Longya!
Sun Xiang tidak memainkan kemewahan. Dengan pola permainan Battle Mage paling sederhana sebagai pembuka.
Jun Moxiao backstep kecil menghindar, balas dengan Tianji.
Sun Xiang buru-buru fokus menghadapi. Kekosongan pertamanya terjadi karena variasi Tianji. Kali ini, dia sama sekali tidak membiarkan Yizhiyeqiu parry serangan, langsung berjalan diagonal 3 langkah ke sayap Jun Moxiao.
Jun Moxiao memutar tubuh, Tianji mengejar. Tiba-tiba Yizhiyeqiu melakukan parry serangan.
Tianji masih bisa berubah?
Tidak bisa, skill Tianji untuk mengangkat dan membunuh juga tidak bisa dilakukan tanpa batas. Jika terus mengangkat ke atas, bukankah senjata akan terlempar keluar?
Pergerakan Yizhiyeqiu sejauh tiga langkah telah menarik serangan Tianji ini sampai maksimal, tidak bisa diubah lagi. Karena itu, Sun Xiang pun tidak ragu lagi menggunakan cara andalannya untuk menyelesaikan pertarungan: parry serangan.
Ini sebenarnya bukan hanya kebiasaan dan gaya pribadi Sun Xiang. Battle Mage membutuhkan serangan yang mengenai untuk mengumpulkan Magic Chakra. Dari sudut pandang sistem pertarungan, parry serangan juga dianggap sebagai serangan yang mengenai, sehingga bisa menghasilkan Magic Chakra. Oleh karena itu, memilih parry serangan lebih sering adalah pilihan yang akan dilakukan oleh setiap pemain Battle Mage.
Sun Xiang sekarang seperti ini, Ye Xiu di masa lalu juga sama.
Jadi Ye Xiu sangat paham: meskipun sebelumnya Sun Xiang banyak menggunakan menghindar, saat menentukan hasil akhir pertarungan, dia pasti tetap akan menggunakan parry serangan. Memperbaiki celah strategi tidak mungkin hanya dengan mengganti parry serangan dengan menghindar, karena jika Battle Mage benar-benar melakukan ini, kekuatan tempurnya justru akan melemah.
Parry serangan, bagi kelas lain lebih merupakan metode bertahan. Namun bagi Battle Mage, parry serangan mengandung unsur ofensif dalam bertahan. Bahkan ketika lawan terlalu fokus menghindari parry serangan Battle Mage untuk mencegah terbentuknya Magic Chakra, sisi ofensif dari parry serangan ini justru semakin mencolok: hal ini mengacaukan ritme lawan yang seharusnya.
Karena itu, tak ada pemain Battle Mage yang akan dengan mudah mengabaikan parry serangan. Bagi Sun Xiang, sikap sementara merendahkan diri dan melakukan banyak penghindaran sebelumnya sudah merupakan hal yang luar biasa. Kesombongannya tak mengizinkannya melakukan perubahan total. Ia merasakan kengerian dari Ye Xiu, namun ia tak akan takut - ia ingin Ye Xiu juga merasakan kengerian darinya.
Parry serangan, datang dengan garang.
Tianji ini telah kehilangan efek dan kekuatan yang semestinya, tentu Ye Xiu tak akan memberikannya secara cuma-cuma ke Yizhiyeqiu untuk membentuk Magic Chakra. Tianji ditarik kembali, parry serangan Yizhiyeqiu meleset.
Inilah momen tepat untuk menyerang celah. Parry serangan Battle Mage memberikan tekanan seperti ini pada lawan: biarkan dia mem-parry, atau cegah dia mem-parry?
Ye Xiu memilih opsi kedua, memberi kesempatan pada Sun Xiang untuk langsung melancarkan serangan mendadak.
Sebuah Telapak Bunga Rontok menghujam ke arah Jun Moxiao.
Serangan mendadak umumnya menggunakan skill Low-tier yang aktivasinya cepat. Untuk skill besar, tanpa persiapan efektif sebelumnya, saat kamu mulai mengumpulkan tenaga, kesempatan sudah berlalu.
Untuk serangan Telapak Bunga Rontok yang direbut Yizhiyeqiu ini, Ye Xiu sepertinya tidak punya banyak cara. Jun Moxiao akhirnya juga membalas dengan Telapak Bunga Rontok.
