"Bertarung dengan baik." Sun Xiang yang juga bertingkah seperti seorang Kapten, memberikan dorongan kepada Qiu Fei yang baru turun ke kursi persiapan. Qiu Fei tersenyum tanpa berkata apapun sebelum kembali ke kursinya, pandangannya tertuju ke area pertandingan Jia Shi. Di lapangan, tidak ada komunikasi verbal sama sekali, semua diekspresikan melalui operasional karakter - menyerang, bertahan, bergerak, menghindar. Dalam pertarungan ini Qiu Fei telah mengerahkan seluruh kemampuannya, meski akhirnya kalah. Tapi dalam pertandingan pasti ada yang menang dan kalah, kali ini kalah, lain kali pasti menang, tak peduli siapa lawannya.
Usai memotivasi rekan setimnya, Sun Xiang melirik ke arah Xingxin dan tiba-tiba meninggikan suara: "Sayangnya, kau meninggalkan Ye Qiu setengah HP untukku. Menang seperti ini pasti akan disebut kemenangan tidak sportif! Tidak ada pilihan, harus diselesaikan cepat-cepat!"
Chen Guo hampir hidungnya sampai miring karena marah, andai ada barang di tangannya pasti sudah dilempar. Usai mengumbar kata-kata, Sun Xiang berjalan sok jagoan menuju kursi pertandingan. Di siaran televisi, Pan Lin dan Li Yibo mulai menganalisis daftar formasi kedua tim.
"Sun Xiang bertarung di urutan ketiga. Dari sini terlihat tujuan strategis arena pertandingan Jia Shi cukup jelas - menyelesaikan pertarungan dalam tiga ronde, setidaknya mengumpulkan tiga poin individu," kata Pan Lin.
“Hmm, dalam format pertandingan baru saat ini, tiga poin individu dalam pertandingan tim baru bisa dianggap memiliki keunggulan tertentu; dua poin individu hanya bisa disebut unggul selangkah, sedangkan masuk ke pertandingan tim hanya dengan satu poin individu itu hampir sama dengan tidak punya sama sekali. Di pertandingan tim kita harus berjuang mati-matian untuk menang, karena sekali kalah, lawan setidaknya punya satu poin individu sehingga kedua tim akan imbang dan masuk ke pertandingan tambahan.” Kata Li Yibo.
“Setidaknya bisa menjamin tidak kalah dan masuk ke babak tambahan, ini juga termasuk keunggulan psikologis tertentu!” Kata Pan Lin.
“Keunggulan psikologis seperti itu baru akan teridentifikasi di fase akhir yang cukup seimbang.” Lanjut Li Yibo.
“Jadi secara umum dianggap bahwa dalam format ini, atlet andalan seharusnya bertarung di posisi keempat atau ketiga. Jia Shi saat ini menempatkan Sun Xiang di posisi ketiga, ini formasi ofensif yang cukup standar. Tapi melihat perkembangan pertandingan, menurutku bisa lebih berani dengan menempatkannya di posisi kedua.” Kata Pan Lin.
“Kurasa Jia Shi masih memiliki kekhawatiran tertentu terhadap kemampuan Ye Xiu. Jika menghadapi Shen lainnya, mungkin mereka bisa lebih agresif, tapi Ye Xiu lebih memahami seluk-beluk mereka.” Jelas Li Yibo.
“Tapi sebaliknya, mereka juga sangat memahami Ye Xiu!” Bantah Pan Lin.
“Sayangnya, Ye Xiu sekarang sudah mengganti kelas karakternya.” Li Yibo tersenyum.
"Baik, sekarang pemain Sun Xiang sudah memasuki kursi pertandingan. Karakter kedua belah pihak sedang dimuat dalam game, pertandingan akan segera dimulai. Dari pihak Jia Shi, yang bertanding adalah Kapten Tim Jia Shi Sun Xiang dengan karakter Yizhiyeqiu! Sedangkan dari pihak Tim Xingxin, yang bertanding adalah mantan kapten Jia Shi Ye Qiu yang sekarang berganti nama menjadi Ye Xiu, mantan operator Yizhiyeqiu." Seiring Sun Xiang memasuki kursi pertandingan, tahap persiapan dimulai. Pan Lin mulai bersemangat memberikan penjelasan. Dari pilihan katanya, terlihat jelas sudut pandang publik dalam mengantisipasi duel ini. Identitas Sun Xiang dan karakter yang digunakannya ditekankan secara gamblang. Bagaimana dengan Ye Xiu? Yang ditekankan adalah identitas masa lalu dan karakter lamanya. Kata kunci seperti Xingxin dan Jun Moxiao yang seharusnya muncul dalam pengenalan pemain, sama sekali tidak disebut dalam pengantar pertarungan dua kubu ini.
