"Xiao Shiqin benar-benar layak dijuluki master strategi Glory. Pergantian fokus serangannya sangat cepat dan mulus, berbagai prop mekanis kembali menyerbu Destroying Immortality. Sheng Ling Mie tidak mendesak maju, dia seperti jendral yang merencanakan strategi dari belakang. Sebagai master strategi, Coach Li, menurutmu apakah dia akan lebih hebat lagi jika memilih kelas Summoner?" kata Pan Lin.
"Hehe, aku paham maksudmu. Tapi aku yakin pemain sekaliber Xiao Shiqin, apapun kelas yang dipilih pasti akan meraih achievement gemilang."
Jawaban Li Yibo sangat diplomatis. Mendengar itu, Pan Lin segera ikut tertawa getir: "Haha, Anda benar sekali."
“Destroying Immortality sekarang terkepung ketat oleh gempuran Sheng Ling Mie. Apa masih ada cara untuk kabur? Skill substitusi masih dalam cooldown. Oh, Jutsu Bunshin! Destroying Immortality menggunakan Jutsu Bunshin, sayangnya... klon bayangan pun tak bisa lolos dari radius serangan Sheng Ling Mie.” Pan Lin berteriak.
“Sepertinya Xiao Shiqin sudah mengantisipasi metode ini dengan memperluas ruang pemanfaatan serangan, tapi sekarang harus mulai berkonsentrasi.” Li Yibo menjelaskan.
“Ternyata, gempuran mulai menyempit fokus ke titik tubuh asli Destroying Immortality. Andai saja tubuh yang dianggap asli ini sebenarnya klon, sedangkan klon itu tubuh aslinya, mungkin dia bisa dapat kesempatan?”
“Wah!” Teriak Pan Lin tak lama setelah ucapannya, menyaksikan Destroying Immortality yang terkepung itu langsung hancur. Tak ada karakter yang begitu rapuh, jelas ini membuktikan asumsinya benar - Destroying Immortality menggunakan klon palsu sebagai umpan pengalihan, sementara tubuh aslinya baru mulai bergerak dari dalam radius serangan.
“Hehe, Mo Fan benar-benar melakukan itu, tapi efeknya kurang maksimal ya!” komentar Li Yibo.
"Benar... Perubahan gempuran Xiao Shiqin ini benar-benar lancar dan indah." Pan Lin juga mengakui, karena faktanya reaksi Xiao Shiqin jauh lebih cepat dari komentator. Saat Pan Lin masih membahas asumsi tadi, gempuran Sheng Ling Mie sudah mulai menyesuaikan. Saat dia berteriak "aduh", serangan sudah terfokus pada tubuh asli Destroying Immortality, sementara klon palsunya terbunuh secara kebetulan saat serangan melintas.
Destroying Immortality terus menerima serangan bertubi-tubi dari Sheng Ling Mie. Berbagai prop mekanis datang sambung-menyambung - yang terbang di udara, berlari di tanah, bahkan yang muncul dari bawah tanah - tak ada habisnya. Destroying Immortality sambil menghindar dan mundur, bahkan celah untuk melarikan diri pun tak ditemukan, apalagi kesempatan melawan balik.
Siaran langsung menampilkan close-up cooldown Jutsu Bunshin Destroying Immortality. Dalam situasi genting ini, sepertinya hanya menunggu cooldown skill penyelamat ini satu-satunya solusi.
Semua mata tertuju pada cooldown timer tersebut, menghitung dalam hati.
Tiga, dua, satu...
Cooldown timer berkedip, Jutsu Bunshin siap digunakan. Destroying Immortality langsung membentuk hand seals dengan kecepatan memusingkan. Bayangannya bergetar, asap tebal menyelimuti, menyisakan boneka jerami di tempatnya. Tapi hampir bersamaan, gempuran terkonsentrasi Sheng Ling Mie tiba-tiba menyebar ke segala penjuru.
Boneka jerami yang ditinggalkan Destroying Immortality hampir tidak menarik perhatian serangan. Namun, begitu Tubuh aslinya muncul, serangan langsung menghujani. Meskipun intensitasnya sedikit menurun dibanding sebelumnya, ketenangan ini hanya bertahan satu atau dua detik sebelum Gempuran kembali terfokus padanya. Boneka jerami itu tetap tergeletak sepi di tempat, tak ada serangan yang menyentuhnya lagi.