Telapak tangan kedua karakter bertabrakan, gelombang sihir menghempaskan debu beterbangan di sekitarnya. Langkah Jun Moxiao terhuyung mundur. Dalam hal Kekuatan Setara skill, mana mungkin Jun Moxiao bisa menyaingi Yizhiyeqiu? Tabrakan ini bahkan memberikan Yizhiyeqiu sebuah Magic Chakra. Battle Mage memiliki lima jenis Chakra yang dihasilkan dari skill low-tier: Tianji, Longya, Combo Thrust, Telapak Bunga Rontok, dan Tarian Tongkat Bundar. Karena sistem Chakra ini, Battle Mage selalu sangat bergantung pada skill low-tier.
Telapak Bunga Rontok membuat Jun Moxiao terpental, sementara Yizhiyeqiu? Justru mendapatkan Magic Chakra atribut api yang segera diaktifkan Sun Xiang. Lengan Yizhiyeqiu secepat kilat dililiti gelombang sihir seperti api - efek peningkatan kekuatan dari Chakra Api. Chakra berbentuk bola api raksasa itu telah menyambar wajah Jun Moxiao. Sun Xiang sedang bersiap melanjutkan serangan berikutnya ketika tiba-tiba kilatan cahaya menyilaukan matanya.
"Apa itu?!"
Sun Xiang tidak sempat berpikir, hanya bisa refleks melakukan operasional menghindar.
Terlambat!
Benda itu datang terlalu cepat. Saat Sun Xiang menyadarinya, ia melihat retakan muncul di Chakra Api yang ditembakkannya, seolah ada sesuatu yang sedang menerobos keluar.
Serangan Jun Moxiao ini menggunakan Chakra Api sebagai perlindungan, betapa presisi operasionalnya? Sun Xiang sama sekali tidak menyadari sebelumnya. Saat baru bereaksi setelah melewati Chakra Api, semuanya sudah terlambat.
Tertembak!
Yang ditembakkan Jun Moxiao ternyata adalah peluru. Yizhiyeqiu yang terkena langsung memasuki status kaku.
Ini bukan kekakuan kecil dari tembakan biasa. Efek serangan seperti itu sama sekali tidak berarti bagi karakter tangguh seperti Yizhiyeqiu.
Ini adalah Peluru Kekakuan, skill low-tier di bawah level 20 Expert Amunisi. Kekakuan adalah efek utamanya.
Kilauan pedang menyambar, membelah Chakra Api menjadi dua. Yizhiyeqiu yang dalam status kaku langsung terkena Slashing Draw ini.
Pertukaran seperti ini jelas merugikan Yizhiyeqiu. Manfaat nyata yang didapatkannya mungkin hanya penguatan kekuatan dari Chakra Api di tubuhnya.
Tapi inisiatif tetap di tangan Jun Moxiao. Setelah Slashing Draw, Qianji San tetap dalam bentuk tombak perang, langsung menghujamkan Mountain Crusher.
Yizhiyeqiu buru-buru menghindar ke belakang sambil menusukkan Quexie, mencoba menggunakan Tarian Tongkat Bundar untuk menarik Jun Moxiao.
Jun Moxiao mengubah arah tombaknya. Mountain Crusher ini luput dari Yizhiyeqiu, tapi menghantam tombak Quexie.
Yizhiyeqiu, mendapatkan satu Chakra lagi. Namun, dalam hal keuntungan dan kerugian Chakra ini, siapa yang lebih ahli dalam kalkulasi dibandingkan Ye Xiu? Dia tahu persis Chakra mana yang bisa diberikan dan mana yang tidak. Dia bukan orang yang bisa dikendalikan oleh strategi parry serangan Battle Mage, karena sayangnya, strategi ini justru pertama kali diciptakan olehnya.
Sambil memberikan Chakra ke Yizhiyeqiu, Jun Moxiao sudah berhasil mendekat ke sisinya.
Sun Xiang merasa sangat tidak nyaman. Dia mengira sudah bisa menguasai situasi, tapi ternyata situasi sekali lagi berada di luar perkiraannya.
Ye Xiu tiba-tiba berhenti menggunakan celah-celah itu. Beberapa serangan terakhir ini semuanya dilakukan dengan keras kepala melalui serangan balasan.
Persiapan matang Sun Xiang untuk menghadapi situasi kini semuanya meleset.
Sekadar duel frontal seperti ini, tentu dia tidak takut. Bahkan sebagai pemain muda yang penuh semangat, dia justru lebih unggul. Tapi sekarang dia harus waspada terhadap kemungkinan lain - area-area dimana satu operasional refleks bisa menjebaknya, sehingga dia harus siaga total.
