Suasana live sedikit riuh. Strategi Xingxin akhirnya menunjukkan sedikit perubahan, tapi tetap sulit dipahami. Pan Lin dan Li Yibo yang malang tetap berhati-hati dalam komentar, mengingat terlalu banyak pemain di lapangan yang bisa menjebak mereka. Terutama karena strategi Xingxin pasti dirancang Ye Xiu, mereka tidak berani sembarangan menebak maksudnya. Mereka bahkan menahan diri untuk tidak mengomentari "gangguan kekanak-kanakan" sebelumnya.
Karakter Xiao Qiang milik Wu Chen dan empat rekan setimnya bertindak terpisah. Ketika Jia Shi tiba di lokasi untuk ketiga kalinya, mereka kembali gagal. Meski terus diulang, pemain Jia Shi tetap sabar. Mereka dengan waspada menyisir area itu lagi, tapi tetap tak menemukan apa-apa.
Apa sebenarnya tujuan Xingxin melakukan ini?
"Penonton bisa menunggu jawaban terungkap, tapi Jia Shi tidak bisa. Mereka harus menebak, berpikir, dan bersiap-siap. Jika jawaban yang muncul ternyata sesuatu yang tidak bisa mereka hadapi, bagaimana?"
Saat tembakan keempat berbunyi, Jia Shi tidak langsung mengejar seperti sebelumnya.
"Tunggu sebentar." Xiao Shiqin mengeluarkan instruksi pertama di pertandingan ini. Yang menarik, instruksi seharusnya diberikan di channel tim agar tidak dilihat lawan. Tapi pesan Xiao Shiqin ini seolah lupa mengganti channel, langsung melompat ke channel publik.
"Hehehehe." Li Yibo tertawa, hendak memberikan komentar.
"Pergi!" Namun di channel tim Jia Shi, Xiao Shiqin tiba-tiba memberikan instruksi yang bertolak belakang.
Li Yibo langsung menelan kembali ucapannya.
Sungguh licik, hampir saja aku terjebak lagi.
Penonton di lokasi tersenyum lebar. Sebagai fans Jia Shi, mereka merasa instruksi Xiao Shiqin sangat cerdik. Tapi sebagai lawan, pihak Xingxin di sisi lain hanya menggeleng-geleng kepala melihat taktiknya.
"Hati para pemain taktik memang kotor!" Wei Chen menghela napas.
"Benar!" Sun Zheping mengangguk.
Hasilnya tepat ketika Tim Jia Shi selesai berpura-pura dan bersiap menyamar untuk mengejar ke arah suara, Doron! Suara meriam kembali bergema, namun kali ini berasal dari arah yang berlawanan dengan sebelumnya.
Tim Jia Shi membeku, semua orang terkejut. Namun penonton akhirnya bisa melihat bahwa tembakan ini berasal dari kelompok yang berpisah dengan Xiao Qiang, dan yang bisa menghasilkan suara meriam seperti itu hanyalah Jun Moxiao si Loner.
Bentuk senjata Qianji San sebenarnya bukan hand cannon, serangannya tidak memiliki suara ledakan seperti ini. Jun Moxiao menggunakan skill Anti-Tank Cannon, namun menghentikan skill setelah satu tembakan untuk meniru suara hand cannon Xiao Qiang dengan sempurna, menunjukkan persiapan yang matang.
Tapi apa tujuan tindakan ini?
Jika dilihat sekilas, ini terlihat sama kekanak-kanakannya dengan tembakan kosong sebelumnya yang hanya menarik perhatian.
Tapi ini adalah dialog antara dua master strategi Glory, mungkinkah ada niat kekanak-kanakan yang ekstrim di medan perang tingkat tinggi seperti ini?
Dua tembakan dari kedua sisi, hasil apa yang bisa dicapai?
Hanya membuat lawan tahu bahwa timmu terpecah ke dua sisi. Lalu? Apa harapanmu terhadap lawan? Ingin mereka membagi pasukan untuk mengejar? Atau berkonsentrasi mengejar satu titik? Dan setelah lawan membuat pertimbangan, bagaimana kalian akan menghadapinya?
Fungsi strategi adalah untuk memberikan kelebihan bagi tim sendiri, tapi tindakan Xingxin saat ini sama sekali tidak menunjukkan bagaimana mereka bisa mendapatkan kelebihan dalam situasi seperti ini. Tim yang terpecah-pecah, bukankah seharusnya bergerak diam-diam? Dengan terang-terangan memberi tahu lawan seperti ini, apakah ini justru memberikan kelebihan kepada lawan?
