Longya mengenai, terlihat seperti serangan biasa. Skill kecil seperti Longya, jika hanya menghitung damage, dengan kekuatan Yizhiyeqiu, memalukan untuk terlalu memperhitungkan pertukaran di skill kecil ini. Namun esensi Longya bukanlah damage, melainkan efek kekakuan setelah mengenai. Longya adalah skill Battle Mage yang paling sering digunakan dan serbaguna. Bisa menjadi pembuka serangan apa pun, secara teori bisa dikombinasikan dengan skill apapun.
Secara teori...
Tapi menghadapi Yizhiyeqiu, teori yang bisa diwujudkan menjadi praktis sangatlah sedikit.
Karena Yizhiyeqiu terlalu kuat, termasuk atribut Resistensi di semua aspek, efek kekakuan dari skill Longya yang digunakan padanya sangat melemah. Hal ini membuat banyak kombo setelah Longya menjadi tidak bisa digunakan di hadapan Yizhiyeqiu. Inilah yang membuat karakter level dewa benar-benar menakutkan - bukan hanya data dasar seperti serangan dan pertahanan. Resistensi yang kuat sangat membatasi performa lawan. Pembatasan ini bukan hanya sekadar menumpuk atribut karakter. Tim teknologi klub akan menyesuaikan atribut karakter ke kondisi yang paling selaras dengan karakteristik pengguna karakternya. Aspek yang tidak dikuasai pemain akan ditingkatkan sebisa mungkin melalui atribut karakter, sementara cara bermain yang disukai pemain akan didukung sepenuhnya oleh karakter.
Masalah antara Sun Xiang dan Yizhiyeqiu yang dilihat Ye Xiu terletak di sini.
Peralatan Yizhiyeqiu setelah diganti masih sangat kuat, tapi keselarasan dengan pemainnya tidak sempurna. Ketidaksempurnaan ini sebenarnya tidak bisa disebut sebagai celah. Namun di hadapan Ye Xiu yang sangat memahami Battle Mage dan karakteristik asli Yizhiyeqiu, hal ini perlahan terungkap dan akhirnya menjadi celah yang dimanfaatkan.
Kena Longya saat melakukan backstep?
Bagi orang lain, ini sama sekali bukan masalah.
Dengan atribut kuat Yizhiyeqiu, efek kekakuan hanya berlangsung sekejap. Yizhiyeqiu yang sedang backstep sama sekali tidak memberi kesempatan lawan untuk membuat kombo selama kekakuan ini. Backstep ini justru terlihat seperti penghindaran yang cantik dan sukses.
Semua orang berpikir demikian, tapi tak ada yang tahu efek kekakuan dari serangan ini tidak penting, serangan itu sendiri yang paling krusial. Karena sebelumnya, Sun Xiang sendiri terkena status kaku, sehingga tusukan Longya ini bisa mengenai.
Tianji dengan dua kali perubahan arah, memanfaatkan ketidaksesuaian sedikit antara Sun Xiang dan Yizhiyeqiu. Jika gaya asli Yizhiyeqiu, serangan ini seharusnya bisa diparri oleh Sun Xiang.
Kini, dia tak bisa menghindar, parri pun terlambat. Inilah yang membuat serangan ini begitu menakutkan.
Sun Xiang merasa bingung, Yizhiyeqiu sudah mendarat setelah backstep. Jun Moxiao belum sampai, tapi tombak perang di tangannya sudah menyusul. Gelombang sihir melilitnya, Qianji San seolah berubah jadi naga raksasa.
Fú Lóng Xiáng Tiān!
Pada bentuk tombak Qianji San, tertancap sebuah skill besar ofensif.
Meski skill ini hanya tier terendah, dalam daftar skill Jun Moxiao, ini sudah jadi damage output yang luar biasa.
Yizhiyeqiu buru-buru berguling ke samping, di bawah operasional Sun Xiang, langkahnya terlihat sedikit panik.
Ye Xiu awalnya tak berharap serangan ini mengenai. Setelah Fú Lóng Xiáng Tiān, dia menyimpan gerakan lanjutan. Tapi saat ini, gerakan lanjutan itu malah tak bisa digunakan.
Si pemalas ini... menghindar dengan signifikan amat?
Operasional Sun Xiang yang segitunya, agak di luar perkiraan Ye Xiu, dan tak langsung melakukan serangan balik jelas, sepertinya masih memikirkan serangan Longya sebelumnya yang mengenai.
