Kota Pelabuhan - map final yang telah diumumkan sejak awal turnamen offline. Tim seperti Jia Shi pasti telah menganalisisnya total, mereka tak meragukan akan lolos ke final. Xingxin, dilihat dari penggunaan map Qiao Yifan saat melawan Zhuxian, jelas juga tak mengabaikan penelitian map. Namun fokus mereka tak seintens Jia Shi. Meski sama-sama map baru, pemahaman Jia Shi mungkin lebih dalam. Analisis ini muncul di Esports Weekly edisi hari itu, dan komentator siaran televisi juga terburu-buru membahasnya saat loading map.
"Final Tantangan Rookie ini mendapat perhatian besar, bahkan tim siaran televisi juga tidak mau ketinggalan. Biasanya siaran televisi hanya menggunakan satu komentator, tapi pertandingan ini mengerahkan duet emas komentator Liga Profesional Glory, kombinasi Pan Lin dan Li Yibo."
"Setelah Pan Lin dengan cepat menjelaskan kelebihan dan kekurangan kedua tim terkait peta, Li Yibo langsung mengambil alih pembicaraan pada momen yang tepat, memberikan analisis tentang peta pertandingan ini."
"Pelabuhan kecil ini mewarisi ciri khas peta pertandingan resmi Liga, memiliki gaya yang komprehensif dimana pertempuran air, pertempuran jalanan, pertempuran dalam ruangan, dll semuanya mungkin terjadi dalam satu peta. Tapi kalau boleh jujur, menurutku peta ini lebih pantas disebut persimpangan gang kecil?" komentar Li Yibo.
"Haha, Li Zhidao benar, peta ini memang seharusnya disebut pelabuhan kecil. Baik, sekarang semua orang bisa melihat karakter kedua tim telah disegarkan. Di pojok kiri atas peta ada pemain Tim Xingxin Tang Rou dengan karakter Han Yanrou; di pojok kanan bawah ada pemain Tim Jia Shi Xiao Shiqin dengan karakter Sheng Ling Mie, kombinasi pemain dan karakter yang sangat familiar namun telah menghilang dari pandangan kita selama hampir setahun! Pasti banyak penonton yang merasa lega melihat mereka kembali?" kata komentator Pan Lin.
"Berbeda dengan pemain terkenal Jia Shi lainnya, Xiao Shiqin bergabung melalui transfer saat Jia Shi sudah benar-benar tereliminasi. Dari sini kita bisa melihat keseriusan dan visi jauh ke depan pemain ini," ujar Li Yibo.
"Benar, tentu saja dia tidak mungkin bergabung dengan Jia Shi hanya untuk mengikuti Tantangan Rookie. Yang dia lihat adalah tahun depan Jia Shi." komentator Pan Lin berkata.
"Sekarang seharusnya sudah disebut paruh kedua tahun ini." Li Yibo menanggapi.
"Tapi saat ini yang dia lakukan adalah membantu Jia Shi memenangkan pertandingan ini. Sekarang kedua tim sudah mulai melakukan pergerakan, Tang Rou mengoperasikan Han Yanrou langsung menuju pusat, sementara Xiao Shiqin menggunakan strategi posisi tempur." Pan Lin menjelaskan.
"Ini memang gaya khasnya." Li Yibo berkomentar dengan penuh pemahaman.
"Hmm, tentang pemain Xiao Shiqin sepertinya tidak perlu diperkenalkan lagi. Lalu untuk pemain Tang Rou dari Xingxin ini, ada pandangan khusus dari Pelatih Li?" Pan Lin bertanya.
"Hmm, pertandingan pemain ini akhir-akhir ini juga saya perhatikan, kekuatannya cukup mengesankan. Dan yang saya tahu, banyak tim yang sudah menunjukkan minat padanya. Prospek cerah!" jawab Li Yibo.
"Baik, sekarang karakter Han Yanrou milik Tang Rou sudah sampai di area pusat map, tapi belum menemukan jejak lawan."
"Hmm, sepertinya dia sudah menyadari lawan sedang melakukan strategi posisi tempur. Sekarang dia juga mengoperasikan Han Yanrou untuk mengubah posisi." Pan Lin terus berkomentar sambil menyaksikan pertandingan.
“Xiao Shiqin sebagai master strategi, gaya bermainnya tidak terpaku pada satu pola. Variasi taktik tempur ini sebenarnya cukup mematikan bagi pemain baru seperti Tang Rou yang belum lama berkecimpung di Glory.” Li Yibo buru-buru menyela analisisnya, karena dari perspektif penonton terlihat Xiao Shiqin seharusnya sudah menemukan jejak Han Yanrou dan sedang bergerak mengitari.
“Tampaknya analisis kami sebelumnya tepat. Tim Jia Shi memiliki pemahaman mendalam tentang map ini, sepertinya mereka sudah menjadikan map final sebagai fokus penelitian sejak awal.” Li Yibo semakin bersemangat melihat rute yang dipilih Xiao Shiqin, “Sebaliknya, pemain Xingxin terlihat kehilangan arah! Bagi seorang, penguasaan medan tempur asing tentu tak sebanding pemain senior.”
“Bagus! Sekarang karakter Sheng Ling Mie Xiao Shiqin sudah berhasil menyelinap ke samping Han Yanrou, tapi Tang Rou belum menyadarinya dan masih terus menggerakkan karakternya maju. Wah, medan di depan sangat terbuka! Apa ini berarti dia sengaja mengekspos diri sepenuhnya ke visi serang lawan?” Pan Lin berteriak.