"Xiao Shiqin sudah waspada. Dia menghitung cooldown skill lawan. Inilah perbedaan besar antara Atlet profesional dan pemain biasa," komentar Li Yibo dengan nada kagum.
Skill bertahan yang ditunggu-tunggu selama setengah hari akhirnya gagal menyelamatkannya. Meski lawan hanya satu, Mo Fan merasa seperti dikepung ribuan pasukan. Bahkan lebih parah dari itu. Saat memulung, meski dikepung, tak semua pemain di sekitarnya akan menyerangnya. Medan perang tempat memulung selalu penuh keributan antar pemain, sehingga Pemulung seringkali kurang mendapat perhatian.
Tapi kini, kedua belah pihak hanya punya satu target lawan. Serangan lawan sangat terfokus. Mo Fan menggerakkan Destroying Immortality ke kiri-kanan dengan pola zig-zag, tapi tetap tak menemukan celah untuk kabur. Hanya satu orang, tapi mampu menciptakan jaring kepungan yang sempurna. Perasaan gugup yang lama tak dirasakannya mulai membanjiri dada Mo Fan.
Tidak ada orang yang terlahir sebagai ahli, Mo Fan tentu pernah melewati tahap pemula. Saat itu, dia sering terjebak dalam situasi kritis seperti dikepung musuh dari segala penjuru saat memulung, dan gagal bukan hanya sekali dua kali. Namun seiring peningkatan teknik bertahap, medan perang kacau bagi pemain biasa justru menjadi seperti wilayah tak bertuan baginya. Bahkan jika sesekali gagal, selalu ada alasan jelas, setidaknya tak lagi membuatnya merasakan kesadaran akan kegugupan atau krisis.
Tapi kali ini, hanya sebuah Gempuran dari satu lawan, membuat Mo Fan tiba-tiba merasakan tekanan seperti masa-masa pemula saat terkepung rapat: ingin kabur, tapi tak menemukan jalan keluar.
Inikah akhirnya?
Dalam berbagai efek cahaya ledakan, siluet Sheng Ling Mie tampak samar-samar, kadang dekat kadang jauh.
Jika tidak bisa kabur, lalu bagaimana kalau mengalahkannya?
Begitu ide itu muncul, siluet itu tiba-tiba muncul lagi di antara cahaya. Tanpa pikir panjang, Mo Fan secara refleks melakukan operasional: Destroying Immortality mengayunkan tangan dan melemparkan sebuah shuriken.
Xiao Shiqin dengan hati-hati mengontrol skill-nya. Teknik melarikan diri Mo Fan ini telah ia amati, cukup mengesankan. Sedikit kecerobohan bisa memberi celah. Namun... jelas kurang pengalaman dalam menghadapi pertandingan tingkat tinggi ini. Jika teknik pengganti tadi tidak langsung digunakan, tapi disimpan saat cooldown, pasti akan lebih menyulitkan Xiao Shiqin. Skill yang terpakai tanpa hasil menjadi sia-sia, sementara yang tersimpan tetap menjadi ancaman yang harus diwaspadai lawan. Sayangnya, dia sudah menggunakannya. Cooldown skill klon bayangan akan segera selesai. Apa yang akan dilakukannya?
Saat Xiao Shiqin berpikir demikian, tiba-tiba sesuatu melesat di layar. Dengan pengalamannya yang luar biasa, ia tak buru-buru menganalisa melainkan langsung mengoperasikan Sheng Ling Mie untuk menghindar ke samping. Setelah memutar kamera, barulah terlihat sebuah shuriken telah dilemparkan ke arahnya.
Bahaya!
Jantung Xiao Shiqin berdebar. Sekadar satu gerakan menghindar ini membuat kontrol serangannya terhenti sesaat. Lawan biasa mungkin tak bisa memanfaatkan, tapi ini adalah ahli kabur yang sengaja menciptakan kesempatan sendiri. Mungkinkah dia melewatkannya?
Xiao Shiqin buru-buru ingin menyesuaikan strategi. Tepat seperti dugaannya, upaya menghindar serangan mendadak itu menciptakan celah kecil dalam gempurannya. Mo Fan menyambar momen sesingkat itu - bayangan Destroying Immortality tiba-tiba menerobos keluar dari api permusuhan.
