Shen yang dilihat langsung Qiu Fei, tidak semenakjubkan seperti yang dibayangkannya sebelumnya.
Shen yang asli sangat biasa, sangat sederhana, tapi bisa membuat orang merasakan cintanya pada Glory dengan mudah - suka yang tulus dari hati.
Bertanding bukan hanya soal hasil, proses bertanding sendiri adalah suatu kenikmatan.
Qiu Fei sangat suka ucapan Shen ini. Ia terus menantikan kebahagiaan dalam bertanding. Dengan ketekunan, ia berharap hari itu segera tiba. Beberapa murid di sekitarnya menertawakannya, menurut mereka ingin menggantikan posisi Ye Qiu Shen sekarang masih terlalu dini?
Qiu Fei tidak berpikir demikian. Menjadi penerus Ye Qiu Shen? Ini hanya label yang diberikan orang lain padanya. Dirinya sendiri lebih berharap bisa berdiri bersama Ye Qiu Shen di arena pertandingan, menikmati kompetisi dan mengejar kemenangan! Meskipun kebetulan dia juga seorang Battle Mage, memiliki dua karakter kelas yang sama sebagai anggota utama dalam satu tim memang cukup sulit, tapi siapa yang bisa mengatakan ini mustahil?
Qiu Fei terus berusaha untuk tujuan ini. Shen juga sering datang ke kamp pelatihan untuk melatih semua orang, termasuk mengadakan pertandingan panduan. Kebiasaannya adalah menunjukkan kesalahan lawan selama pertarungan, lalu mencari kesempatan untuk mendemonstrasikan sendiri cara yang benar. Julukan "Ensiklopedia Hidup" yang menguasai semua kelas benar-benar bukan isapan jempol. Meski Battle Mage lebih dominan di kamp pelatihan Jia Shi, kelas lain juga lengkap, dan Shen bisa memberikan panduan dari sudut pandang setiap kelas secara mendalam, bahkan lebih brutal daripada cheat legendaris.
Saat itu, Qiu Fei sering mendapat bimbingan dari Shen. Setiap kali, pertama-tama masalahnya akan ditunjukkan, kemudian Shen akan mendemonstrasikan cara mengatasinya sendiri.
Musim panas lalu, dalam pertemuan tak terduga, Shen memberikan pertandingan tutorial seolah tak pernah pergi. Hanya saja saat itu, Shen tidak sempat mendemonstrasikan solusinya. Kini, setahun kemudian, Combo Thrust yang terinterupsi lalu dilanjutkan kembali akhirnya terlihat dari tangan Shen. Meski mungkin ini hanya kebetulan, Qiu Fei tak bisa berhenti mengingat pertandingan tutorial tahun lalu. Apakah demonstrasi yang belum selesai itu akhirnya terwujud dalam pertempuran nyata ini? Serangan ini... tidak bisa dihindari...
“Battle Format terkena serangan!”
Diiringi teriakan shock komentator, Qiu Fei gagal menghindari pukulan ini. Kombo Jun Moxiao langsung bergulir seperti gelombang.
“Tianji! Shuriken! Bulan Sabit Cahaya Bulan! Serangan Salib! Gelombang Pedang Retakan Bumi! Dark Cloak! Hmm! Eh... Eh...” Pan Lin awalnya masih membacakan skill serangan Jun Moxiao dengan intonasi dramatis, namun suaranya perlahan menghilang. Beberapa kali ia mencoba menyela, tapi sebelum sempat mengumumkan skill tersebut, Jun Moxiao sudah beralih ke skill berikutnya.
Semuanya adalah skill low-tier di bawah level 20 dengan recovery frame yang cepat. Kombo Jun Moxiao terus mempertahankan kecepatan ekstrim, ditambah pola serangan yang sama sekali tidak familiar bagi Pan Lin. Hasilnya, setelah menyebut beberapa skill, bibir komentator ini tak lagi mampu mengimbangi kecepatan kombo, akhirnya diam seribu bahasa dengan malu.
“Apa akan terus dikombo seperti ini?”
Gempuran kombo Jun Moxiao memang terasa asing bagi Qiu Fei. Semua skill ini ia kuasai, namun cara merangkainya tak pernah ada dalam materi studinya. Kesadarannya tak bisa mengikuti pola serangan ini - bukan sekadar kurang EXP, tapi seperti memasuki bidang yang sama sekali asing, seolah berhadapan dengan kelas karakter dari game berbeda yang menyeberang ke sini.