Dengan perhatiannya sepenuhnya terkonsentrasi saat ini, Sun Xiang tidak mudah dibubarkan formasi. Tapi mempertahankan fokus tinggi pada banyak aspek sekaligus jelas sangat menguras spirit. Untungnya Sun Xiang masih muda dan bisa bertahan.
Lihat saja siapa yang akan bertahan sampai akhir!
Sun Xiang menggigit gigi, nekat melanjutkan. Mengoperasikan Yizhiyeqiu untuk bertarung sengit dengan Jun Moxiao, sambil memantau setiap kemungkinan perubahan dari serangan Jun Moxiao, bertekad tidak akan terjebak dalam kekakuan karakter asli lagi.
Arena dalam kondisi deadlock.
HP kedua pihak terus menyusut: 9%, 7%, 6%...
Siapa yang akan mencapai nol lebih dulu?
Tak ada yang bisa memprediksi. Pada titik ini, kemenangan siapapun tak bisa lagi disebut kecelakaan. Namun secara keseluruhan, Ye Xiu yang memulai duel dengan HP lebih rendah telah memenangkan pertarungan dengan Sun Xiang sampai sejauh ini!
Sayangnya kompetisi tidak dinilai demikian. Pemenang sejati adalah yang tetap bertahan di arena.
Siapa gerangan?
Penonton live sudah banyak yang berdiri, seolah tak bisa melihat jika duduk. Tapi aksi ini justru menghalangi pandangan penonton di belakang. Beberapa protes, namun yang lain ikut berdiri hingga sebagian besar penonton kini menyaksikan pertandingan sambil berdiri.
Fans Jia Shi bahkan lupa berteriak. Detik-detik menegangkan membuat jantung mereka berdebar kencang seperti para pemain di arena.
Panah Kutukan!
Saat Jun Moxiao mundur menghindari serangan Yizhiyeqiu, dia memanggil anak panah hitam kecil dari Panah Kutukan untuk memperlambat laju Yizhiyeqiu.
Tapi, penentuan kemenangan ada di sini. Panah Kutukan? Itu tak cukup untuk membunuhku! Kesempatan ini tak boleh disia-siakan!
Yizhiyeqiu nekat menerobos serangan. Karakter kuat memang punya berbagai keunggulan - bisa lebih agresif karena mampu bertahan di situasi yang tak bisa dihadapi karakter lain.
Selip Meluncur!
Melihat Yizhiyeqiu nekat menyerang, Jun Moxiao tidak menarik diri, malah melaju kencang menghadapinya.
Yizhiyeqiu melompat tinggi, tombak perangnya mencengkeram ke arah Jun Moxiao yang sedang melakukan selip meluncur dengan Tarian Tongkat Bundar.
Jun Moxiao berguling menghindar, berjongkok sambil membuka Qianji San, langsung menghujani dengan senapan mesin Green.
Sun Xiang semakin agresif, Yizhiyeqiu yang jatuh dari udara menggoyangkan tombaknya, gelombang sihir dahsyat menyembur dari Quexie, memanfaatkan momen Jun Moxiao menghindar, dia langsung melepas Skill ultimate Fú Lóng Xiáng Tiān!
Peluru senapan mesin Green menghujani, tapi dibandingkan dengan Fú Lóng Xiáng Tiān, siapa yang akan KO?
Sun Xiang mencibir. Loner, memang semua belum punya pengalaman menghadapinya. Tapi, setelah muncul dan tahu mungkin akan bertemu, mana mungkin Klub Jia Shi tidak menganalisis?
Yang tidak dimiliki Jia Shi hanyalah senjata buatan sendiri Qianji San, sedangkan akun Loner tanpa job change, setelah tahu kemungkinan akan menghadapi Ye Xiu dan Jun Moxiao di Tantangan Rookie, Klub Jia Shi sudah melatih beberapa akun.
"Untuk menghadapi Ye Xiu, Jia Shi benar-benar mengerahkan segala upaya. Senjata seperti Qianji San bahkan telah mereka pelajari, meski akhirnya tetap tak berhasil memahami esensinya. Namun jika Tim Jia Shi sebagai tim profesional tidak pernah melakukan simulasi strategi tentang bagaimana Loner dengan senjata semacam ini akan bertarung, maka mereka tak pantas disebut tim profesional."
"Koordinasi skill antara dan Fú Lóng Xiáng Tiān jelas sangat merugikan. Ye Xiu jelas tak mungkin melakukan duel seperti ini, Jun Moxiao buru-buru berusaha menghindar."
"Mau lari? Sudah terlambat!!"
