“Sheng Ling Mie memasuki visi Yingfeng Buzhen, Wei Chen segera mengoperasikan Yingfeng Buzhen untuk meluncurkan serangan. Hujan Kekacauan telah dilepaskan. Xiao Shiqin... Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin berhasil menghindar...” Antusiasme dalam nada suara Pan Lin saat serangan dimulai, berakhir dengan anti-klimaks yang mengecewakan. Tentu saja dia tidak ingin seperti ini, dia sangat ingin menceritakan betapa kaget dan kerepotannya Xiao Shiqin menghadapi serangan mendadak Wei Chen ini.
Namun sayangnya, dengan dash miring, Sheng Ling Mie dengan lincah menghindari radius Hujan Kekacauan. Tanggapan Xiao Shiqin sangat tepat waktu, sama sekali tidak terburu-buru. Ternyata serangan Yingfeng Buzhen yang bertahan di posisi ini sama sekali tidak mengejutkan seperti teori "psikologi terbalik di atas psikologi terbalik" ala Li Yibo. Xiao Shiqin sudah lama waspada!
Setelah lolos dari Hujan Kekacauan, Xiao Shiqin bersiap melawan balik. Tapi mantra Yingfeng Buzhen kembali datang, Six-pointed Star Prison tiba-tiba muncul mencoba mengurungnya. Sayangnya Xiao Shiqin kembali bereaksi cepat, mengoperasikan Sheng Ling Mie untuk menghindar sambil melepas Pelacak Mekanis. Robot kecil itu berlari riang mencari target untuk meledakkan diri.
Dari jarak sejauh ini, Xiao Shiqin tentu tidak berharap skill ini bisa melukai Yingfeng Buzhen. Tujuan utamanya adalah untuk mengalihkan perhatian lawan, membuatnya tidak bisa menyerang dengan leluasa.
“Hasilnya Wei Chen seolah-olah tidak melihat robot kecil ini. Yingfeng Buzhen mengayunkan Death's Hand sambil terus menunjuk-nunjuk ke arah Sheng Ling Mie, satu demi satu mantra terus dilancarkan. Hingga robot kecil itu hampir sampai di dekat kakinya, barulah Death's Hand dengan santai melepaskan Panah Bayangan—DORON!—robot kecil itu hancur berkeping-keping. Yingfeng Buzhen tetap tak terganggu, melanjutkan gempurannya.
“Xiao Shiqin mencoba menggunakan Pelacak Mekanis untuk mengalihkan perhatian Wei Chen, tapi jelas gagal. Wei Chen memang layak disebut pemain berpengalaman, trik seperti ini sama sekali tidak mempan mengganggunya.” Komentator Pan Lin langsung memberikan analisis cepat melihat adegan ini.
“Dua lawan dengan jelas kurang pengalaman bertanding berhasil dikalahkan berturut-turut. Di arena ini, Xiao Shiqin perlu melakukan penyesuaian strategi, jangan terus terjebak dalam pola pikir yang sama!” ujar Li Yibo dengan nada prihatin.
Tapi soal poin seperti ini, mana mungkin Xiao Shiqin perlu diingatkan orang lain.
Melihat gangguan kecilnya sama sekali tidak efektif, Xiao Shiqin dalam hati juga mengagumi kelihaian lawan yang berpengalaman. Sebagai pemain yang baru bergabung di Liga pada musim keempat, Xiao Shiqin tidak memiliki pengalaman bertanding langsung melawan Wei Chen di arena. Untuk mempersiapkan pertandingan ini, dia juga mencari rekaman pertandingan lawas. Dari sudut pandang teknik dan strategi, menonton rekaman era itu tidak banyak membantu karena Glory berbasis game online. Peningkatan level cap yang berulang kali sama dengan pembaruan teknik dan strategi berulang kali. Menonton rekaman pertandingan era 50 level beberapa tahun lalu tidak akan menguasai gaya bermain lawan di zaman sekarang. Xiao Shiqin hanya ingin memahami gaya lawan ini dari pertandingan lama. Karena dari Tantangan Rookie saat ini, menurutnya informasi yang didapatkan masih jauh dari cukup, mengingat terlalu banyak pertarungan yang tidak seimbang dalam Tantangan Rookie sehingga sama sekali tidak memiliki nilai referensi.
Setelah menonton rekaman pertandingan kuno Tim Blue Rain, kesan terdalam Xiao Shiqin adalah: Huang Shaotian benar-benar mewarisi tradisi mulia Tim Blue Rain dalam hal omong kosong!