Tidak mengerti, benar-benar tidak mengerti.
Pan Lin dan Li Yibo sama-sama mengerutkan kening, berpikir keras. Setelah lama, mereka menoleh dan melihat kebingungan yang sama di wajah satu sama lain, lalu bersama-sama menatap kosong kembali ke pertandingan.
Tidak paham, wajar saja tidak bisa menjelaskan.
Cuma membuat keributan saja?
Ini satu-satunya penjelasan yang bisa dipikirkan Li Yibo selain jawaban "kekanak-kanakan". Tapi masalahnya, membuat keributan harus punya tujuan tertentu. Sekalipun Xingxin membuat kehebohan saat ini, apa dampaknya bagi Jia Shi?
Tim Jia Shi hanya ragu sebentar saat mendengar dua tembakan meriam di awal. Tak lama, Xiao Shiqin dengan karakter Sheng Ling Mie langsung bergerak mantap ke arah yang sudah direncanakan, diikuti empat karakter lainnya yang tetap mempertahankan formasi sempurna sambil bergerak.
Lima orang mengejar Wu Chen sendirian.
Sekalipun dia adalah pemain tim tereliminasi, bahkan jika dia adalah dewa terhebat di Liga, dalam situasi seperti ini pasti berada di posisi sangat lemah.
Apa sebenarnya yang ingin dilakukan Ye Xiu?
Semua orang sama-sama kebingungan.
Kali ini, yang level belum cukup bukan hanya Pan Lin dan Li Yibo. Tiga pemain tim profesional Micro Grass di tribun penonton juga bingung, tidak bisa membaca maksud tersembunyi Ye Xiu.
Tidak bisa menebak, hanya bisa mengamati. Perkembangan pertandingan akan memberikan jawaban kepada semua orang.
Pergerakan Tim Jia Shi sangat cepat, ini keuntungan dari kekuatan karakter yang luar biasa. Kekuatan karakter mencakup berbagai aspek, data attack-defense hanyalah sebagian. Sebagai sebuah tim, terkadang peralatan karakter tidak hanya fokus pada penguatan diri sendiri, tetapi juga membentuk interaksi sinergis dengan peralatan karakter lain.
Ambil contoh kecepatan gerak saat ini. Setiap karakter memiliki kecepatan geraknya sendiri, sedangkan kecepatan tim besar ditentukan oleh karakter paling lambat dari lima anggota. Mungkin karakter ini sendiri tidak membutuhkan kecepatan tinggi, tapi demi meningkatkan kecepatan tim secara keseluruhan dan tidak menjadi beban, perlu memakai Equipment peningkatan kecepatan yang kurang berguna bagi dirinya sendiri tapi sangat penting bagi tim.
Inilah masalah tingkat lebih tinggi dalam penelitian Equipment silver. Bukan sekadar mengejar peningkatan atribut, tetapi mengejar masalah koordinasi antar Equipment silver dalam sebuah tim besar.
Xingxin saat ini jelas belum memiliki syarat untuk memperhatikan hal ini. Bahkan di Liga Profesional, hanya beberapa klub elite terbatas yang bisa mencapai tingkat ini. Tim Jia Shi musim ini telah menambahkan karakter Sheng Ling Mie. Pemain perlu berintegrasi dengan tim, karakter juga membutuhkan penyesuaian. Kini terlihat Jia Shi telah melakukannya dengan baik, baik Xiao Shiqin maupun Sheng Ling Mie telah menjadi bagian organik dari Jia Shi. Saat ini mereka beroperasi bersama tanpa kesan kikuk.
Kelebihan kecepatan tim ini membuat Jia Shi terus menerus mengejar jarak dengan Xingxin. Karena peralatan Xingxin yang sederhana dengan banyak peralatan oranye, atribut yang terbongkar memungkinkan Jia Shi menguasai banyak data statis Xingxin, termasuk kecepatan gerak keseluruhan.
Tiga kali gagal, namun Jia Shi sama sekali tidak goyah. Mereka yakin dengan terus mengejar seperti ini, jejak lawan akan segera terlihat.
Keempat kalinya!
Jika bicara kecepatan gerak keseluruhan, kami tak mungkin gagal keempat kalinya. Xiao Shiqin menghitung ini dengan matang. Tapi ketika mereka aktif mengejar lagi, target tetap menghilang.
