Sinyal serangan Xiao Shiqin disambut aksi tim. Yizhiyeqiu yang semula di belakang formasi kini melesat ke depan, bersama Battle Format Qiu Fei menyapu area yang ditunjuk.
Mengetahui ancaman dari belakang hanyalah Xiao Qiang yang mengintai dari jarak jauh, Jia Shi tak lagi waspada. Dua Battle Mage bergerak sejajar, dalam sekejap mencapai titik yang dimaksud.
Kosong!
Lagi-lagi kosong.
Posisi serangan terbaik Xingxin yang dinilai oleh Xiao Shiqin ternyata kosong sama sekali.
"Mungkinkah Ye Xiu sudah menebak bahwa aku akan melihat titik ini, jadi sengaja tidak memilih posisi ini?" Xiao Shiqin tak terhindarkan terjebak dalam pilihan psikologis.
Tim Jia Shi pun ragu-ragu. Xiao Qiang milik Wu Chen berani mendekat beberapa langkah, menembakkan serangan bertubi-tubi. Meski bukan ancaman besar, anggota Tim Jia Shi tetap harus melakukan operasional untuk menghindar, sungguh menyebalkan bukan?
Meski sedang memikirkan Strategi, Xiao Shiqin tetap bereaksi di saat-saat pertama. Saat ini, hanya Sheng Ling Mie miliknya yang bisa menyerang Xiao Qiang dengan cepat.
Tak disangka, begitu dia mulai bergerak, Xiao Qiang milik Wu Chen langsung mundur dengan tegas tanpa ragu.
Xiao Shiqin hanya bisa menghela napas.
Terhadap lawan ini, dia hanya melakukan antisipasi dasar. Meski Wu Chen hampir tak menunjukkan kinerja selama Tantangan Rookie, untungnya dia pernah ikut pertandingan pro sebelumnya sehingga Xiao Shiqin masih menemukan beberapa materi analisis. Xiao Qiang adalah pemain dengan basis solid tapi tanpa keunikan lain, sehingga tak ada persiapan khusus yang dibuat untuknya.
Tapi sekarang, justru pemain inilah yang menciptakan gangguan bagi mereka.
Tak mengejar prestasi, hanya menghindari kesalahan, Wu Chen mengoperasikan Xiao Qiang-nya dengan sangat waspada. Dia sadar level skill-nya. Menghadapi Jia Shi, dia tak mampu menjadi orang yang bisa memberikan damage besar. Tapi gangguan tingkat ini, dia bisa lakukan.
Karena misi ini sebenarnya tidak terlalu sulit, jika diganti dengan banyak atlet profesional, mungkin mereka akan tak sudi mengemban misi sesederhana ini. Tapi Wu Chen tidak. Dia hanyalah pemain kecil yang sangat biasa, dia tahu kemampuannya tidak cukup untuk memikul banyak tanggung jawab besar. Misi yang tidak sulit ini, dalam pandangannya adalah kesempatan untuk berkontribusi maksimal dengan kekuatannya, dia melakukannya dengan sangat serius.
Menjalankan tugas sederhana dengan sungguh-sungguh, efek akhirnya bisa ditebak.
Jia Shi benar-benar dibuat kesal oleh gangguan Wu Chen.
Seluruh tim jelas tak bisa mengejar kecepatannya, untuk bertempur, harus membagi pasukan.
Xiao Shiqin sudah sepenuhnya mencium tujuan Ye Xiu, tapi... dia justru harus membuat pilihan pasif ini.
Karena yang dia pimpin sekarang bukan lagi Tim Thunderclap yang bisa merendahkan posisinya. Dia memimpin Jia Shi, tim terhebat dalam sejarah Liga, satu-satunya yang pernah membangun dinasti. Meski tereliminasi, kebanggaan dalam hati tim ini tidak pudar. Mereka sendiri masih menganggap diri sebagai tim dinasti, fans mereka juga menganggap mereka sebagai klub elite terdepan di Liga. Tersingkir hanyalah kecelakaan belaka.
Tim seperti ini sama sekali tidak boleh menunjukkan sikap rendah dalam pertandingan, bahkan dalam posisi tereliminasi, mereka menjadi lebih sensitif, semakin tidak boleh mengizinkan masalah seperti ini terjadi. Membiarkan Xiao Qiang seperti lalat yang beterbangan di sekitar tanpa diusir, menurut niat asli Xiao Shiqin, ini tidak mempengaruhi situasi umum, semua cukup banyak menghindar saja.