"Pertandingan memasuki hitungan mundur, akan segera dimulai!" gumam Pan Lin.
"Ini adalah konfrontasi antara kapten lama dan baru Jia Shi! Karakter Yizhiyeqiu yang menemani Ye Xiu selama bertahun-tahun, kini berada di tangan Sun Xiang dan menjadi lawan yang harus dikalahkannya hari ini. Entah perasaan apa yang sedang dialaminya saat berhadapan dengan 'rekan senjata' paling akrab ini, bagaimana performanya nanti?" Seolah khawatir penonton tidak memahami daya tarik pertandingan ini, Pan Lin kembali menekankan poin utamanya. Di saat yang sama, pertandingan resmi dimulai.
Kedua karakter muncul bersamaan di map, tanpa jeda. Sun Xiang sudah mengendalikan Yizhiyeqiu dengan angkuhnya menyerbu ke depan. Tentu saja dia tak sudi menggunakan strategi posisi tempur. Sebenarnya Sun Xiang mengira tak akan ada kesempatan lagi untuk mengendalikan Yizhiyeqiu dan bertarung melawan Ye Xiu di arena resmi, sesuatu yang cukup dia sesali. Dia sangat ingin merayakan status barunya sebagai pemilik Yizhiyeqiu dengan kemenangan megah, sementara mantan pemilik Ye Xiu adalah persembahan terbaik dalam imajinasinya.
Tak disangka setelah satu setengah tahun, dia benar-benar bisa bertemu Ye Xiu di panggung pertandingan. Meski arena kali ini agak kecil, tingkat perhatian terhadap pertandingan ini cukup tinggi, terutama propaganda media yang membuatnya merasa ini adalah kesempatan paling tepat untuk persembahan simbolis.
Namun karena aturan pertandingan, mustahil mengadakan pertarungan eksklusif antara dia dan Ye Xiu. Dia hanya bisa menanti pertemuan sesuai aturan kompetisi. Kini akhirnya dia mendapat giliran melawan, tapi sayangnya Ye Xiu sudah kehilangan separuh HP akibat serangan Qiu Fei, membuat Sun Xiang kesal bukan main. Andai dia bisa tampil di urutan kedua, semuanya akan sempurna. Tapi tim memilih posisi aman dengan menempatkannya di urutan ketiga. Bahkan bos Tao Xuan yang ikut mengawasi pertempuran menyetujui susunan ini, membuat Sun Xiang tak bisa protes.
Sekarang meski kemenangan lebih terjamin, rencana sempurnanya untuk menghabisi Ye Xiu jadi kacau-balau. Mengalahkan Ye Xiu yang separuh nyawa? Itu kemenangan yang tidak terhormat!
"Ye Xiu, di mana kau, jangan sembunyi-sembunyi, cepat keluar bertarung!" Sun Xiang mengendalikan Yizhiyeqiu mendekati pusat map, melihat sekeliling, tak menemui jejak Jun Moxiao milik Ye Xiu, langsung berbicara di channel publik.
"Jangan buru-buru, isi dulu HPnya." Ye Xiu membalas.
Isi HP? Sun Xiang tertegun sejenak. Ia tak tahu, saat itu penonton di lokasi sudah memenuhi arena dengan suara hinaan. Sejak pertandingan dimulai, Jun Moxiao Ye Xiu sama sekali tidak maju, malah dengan kecerdikan menyamai rekan setimnya Wei Chen, menyelinap ke sudut map lalu mulai mencatat rekor heal untuk dirinya sendiri.
Ya, mencatat rekor heal. Meskipun Loner hanya menguasai skill low-tier di bawah level 20, untuk membuat pemain baru merasakan perbedaan 24 kelas sejak awal, skill-skill rendah ini tetap mewakili ciri khas kelas masing-masing. Untuk kelas Pastor, di bawah level 20 tentu ada dua skill heal: Pemulihan Kecil dan Penyembuhan Kecil. Satu membutuhkan chanting untuk mengisi HP, satunya langsung mengisi HP seketika. Meski efek healnya kalah dengan skill mid/high-tier, bahkan Pastor level 75 sekalipun tak akan meninggalkan dua skill ini. Skill low-tier memiliki kelebihan yang tak dimiliki high-tier: Pemulihan Kecil memiliki kecepatan chanting lebih cepat; Penyembuhan Kecil memiliki cooldown tersingkat.
Di arena pertandingan profesional, kelebihan ini sangat krusial. Terutama saat pertempuran memanas, dibutuhkan skill yang bisa diaktifkan cepat. Jika skill Pemulihan Suci di-chanting perlahan, target yang hendak di-heal mungkin sudah tewas sebelum skill selesai.