Yang membuat Qiu Fei semakin merasa tak berdaya adalah, Ye Xiu hampir memprediksi semua metode penanganannya, lalu dengan lihai menghindari kemungkinan yang memungkinkannya merespons, sehingga serangannya bisa terus berlanjut. Beberapa kali ide yang terlintas di benak Qiu Fei hanya dimulai sebentar lalu berakhir tergesa-gesa, karena Ye Xiu selalu selangkah lebih cepat melakukan penyesuaian, membuat semua strategi respons Qiu Fei meleset.
"Tidak ada yang berhasil? Kalau begitu sepertinya hanya bisa seperti ini..."
Battle Format yang sedang float di udara, melihat sebuah kesempatan, tiba-tiba memutar tubuh. Jun Moxiao mengejar dan terus menyerang, Battle Format mengangkat tombak perangnya, tapi bukan menusuk ke arah Jun Moxiao, melainkan menusuk ke tanah di udara.
Sebuah aura jatuh dari tombak, menyusup ke dalam tanah dan menghilang. Seketika gelombang sihir menyebar di dalam tanah, Battle Format menarik tombak perangnya di udara, tiba-tiba tanah seolah terkoyak dengan lumpur beterbangan tinggi, tepat di posisi Jun Moxiao berada.
Skill terbaru Battle Mage Level 75: Dòu Pò Shān Hé! Skill ini dapat mentransmisikan energi sihir pertempuran, akhirnya meledak secara tersembunyi untuk menyerang lawan secara tidak langsung.
Skill Level 75, ini adalah aset yang muncul lama setelah Ye Xiu meninggalkan Jia Shi. Penguasaan skill baru ini, Qiu Fei sama sekali tidak mendapat bimbingan dari Ye Xiu, sepenuhnya menggunakan logika penggunaan yang dikuasainya sendiri. Ini akhirnya tidak bisa lagi diprediksi dengan mudah oleh Ye Xiu. Serangan Dòu Pò Shān Hé ini memutuskan rentetan gempuran Jun Moxiao, membantu Qiu Fei merebut kembali situasi yang seimbang.
“Hebat, penggunaan 'Dou Po Shan He' kali ini benar-benar tepat. Sebagai skill Level 75 yang belum memiliki metode penggunaan baku, setiap pemain punya logika sendiri. Penguasaan Qiu Fei terhadap skill ini masih misteri, tapi dalam momen ini, penggunaan Dou Po Shan He sungguh luar biasa - satu serangan langsung memutus keberlanjutan serangan Jun Moxiao sekaligus mempertahankan potensi serangan balik tak terbatas.”
“Battle Format maju!”
Setelah memutus kombo Jun Moxiao, Qiu Fei segera mengoperasikan Battle Format untuk melawan balik. Gerakan awal Longya yang biasa, tetap mengikuti strategi dasar Battle Mage, tapi dijalankan dengan sikap paling serius oleh Qiu Fei.
Longya, Tianji, Telapak Bunga Rontok, Tarian Tongkat Bundar... Empat skill tingkat rendah Battle Mage ini membentuk kombo pendek sederhana yang bisa dilakukan dengan lancar oleh pemain mana pun. Di bawah operasional teliti Qiu Fei, kombo ini justru semakin polos. Dalam sekejap, keempat skill telah dilancarkan, tapi tetap berhasil diatasi satu per satu oleh Jun Moxiao. Meski kombo ini sudah familiar bagi banyak orang, cara menghadapinya pun sudah punya jawaban matang.
Jun Moxiao dengan mantap menghindari empat serangan berturut-turut. Tak disangka, operasional Qiu Fei tiba-tiba berubah drastis - skill baru Level 75 kembali muncul dari tangannya.
Angin Menggulung Awan!
Memutar tombak perang, menciptakan aliran udara dengan gelombang sihir, di mana gelombang sihir tersebut bercampur dalam aliran udara dan bersama tombak perang di tangan menyerang target.
Hasilnya, Jun Moxiao membuka Qianji San dengan santai, bersembunyi di balik payung yang tak tergoyahkan oleh angin dan hujan.
Kali ini, Qiu Fei tidak mundur selangkah pun. Sebaliknya, setelah Qianji San terbuka, ia melangkah maju dan menyerang langsung dengan menghantam payung tersebut.