“Medan seperti ini kalau dimanfaatkan dengan baik, bisa-bisa kita menyaksikan Mecha Specialist mengakhiri pertarungan dengan kecerdikannya yang mematikan!” Li Yibo memprediksi perkembangan selanjutnya.
"Lalu apa yang akan dilakukan Xiao Shiqin? Sheng Ling Mie mengikuti dengan pelan, apakah akan menggunakan taktik licik? Sheng Ling Mie menanam jumping mine, bersiap untuk taktik licik, melepaskan Pelacak Mekanis, lalu... serangan udara mekanis! Sheng Ling Mie memanggil serangan udara mekanis, gempuran pun diluncurkan!" teriak Pan Lin.
Dua benda yang dijuluki pemain sebagai "Labu Helikopter" telah terbang di atas kepala Han Yanrou. Perut mesin terbuka, bom-bom berjatuhan seperti hujan. Han Yanrou berguling menghindar, lalu berlari. Dua "Labu Helikopter" itu mengejar dari belakang, bom yang dihujankan nyaris mendarat di tumitnya. Di belakangnya tercipta pemandangan spektakuler dengan ledakan beruntun, percikan api, dan debu beterbangan.
Serangan udara mekanis berhasil dilemparkan ke belakang hingga efek skill menghilang. Saat World Channel baru saja sepi, Tang Rou mendengar suara 'klik-klik'. Saat menggeser kamera ke bawah, robot kecil Pelacak Mekanis sudah berada di kakinya. Dengan panik ia melompat sambil membalikkan tombak perangnya, tepat menghantam robot kecil itu. "Doron!" Robot itu meledak menjadi serpihan.
"Tang Rou bereaksi sangat cepat, tapi ini belum selesai..."
Perkataan Pan Lin belum habis, terlihat Han Yanrou yang sedang float tiba-tiba menyamping di udara.
"Ah, berhasil dihindari??" Pan Lin berteriak kaget.
Dari Perspektif penonton, dia tentu melihat dengan jelas. Setelah serangan udara mekanis dan Pelacak Mekanis, Xiao Shiqin memerintahkan Sheng Ling Mie untuk melemparkan kompresor udara. Senjata ini menyerang target menggunakan tekanan udara saat diaktifkan, tanpa efek cahaya langsung. Satu-satunya tanda adalah suara "Braak" seperti membuka sampanye. Suara ini kebetulan tertutupi ledakan Pelacak Mekanis, tapi Han Yanrou tetap berhasil menghindar.
"Bagaimana dia menemukannya? Bagaimana gerakan di udara tadi bisa dilakukan?" Pan Lin terus berteriak histeris. Biasanya tamu Li Yibo akan segera memberikan penjelasan - inilah alasan mengundang ahli untuk menganalisis adegan ber-skill tinggi!
Tapi kali ini, setelah teriakan Pan Lin, suasana justru hening. Melihat ke samping, Li Yibo juga mengernyitkan alis dengan wajah terkejut. Rupanya dia pun tak tahu jawabannya. Komentator boleh saja berteriak tanpa memahami situasi kompleks, tapi sebagai ahli, jika Li Yibo tak bisa menjelaskan - sungguh memalukan!
Namun karena Pan Lin sudah mengajukan pertanyaan, Li Yibo terpaksa merespons. Di sisi ini, Li Yibo meminta sutradara siaran untuk mengisolasi rekaman ulang tadi, menganalisisnya dengan cermat. Sementara di medan pertempuran, Han Yanrou langsung melesat ke arah kompresor udara begitu mendarat.
Begitu jejak Sheng Ling Mie terbongkar, karakter itu langsung berbalik arah. Han Yanrou mengejar tanpa ragu, kakinya tepat menginjak ranjau melompat yang dipasang sebelumnya oleh Xiao Shiqin.
Dentuman dahsyat menggema. Roda Han Yanrou berguling lagi, menepis daya gelombang ledakan. Dengan langkah mantap, dia mengabaikan damage serpihan ranjau yang beterbangan, terus memburu Sheng Ling Mie.
Siaran langsung segera menyisipkan rekaman ulang adegan Han Yanrou melompat sambil menghancurkan Pelacak Mekanis sekaligus menghindari kompresor udara. Close-up tombak perangnya yang menusuk robot kecil Pelacak Mekanis diperlambat, memperjelas gerakan tarik-tusuk tombak yang digunakan untuk mempercepat manuver menghindar di udara.
"Pada detik ini, Tang Rou mustahil sudah memutar kamera dan melihat kompresor udara di sisi sana. Jadi hanya ada satu kemungkinan: di antara ledakan Pelacak Mekanis, dia berhasil membedakan suara aktivasi kompresor udara." Li Yibo menjelaskan.
"Apa... apakah mungkin melakukan hal seperti ini?" Pan Lin bertanya.
"Hmm, beberapa pemain berpengalaman memang bisa membedakan suara dalam situasi seperti ini," jawab Li Yibo.
"Tapi Tang Rou masih seorang!" protes Pan Lin.
"Sepertinya ini memiliki bakat yang luar biasa!" Li Yibo hanya bisa menjelaskan demikian. Namun tanpa disadari, penjelasan ini justru tepat sasaran - kemampuan analisis suara Tang Rou memang di atas rata-rata.