Saat ini, Ye Xiu tidak menggunakan Cure Minor. Skill heal instan seperti ini memiliki cooldown yang cukup panjang, biasanya digunakan untuk situasi darurat. Namun skill regenerasi dengan chanting lebih baik karena tidak ada cooldown. Jun Moxiao terus melakukan chanting tanpa henti, tubuhnya diselimuti cahaya putih skill regenerasi yang tak pernah padam.
Selain itu, Jun Moxiekai juga memiliki skill regenerasi aktif! Dia menguasai 24 kelas, termasuk Guardian Angel yang juga memiliki kemampuan heal. Restore adalah skill low-tier Guardian Angel - skill regenerasi HP yang membuat para Pastor iri. Skill ini memberikan pemulihan HP setiap tiga detik selama 18 detik saat dimaksimalkan. Pola pemulihan HP Jun Moxiao yang konstan membuat level skillnya tidak terdeteksi. Skill regenerasinya terus aktif tanpa jeda.
Adegan ini membuat semua orang kecuali fans Jia Shi yang ribut menjadi terdiam.
Bawa skill heal dalam duel? Bukan hal yang mustahil. Meski Pastor dan Guardian Angel tidak ikut pertandingan single player, dua kelas Paladin lain yaitu Knight dan Exorcist bisa mempelajari skill healing low-tier di bawah level 20 karena skill sejenis dalam satu sistem bisa digunakan lintas kelas.
Kalau begitu, dengan kemampuan healing, lalu duel dengan orang lain, pasti tak terkalahkan? Orang yang punya sedikit pengalaman tentu tahu ini tidak sesederhana itu. Knight dan Exorcist memang bisa mempelajari beberapa skill heal tingkat rendah, tapi efek healingnya sangat jauh berbeda dibandingkan Pastor dan Guardian Angel. Pertama, kedua kelas tersebut memiliki bonus khusus setelah beralih kelas. Kedua, healing juga memiliki peralatan khusus. Efek healing adalah atribut terpisah di luar Serangan fisik dan Serangan sihir. Jika Knight dan Exorcist ingin dilengkapi kemampuan healing, harus ada kompensasi tertentu. Setelah kompensasi ini, tidak ada yang merasa kemampuan healing bawaan mereka tidak seimbang lagi.
Jadi munculnya skill heal di arena duel bukanlah hal aneh. Tapi seperti Ye Xiu yang langsung menyembunyikan karakternya di sudut sambil melakukan healing terus-terusan tanpa tedeng aling-aling, ini benar-benar langka dan epik. Penonton semuanya terpana.
Bahkan Pan Lin dan Li Yibo, setelah melihat aksi Ye Xiu di awal pertandingan, lama tidak bisa mengeluarkan kata-kata.
Seharusnya ini pertandingan yang sangat seru! Lihat bagaimana agresifnya Sun Xiang menyerang! Tapi di sisi Ye Xiu, langkah pertama yang dilakukannya langsung membawa gaya pertandingan ini ke arah kecerdikan yang licik.
“Jun Moxiao milik Ye Xiu... saat ini sedang melakukan heal pada dirinya sendiri, hmm...” Pan Lin berkomentar, semangatnya sebelumnya sudah hilang. Masak iya dia harus teriak heboh "Wah sial ini Shen level tinggi langsung sembunyi dan heal diri sendiri sejak awal, chanting skill satu demi satu, Regeneration bahkan terus-menerus", Pan Lin benar-benar tidak sanggup.
“Hmm, sedang heal...” Komentar Li Yibo kali ini juga terasa sangat datar.
“Efeknya tidak sekuat Pastor atau Guardian Angel.” Kata Pan Lin.
“Tentu saja, tidak ada bonus dari beralih kelas.” Jawab Li Yibo.
“Tidak ada peralatan heal di tubuhnya.” Pan Lin menambahkan.
“Murni mengandalkan efek heal dari atribut karakter.”
“Entah apakah senjatanya memiliki atribut heal atau tidak.”
Percakapan keduanya terasa sangat tidak berbobot.
“Tapi kalau terus heal begini, konsumsi MP-nya terlalu besar kan? Nanti bagaimana melanjutkan pertempuran?” Pan Lin akhirnya menemukan pertanyaan yang layak diajukan.
Sebelum suaranya habis, tubuh Jun Moxiao tiba-tiba memancarkan cahaya biru.
“Ini...?” Li Yibo tertegun, lalu melihat MP Jun Moxiao sedang pulih dengan cepat.
“Doa... Harapan?” Pan Lin mulut menganga.
“Itu Doa Harapan...” Li Yibo hampir menangis, menjadi komentator pertandingan Shen benar-benar sulit, aku tak pernah bisa menebak langkahmu!