"Tapi karena ini adalah Tim Jia Shi, jika gangguan sederhana seperti ini saja tidak bisa diusir, penonton dan fans pasti tidak akan percaya. Jia Shi tidak hanya membutuhkan kemenangan, tapi kemenangan yang keras dan meyakinkan."
Harus maju...
Tim Jia Shi menyesuaikan arah, mengejar Xiao Qiang. Kali ini, mereka tidak bergerak bersama. Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin dan Battle Format milik Qiu Fei mengeluarkan kecepatan gerak maksimum. Mereka dengan cepat memperpendek jarak ke Xiao Qiang, sementara di belakang, Yizhiyeqiu milik Sun Xiang dan Master Bela Diri milik Shen Jian semakin erat menjaga Pastor Zhiying milik Zhang Jiaxing.
Xiao Shiqin sebenarnya gelisah. Ia tahu skenario yang diantisipasi Ye Xiu telah terjadi, Xingxin pasti sudah menyiapkan strategi untuk situasi ini. Tapi ia tak punya pilihan. Untuk pertama kalinya, ia merasakan tekanan klub elite yang nekat melakukan hal mustahil. Di Tantangan Rookie, mereka biasa menghancurkan lawan dengan mudah, tapi kali ini mereka bertemu lawan yang membuat mereka cemas.
Melihat Sheng Ling Mie dan Battle Format tiba-tiba mengejar, Xiao Qiang langsung kabur sekuat tenaga meninggalkan misi gangguannya.
"Perlahan sedikit." Xiao Shiqin memberi instruksi di channel, terutama untuk Qiu Fei.
Kecepatan maksimum, bisa lebih cepat mengejar Xiao Qiang, tapi juga akan memperbesar jarak antara mereka bertiga dengan tiga anggota lainnya. Xiao Shiqin tahu Xingxin akan memanfaatkan hal ini, tentu dia akan berusaha mengurangi pengaruh perpecahan ini. Dia tidak mengejar sepenuh tenaga, hanya menjaga kecepatan yang cukup untuk menyusul Xiao Qiang, sehingga jarak dengan tiga karakter Yizhiyeqiu juga tidak melebar terlalu cepat.
Xiao Shiqin menanti-nanti aksi cepat dari Xingxin. Tapi Xingxin sengaja tidak bergerak.
Penonton melihat jelas. Empat karakter Xingxin termasuk Jun Moxiao mengikuti dari belakang Xiao Qiang dalam jarak dekat, awalnya bersiap memberikan dukungan. Saat Xiao Qiang mundur, empat karakter itu langsung menyebar posisi tempur menyiapkan penyergapan. Tapi tiba-tiba, mereka mulai bergerak lagi dan meninggalkan posisi semula.
Akhirnya strategi kedua belah pihak menjadi jelas. Komentator Pan Lin dan Li Yibo akhirnya berani mulai memberikan analisis.
"Xingxin ingin memanfaatkan gangguan Wu Chen dan Xiao Qiang untuk memaksa Jia Shi membagi pasukan," kata Pan Lin.
"Hmm... faktanya, gangguan Xiao Qiang skalanya kecil, tidak bisa memberikan tekanan kuat. Tapi Jia Shi terlihat sangat yakin bisa mengatasinya," ujar Li Yibo.
"Eh... kecepatan pengejaran Sheng Ling Mie dan Battle Format sepertinya tidak maksimal?" tanya Pan Lin.
“Hmm… Mereka berusaha mempertahankan integritas formasi tim sebisa mungkin, tidak ingin terlalu terpisah. Tampaknya Xiao Shiqin sangat memahami tujuan taktis Xingxin.” Kata Li Yibo.
“Makanya Xingxin tidak meluncurkan serangan dalam situasi ini, formasi serangan yang telah mereka siapkan kembali berpindah posisi.” Kata Pan Lin.
“Mengapa Jia Shi tidak lebih tegas? Gunakan Yizhiyeqiu dan Battle Format untuk menyerang di depan, Sheng Ling Mie milik Xiao Shiqin memiliki kelebihan serangan jarak jauh sehingga bisa memberikan dukungan di tengah. Dengan membagi tim menjadi tiga tingkat seperti ini, bukankah koordinasi akan lebih baik?” Kali ini Li Yibo mengajukan keraguan, yang sebenarnya terdengar lebih tepat dibandingkan respons Xiao Shiqin saat ini.
Tentu saja Pan Lin tak bisa menjawab pertanyaan ini. Penonton yang mendengarnya pun kebanyakan hanya bingung, merasa penjelasan Li Yibo sangat masuk akal. Mengapa Xiao Shiqin sebagai master strategi tidak menggunakan respons yang lebih baik?