Konsentrasinya terganggu?
Ini benar-benar sebuah bonus tak terduga.
Ye Xiu sebelumnya tidak berharap serangan pertamanya akan menyebabkan masalah psikologis pada Sun Xiang. Kehilangan fokus akan menyebabkan reaksi melambat dan operasional karakter berubah bentuk - dalam duel tingkat tinggi, hal-hal ini cukup mematikan.
Jun Moxiao mengubah Qianji San menjadi bentuk senapan, Doron! Tiga peluru Anti-Tank Cannon mengejar Yizhiyeqiu.
Mengikuti sifat dan gaya khas Sun Xiang, seharusnya dia menyerap serangan ini langsung sambil melakukan pergerakan untuk Serangan Mendadak. Namun kali ini, reaksinya jelas terlambat. Saat dia mulai ingin beroperasi, peluru sudah di depan mata, terpaksa melakukan berguling kasar untuk menghindari tembakan meriam ini.
Jun Moxiao sudah menyerbu ke depan, Tianji!
Sun Xiang langsung tegang. Dia belum memahami sepenuhnya serangan sebelumnya, tapi yakin itu bukan kebetulan - pasti manipulasi Ye Xiu yang disengaja. Perubahan arah ganda pada Tianji itu dimaksudkan untuk memastikan ketepatan Longya berikutnya. Meski setelah Longya itu tidak ada lanjutan serangan, tapi itu hanya terjadi sekali. Jika terjadi lagi, apakah akan sama?
Sun Xiang tidak berani menyepelekan. Menghadapi Tianji yang datang, dia memilih untuk menghindar.
Ye Xiu tersenyum. Dalam pilihan dua arah ini, dengan meninggalkan parry serangan dan memilih menghindar, Sun Xiang telah meninggalkan metode andalannya.
Parry serangan, cara menghadapi ini paling sesuai dengan sifatnya dan merupakan cara yang paling nyaman dioperasikannya. Menghindar, tentu saja dia juga ahli, tapi ini bukan cara favoritnya. Dalam situasi bisa memilih, Sun Xiang jarang memilih untuk menghindar. Kini, dia terpaksa bertarung dengan cara yang tidak disukainya.
Lebih mudah dari yang dibayangkan!
Ye Xiu berpikir dalam hati sambil mengoperasikan Jun Moxiao terus mengejar. Hanya detail kecil dari skill Tianji, belum cukup untuk mendominasi arena. Masih banyak hal yang akan ditunjukkan Ye Xiu kepada Sun Xiang - segalanya yang didapatkan dengan pengorbanan HP Jun Moxiao ditekan hingga 10%.
Sun Xiang benar-benar kebingungan.
Gempuran Ye Xiu tidak terlalu tajam, tapi sangat presisi, setiap serangan mengenai titik vital. Layaknya memukul ular tepat di tujuh ruas lehernya.
Sun Xiang merasa sangat tersiksa, perasaan yang belum pernah dialaminya selama tiga tahun dalam karirnya.
Bukan berarti dia belum pernah bertarung melawan Ye Xiu. Di awal karirnya saat masih di Tim Yueyun, mereka pernah tiga kali bentrok dengan Jia Shi, dengan Sun Xiang dan Ye Xiu dua kali berhadapan langsung di pertandingan individual.
Meski kalah dua kali, saat itu Ye Xiu menggunakan karakter legendaris Dewa Perang Yizhiyeqiu, sementara Sun Xiang hanya memakai karakter kelas biasa dari tim kecil-menengah seperti Yueyun yang tidak megah.
Walau kalah, pertarungan berlangsung sengit, dan Sun Xiang sebenarnya punya banyak kesempatan untuk memenangkan pertandingan.
Andai dia memiliki karakter seperti Yizhiyeqiu, mungkin hasil pertandingan akan berbeda!
Banyak media memberikan komentar seperti ini setelah pertandingan. Pada musim itu, Sun Xiang memang merupakan paling mencolok. Dengan menggunakan karakter kelas biasa, dia menantang Shen Ye Xiu dan One Autumn Leaf. Hanya kalah tipis dua kali dari lawan, Sun Xiang kalah dengan terhormat.
Jika aku memiliki One Autumn Leaf, pasti aku sudah menang.
Bukan hanya media yang berkata demikian, dalam hati, Sun Xiang sendiri juga benar-benar berpikir demikian.