Xiao Shiqin tentu tidak berharap Xingxin diam di tempat. Yang dia maksud "takkan gagal" adalah karakter Xingxin seharusnya sudah masuk visi mereka di tahap pengejaran ini.
Tapi tidak. Saat keempat kalinya mencapai area tembakan meriam, target tetap tak terlihat.
Doron!
Kali ini, suara meriam baru justru terdengar jelas di depan dengan akurasi tinggi.
"Cepat kejar!" Sun Xiang sebagai Shen level tinggi tentu memiliki pertimbangan yang baik. Kelebihan kecepatan keseluruhan ini sudah terhitung dalam pikirannya. Setelah gagal lagi kali ini, menurutnya mungkin karena setiap kali timnya memasuki area selalu memperlambat ritme dan lebih hati-hati sehingga terjadi sedikit keterlambatan. Dengan mempercepat langkah kali ini, pasti bisa menangkap lawan.
"Tidak bisa dikejar." Xiao Shiqin tiba-tiba menyela.
"Di sisi ini hanya satu orang. Kecepatan geraknya melebihi tim besar kita." Xiao Shiqin menjelaskan. Xiao Qiang milik Wu Chen yang menggunakan full peralatan oranye memiliki kecepatan gerak yang levelnya sudah sangat jelas.
Alasan Xingxin membagi pasukan akhirnya mulai terlihat petunjuknya. Ini adalah perubahan terkontrol pada ritme strategi. Xiao Shiqin menghitung bahwa pengejaran keempat pasti akan berhasil menangkap target, maka sebelum pengejaran ini Xingxin bertindak secara terpisah. Dalam pergerakan tim besar, Xingxin memang tak bisa menyaingi Jia Shi, namun kecepatan individu Xiao Qiang Wu Chen melampaui kecepatan tim besar Jia Shi.
Tapi apa yang didapat Xingxin melalui perubahan ritme sempurna ini? Apakah hanya untuk melanjutkan "gangguan kekanak-kanakan" mereka?
Penonton yang mulai melihat sedikit pola dalam pertempuran, kembali dihantui berbagai keraguan baru. Hingga saat ini kedua tim belum saling berhadapan dalam pertempuran, hanya berlarian yang membuat semua orang bingung. Banyak yang sudah kesal, suara hinaan di lokasi semakin keras. Fans Jia Shi sangat tidak puas dengan strategi Tim Xingxin yang tak jelas tujuan ini.
Di saat yang sama, suara tembakan meriam kembali bergema.
Xiao Qiang milik Wu Chen sekali lagi mengingatkan anggota Jia Shi tentang posisinya.
Terus kejar, atau berhenti?
Xiao Shiqin akhirnya ragu-ragu. Mengejar? Jelas mustahil menyusul. Tidak mengejar? Mereka juga tidak mengalami kerugian berarti. Tapi jika tidak mengejar, bagaimana melanjutkan pertandingan ini?
Xiao Shiqin mulai pusing. Tiba-tiba ia menyadari, situasi seperti ini sebenarnya asing baginya. Selama ini, ia memimpin tim lemah seperti Thunderclap yang mengandalkan strategi dan kerja sama tim untuk mengganggu lawan yang lebih kuat. Kekuatan dominan? Tim Thunderclap tak pernah memilikinya.
Tapi sekarang? Xiao Shiqin terhenyak menyadari, andai ia berada di posisi Ye Xiu, mungkin ia akan lebih leluasa. Karena menghadapi lawan kuat dengan tim lemah adalah keahliannya. Mengandalkan kekuatan untuk menindas yang lemah? Baru mulai dipelajarinya di musim ini, dan selama ini lawan-lawan yang dihadapi terlalu lemah, lemah banget, sampai-sampai tak ada poin EXP yang bisa dikumpulkan. Namun kini di final, ia menghadapi lawan yang meski lemah, tapi tidak sepenuhnya tak berdaya.
Dan master strategi dari pihak lawan ini adalah Ye Xiu, Shen yang memberikan pengaruh besar bagi generasi pemain seperti Xiao Shiqin. Kemampuan Glory mereka banyak belajar dari Shen ini, karena dia adalah Ensiklopedia Hidup.
Ide taktik Xiao Shiqin banyak dipelajari dari pertandingan Ye Xiu. Kemampuan yang dimilikinya, Shen di hadapannya ini mungkin tidak kalah darinya.
Tiba-tiba Xiao Shiqin menyadari, dalam pertandingan ini dia harus mengalahkan... tim yang mirip dengan Thunderclap yang pernah dipimpinnya dulu.