Justru Chen Guo di area pemain Xingxin—yang selama ini sering terburu-buru karena tak memahami pertandingan—kali ini menunjukkan senyum yang cukup bangga setelah mendengar komentar tersebut.
“Dalam pertandingan tim melawan Jia Shi, titik terobosan ada di sini!”
Ketika Ye Xiu mengatakan ini dalam rapat strategi Xingxin, lalu menunjuk nama Xiao Shiqin di papan strategi, Chen Guo terkejut luar biasa. Meski levelnya belum cukup, dia terus memikirkan cara mengalahkan Jia Shi. Prinsip melawan yang kuat dengan mencari titik lemah lawan memang dia pahami. Berbagai kemungkinan telah dia pertimbangkan, tapi tak pernah terpikir bahwa Xiao Shiqin justru akan menjadi kelemahan Jia Shi.
"Mengapa?" Meski tak ikut bertanding, Chen Guo yang penasaran langsung bertanya pertama kali.
"Karena proses adaptasi Xiao Shiqin dengan Jia Shi masih jauh dari cukup."
Inilah jawaban yang akhirnya diterima Chen Guo.
Latar belakang Xiao Shiqin membentuk gaya taktis dan strateginya. Namun bagi klub elite seperti Jia Shi, gaya taktisnya terkesan terlalu sempit. Pola bermain yang terlalu hemat dan terpaku pada detail ini terasa kurang megah untuk tim sebesar Jia Shi.
Setelah bergabung dengan Jia Shi, Xiao Shiqin benar-benar merasakan hal ini.
Dia melakukan penyesuaian, proses adaptasi pun berjalan mulus. Tapi sayangnya, mereka tak pernah diuji secara nyata karena level Tantangan Rookie terlalu rendah bagi Jia Shi. Semua penyesuaian terlihat sukses dan menyenangkan di level kompetisi seperti itu.
Hanya lawan yang cukup kuat yang bisa menjadi batu ujian sejati.
Xingxin mungkin tidak bisa disebut sebagai lawan yang cukup kuat, tapi mereka adalah batu ujian pertama yang memiliki bobot nyata yang pernah dihadapi Jia Shi sejauh ini.
Proses penyempurnaan kerjasama antara Xiao Shiqin dan Jia Shi baru akan diuji secara nyata di pertandingan ini. Jika ada masalah, harus diselesaikan di lapangan. Jika tidak terselesaikan dengan baik, bisa memunculkan lebih banyak masalah.
Strategi Xingxin yang terkesan kekanak-kanakan ini ternyata tepat mengenai titik konflik antara Xiao Shiqin dan Tim Jia Shi.
Gangguan sederhana seperti ini, sesuai gaya asli Xiao Shiqin, biasanya akan diabaikan. Tapi setelah memikul tanggung jawab atas Jia Shi, dia justru harus mencari solusi.
"Sengaja masuk ke sarang harimau" sama sekali bukan gaya Xiao Shiqin, tapi terpaksa dia gunakan cara ini. Dia menghadapinya dengan ekstra hati-hati, hingga penyusunan strateginya justru lebih konservatif dibanding skenario Li Yibo yang lebih berani.
Di tengah kebingungan ini, Xiao Shiqin tanpa sadar kembali ke gaya permainan yang paling dikuasainya.
Dia tidak ingin Tim Jia Shi terlihat gemetar ketakutan seperti tim kecil-menengah.
Hasilnya, dia justru menghindari kehati-hatian sebelumnya dengan cara hati-hati yang berbeda...
Tim Jia Shi yang terpecah jadi dua unit terus mengejar Xiao Qiang. Tapi Xiao Qiang lari mati-matian, sementara karakter Xingxin lainnya mundur dengan cepat. Xiao Shiqin memperlambat kecepatan, memberi waktu bagi Xingxin untuk menjauh, hingga kedua unit akhirnya berada pada jarak yang sangat tidak diinginkannya.
"Bahkan Pan Lin kali ini mengeluarkan desahan untuk Jia Shi: 'Kalau sudah tahu begini, Sheng Ling Mie dan Battle Format seharusnya lebih agresif, setidaknya bisa lebih cepat menyerang Xiao Qiang.'"
"Apakah Jia Shi terlalu berhati-hati? Mereka jelas lebih kuat dari Xingxin, seharusnya bisa lebih dominan." Kata Li Yibo. Kali ini, ucapannya benar. Strategi Xiao Shiqin di saat kritis tanpa sadar mengungkapkan karakter aslinya.
Tim Jia Shi terlihat kikuk dalam gaya permainan seperti ini.