Sekaligus Xiao Shiqin sekali lagi merasa lega dengan kecepatan tangan Yu Wenzhou yang buruk. Jika tidak, dua bintang andalan Blue Rain ini mungkin akan mewarisi gaya omong kosong khas Blue Rain yang menekankan dialog komedi, yang akan menjadi bencana bagi seluruh Liga.
Untunglah, untunglah...
Setelah merasa lega dengan hal-hal tersebut, Xiao Shiqin juga memahami gaya permainan Wei Chen. Ini adalah pemain yang mengutamakan psikologi lawan. Banyak tindakan yang terkesan meremehkan lawan mungkin membuat orang merasa tidak menghormati, tapi jelas itu hanya metode untuk mengganggu konsentrasi lawan. Karena setiap kali disertai dengan "permainan" seperti itu, selalu muncul serangan tajam yang sangat mematikan.
Warlock, kelas yang ahli dalam crowd control, seolah dirancang khusus untuk strategi ini. Apakah Wei Chen mengembangkan gaya bertarung ini karena kelas tersebut, atau memilih kelas tersebut karena gayanya, Xiao Shiqin tidak tahu. Dari penelitian materi pertandingan, Xiao Shiqin menyadari: menghadapi lawan ini dibutuhkan mental yang lebih tenang dan stabil. Tapi ini sangat sulit. Orang bisa mengatur tindakan, tapi bagaimana mengendalikan pikiran? Jadi dari rekaman pertandingan terlihat, banyak pemain sebenarnya kuat tapi kalah telak melawan Wei Chen, dengan selisih skor yang sama sekali tidak mencerminkan skill mereka.
Tapi ada pengecualian. Yang paling mencolok adalah Ye Xiu yang sekarang duduk di bangku cadangan, menjadi rekan satu tim Wei Chen. Dalam pertandingan masa lalu, gambaran pertarungan mereka seperti: satu pihak sedang bersiap-siap merundung, tapi lawan sudah muncul tiba-tiba memberi tamparan bertubi-tubi disusul gebukan, langsung membuatmu tak bisa lanjut karena sudah KO.
Begitulah...
Bagaimana menghadapi Wei Chen, Xiao Shiqin telah menemukan metode. Inspirasi terbesarnya justru datang dari Ye Xiu yang saat ini perlu bekerja sama dengan Wei Chen untuk meraih kemenangan.
Sheng Ling Mie yang selama ini menghindari serangan Yingfeng Buzhen tiba-tiba berhenti, terkena hit tepat oleh Hex of Voodoo.
Hanya status kehilangan HP bertahap saja. Xiao Shiqin tersenyum, Sheng Ling Mie tidak menghindar dari serangan ini, malah memaksakan peluncuran skill-nya.
Pemburu!
Ini bukan uji coba seperti Pelacak Mekanis. Kecepatan Pemburu jauh melebihi Pelacak Mekanis. Anjing mekanis langsung berlari kencang ke arah Yingfeng Buzuren begitu mendarat.
Life Drain, Undead Entanglement.
Sheng Ling Mie terkena dua skill status lagi. Xiao Shiqin sama sekali tidak berniat menghindar, kecuali skill crowd control Hex of Binding yang berhasil dielakkannya. Sambil menahan dua skill tersebut, Sheng Ling Mie meluncurkan dua skill lagi.
Air Strike Mekanis, Self-Propelled Artillery.
Mengikuti di belakang Pemburu, serangan udara dan darat dilancarkan bersamaan. Meski status negatif terus menumpuk di Sheng Ling Mie, ini tidak fatal. Dia harus menggunakan serangan keras untuk menghancurkan kontrol lawan.
Sebagai kelas chanting, Warlock tidak bisa melanjutkan chant skill di bawah gempuran sepadat ini. Yingfeng Buzhen segera bergeser mundur.
“Yingfeng Buzhen mundur! Xiao Shiqin dengan mengorbankan tiga status negatif, berhasil merebut kesempatan menyerang dan meluncurkan gempuran tembakan bertubi-tubi. Wei Chen terpaksa menarik diri, Yingfeng Buzhen mulai bergerak... Eh... Hanya sampai sini... Di sini...”