"Kepala naga Fú Lóng Xiáng Tiān berbelok tajam, menyambar ke arah Jun Moxiao."
"Fú Lóng Xiáng Tiān, Long Tai Tou! Sorak sorai akhirnya pecah di lokasi, di mata mereka ini adalah serangan penentu kemenangan."
"Tapi belum! Pergerakan Jun Moxiao sangat presisi, seolah telah menghitung jalur Fú Lóng Xiáng Tiān. Langkah yang diayunkannya justru membawanya ke belakang kepala naga."
"Tepat di saat itulah, semua orang menyaksikan kepala naga yang telah berbalik arah itu tiba-tiba berputar dengan sudut lebih besar, sepenuhnya membalik arah!"
""Wah!!" Pan Lin berteriak histeris di siaran langsung: ""Long Tai Tou? Bukan! Ini bukan sekadar Long Tai Tou, ini sudah Long Hui Tou (Naga Menoleh Kembali)!!" Perubahan operasional baru Fú Lóng Xiáng Tiān langsung diberi nama olehnya."
""Luar biasa! Perubahan ekstrem ini mungkin hanya bisa dilakukan setelah peningkatan Level 75," Li Yibo yang biasanya tenang dan serba tahu, kali ini tak bisa menahan kekagumannya."
"Fú Lóng Xiáng Tiān mengenai sasaran! Ini adalah teknik baru, Putaran Naga! Tim Jia Shi memang pantas menyandang gelar tim Dewa Perang, mereka mewakili level tertinggi Battle Mage Glory. Dalam satu pertandingan, kita telah menyaksikan dua kali transformasi baru Battle Mage." Pan Lin berseru. Saat hendak mengumumkan kemenangan, matanya terbelalak melihat Jun Moxiao yang terkena Fú Lóng Xiáng Tiān namun tak mati. Karakter itu justru melakukan block membelakangi, menahan serangan ini.
Namun damage yang bisa dikompensasi block terbatas. Fú Lóng Xiáng Tian tidak bisa sepenuhnya di-block. Jun Moxiao yang membelakangi ini terpental hingga meluncur ke depan Yizhiyeqiu. HP-nya tak mencapai nol - kamera menunjukkan close-up: 0.03%. Sisa HP Jun Moxiao harus ditampilkan dengan dua angka di belakang koma. Bahkan jika Yizhiyeqiu melempar Quexie dan meninju pun bisa insta-kill.
Sayangnya, Yizhiyeqiu masih dalam fase kekakuan recovery frame setelah Fú Lóng Xiáng Tian. Sekalipun skill operasional Sun Xiang ditingkatkan seribu kali lipat, mustahil melakukan respons apapun di saat kritis ini.
Jun Moxiao yang terpental oleh skill besar Sun Xiang (Yizhiyeqiu) kini berada tepat di hadapannya. Dengan sisa 0.03% HP, karakter ini justru melancarkan serangan penentu kemenangan sesungguhnya.
Arena hening seketika. Komentator Pan Lin hanya bisa menganga. Di momen ini, ia benar-benar kehilangan kata-kata untuk mendeskripsikan adegan yang disaksikannya.
Begitu spektakuler dan indahnya perubahan Fú Lóng Xiáng Tiān Long Hui Tou, tapi bukannya menghabisi lawan, malah membawa lawan ke hadapannya sendiri, menjerumuskan dirinya ke tiang gantungan?
Pan Lin sebenarnya sudah menyiapkan semua narasi lanjutannya.
Sun Xiang menggunakan variasi Fú Lóng Xiáng Tiān yang lebih mengagumkan daripada Long Tai Tou ciptaan Ye Xiu, membunuh Ye Xiu - simbol pergantian yang baru menggantikan yang lama. Pertarungan ini seharusnya bisa ditutup sempurna dengan serangan ini, menjadi momen legendaris yang dikenang para pemain Glory selamanya!
Tapi sekarang semuanya musnah!
Jun Moxiao hanya melakukan blokir. Meski cukup sulit digunakan dalam posisi membelakangi, ini tetaplah skill low-tier di bawah level 20. Mana bisa dibandingkan dengan Long Hui Tou yang begitu epik?
0.03%！
Hanya 0.03% HP tersisa - jumlah yang bisa hilang dalam pertukaran serangan apa pun. Andai saja Jun Moxiao terbunuh, meski ada blokir, sejarah takkan berubah.
Tapi kini segalanya berbeda.
Final Tantangan Rookie Match ke-6, pemenangnya: Xingxin, Ye Xiu, Jun Moxiao.
Ya, Jun Moxiao.