Kemudian dia benar-benar mendapatkan One Autumn Leaf. Karena keberadaannya, Ye Xiu meninggalkan tim dan mengumumkan pensiun. Ini membuat Sun Xiang merasa dirinya adalah pemenang sejati, dia menantikan era barunya segera tiba.
Selanjutnya, di bawah kepemimpinannya, Jia Shi seperti kuda liar yang lepas kendali... tersingkir dari liga...
Betapa memalukannya situasi ini! Sun Xiang merasa sangat tidak mudah bisa bertahan melalui ini.
Dia sangat perlu membuktikan diri kembali. Tapi Tantangan Rookie? Membawa Jia Shi kembali ke liga melalui Tantangan Rookie - apa ini bisa disebut pembuktian? Bagi Jia Shi, ini semudah makan nasi sehari-hari. Apalagi setelah tersingkir, mereka mendapat tambahan pemain All-Star Xiao Shiqin.
Sepertinya harus bertahan satu tahun ini dulu.
Begitulah pemikiran awal Sun Xiang. Kemudian muncul rumor tentang Ye Xiu yang membentuk tim sendiri untuk ikut Tantangan Rookie.
Kabar ini bagaikan suntikan semangat bagi Sun Xiang.
Setelah Jia Shi mengganti pemain andalan mereka dan performa tim hanya sedikit membaik, mereka langsung tereliminasi dari kompetisi dalam skala besar. Sun Xiang menerima banyak kontroversi, dan perbandingan dengan mantan kapten Ye Xiu yang telah pergi adalah hal yang sangat wajar.
Pihak klub selalu berdiri di sisinya dengan tegas, tetapi pada kenyataannya? Sun Xiang membutuhkan fakta konkret untuk membuktikan hal ini.
Level kompetisi Challenge Rookie tidak cukup untuk membuktikan hal tersebut. Sun Xiang terpaksa menahan diri hingga tahun depan kembali ke Liga Profesional untuk menunjukkan kekuatan besar dan membuat orang-orang yang meragukannya dibanding Ye Xiu diam. Namun tak disangka, dia malah mendapat kesempatan bertemu dalam Challenge Rookie, yang secara tiba-tiba mengubah makna kompetisi ini baginya. Baginya, ini adalah panggung pertarungan antara mereka berdua. Di arena ini, bagaimana kinerja tim Ye Xiu? Bagaimana Jia Shi yang dipimpinnya? Hingga benturan langsung di akhir, itulah klimaks terbesar. Dia, seperti media, sangat menyukai klimaks ini.
Dulu dia kalah karena karakternya tidak sebanding dengan Yizhiyeqiu. Kini, dengan Yizhiyeqiu di tangannya, saatnya Ye Xiu menyaksikan betapa dahsyatnya Dewa Perang miliknya.
Saat ini, kedua pihak berada di lapangan. Sun Xiang tidak terburu-buru mengalahkan lawan. Seperti kucing bermain dengan tikus, dia memamerkan kemampuannya yang masih santai. Hanya memenangkan pertandingan tidak akan memuaskannya. Dia ingin semua orang melihat bahwa mengalahkan Ye Xiu adalah hal yang sangat mudah baginya.
Tapi sekarang... Bagaimana ini bisa terjadi?
“Serangan tepat lagi, kali ini adalah Slashing Draw, mengejar pergerakan menghindar Yizhiyeqiu dengan predictive attack yang sangat presisi. Ada apa? Kami tahu ledakan 10% HP hanya candaan, tapi kenapa sejak Jun Moxiao turun ke 10% HP, Sun Xiang benar-benar terdesak total? Meski Jun Moxiao tidak melakukan combo attack, dominasi di arena sangat jelas. Yizhiyeqiu Sun Xiang terlihat seperti sedang berjuang, ini sebenarnya bagaimana?” Komentator Pan Lin berseru menganalisis situasi, namun tidak mendapat respons sesuai harapannya. Ia menoleh dan melihat partner komentatornya, Li Yibo dari Jia Shi, tampak bingung. Jelas sama sekali tidak ada persiapan psikologis untuk situasi ini. Sebelumnya dia terus memuji Sun Xiang, menyebut kontrol dan tekanan efektif yang diberikan terhadap Ye Xiu.
Bagaimana bisa dalam sekejap, Ye Xiu sudah membalikkan situasi dengan kelebihan dominan yang begitu mengerikan?
Ini bagaimana? Kau tanya aku? Aku juga mau tanya orang! Li Yibo merasa komentarnya hari ini hampir membuatnya depresi.