Sebelum Pan Lin sang komentator sempat ragu, serangan udara mekanis tiba-tiba datang. Bom berjatuhan dari perut Helikopter Winter Melon yang berguling-guling, dentuman Doron Doron Doron Doron bergema tak henti. Namun, ledakan itu hanya melayang di atas kepala Yingfeng Buzhen, hanya menyisakan serpihan batu bata. Langkah mundur Yingfeng Buzhen ini secara tak terduga menemukan perlindungan di atas kepalanya, memaksa bom serangan udara mekanis terlempar ke platform tambahan yang menjorok.
“Wei Chen menemukan posisi perlindungan yang bagus. Yingfeng Buzhen sama sekali tidak terkena ledakan serangan udara mekanis di sini. Tapi masih ada tembakan artileri... Ah, tembakan artileri pun tidak bisa mencapainya! Di depan Yingfeng Buzhen juga ada penghalang, sudut elevasi meriam artileri tidak bisa dinaikkan setinggi ini.”
Prop mekanis yang dipanggil oleh Mecha Specialist bukanlah monster baja mengerikan, melainkan mesin kecil presisi. Helikopter Winter Melon yang menjalankan serangan udara mekanis ini ukuran aslinya hanya sebesar semangka, sementara tembakan artileri bahkan lebih mini – cukup ditutupi dengan ember cuci muka jika ditaruh di tanah.
Volume membatasi serangan para pemalas ini tidak begitu tak terkalahkan. Jika tidak, serangan udara mekanis benar-benar seperti pesawat pembom, bukankah dalam sekejap seluruh map akan hancur lebur?
Di saat ini, Wei Chen menemukan dua perlindungan yang mudah menghalang dua jalur serangan. Berdiri di balik tembok setinggi dada, Yingfeng Buzhen melanjutkan chanting mantra tanpa terganggu. Setelah mundur ke posisi ini, dia mulai melanjutkan gempuran ke Sheng Ling Mie. Sedangkan pemburu yang pertama kali keluar, sudah dikurung oleh Wei Chen dengan Six-pointed Star Prison. Anjing bodoh itu nekat menerobos keluar dari kurungan, menantang mekanisme Kekuatan Setara skill hingga akhirnya berubah menjadi rongsokan besi.
Serangan tiga skill status yang diluncurkan Xiao Shiqin berhasil dihentikan. Pahlawan utamanya bukanlah hal lain, hanya sebuah platform dan tembok setengah tinggi.
"Wei Chen memanfaatkan medan tempur dengan sangat baik untuk memutus serangan Xiao Shiqin. Di awal pertandingan kami pernah mengatakan, Tim Jia Shi seharusnya memiliki waktu lebih banyak daripada Xingxin untuk menganalisis map final ini, pemahaman mereka seharusnya lebih mendalam. Performa Xiao Shiqin selama ini juga membuktikan pandangan kami - dia menguasai map ini seperti layaknya kandang sendiri. Tapi dua detail map yang digunakan Wei Chen untuk mengintercept serangannya kali ini, sepertinya belum pernah dia pelajari sebelumnya!" kata Pan Lin.
"Ini... Xiao Shiqin belum tentu tidak memperhatikan, mungkin dia tidak menyangka Wei Chen bisa merespons secepat ini!" ujar Li Yibo.
"Tampaknya Xiao Shiqin meremehkan familiaritas Wei Chen dengan map. Selain itu, area ini tidak pernah ditinggalkan Wei Chen sejak pertandingan dimulai, pasti sudah hapal di luar kepala! Hehe..." Komentar Pan Lin setengah bercanda, namun membuat Li Yibo di sampingnya tertegun.
Ia teringat di awal pertandingan, karakter Yingfeng Buzhen milik Wei Chen tidak pergi jauh, hanya mondar-mandir di sekitar titik penyegaran. Jangan-jangan si pemalas ini memang sedang mempelajari map, mempersiapkan pertempuran frontal dengan Xiao Shiqin di sini, sehingga memanfaatkan waktu setelah pertandingan dimulai untuk mempelajari lokasi yang muncul secara acak ini?
Benar, pasti begitu!
Li Yibo sudah yakin dengan dugaan sendiri, karena dalam pertandingan saat ini Wei Chen kembali memanfaatkan medan tempur untuk mengatasi serangan Xiao Shiqin dengan gemilang, membuat Pan Lin berkomentar kagum.
Namun penemuan ini tak bisa diungkapkannya! Sebelumnya dialah yang berteori tentang "strategi anti-psikologis tingkat lanjut" terkait Wei Chen yang diam di titik penyegaran. Mengakui fakta bahwa Wei Chen sebenarnya memanfaatkan waktu untuk mempelajari medan tempur sama saja dengan menampar wajah sendiri.