“Ah! Harus bersusah payah lagi.” Xiao Shiqin sedang berpikir demikian, namun tak menyangka Hui Ren Bu Juan yang berhasil keluar dari radius serangan tidak segera pergi. Tangan diayunkan, beberapa shuriken beruntun dilemparkan, sementara tubuhnya sendiri mengejar dari belakang.
Dia ingin menyerang!
Baru sekarang Xiao Shiqin menyadari bahwa Mo Fan kali ini tidak berniat kabur. Melihat kembali skill yang tersedia, sebagian besar sudah digunakan, dan kini tertinggal di belakang gerakan lincah Hui Ren Bu Juan.
Skill yang sudah terpakai, sama dengan tidak ada! Baru saja Xiao Shiqin merenungkan kondisi ini, tak disangka sekejap mata dirinya terjebak dalam situasi sulit.
Flame Slash!
Mengejar di belakang shuriken, Hui Ren Bu Juan menghujamkan Flame Slash. Sheng Ling Mie melompat ke samping sambil mengaktifkan thruster untuk bergerak, namun baru melangkah dua kali, sosok Hui Ren Bu Juan sudah menyelinap di depan.
Jutsu Bunshin!
Kali ini digunakan Mo Fan untuk memotong pergerakan. Begitu klon muncul, langsung membentuk segel tangan untuk melancarkan serangan, sama sekali tak memberi kesempatan Xiao Shiqin menebak keaslian klon.
Ninpo·Hyakuryūzan!
Beberapa aliran air seperti panah melesat menyusuri tanah menuju Sheng Ling Mie. Terpaksa menghindar ke samping, malah masuk perangkap Mo Fan. Hui Ren Bu Juan yang melesat mendekat langsung menggunakan Phoenix Descent untuk menginjak kedua bahu Sheng Ling Mie, disusul lemparan tali ninjato saat mendarat. Reverse Binding Neck Technique berhasil menjerat leher Sheng Ling Mie, menariknya dengan kasar hingga terjengkang.
“Terjangkau! Destroying Immortality berhasil menangkap Sheng Ling Mie! Xiao Shiqin kali ini gagal melarikan diri dengan lancar.” Komentator Pan Lin berteriak, suasana arena pertandingan semakin heboh. Destroying Immortality yang tadinya tertekan total tiba-tiba berhasil memanfaatkan kesempatan untuk melawan balik. Ayunan momentum seperti ini sangat disukai penonton. Tentu saja ini tidak termasuk fans Jia Shi yang diam seribu bahasa sambil gugup memantau kinerja Xiao Shiqin, sambil mengumpulkan kekuatan untuk ledakan amarah.
"Gelombang serangan Mo Fan kali ini sangat brilian, timing perebutan kesempatan benar-benar tepat. Dengan serangan balik ini, konsekuensi seharusnya... Eh... Kok?" Li Yibo yang sedang menganalisis kinerja Mo Fan dan mencoba memberikan ekspektasi baru untuk pertandingan ini terpaksa menghentikan ucapannya saat Sheng Ling Mie Xiao Shiqin tiba-tiba berhasil kabur.
"Aduh, Mo Fan melakukan kesalahan! Kesempatan serangan balik yang susah payah direbut malah dengan mudah dibuyarkan oleh Xiao Shiqin!" Komentator Pan Lin menghela napas kecewa.
"Double kill Empty Cicada!" Teriakan Pan Lin tiba-tiba melengking penuh antisipasi, namun harapan itu langsung pudar di kalimat berikutnya: "Empty Cicada meleset! Terlambat... Seandainya diluncurkan lebih cepat mungkin akan berhasil!"
"Memang, ada sedikit masalah dalam sambungan gempuran Mo Fan. Di hadapan lawan sekelas Xiao Shiqin, sedikit kelengahan langsung akan dimanfaatkannya..." Li Yibo mengelus dada.
“Mo Fan masih mengoperasikan Destroying Immortality untuk terus melakukan serangan kuat, tapi sepertinya kesempatannya kecil...”
“Hmm, Xiao Shiqin sudah melakukan penyesuaian. Sekarang hanya menunggu cooldown skill!”
“Dimulai!”
“Melepaskan Hunter terlebih dahulu, lalu serangan udara mekanis... Pelacak Mekanis menghalangi di depan. Destroying Immortality tidak bisa menembus, kembali menghadapi kepungan.”
“Ah, sayang sekali.” Li Yibo terus menggelengkan kepala.
